Lupakan zoget-zumba-sambil-istighfar di tengah laut saat mengunjungi Gunung Anak Krakatau. Lupakan juga perut keroncongan-nggak-kebagian-nasi-kotak-nya. Lupakan juga omongan-omongan miring yang bilang kami sok-eksklusif-undangan-selundupan-nggak-resmi. Lupakan juga kalau-aku-masih-jomblo, eh yang ini gak boleh dilupakan, bisa jadi jomblo abadi ntar –nyengirpasrah. Yang jelas, perjalanan aku dan teman-teman blogger lain dalam rangka Lampung Festival Krakatau 2016 masih terus berlanjut pasca sowan ke Gunung Anak Krakatau yang cakep itu.
“Om, dimana ya tempat foto kece yang dari ketinggian itu?” tanyaku ke Om Yopie. “Pernah lihat di instagram gitu om, temenku pernah ke sana,” ujarku lagi.
“Oh itu di Munca Tirtayasa. Kenapa, mau diajak ke sana?”
“Mau banget, om!” jawabku antusias. Dalam hati sih udah loncat-loncat dan goyang ngebor. Ternyata kodeku berhasil. Sayang berhasilnya di om-om. Kodeku ke eneng ntah nyangkut di tiang listrik mana.
Jadilah Minggu (28/8) pagi sekitar pukul 9 aku dan rombongan yang terbagi dalam 2 mobil langsung menuju lokasi yang dimaksud. Alhamdulillah, perjalanan dengan perut kenyang dan canda gurau menjadikan perjalanan dari pusat kota terasa menyenangkan.
Selamat Datang di Muncak Tirtayasa aka Munca Teropong Laut
Kami menempuh perjalanan tak lebih dari 30 menit. Munca Teropong Laut sendiri dinamakan demikian karena tempat ini berlokasi di Desa Munca Kabupaten Pasawaran. Nama aslinya ialah Munca namun banyak orang menyebutnya dengan Muncak. Ya tidak masalah, Muncak pun dapat diartikan sebagai Puncak mengingat tempat ini berada di ketinggian.
Sepanjang perjalanan kami melewati area dengan pemandangan ijo royo-royo. Pemandangan mahal yang jarang dijumpai di kota besar seperti Palembang. Kalau di Palembang mah ngesot dikit yang kelihatan warung pempek hehehe.
Munca Teropong Laut (MTL) sendiri baru beroperasi beberapa bulan belakangan. Tak heran jika perbaikan-perbaikan sarana pra sarana masih terus dilakukan. Persis yang terjadi di Palembang Bird Park yang terus melakukan pemolesan di sana sini demi kenyamanan pengunjung.
Jalan menuju atas tidak terlalu lebar, namun masih dapat dilalui oleh 2 buah mobil berlawanan arah. Walaupun relatif aman, tentu saja harus berhati-hati karena salah satu sisinya adalah jurang. Aku tidak tahu bagaimana keadaan jalanan di sana jika hujan. Bisa jadi akan lebih riskan. Untuk itulah pengunjung harus senantiasa berhati-hati.
Sesampai di sana nampak puluhan motor terparkir di tepi jalan. Pintu masuk MTL juga terlihat jelas. Beberapa orang nampak mengatur kendaraan yang baru tiba, termasuk mobil yang dikendarai oleh om Yopie.
“Ke atas saja bang terus, nanti mutar di atas.”
Om Yopie lantas mengarahkan mobil terus menuju ke atas. Ternyata untuk balik arahnya hanya menggunakan jalanan yang ada. Wuih ngeri-ngeri sedap, soalnya belakangnya jurang haha. Nah, semoga nanti pengelola atau pemerintah setempat dapat mempersiapkan lahan parkir yang lebih laik dan lebih luas. Soalnya tempat ini ramai euy! Terlebih di Minggu pagi seperti pada saat kedatangan kami.
Mau Selfie? Antri Dulu!
Tiket masuknya murah. Rp.5.000 saja! Dan tidak ada perbedaan antara kunjungan hari biasa dan hari libur. Wuih asyik nih! Dengan biaya masuk itu, pengunjung dapat bebas mengekplorasi kawasan MTL yang sepengamatanku terbagi atas 2 zona ini.
Zona yang pertama langsung kami jumpai begitu masuk. Berupa kawasan bersantai dengan kursi-kursi yang terbuat dari semen dan potongan kayu bekas. Masih kurang? Tersedia kursi plastik yang dapat dibawa tepat di pinggiran jurang. Tenang, ini jurangnya berpagar, kok.
Sungguh, pemandangan dari atas sana cakep banget! Di Zona ini pun terdapat 2 menara yang dapat digunakan untuk mengambil gambar. Ya nasip datang di hari Minggu, mau nggak mau kudu ngantri kalau mau foto. Sekalinya foto pun nggak boleh egois berlama-lama, orang lain kan mau foto juga.
Walau begitu, area yang paling ramai antriannya itu adalah anjungan/viewing point yang berada di pintu masuk. Memang, ini area yang pemandangannya paling kece hwhw. Jadi mau gak mau pada berebutan foto di sana. Untunglah setelah menunggu beberapa lama, kami semua kebagian foto di tempat ini.
Puas main-main di zona pertama, aku menjajal zona lainnya. Zona ini terletak di bagian bawah bangunan utama. Tak jauh dari situ ada bangunan yang terbuat dari bambu. Jalan menuju ke sana pun berupa jerambah yang tersusun dari batangan bambu. Sepertinya itu tempat paling kece namun karena antriannya cukup panjang, aku memutuskan untuk menjajal area lainnya saja.
Area itu berupa pijakan lingkaran di sebuah pagar. Dari atas sana, panorama Teluk Lampung dan gugusan Pulau Kubur, Pulau Tangkil dan Pantai Mutun (yang kesemuanya berada di pesisir Pasawaran) nampak terlihat jelas. Ingin rasanya joget India di atas sana. Berhubung Kajolnya nggak ada, aku pending dululah ya bray.
Ngupi-ngupi Ganteng
Pemandangan cakep paling enak jika disaksikan dengan makan-makan atau minimal minum-minum. MTL sendiri sejatinya akan punya café (yang masih tahap pembangunan), namun sementara sudah tersedia kantin mini yang menjual beraneka macam makanan ringan dan juga minuman. Terutama kopi Lampung yang terkenal enak itu.
Sayang aku nggak nyobain kopinya karena pasca kunjungan ke MTL, om Yopie akan mengajak kami semua untuk makan siang di sebuah restoran yang spesial menyajikan makanan khas Lampung.
Jika berkunjung ke Lampung, sangat disarankan untuk mampir ke MTL ini. Selain dapat memperoleh foto-foto kece, juga sekalian penyegaran dari rutinitas sehari-hari. MTL memang masih butuh polesan misalnya saja area parkir yang memadai dan agar sesuai namanya, bisa jadi nanti akan ada teropong yang pengoperasiannya menggunakan koin agar pengunjung dapat melihat pemandangan dari kejauhan. Biar sesuai juga dengan nama tempatnya, kan?
Masih banyak tempat liburan kece di provinsi Lampung yang belum aku datangi. Semoga kelak akan kembali lagi ke Lampung untuk menjelajahi tempat-tempat baru yang belum pernah di datangi.
-
Munca Teropong Laut/Muncak Tirtayasa
-
Lokasi : Desa Munca Kabupaten Pasawaran
-
Rute : Jl.R.E Martadinata, Teluk Betung kea rah Lampasing.
-
Tepat di depan area pantai Tirtayasa masuk jalan kecil dengan plang Panti Asuhan Sholawatul Al-Falah.
-
Buka dari pukul 06:00 sd Malam.
-
Tiket masuk Rp.5.000 untuk dewasa dan anak-anak.
-
Untuk memakai tempat secara eksklusif silakan hubungi 0812-724-3850
Pertamax
wah sekrang lampung banyak tempat baru yg istagram-able ya?
Lumayan banyak. Secara wisata alamnya pun banyak kan ya 🙂
Rame banget tempat nya, aku ngak bisa diginiin kalo rame hagagga
Gak bisa apa hayo? pose khasnya om cumi ya? bisa kooook hahaha
Tapi aku ngak suka kalo terlalu rame jadi kurang syahdu gitu hahahah
Nanti datangnya subuh2 om, sambil menanti sunrise 😀
Aku udah dua kali loh ke Munca…
Tapi belum nulis sama sekali #tutupmuka #bloggermales:D
Dih mana ada blogger males, itu yang di surat kabar apa kabar? *langsungminder
Tempatnya asik buat berfoto bersama kawan-kawan atau keluarga.
Baru nyadar kalau di parkirannya ada payung-payung tergantung. Kemarin ga perhatikan..
Iya om, kayak yang di Bandung ya, jalan apaaaaa gitu yang ada street foodnya
Lokasi di ketinggian untuk melihat panorama sekarang makin nge hitz di Indonesia.
Kalau tempat rame gini, bagus buat para jomblo. Mungkin aja ketemu dan tak lagi beredar di Galaksi *ngibrittttttt
Bagus buat jomblo? yang ada aku malah ngegalau. Huhuhuhu
Lampung memang byk tempak menarik utk dikunjungi dan pemandangan serta paorama alamnnya bagus2..
Iya dan asyiknya dekat dari Palembang 🙂
di lampung juga ada yah tempat ketinggian kayak gini, pasti berjubel ngantri pengen foto terus upload ke IG… tikhamku diniku apaan yan ?
“Rinduku Padamu”
serius yan? #langsungJLEB
Bakso tahu please.
#gagalpaham
Woh serem juga lihat antriannya. Ngeri roboh bambunya, apalagi kalo yg naik gerombolan si be….*kabuurrr*
BE…RANI 😀 itu kan maksudnya mbak Anne? hahaha
Dari mutun masih jauh lagi gak…?? Pgn ke sana nih kayaknya…
Nah aku gak tahu Mutun dimana mbak >.<
Mutun itu salah satu deretan pantai yg ada di sepanjang pesawaran itu…hehe.. Ada pantai mutun, sari ringgung, clara, bederet2 tuh… 😀
Oh artinya gak jauh haha, dekat mbak 🙂
Siip…berarti siap ke sana..hehe
Belom pernah ke Lampung saya omm…bagus juga ternyata ya..memang kalo dari ketinggian pemandangannya pasti indah..
Iya bener, karena pemandangan dari ketinggian jarang dilihat. Sama halnya dengan penggunaan drone, mau sejelek apapun ya tetap aja cakep. Kalo ke Lampung sekalian melipir ke Palembang Bay.
belum pernah ke Lampung! semoga suatu hari nanti hehe
Sekalian mampir ke Palembang ya 😉
siap 😀
So it is, Lampung : the next destination. Muahaha 😄
Haha asek, mana relatif dekat dengan Palembang kan 🙂
Betuuul 😄
kalau pagi setelah matahari terbit mungkin keren ya mas. Cahaya matahari belum begitu kuat, sehingga ramah untuk kamera 🙂
Kameraku itu udah mulai dying mas Wahyu >.< hiks sedih. Jadi nggak kuat lagi performanya. Tapi emang, bisa jadi kalo pagi lebih bagus.
Ih kece kali tempatnya ya! Mau foto sampe antri dulu gitu kadang bisa bikin mood nge drop. Hahahaha :D.
Iya betul 😀 kalo 1 orang 5 meniiit aja, 10 orang udah 50 menit hahay
Muahahahaha😂😂. Aku bisa gamang kali ya, tinggi banget soalnya kak! Berasa oyong😂😂
Tempat2 yang mengandalkan ketinggian gini semakin banyak ya. Setelah Kalibiru di Jogja, Tebing Keraton di Bandung, sebenarnya di luar Jawa juga banyak banget. Aku liburan ke Flores bulan Mei lalu senang banget bisa mengunjungi ‘situs’ ketinggian gini di desa adat di Bajawa
Mana mana mana tulisannya? mau dong dicolek di twitter atau FB 🙂
Memandang jauh dari ketinggian itu emang menyenangkan. Aku malah fokus di area parkirannya mas. Itu payung-payungnya bagus 🙂 🙂
Kayak jalanan yang ada di Bandung ya 🙂
Saking ngehitsnya mau poto aja ngantri yak
Iya haha. Untung nggak terjadi perang sikut hehe
Ah klo perang aku percayalah dirimu menang hahaha
Mesti, karena badanku besar jajajajajaja
Pose yang di tempat alas merah itu ngiriiii sekaligus ngeriii ..very beautiful Om ndutt
Iya betul 😀 tapi harus berani dan nggak phobia ketinggian 🙂
wah. lampung punya tempat hits ya. tapi pasti antreannya g sepanjang kalibiru yaa.wwkwk. aku kangen pahawang ee
Ajak aku dong ke Pahawang 🙂
Ping balik: Puncak Mas : Tempat Kreasi Cetar di Bandar Lampung | Omnduut
Ping balik: Puncak Mas : Tempat Kreasi Cetar di Bandar Lampung | Omnduut