Kuliner / Pelesiran

Yuk, Kita Intip Dapurnya Garuda Indonesia

DSC_1004

“Sebelum kita melihat presentasi makanan yang biasanya disajikan di atas pesawat, ayo kita cicip dulu makanan yang sudah disediakan,” ajak Pak Asa, kepala kantor Garuda Indonesia yang ada di Palembang.

Aku melirik sekilas ke sebuah ruangan yang telah menyediakan berbagai macam hidangan khas Palembang. Ada mie celor, laksan, celimpungan, lontong dan… tentu saja pempek! Huaa gimana ini? Aku kan lagi diet dwi-mingguan. Hahaha, ya sudah demi menghormati tuan rumah, dengan sedikit menyesal senang hati, aku mulai menyantap hidangan yang disajikan.

“Rasanya gimana?”

“Hmm numero uno alias bikin merem melek!”

IMG_20160526_101418

Mbak Yona memulai sarapan pagi itu 🙂

*   *   *

Berbekal ajakan dari Deddy Huang si pemilik coffeoriental.wordpress.com, aku dan kak Robby –Robbysnt.wordpress.com, Kamis (26/5/2016) lalu berkesempatan berkunjung ke PT.Almi Caterindo, perusahaan katering yang sudah menjadi partner Garuda Indonesia dan bertanggung jawab penuh terhadap makanan/minuman yang disajikan di pesawat Garuda Indonesia dengan rute Palembang ke kota-kota lainnya.

DSC_0034

Gagah ya gedung perusahaannya

Acaranya sendiri bertajuk “Meal Presentation Domestic 2017”. Sesuai namanya, jadi kami semua akan diberi kesempatan untuk melihat sajian masakan/kudapan yang akan disajikan di atas pesawat Garuda untuk tahun 2017 nanti. Baik itu berupa makanan untuk kelas bisnis dan juga ekonomi. Nggak hanya melihat makanan yang sudah jadi, kami semua juga akan melihat proses pembuatannya di dapur. Wuuiihh gimana nggak penasaran tuh?

Secara ya, Garuda Indonesia itu maskapai no.1 di Indonesia dan termasuk di 10 besar maskapai terbaik dunia versi Skytrax. Dulu sih saat masih ngantor dan melakukan perjalanan dinas, maskapainya ya minimal Garuda. Dan memang, pelayanannya luar biasa kece! Makanannya juga cocok di lidahku. Trus sekarang aku mau diajakin ngulik dapurnya! Senengnya macam mau ketemu dik Chelsea Islan aja.

Setelah sarapan bareng, acara presentasinya dimulai. Mbak Yona dari Garuda Indonesia kota Palembang membuka acara dan selanjutnya sambutan disampaikan oleh pak Asa dan ibu Ertin Kartini, petinggi Garuda Indonesia pusat yang sengaja datang ke Palembang demi acara ini.

IMG_20160526_104420

Pak Chris, Bu Ertin dan Pak Asa memulai presentasi

Jangan bayangkan acaranya berjalan dengan kaku dan formal. Sambutan presentasinya santai dan menyenangkan. Nggak lama pak Asa dan bu Ertin memberikan gambaran singkat mengenai kegiatan hal itu, tahu-tahu kita semua langsung diajakin ke dalam ruangan presentasinya.

Begitu masuk, aku yang mamamholic ini takjub sekejab.

“Huaaaa… ini makanan semua?” teriakku dalam hati.

DSC_1000

Semua makanan!

Mataku menatap ke seluruh penjuru ruangan. Meja-meja penuh dengan makanan yang tertata rapi. Norak banget dah aku saat itu. Walau begitu, harus jaim dong ah. Hwhwhw.

“Jadi, presentasi yang dilakukan hari ini adalah untuk menentukan hidangan mana yang akan disajikan di Garuda Indonesia untuk sepanjang tahun 2017,” ujar bu Ertin.

Keren ya! Bayangkan, menu makanan untuk tahun depan aja udah dipikirkan sejak jauh-jauh hari. Dari penjelasan bu Ertin juga aku tahu bahwa ternyata Garuda Indonesia akan menyiapkan menu-menu tersebut dalam 2 batch selama setahun.

IMG_20160526_105803

Ini semua makanan asli loh! bukan lilin! hahaha

“Jadi, menu makanannya akan berganti total dalam 6 bulan. Sedangkan pilihan menu yang sudah ditetapkan akan digilir pertiga hari.”

Wow luar biasa ya! Dengan peraturan seperti itu, tentu akan banyak sekali menu yang disiapkan oleh Almi Caterindo, ya! Dan setiap menu harus mendapatkan persetujuan dari Garuda Indonesia dengan mempertimbangkan banyak hal. Terutama kandungan gizi dan cita rasa yang ada di tiap menu yang ditawarkan.

Si Asin dan si Manis

“Untuk penerbangan di bawah 60 menit, Garuda Indonesia menyediakan makanan berupa snack yang diproduksi langsung di dapur Almi Caterindo,” ujar bu Ertin.

Kami lalu diajak untuk melihat roti-roti yang sebagaian sudah disusun rapi di kotak berlogo Garuda Indonesia. Terdapat 2 roti di sana dan 1 air mineral.

DSC_1003

Makanan beratnya

“Roti itu masing-masing rasanya manis dan asin. Sengaja dipilih demikian untuk variasi rasa.”

Selain roti-roti yang sudah disusun rapi ke dalam kotak, di meja lain, masih banyak aneka jenis roti dan kue yang tengah diseleksi. Persis kayak acara tek mi ot.

Duh aku kepilih nggak ya?” batin kue sus.

“Semoga aku yang dipilih,” gumam roti isi kacang hijau.

IMG_20160526_105438

Yakin gak ngiler liat aneka kue ini? slruupp

Hwhwhw, ya kali mereka bisa ngomong. Yang jelas, banyaknya varian makanan yang dipersiapkan oleh Almi Caterindo ditujukan untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi semua penumpang yang ada di pesawat. Secara ya, untuk rute penerbangan dari Palembang aja, setidaknya ada 17 kali setiap harinya dengan rata-rata penumpang 150 orang. Nah, dengan jumlah sebesar itu, banyak hal yang harus pertimbangkan.

DSC_1007

Menggugah selera!

“Untuk rute di atas 1 jam, kita kasih makanan berat. Pemilihan makanannya juga harus dipikirkan, jangan sampai bahan baku yang dipilih akan sulit ditemukan dikemudian hari,” ujar pak Chris. “jika tidak, kami dapat dikenakan pinalti oleh FADR,” sahut beliau lagi. FADR? Hmm bisa jadi semacam pengawas gitu kali ya.

“Oh ya kenapa makanan di Garuda kadang terasa hambar?” tanya seorang pelanggan setia Garuda yang juga diundang dalam meal presentation hari itu.

DSC_1005

Lumayan banyak undangan yang hadir saat itu

Ternyata, ada faktor lain yang menyebabkan makanan di atas pesawat terasa kurang enak. Diantaranya kelembaban berkurang, tekanan udara rendah, dan suara bising di atas pesawat dapat mengganggu indera perasa manusia.

“Karena itulah kami mengundang bapak/ibu semua hari ini untuk memberikan masukan kepada kami sebanyak-banyaknya agar kami dapat senantiasa memberikan yang terbaik untuk penumpang Garuda Indonesia,” sahut bu Ertin lagi.

Bagiku sendiri, si tukang makan. Rasa makanan yang disajikan Garuda masih lebih enak ketimbang makanan Vietnam Airlines yang pernah aku cicipi dulu. Bahkan makanan kelas bisnis di Silk Air juga masih kalah dengan makanan ekonomi Garuda. Walau begitu, keduanya masih lebih mending ketimbang pesawat Scoot yang nggak kasih makanan apa-apa hwhwhw.

Yuk Mengintip Dapur Garuda

“Sebelum masuk, silakan cuci tangan dahulu dengan cairan pembersih yang sudah disiapkan,” ujar salah seorang pegawai Almi Caterindo.

Dapurnya berada di gedung terpisah dengan kantor tempat presentasi dilakukan. Aku exited banget dengan kesempatan ini. Maklum, bercita-cita jadi chef eh malah terdampar jadi tukang makan hwhwhw. Ini juga kesempatan yang langka, men! Coba kalau ujug-ujug datang ke sana bilang mau main ke dapur, bisa-bisa kena tendang kita hehehe.

DSC_1009

Bagian depan dapurnya

“Sebelum masuk, silakan kenakan masker dan penutup kepala, ya!” pinta Adit, direktur muda PT.Almi Caterindo.

https://www.instagram.com/p/BF250SzmlKG/

Begitu masuk ke dalam, kami langsung bertemu dengan beberapa petugas yang sedang membentuk adonan roti. Menurut salah satu petugas yang ada di sana, pekerja PT.Almi Caterindo ini totalnya 70 orang. Huih banyak juga, ya!

“Untuk petugas dapur jumlahnya ada 23 orang mas. Securitynya ada 2. Sisanya lagi bekerja di bandara untuk proses distribusi makanan dan juga bekerja di lounge,” ujar salah satu pegawai senior di sana.

DSC_1017

Petugas dapur sedang membentuk adonan roti. Yang begini aja udah bikin napsu ngeliatnya hwhwhw

Nah, aku baru tahu kalau ternyata petugas lounge bandara Sultan Mahmud Badaruddin II juga bagian dari PT.Almi Caterindo ini.

“Pekerja dibagi dalam 2 shift. Mulai bekerja dari jam 4 pagi hingga pukul 8 malam.”

Saat kami datang, tak banyak pekerja yang terlihat beraktifitas. Ya maklum, kami berkunjung di waktu jam makan siang. Bisa jadi sebagian sedang beristirahat. Makanya meja-meja pembentuk adonan roti dan kue yang terlihat seperti meja operasi nampak lengang. Di sini, kami berkesempatan untuk foto-foto hwhw.

“Yuk kita lihat bagian lain,” ajak Adit.

DSC_0010

Ngebayangin punya dapur sekeren ini, ckckckck

Ternyata kami diajak ke ruangan pemanggangan. “Mungkin agak panas di dalam, jadi bagi yang tidak tahan bisa langsung keluar,” himbau Adit.

Begitu masuk, uiiihh, aroma roti yang baru keluar dari pemanggangan menyeruak ke indra penciuman. Haruuuum banget! Rasanya pingin langsung nyomot roti yang baru selesai dipanggang itu. Tapi apa daya, malu euy! Hahaha. Coba kalau diminta, kayaknya bakalan dibolehin, tuh!

DSC_0019

Si ibuk sedang motong apa ya ini? 🙂

DSC_0011

Mari memasak!

Di ruangan lainnya, kami bertemu dengan para pekerja yang bertugas membuat masakan berat. Ya makanan untuk penumpang ekonomi dan bisnis dengan waktu penerbangan lebih dari 1 jam. Di sana juga aroma masakan yang harum berebutan masuk ke dalam hidung. Memang paling menyenangkan main-main ke dapur seperti ini hwhwhw.

Ngadem di Ruang Kontrol

“Ini adalah ruangan terakhir tempat makanan dikemas dan dimasukkan kedalam troli khusus sebelum kemudian didistribusikan,” ujar Adit.

Kami berkumpul di sebuah ruangan besar. Di dahapan kami, kotak-kotak makanan berjejer dengan rapi. Di sudut ruangan aku melihat troli makanan yang dimaksudkan. Bagi yang sering naik Garuda, pasti familiar dengan troli berwarna biru itu.

DSC_0031

Di ruang kontrol

“Satu troli itu bisa memuat 75 kotak makanan,” ujar seorang pegawai yang bertanggung jawab di ruangan kontrol tersebut. “Jadi, dalam satu penerbangan, setidaknya ada 2 troli yang kami persiapkan,” ujarnya lagi.

Eh omong-omong, apakah makanan yang ada di Garuda Indonesia itu halal? Nah bagi orang-orang yang concern banget perihal ini, jangan khawatir. PT.Almi Caterindo telah mendapatkan sertifikasi halal dari MUI. Jadi, dijamin bahan baku yang digunakan hingga proses pembuatannya, telah sesuai dengan syariat Islam.

IMG_20160526_113326

Nggak nyangka, sekecil ini bisa muat 75 kotak

Setelah puas menjelajah dapur PT.Almi Caterindo, kami semua kembali ke kantor utama tempat presentasi dilakukan.

“Buat apa?”

Ya buat mencicipi semua makanan itulaaaah. Hahaha, jangan sirik ya, ternyata, semua hidangan yang tadinya dipresentasikan boleh kami makan dan dibawa pulang setelah dilakukan proses seleksi. Huaaa aku mau mau mau, sayang, aku terlalu malu untuk melakukannya. Untung ya, mbak-mbak Garuda yang baik hati itu memaksa kami untuk membawa pulang makanan yang ada. Nah, jika sudah begitu, kami jadi enak, kan? Hehehe.

IMG_20160526_102451

Sertifikasi Halal

Terima kasih kepada Garuda Indonesia atas kesempatannya untuk mengunjungi PT.Almi Caterindo. Ada banyak sekali informasi yang aku dapatkan setelah berkunjung ke sana. Yang jelas, sangat pantas jika Garuda Indonesia terus kokoh dalam daftar maskapai terbaik di dunia. Bayangkan, dari segi penyediaan makanannya saja sudah dipikirkan sedemikian rupa. Belum lagi layanan dari pramugarinya yang terkenal ramah-ramah itu.

Nah, diajakin mengintip dapurnya udah, kira-kira ajakan apalagi ya yang akan aku terima dari Garuda Indonesia.

“Hmm, nyobain duduk di kelas bisnis rute penerbangan baru kayaknya seru, ya!”

“Apalagi kalau penerbangan ke Eropa!”

Membatin dan berharap bolehlaaah, ya siapa tahu, kan? –kedipkedip.

DSC_1021

Sebelum pulang selfie dulu 😀

Balada Kamera Rusak

Saat berkunjung ke PT.Almi Caterindo, kamera DSLR-ku mendadak bermasalah. Tombol kliknya kadang berfungsi kadang nggak. Jadilah, sebagian foto di postingan ini diambil menggunakan handphone. Sialnya, handpone yang aku bawa baterenya habis. Nah, di saat seperti inilah kehadiran powerbank Asus ZenPower terasa banget manfaatnya. –kecupkecup. Padahal Asus-nya sendiri rasanya udah lama nggak dicharger. Berkat kapasitas penyimpanannya yang 10050 mAH itu, pemakaiannya terasa sangat awet. –kecupkecuplagi 🙂

IMG_20160420_155054

Berkat Asus ZenPower, proses dokumentasi jadi lancar

101 komentar di “Yuk, Kita Intip Dapurnya Garuda Indonesia

  1. Enaknya terbang dengan Garuda itu kita bisa milih menu makanan. Mau nasi atau mau mie, mau ayam atau rendang sapi 🙂
    Sekali waktu terbang yang rutenya 8 jam, pernah langsung minta ke belakang di luar jam makan, tetep aja dikasih sama pramugarinya 😀
    Mantab pokoknya, hehehe

    • Ya bener om, enaknya bisa nambah ya hwhw. Mungkin dengan syarat persediaan masih ada. Yang jelas suka sama pelayanan garuda yang emang ramah banget.

  2. Aku selalu bertanya dengan hati. makanan yang dihidangkan di pesawat kan selalu hangat. sedangkan dia menyajika setelah beberapa puluh menit atau sejam an. itu troli khusus biar keep hangat? atau yg dipesawatnya ?

    BTW, bikin ngiler

    • Jika duduk di kelas bisnis, maka makanannya akan dihangatkan mbak. Jika di kelas ekonomi, yang bikin makanannya panas karena makanannya dipersiapkan sesuai jam keberangkatan. Juga tutup makanannya memungkinkan membuat makanannya tetap hangat, belum lagi trolinya yang khusus itu (sepertinya) juga mempengaruhi suhu makanan 🙂

  3. Saya sering liat acara tentang pembuatan makanan airlines yg memang rasa makanan bs berbeda di udara ya, jd klo gt ngicipnya gimana ya biar bisa maksimal seperti makan di udara gt? Ada ruangan khusus kah hehe penasaran. Klo utk opsi vegetarian disediin juga gak sih, biasanya klo Garuda Jakarta-Jogja gt dptnya roti standard sih hihi, pernah Jakarta-KL dpt rendang enaaakkk 🙂

    • Nah kalau menu vegetarian aku lupa nanya >.< *semoga nanti mas Adit, owner PT Almi Caterindo bisa bantu jawab*

      Seingatku, untuk meminimalisasi penurunan rasa di udara, untuk itu cita rasa makanannya dibuat strong dan salah satu upaya untuk mempertahankan rasa antara lain penyajian makanan yang waktunya diukur dari saat dibuat hingga dapat disajikan diudara.

  4. Wah.. Ini pengalaman keren om..

    Aku yg pelanggan garuda kadang emang kepo ini gmn sih maskapainya bs konsisten ngasih makanan yg anget n enak..

    Terjawab sudah.. 😀

    • Iya Bal. Dulu saat perjalanan dinas minimal Garuda, sayang di provinsi tertentu Garuda nggak ada (seperti Bengkulu, sekarang udah ada). Walau gitu pernah kejadian pramugarinya numpahin minuman ke celanaku sampe basah. Untung aku nggak minta ganti(in) celana ya. Bisa-bisa kena kasus kayak yang baru2 ini hehehehehe

  5. giling… itu makanan semua?? btw, mimpiku dalam dua tahun ini adalah bisa naik garuda loh om.. belum pernah seumur2 naik itu pesawat. 😦

  6. Duluuuu banget, tiap naik pesawat pasti selalu excited ama makanannya. Bukan cuma Garuda, tapi juga Merpati dan Bouraq. Menurutku makanan pesawat selalu enak-enak, hahaha.. Sayang sekarang maskapai yang nyediain makanan di pesawat tinggal Garuda aja ya, eh ada sih Sriwijaya, tapi cuma snack doank 😀 😀

    Dan kalo menurutku, rasa makanan Garuda rute Surabaya-Batam, lebih enak daripada rute sebaliknya. Kalo rute Jakarta-Batam sih enak, begitu juga sebaliknya. Belum pernah sih nyobain yang rute Palembang.. Jadi penasaran… 🙂

    • Masing-masing kota ada “dapur”nya sendiri mbak Dee. Nah artinya katering di Batam kurang kece dibanding yang Surabaya (jadi timpang kan). Aku inget dulu penerbangan pagi Garuda ke Jakarta doang yang dibawah 1 jam dikasih bubur ayam yang enak. Kayaknya sekarang roti aja krn di bawah 1 jam haha

  7. O iya ya? Tekanan udara dll d atas sana bikin lidah jadi sedikit ‘mati rasa’ ya? Besok2 bawa garem ah kalo naik pesawat. Sekalian bawa sambel. Ikan bawal. Sama jengkol 😂

    Ini asik amat diajak ke dapur kateringnya Garuda, Om! Ga pernah kepikir untuk bisa ngintip dapurnya selama ini. Kalo untuk first class presentasi penyajiannya gimana ya? Haha.

  8. kereeeen bisa ngintip dapurnya Garuda 😀
    wahhh ternyata ribet juga yaaa buat mempersiapkan makanan di pesawat.
    btw itu powerbank-nya pini, lucu amat hahaha *salah fokus*

      • Iya, semoga nanti bisa diajakin ke dapurnya Emirates, Qatar, Turkish atau apalah gitu hwhwhwhw. Barengan ya nanti kak hahaha.

        Powerbank yang terbaru ini asyik ada 2 slot charger, tapi ya itu pink. Udah dipajak duluan sama sepupu cewek. Ya sudahlah hahahaha

  9. ooh.. jadi itu dexter yg siap mutilasi korbannya?? hahaha…

    eh, makanan garuda beneran enak dibanding batik #Yakaliii :)))

    powernya mau tak tukeran sama punyaku warna silver? itu kecentilan deh buatmu 😛

    • Nah aku belom pernah coba yang Batik, harus dibandingkan langsung biar tahu mana yang lebih kece hehe.

      Iya, powerbanknya kecentilan hehehe, sayangnya udah dipajakin sama sepupu mbak. Aku tetep pake yang warna silver 😀

  10. Itu air mineralnya kudu akua? penah ganti pake kangen water ato merk lain gitu ga?

    Excited kalik om *salah fokus*

    Salam buat Adit, bilangin aku juga suka diajak ke dapur *salah fokus lagi* #Duh!

  11. Yang bikin mupeng dari trip ini adalah: makanannya boleh dibawa pulang! Duh duh ,,, udah ngebayangin gimana mukanya Yayan kegirangan hahahaha … Makanan di Garuda emang enak-enak. Aku ingat waktu terakhir kali ke KL pakai Lufthansa, temenku pakai Garuda, yang aku keluhin adalah makanannya. Temenku yg di Garuda dapat makanan yang enak2, di Lufthansa cuma sandwich doing, yang dagingnya asin hahahaha

  12. “Selain roti-roti yang sudah disusun rapi ke dalam kotak, di meja lain, masih banyak aneka jenis roti dan kue yang tengah diseleksi. Persis kayak acara tek mi ot.

    “Duh aku kepilih nggak ya?” batin kue sus.

    “Semoga aku yang dipilih,” gumam roti isi kacang hijau.”

    unik, dan, kok bisa, ya, mas Yayan terfikir tentang dialog batin antara Kue Sus dan Roti Isi Kacang Hijau itu?.. sederhana, namun luar biasa.

    dan, sekali lagi, pujian untuk tulisan Mas Yayan dari saya pribadi…
    tulisan ini dibangun dari kerangka yang runut dan kuat sehingga sangat nyaman dibaca mudah ditangkap atau dicerna maksud dan tujuannya, tidak bertele-tele, komedi yang diselipkan momentnya tepat dan tidak berlebihan. Saya merasakan sensasi masuk ke sebuah istana dengan ruangan-ruangan yang menyajikan fungsinya masing-masing sekaligus sarana dan prasarananya..

    saya doakan, mudah-mudahan dari tukang makan bisa bertransformasi menjadi Chef.. siapa tahu.. yah, minimal jadi Chef bwt Istri dan Anak-anak, mas, nanti..

    BTW, membaca tulisan mas seketika mencairkan kebuntuan ide saya ketika sedang akan menulis jurnal/paper/penelitian..

    • Haha mas Adi, makasih makasih makasih it was such a nice compliment, indeed. Aslinya 2 paragraf pertama aku tulis dan kena jeda lebih dari 3 hari. Bongkar kata, bongkar kalimat, eh kalo lagi “beres” bisa langsung selesai tulisannya. Nulisnya pun hmm gimana ya, asal ada yang terlintas aja ditulis, gak mikir yang sampe gimanaaa gitu. Termasuk dialog itu hehehe. Aslinya kue sus dan roti isi kacang hijau sedang memasuki tahap seleksi dan… as I remember, kue sus menang! 😀

      Alhamdulillah kalo bisa bantu kebuntuan idenya, padahal aku sendiri sering kali buntu ide 😀

      Kalo chef, amin amin, eh gini-gini aku juara 1 lomba masak se-SMA loh hahaha.

      • iya.. memang begitulah asiknya menulis.. seperti yg mas bilang : bongkar kata, bongkar kalimat… ya, kadang kalo saya lagi buntu nulis2 yg ilmiah (untuk keperluan pekerjaan), sejenak saya baca-baca blog yang tulisannya lebih bebas.. sekedar mencari-cari kosa kata baru.. agar tulisan ilmiah tidak berasa kaku dan menjemukan.. dan salah satu blog favorit saya adalah blognya Mas Yayan..Omduut..

  13. waduh makanan semua ini, jadi ngiler…
    makanan di lounge Garuda enak, lebih enak dari lounge satunya di bandara SMB 2
    pengen suatu hari bisa nyobain long flight dari garuda atau first class biar kayak Syahrini hehehe.

    • Aku malah belom pernah ke lounge Garuda, soalnya kartu kredit yang aku punya gak bisa kepake hahaha. Kalo lounge satunya lagi lumayan, modal Rp.1 perak udah bisa makan.

      • aku gak pake CC k lounge Garuda om apa mau dikata rakyat jelata gak pake yg platinum, masuk dengan bayar 50 ribu, lumayanlah bisa makan sekenyangnya daripada beli makanan di bandara yang mahal mending ke lounge, iya nih klo di Lounge Sultan langganan pas mo naik AA cuma bayar Rp. 1 bisa makan sepuasnya trus aku suka ngantongin sachetan teh, kopi dan energen ssttt ini rahasia ya 😀

  14. Ah khan saya jadi kangen terbang dengan garuda. Sejak berhenti kerja, udah gak ngerasain lagi deh terbang sama garuda, maklum nyarinya tiket hemat melulu klo pergi-pergi hahahaha

    Ketahuan bener ya gue naik garuda modal gratisan karena tugas kantor hihi

  15. Ngiri ama omnduut bisa berkunjung langsung melihat langsung dapur Garuda Indonesia. Kalau menurut aku sich makanan yang disajikan di Garuda enak-enak sich, dan benar kalau faktor turbulensi dan suara pesawat yang kadang membuat kita terganggu ketika makan.

  16. waaa seru! jadi tahu proses pembuatan makanan yang kita makan selama penerbangan. ternyata garuda mempercayakan ke vendor lagi ya? kirain dihandle anak perusahaannya langsung.

    lha kalau kita suka lihat truk aerofood itu apa ya?

  17. bberapa kali naik garuda, kalo utk urusan kantor, dan aku kdg puas kdg ga ama makanannya.. kadang enak, tapi pernah juga ga samasekali -__-. kalo boleh jujur ya mas, airasia masih jauh lbh enak utk makanan :D.. walopun kita hrs bayar terpisah.. kmrn trakhir naik garuda pas ke makasar, perginya dpt menu agak lumayan… tp pulangnya kacaau -__-.. aku cuma makan pudingnya malah..

    • Aku belum pernah sekalipun nyoba yang AirAsia, kapan-kapan bolehlah dicoba, mau ngebandingin hehe. Bisa jadi sih, karena beli, dan jumlah sedikit maka lebih enak ketimbang Garuda yang dimasak dalam jumlah besar.

  18. Ping balik: Nyamar Jadi Juragan di Penerbangan Silk Air | Omnduut

Tinggalkan Balasan ke Roda dan Roti Batalkan balasan