“Sebelum kita melihat presentasi makanan yang biasanya disajikan di atas pesawat, ayo kita cicip dulu makanan yang sudah disediakan,” ajak Pak Asa, kepala kantor Garuda Indonesia yang ada di Palembang.
Aku melirik sekilas ke sebuah ruangan yang telah menyediakan berbagai macam hidangan khas Palembang. Ada mie celor, laksan, celimpungan, lontong dan… tentu saja pempek! Huaa gimana ini? Aku kan lagi diet dwi-mingguan. Hahaha, ya sudah demi menghormati tuan rumah, dengan sedikit menyesal senang hati, aku mulai menyantap hidangan yang disajikan.
“Rasanya gimana?”
“Hmm numero uno alias bikin merem melek!”
* * *
Berbekal ajakan dari Deddy Huang si pemilik coffeoriental.wordpress.com, aku dan kak Robby –Robbysnt.wordpress.com, Kamis (26/5/2016) lalu berkesempatan berkunjung ke PT.Almi Caterindo, perusahaan katering yang sudah menjadi partner Garuda Indonesia dan bertanggung jawab penuh terhadap makanan/minuman yang disajikan di pesawat Garuda Indonesia dengan rute Palembang ke kota-kota lainnya.
Acaranya sendiri bertajuk “Meal Presentation Domestic 2017”. Sesuai namanya, jadi kami semua akan diberi kesempatan untuk melihat sajian masakan/kudapan yang akan disajikan di atas pesawat Garuda untuk tahun 2017 nanti. Baik itu berupa makanan untuk kelas bisnis dan juga ekonomi. Nggak hanya melihat makanan yang sudah jadi, kami semua juga akan melihat proses pembuatannya di dapur. Wuuiihh gimana nggak penasaran tuh?
Secara ya, Garuda Indonesia itu maskapai no.1 di Indonesia dan termasuk di 10 besar maskapai terbaik dunia versi Skytrax. Dulu sih saat masih ngantor dan melakukan perjalanan dinas, maskapainya ya minimal Garuda. Dan memang, pelayanannya luar biasa kece! Makanannya juga cocok di lidahku. Trus sekarang aku mau diajakin ngulik dapurnya! Senengnya macam mau ketemu dik Chelsea Islan aja.
Setelah sarapan bareng, acara presentasinya dimulai. Mbak Yona dari Garuda Indonesia kota Palembang membuka acara dan selanjutnya sambutan disampaikan oleh pak Asa dan ibu Ertin Kartini, petinggi Garuda Indonesia pusat yang sengaja datang ke Palembang demi acara ini.
Jangan bayangkan acaranya berjalan dengan kaku dan formal. Sambutan presentasinya santai dan menyenangkan. Nggak lama pak Asa dan bu Ertin memberikan gambaran singkat mengenai kegiatan hal itu, tahu-tahu kita semua langsung diajakin ke dalam ruangan presentasinya.
Begitu masuk, aku yang mamamholic ini takjub sekejab.
“Huaaaa… ini makanan semua?” teriakku dalam hati.
Mataku menatap ke seluruh penjuru ruangan. Meja-meja penuh dengan makanan yang tertata rapi. Norak banget dah aku saat itu. Walau begitu, harus jaim dong ah. Hwhwhw.
“Jadi, presentasi yang dilakukan hari ini adalah untuk menentukan hidangan mana yang akan disajikan di Garuda Indonesia untuk sepanjang tahun 2017,” ujar bu Ertin.
Keren ya! Bayangkan, menu makanan untuk tahun depan aja udah dipikirkan sejak jauh-jauh hari. Dari penjelasan bu Ertin juga aku tahu bahwa ternyata Garuda Indonesia akan menyiapkan menu-menu tersebut dalam 2 batch selama setahun.
“Jadi, menu makanannya akan berganti total dalam 6 bulan. Sedangkan pilihan menu yang sudah ditetapkan akan digilir pertiga hari.”
Wow luar biasa ya! Dengan peraturan seperti itu, tentu akan banyak sekali menu yang disiapkan oleh Almi Caterindo, ya! Dan setiap menu harus mendapatkan persetujuan dari Garuda Indonesia dengan mempertimbangkan banyak hal. Terutama kandungan gizi dan cita rasa yang ada di tiap menu yang ditawarkan.
Si Asin dan si Manis
“Untuk penerbangan di bawah 60 menit, Garuda Indonesia menyediakan makanan berupa snack yang diproduksi langsung di dapur Almi Caterindo,” ujar bu Ertin.
Kami lalu diajak untuk melihat roti-roti yang sebagaian sudah disusun rapi di kotak berlogo Garuda Indonesia. Terdapat 2 roti di sana dan 1 air mineral.
“Roti itu masing-masing rasanya manis dan asin. Sengaja dipilih demikian untuk variasi rasa.”
Selain roti-roti yang sudah disusun rapi ke dalam kotak, di meja lain, masih banyak aneka jenis roti dan kue yang tengah diseleksi. Persis kayak acara tek mi ot.
“Duh aku kepilih nggak ya?” batin kue sus.
“Semoga aku yang dipilih,” gumam roti isi kacang hijau.
Hwhwhw, ya kali mereka bisa ngomong. Yang jelas, banyaknya varian makanan yang dipersiapkan oleh Almi Caterindo ditujukan untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi semua penumpang yang ada di pesawat. Secara ya, untuk rute penerbangan dari Palembang aja, setidaknya ada 17 kali setiap harinya dengan rata-rata penumpang 150 orang. Nah, dengan jumlah sebesar itu, banyak hal yang harus pertimbangkan.
“Untuk rute di atas 1 jam, kita kasih makanan berat. Pemilihan makanannya juga harus dipikirkan, jangan sampai bahan baku yang dipilih akan sulit ditemukan dikemudian hari,” ujar pak Chris. “jika tidak, kami dapat dikenakan pinalti oleh FADR,” sahut beliau lagi. FADR? Hmm bisa jadi semacam pengawas gitu kali ya.
“Oh ya kenapa makanan di Garuda kadang terasa hambar?” tanya seorang pelanggan setia Garuda yang juga diundang dalam meal presentation hari itu.
Ternyata, ada faktor lain yang menyebabkan makanan di atas pesawat terasa kurang enak. Diantaranya kelembaban berkurang, tekanan udara rendah, dan suara bising di atas pesawat dapat mengganggu indera perasa manusia.
“Karena itulah kami mengundang bapak/ibu semua hari ini untuk memberikan masukan kepada kami sebanyak-banyaknya agar kami dapat senantiasa memberikan yang terbaik untuk penumpang Garuda Indonesia,” sahut bu Ertin lagi.
Bagiku sendiri, si tukang makan. Rasa makanan yang disajikan Garuda masih lebih enak ketimbang makanan Vietnam Airlines yang pernah aku cicipi dulu. Bahkan makanan kelas bisnis di Silk Air juga masih kalah dengan makanan ekonomi Garuda. Walau begitu, keduanya masih lebih mending ketimbang pesawat Scoot yang nggak kasih makanan apa-apa hwhwhw.
Yuk Mengintip Dapur Garuda
“Sebelum masuk, silakan cuci tangan dahulu dengan cairan pembersih yang sudah disiapkan,” ujar salah seorang pegawai Almi Caterindo.
Dapurnya berada di gedung terpisah dengan kantor tempat presentasi dilakukan. Aku exited banget dengan kesempatan ini. Maklum, bercita-cita jadi chef eh malah terdampar jadi tukang makan hwhwhw. Ini juga kesempatan yang langka, men! Coba kalau ujug-ujug datang ke sana bilang mau main ke dapur, bisa-bisa kena tendang kita hehehe.
“Sebelum masuk, silakan kenakan masker dan penutup kepala, ya!” pinta Adit, direktur muda PT.Almi Caterindo.
https://www.instagram.com/p/BF250SzmlKG/
Bilangin dong kak, kalo porsi nya kurang gede hahaga
Kalo porsi, ternyata memang ditakar om. Satu porsi maksimal 200 gram. Ini sudah dilakukan penelitian yang panjang 🙂
Enaknya terbang dengan Garuda itu kita bisa milih menu makanan. Mau nasi atau mau mie, mau ayam atau rendang sapi 🙂
Sekali waktu terbang yang rutenya 8 jam, pernah langsung minta ke belakang di luar jam makan, tetep aja dikasih sama pramugarinya 😀
Mantab pokoknya, hehehe
Ya bener om, enaknya bisa nambah ya hwhw. Mungkin dengan syarat persediaan masih ada. Yang jelas suka sama pelayanan garuda yang emang ramah banget.
Aku selalu bertanya dengan hati. makanan yang dihidangkan di pesawat kan selalu hangat. sedangkan dia menyajika setelah beberapa puluh menit atau sejam an. itu troli khusus biar keep hangat? atau yg dipesawatnya ?
BTW, bikin ngiler
Jika duduk di kelas bisnis, maka makanannya akan dihangatkan mbak. Jika di kelas ekonomi, yang bikin makanannya panas karena makanannya dipersiapkan sesuai jam keberangkatan. Juga tutup makanannya memungkinkan membuat makanannya tetap hangat, belum lagi trolinya yang khusus itu (sepertinya) juga mempengaruhi suhu makanan 🙂
hadooh jadi laper om.
Aku lebih-lebih, laper banget hehe
Wah, ternyata dibalik makanan2 itu prosesnya panjang ya.
Bener Jo, prosesnya puanjaaang 🙂
Plus stress pas naik pesawat jg ya jd rasa makanan berkurang hehe
Haha nah ini bener banget. Kalo lagi turbulensi hebat, boro2 mau makan, yang ada mulut komat kamit dan mata terus merem ya mbak.
Saya sering liat acara tentang pembuatan makanan airlines yg memang rasa makanan bs berbeda di udara ya, jd klo gt ngicipnya gimana ya biar bisa maksimal seperti makan di udara gt? Ada ruangan khusus kah hehe penasaran. Klo utk opsi vegetarian disediin juga gak sih, biasanya klo Garuda Jakarta-Jogja gt dptnya roti standard sih hihi, pernah Jakarta-KL dpt rendang enaaakkk 🙂
Nah kalau menu vegetarian aku lupa nanya >.< *semoga nanti mas Adit, owner PT Almi Caterindo bisa bantu jawab*
Seingatku, untuk meminimalisasi penurunan rasa di udara, untuk itu cita rasa makanannya dibuat strong dan salah satu upaya untuk mempertahankan rasa antara lain penyajian makanan yang waktunya diukur dari saat dibuat hingga dapat disajikan diudara.
Wah.. Ini pengalaman keren om..
Aku yg pelanggan garuda kadang emang kepo ini gmn sih maskapainya bs konsisten ngasih makanan yg anget n enak..
Terjawab sudah.. 😀
Iya Bal. Dulu saat perjalanan dinas minimal Garuda, sayang di provinsi tertentu Garuda nggak ada (seperti Bengkulu, sekarang udah ada). Walau gitu pernah kejadian pramugarinya numpahin minuman ke celanaku sampe basah. Untung aku nggak minta ganti(in) celana ya. Bisa-bisa kena kasus kayak yang baru2 ini hehehehehe
Walah enak tenan, diajak jalan2 ke dapur, makan, pulang2 masih dibawain bingkisan. Kapan Garuda buka cabang di Turki ya….
Sayang kuenya disuruh ngambil sendiri… harusnya kan diwadahin muahahahaha. Malu mas Slamet 😀
Ada pempek juga ya di boks launch Garuda? Mantap deh..
Nggak ada bu, pempeknya buat acara presentasi aja hehe. Kalau ada tentu menarik, sayang pasti ribet kalo makan pake cuko.
Setuju sama cumilebay, kurang banyak karena selalu masih lapar.
Kalau kata Garuda dan Almi Caterindo, porsi segitu dinilai pas karena orang kebanyakan sudah kenyang di lounge. Tapi bener, ini bisa jadi masukan hehe. At least kalau kurang seenggaknya pramugari bisa nawarin, “mau 1 atau 2 pak?” 😀
Makanan di lounge gak enaaaak
giling… itu makanan semua?? btw, mimpiku dalam dua tahun ini adalah bisa naik garuda loh om.. belum pernah seumur2 naik itu pesawat. 😦
Garuda, nih blogger papan atas Aceh kasih kesempatan dong buat naik Garuda. Aku blogger gendut nan semok dari Palembang mau juga dong hwhwhw. Mungkin bisa tukar rute. Bang Yudi ke Palembang, aku ke Aceh hahaha.
Amin.. mohon di dengar ya Allah..
iyaaa tukeran ya ya ya
amien amien.. amien.. garuda,, dengarkanlah jeritan kami ini 😀
Haha amin amin amiiinnn
Garuda, maskapai yang gue blacklist untuk perjalanan jarak jauh….
Kenapa Muse? jarak kursinya nggak lega ya? cerita dong. Biar Garuda melesat dalam top 5 maskapai terbaik dunia 🙂
Ini pengalaman september kemrn, jadi Jakarta – Amsterdam dapat dua kali makan… Pertama kali pas Jakarta – Singapore, dan Singapore – Amsterdam… Singapore – Amsterdam itu dapat makannya after 9hrs flight… Sucks….
Oh begitu ya. Hmm, semoga pihak Garuda baca komennya Muse ya 🙂
Duluuuu banget, tiap naik pesawat pasti selalu excited ama makanannya. Bukan cuma Garuda, tapi juga Merpati dan Bouraq. Menurutku makanan pesawat selalu enak-enak, hahaha.. Sayang sekarang maskapai yang nyediain makanan di pesawat tinggal Garuda aja ya, eh ada sih Sriwijaya, tapi cuma snack doank 😀 😀
Dan kalo menurutku, rasa makanan Garuda rute Surabaya-Batam, lebih enak daripada rute sebaliknya. Kalo rute Jakarta-Batam sih enak, begitu juga sebaliknya. Belum pernah sih nyobain yang rute Palembang.. Jadi penasaran… 🙂
Masing-masing kota ada “dapur”nya sendiri mbak Dee. Nah artinya katering di Batam kurang kece dibanding yang Surabaya (jadi timpang kan). Aku inget dulu penerbangan pagi Garuda ke Jakarta doang yang dibawah 1 jam dikasih bubur ayam yang enak. Kayaknya sekarang roti aja krn di bawah 1 jam haha
Nah bener.. aku juga mikirnya gitu… catering yang di Batam brati kurang kece 😀
Oops haha. Semoga katering di Batam mau berbenah, amiiin
O iya ya? Tekanan udara dll d atas sana bikin lidah jadi sedikit ‘mati rasa’ ya? Besok2 bawa garem ah kalo naik pesawat. Sekalian bawa sambel. Ikan bawal. Sama jengkol 😂
Ini asik amat diajak ke dapur kateringnya Garuda, Om! Ga pernah kepikir untuk bisa ngintip dapurnya selama ini. Kalo untuk first class presentasi penyajiannya gimana ya? Haha.
Hahaha itu bawa bekal namanya 😀 nasi padang? hihihi.
Untuk first class, ada chef on board namanya. Awalnya kukira chef ini masak langsung di pesawat, ternyata nggak. Mereka hanya bertugas menyajikan makanan aja (tentu dengan dipanaskan terlebih dahulu dsb dsb dsb) di piring beneran (kalau pake istilah Trinity). Untuk kelas bisnis biasa cukup oleh FA yang bertugas di bagian itu. 😀
Hahaha iya ya bawa bekal itu 😂
Kalo bawa bekal pempek, dan pramugarinya mau gimana? ah jangankan pempek, jiwa dan ragaku pun akan aku kasih #ehgimana
Om……Ajak makan bareng. Pangku *malu*
“Mbak mau aku pangku?”
“Nggak, aku hanya mau diajak ke penghulu”
Ajeiiiibbbb
*mimisan seketika*
Muahahaha inget adegan Conan mimisan saat lihat Ran… ah sudahlah :))
kereeeen bisa ngintip dapurnya Garuda 😀
wahhh ternyata ribet juga yaaa buat mempersiapkan makanan di pesawat.
btw itu powerbank-nya pini, lucu amat hahaha *salah fokus*
HAKS TYPO, pink maksudnya x)))
Iya, semoga nanti bisa diajakin ke dapurnya Emirates, Qatar, Turkish atau apalah gitu hwhwhwhw. Barengan ya nanti kak hahaha.
Powerbank yang terbaru ini asyik ada 2 slot charger, tapi ya itu pink. Udah dipajak duluan sama sepupu cewek. Ya sudahlah hahahaha
ooh.. jadi itu dexter yg siap mutilasi korbannya?? hahaha…
eh, makanan garuda beneran enak dibanding batik #Yakaliii :)))
powernya mau tak tukeran sama punyaku warna silver? itu kecentilan deh buatmu 😛
Nah aku belom pernah coba yang Batik, harus dibandingkan langsung biar tahu mana yang lebih kece hehe.
Iya, powerbanknya kecentilan hehehe, sayangnya udah dipajakin sama sepupu mbak. Aku tetep pake yang warna silver 😀
Itu air mineralnya kudu akua? penah ganti pake kangen water ato merk lain gitu ga?
Excited kalik om *salah fokus*
Salam buat Adit, bilangin aku juga suka diajak ke dapur *salah fokus lagi* #Duh!
Pantau IGnya di @aditutoyo ya. Jangan naksir, aku gak tahu masih jomblo apa nggak hehehehe yang jelas belom nikah 😀
Pinginnya diganti air mineral Aqub. Tapi belom ada yang jual :))
Engga ih becanda ampe dikasi IG nya beneran *sembari lsg kepoin*
Ah yang bo’ong belom nikah? masasih? kok bisa? <—- baper
Aqub pa'an?
Sodaraan sama Aqu-a. Aqu-b, Aqu-c sampe Aqu-z hehehehe.
Hayooo yang mulai kepoooo hwhwhw
Hayaaahh…
Om mah kudunya Aqu-ndut. haghag
Ide bagus, biar yang minum terngiang2 sama aku ya hahaha
Fix! BIKIN LAPER BANGEEEETTT!! 😀
Aku juga laper hahahaha
Bawa pulang kotak berapa banyak om? hihihi.. Seru bgt bisa nginip dapur catering Garuda. Tapi bener om, porsinya emang kurang banyak ahahaha..
Nggak mbak, aku maluuuh hahahaha. Mengenai porsi, banyak jg yang protes ya. Semoga bisa jadi perhatian bagi Almi Caterindo
Yang bikin mupeng dari trip ini adalah: makanannya boleh dibawa pulang! Duh duh ,,, udah ngebayangin gimana mukanya Yayan kegirangan hahahaha … Makanan di Garuda emang enak-enak. Aku ingat waktu terakhir kali ke KL pakai Lufthansa, temenku pakai Garuda, yang aku keluhin adalah makanannya. Temenku yg di Garuda dapat makanan yang enak2, di Lufthansa cuma sandwich doing, yang dagingnya asin hahahaha
Nah nah, makanan Indonesia tiada duanya ya mas Bart hahaha. Aku gak bawa banyak, hanya beberapa roti, itupun lungsuran dari Deddy karena dia gak suka roti, sukanya transferan *dipelototin Deddy Huang hahaha
Bangeeet! Dan kalau naik Garuda itu memang salah satu yang bikin semangat adalah makanannya, apalagi kalau terbang jarak jauh … Waktu favorit adalah waktu makan 😀
Belum lagi kalo duduk di kelas bisnis, duhhh #SemacamKodeBuatGaruda
Yayan please jangan bahas-bahas kelas bisnis, aku belum pernaaaah hahahaha … eh emang waktu naik bisnisnya Silk Air disuguhin makanan apa? #malahmintadibahas
Haha, aduh di Silk Air itu kelas bisnisnya ya kayaknya sama aja dengan kelas ekonomi garuda mas 😀 tapi sebagai pengalalaman, bolehlah, walaupun lebih mupeng ke pesawat lain hahaha. Yang Silk Air akan ditulis habis ini ^_^
Ditunggu liputannya Yan 🙂
Siap ^^ ditulisnya kemarin, belom selesai, mudah2an dapat tayang hari ini.
Yayannn…lu cakep banget pake masker. Pake terus Yaaannn!!! #salahfokus
Aku juga merasa begitu mas, kadar kegantenganku naik 87,96% hahaha makanya sekarang pake foto itu di akun twitter dan IG. Yang FB menyusul hwhwhwhw
kalo propose ke dik Chelsea pastikan pake masker ya Yan!onion-emoticons-set-2-61
Aku udah siapin topeng kulit penyamaran bergambar Deva Mahendra kalo ketemu sama dik Chelsea mas. Sayang perutnya gak bisa disamarkan hahaha
yan, power banknyo pink ye? *kedip2
Yoa pink.
“Selain roti-roti yang sudah disusun rapi ke dalam kotak, di meja lain, masih banyak aneka jenis roti dan kue yang tengah diseleksi. Persis kayak acara tek mi ot.
“Duh aku kepilih nggak ya?” batin kue sus.
“Semoga aku yang dipilih,” gumam roti isi kacang hijau.”
unik, dan, kok bisa, ya, mas Yayan terfikir tentang dialog batin antara Kue Sus dan Roti Isi Kacang Hijau itu?.. sederhana, namun luar biasa.
dan, sekali lagi, pujian untuk tulisan Mas Yayan dari saya pribadi…
tulisan ini dibangun dari kerangka yang runut dan kuat sehingga sangat nyaman dibaca mudah ditangkap atau dicerna maksud dan tujuannya, tidak bertele-tele, komedi yang diselipkan momentnya tepat dan tidak berlebihan. Saya merasakan sensasi masuk ke sebuah istana dengan ruangan-ruangan yang menyajikan fungsinya masing-masing sekaligus sarana dan prasarananya..
saya doakan, mudah-mudahan dari tukang makan bisa bertransformasi menjadi Chef.. siapa tahu.. yah, minimal jadi Chef bwt Istri dan Anak-anak, mas, nanti..
BTW, membaca tulisan mas seketika mencairkan kebuntuan ide saya ketika sedang akan menulis jurnal/paper/penelitian..
Haha mas Adi, makasih makasih makasih it was such a nice compliment, indeed. Aslinya 2 paragraf pertama aku tulis dan kena jeda lebih dari 3 hari. Bongkar kata, bongkar kalimat, eh kalo lagi “beres” bisa langsung selesai tulisannya. Nulisnya pun hmm gimana ya, asal ada yang terlintas aja ditulis, gak mikir yang sampe gimanaaa gitu. Termasuk dialog itu hehehe. Aslinya kue sus dan roti isi kacang hijau sedang memasuki tahap seleksi dan… as I remember, kue sus menang! 😀
Alhamdulillah kalo bisa bantu kebuntuan idenya, padahal aku sendiri sering kali buntu ide 😀
Kalo chef, amin amin, eh gini-gini aku juara 1 lomba masak se-SMA loh hahaha.
iya.. memang begitulah asiknya menulis.. seperti yg mas bilang : bongkar kata, bongkar kalimat… ya, kadang kalo saya lagi buntu nulis2 yg ilmiah (untuk keperluan pekerjaan), sejenak saya baca-baca blog yang tulisannya lebih bebas.. sekedar mencari-cari kosa kata baru.. agar tulisan ilmiah tidak berasa kaku dan menjemukan.. dan salah satu blog favorit saya adalah blognya Mas Yayan..Omduut..
Cuma kalo deadline stress juga mas Adi hahaha. Makasih sekali lagi, semoga kita semua dapat menginspirasi satu sama lain 🙂
Aamin
waduh makanan semua ini, jadi ngiler…
makanan di lounge Garuda enak, lebih enak dari lounge satunya di bandara SMB 2
pengen suatu hari bisa nyobain long flight dari garuda atau first class biar kayak Syahrini hehehe.
Aku malah belom pernah ke lounge Garuda, soalnya kartu kredit yang aku punya gak bisa kepake hahaha. Kalo lounge satunya lagi lumayan, modal Rp.1 perak udah bisa makan.
aku gak pake CC k lounge Garuda om apa mau dikata rakyat jelata gak pake yg platinum, masuk dengan bayar 50 ribu, lumayanlah bisa makan sekenyangnya daripada beli makanan di bandara yang mahal mending ke lounge, iya nih klo di Lounge Sultan langganan pas mo naik AA cuma bayar Rp. 1 bisa makan sepuasnya trus aku suka ngantongin sachetan teh, kopi dan energen ssttt ini rahasia ya 😀
Hahahaha, gakpapa kan udah dibayar sepaket itu Nana 😀 ;D 😀
mau dong powerbanknya kaaaak, loh malah salah fokus.
keren mas bisa intip buat makanan garuda
Powerbanknya sudah dihibahkan, kebetulan aku punya dua hehehe
Ah khan saya jadi kangen terbang dengan garuda. Sejak berhenti kerja, udah gak ngerasain lagi deh terbang sama garuda, maklum nyarinya tiket hemat melulu klo pergi-pergi hahahaha
Ketahuan bener ya gue naik garuda modal gratisan karena tugas kantor hihi
Haha iya sama, aku juga naik garuda mesti karena tugas kantor. Pernah juga sekali gak sengaja naik karena pesawat lain udah habis.
ya ampyuuunn.. ngiler, … aku juga ngefans banget sama garuda, makanannya enak-enak
Aku lebih ngefans mbak-mbak pramugarinya sih hahaha
Ngiri ama omnduut bisa berkunjung langsung melihat langsung dapur Garuda Indonesia. Kalau menurut aku sich makanan yang disajikan di Garuda enak-enak sich, dan benar kalau faktor turbulensi dan suara pesawat yang kadang membuat kita terganggu ketika makan.
Harusnya di tiap kota yang ada rute garudanya ada perusahaan partner kayak gini. Coba ajukan buat main-main ke sana 🙂
waaa seru! jadi tahu proses pembuatan makanan yang kita makan selama penerbangan. ternyata garuda mempercayakan ke vendor lagi ya? kirain dihandle anak perusahaannya langsung.
lha kalau kita suka lihat truk aerofood itu apa ya?
Kalo yang aerofood itu kayaknya anak perusahaan/rekanan yang menangani beberapa maskapai ya mas. Aku pernah lihat juga, di Jakarta kan ya?
Salut pada perusahaan itu. Tak salah Garuda memilih perusahaan karena keprofesionalannya.
Higienisnya ternyata nomor satu.
Iya, mereka senantiasa menjaga kualitas makanan 🙂
Kebayang kek gimana mata si mamamholic ini liat hamparan makanan dari dapur garuda itu haha
Harusnya yang di Jakarta juga bisa diajakin kayak gini ya mbak Rien 🙂
bberapa kali naik garuda, kalo utk urusan kantor, dan aku kdg puas kdg ga ama makanannya.. kadang enak, tapi pernah juga ga samasekali -__-. kalo boleh jujur ya mas, airasia masih jauh lbh enak utk makanan :D.. walopun kita hrs bayar terpisah.. kmrn trakhir naik garuda pas ke makasar, perginya dpt menu agak lumayan… tp pulangnya kacaau -__-.. aku cuma makan pudingnya malah..
Aku belum pernah sekalipun nyoba yang AirAsia, kapan-kapan bolehlah dicoba, mau ngebandingin hehe. Bisa jadi sih, karena beli, dan jumlah sedikit maka lebih enak ketimbang Garuda yang dimasak dalam jumlah besar.
mas kerjanya dimana? enak sekali bisa incip2 makanan.. saya juga mauuu 🙂
Haha diundangnya sebagai blogger 🙂
Ping balik: Nyamar Jadi Juragan di Penerbangan Silk Air | Omnduut