Tips

Dari A Sampai Z Pengurusan Visa Turis Inggris-UK di VFS Global Jakarta Secara Mandiri

.

Pasca memenangkan lomba menulis yang diadakan oleh The Embassy of United Kingdom melalui Visit Britain bekerja sama dengan Wego Indonesia dan Etihad Airways melalui portal Hipwee.com, mulailah saya mempersiapkan keberangkatan ke Inggris setelah mengklaim sepasang tiket penerbangan dari Jakarta menuju London PP. Dan, salah satu persiapan (maha) penting yang akan saya ceritakan panjang lebar di tulisan ini yakni mengenai Visa UK.

Saya mendapatkan tiket sepasang. Dalam perjalanan ke UK dan Eropa nanti, saya akan mengajak adik saya yang baru saja lulus kuliah, belum bekerja dan sekarang sebatas membantu usaha keluarga tanpa ada slip gaji. Saya sendiri kondisinya wiraswasta, punya toko kecil tanpa slip gaji serta SITU/SIUP.

“Ah mudahlah, kan ini hadiah lombanya dari Kedutaan Besar Inggris langsung. Pasti granted,” ujar beberapa teman.

Hmm, iya sih, selain tiket pesawat, hadiah lombanya termasuk visa. Namun, sejak awal, panitia sudah mengingatkan saya untuk mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik. Hadiah berupa visa yang dimaksudkan ialah mereka hanya menanggung biayanya (sistem reimburse).

Namun, mengenai apakah visa saya dan adik akan disetujui atau tidak, mereka menyerahkan sepenuhnya terhadap proses yang akan saya jalani di VFS Global. Awalnya saya pikir, saya hanya perlu mengirimkan paspor ke Jakarta dan voila nantinya stiker visa terpampang nyata di paspor saya hahaha. Ya ternyata nggak begitu. Ada proses yang harus saya jalani. Jadilah, selain mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik, saya pun kencang berdoa agar prosesnya lancar (baca : visa disetujui).

Penting : Semua informasi yang saya sampaikan ini berdasarkan pengalaman pribadi sehingga bisa jadi pengalaman saya dan kalian akan berbeda. Dan, jika saya menyebutkan beberapa perusahaan baik itu bank, jasa penerjemah, situs pemesanan penginapan hingga jasa pembelian asuransi, itu semua murni karena benar-benar saya gunakan dan tidak ada hubungan kerja sama/sponsorship apapun dengan pihak-pihak tersebut. Terima kasih.

UPDATE FEBRUARI 2019

Saat saya mengajukan visa di Juli 2018, VFS menyaratkan banyak hal. Namun, belakangan dokumen yang dibutuhkan tidak terlalu banyak lagi. Sebagaimana informasi dari Mbak Diana (PasanganTraveling.com) di grup Backpacker Internasional (lengkapnya bisa klik di sini), bahwa ini dia daftar dokumen YANG TIDAK DIMINTA oleh VFS UK. Tapi ada dokumen lain yang dimintakan, misalnya saja bukti kepemilikan aset (seperti surat tanah/sertifikat rumah dsb), namun berdasarkan pengalaman beberapa teman lain, jika tidak memiliki, ya tidak usah dilampirkan. Lengkapi saja dengan dukumen lain.

Dokumen yang tidak dimintakan oleh VFS.

 KETAHUI JENIS VISA YANG DIBUTUHKAN

Tentu saja banyak hal yang melatari seseorang untuk berkunjung ke UK. Bisa untuk bisnis, seminar, melanjutkan kuliah, berobat atau sekadar transit dan sebagainya. Nah, sebelum kalian melangkah lebih jauh, sesuai judul yang saya pilih di tulisan ini, saya hanya akan membahas pengajuan visa turis alias visa yang diperuntukan untuk kegiatan pelesiran/jalan-jalan.

 TENTANG VFS GLOBAL DAN TAHAPAN PENGAJUAN VISA

Kedutaan besar Inggris menyerahkan sepenuhnya proses pengajuan visa UK kepada pihak ke-3 yakni VFS (Visa Facilitation Services), sebuah lembaga independen yang dibentuk di India tahun 2001 lalu. VFS Sendiri beroperasi di 129 negara dan melayani pengurusan 59 negara. Di Indonesia, kantor VFS terdapat di Jakarta, Surabaya dan Bali.

VFS sendiri tidak hanya melayani proses pengajuan visa UK. Saat saya datang ke Kuningan City Mall, setidaknya saya melihat VFS Global juga melayani pengajuan visa ke Schengen (btw, saya akan mengurus visa Schengen juga dan nanti akan saya ceritakan prosesnya sama seperti tulisan ini), Australia, Selandia Baru, Kanada dan masih banyak lagi.

Selanjutnya, secara garis besar, ada 4 tahap yang diperlukan untuk pengajuan visa UK ini.

  • Mengisi form secara online dalam Bahasa Inggris.

Berbeda dengan pengisian form Visa Schengen yang formulirnya dapat didownload dan diisi dengan menggunakan adobe reader, pengisian Visa UK ini dilakukan secara online dalam Bahasa Inggris.

  • Membayar biaya visa

Saya dikenakan biaya USD 130 atau sekitar Rp.1,9 juta tergantung kurs saat itu (Juli 2018). Tahapan ini akan saya jelaskan nanti di bagian bawah.

  • Mencetak formulir yang telah diisi dan membawa berkas persyaratan Visa.

Tentang berkas apa saya yang harus dipersiapkan, akan saya jelaskan nanti lebih rinci di bagian bawah.

  • Membuat janji temu di VFS Global

Ya, semua orang yang akan mengajukan visa UK, diharuskan datang langsung ke kantor VFS karena akan dilakukan rekam biometrik dan pengambilan foto.

 MEMPERSIAPKAN BERKAS YANG DIBUTUHKAN

Ada beberapa berkas yang harus dipersiapkan. Ribet? Iyalah sedikit. Namun, setelah dijalani, jadinya biasa saja. Dan, yang saya harapkan dari tulisan ini, pembaca blog pun akan merasakan kemudahan yang sama, karena semua berkas yang diperlukan akan saya rincikan dengan sebaik mungkin.

  1. Paspor

Namanya juga mau jalan ke luar negeri ya kan. Maka, perlu paspor terbaru dengan masa berlaku setidak-tidaknya 8 bulan terakhir dan tersisa setidaknya 2 halaman kosong di paspor untuk penempatan stiker visa. Ya bisa aja kan kamu masa berlakunya masih 2 tahun tapi halaman paspornya sudah mau habis karena sering digunakan.

Oh ya, bagi yang sudah pernah memiliki paspor maka paspor lama juga harus dibawa dan dilampirkan. Di beberapa grup perjalanan, ada yang curhat bahwa paspor lamanya ditahan oleh imigrasi. Jika demikian, sebaiknya diminta saja dan bilang bahwa kamu butuh paspor lama untuk pengajuan visa.

Untuk paspor baru, saya fotocopy semuanya. Yakni dari halaman depan (berisi data diri dan lembar pengesahan, kebetulan lembar pengesahan ini yang punya saya terisi karena dipakai umroh beberapa waktu lalu), trus lembaran-lembaran bagian dalam yang berisi stempel masuk/keluar termasuk visa kunjungan ke negara lain dan juga halaman terakhir yang berisi data diri dan tanda tangan manual. Untuk paspor lama, saya hanya memfotocopy halaman depan dan halaman pengesahannya saja.

  1. Surat Keterangan Bekerja/Memiliki Usaha Sendiri

Bagi yang kerja kantoran, mestinya persyaratan ini gak terlalu bikin pusing. Tinggal menghadap HRD-nya saja, dan surat keterangan bekerja bisa didapatkan dengan mudah (dengan catatan staf HRD-nya gak rese dan dapat diandalkan hehe). Nah, gimana dengan orang seperti saya yang mencari duit dengan cara berjualan? Jualannya kecil-kecilan pula, tanpa ada SITU/SIUP-nya.

Jangan khawatir, sebetulnya tidak semua badan usaha diwajibkan memiliki SITU/SIUP. Payung hukumnya adalah Surat Izin Usaha Perdagangan didasari oleh Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI No.289/MPP/KEP/10/2001 Tanggal 5 Oktober 2001 Jo. Permerindag RI No.09/M-DAG/PSR/3/2006, Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 36/M-DAG/PER/92007, tentang Penerbitan Surat Izin Perdagangan dan Peraturan Daerah masing-masing Pemda. Secara umum, jenis SIUP dibedakan menjadi tiga berdasarkan skala usaha dan modal dari perusahaan dagang tersebut, yaitu SIUP Kecil, SIUP Menengah, dan SIUP Besar.

SIUP Kecil adalah surat izin usaha perdagangan yang wajib dimiliki oleh suatu perusahaan yang mempunyai modal kekayaan sampai dengan dua ratus juta rupiah.
SIUP Menengah diberikan kepada perusahaan yang mempunyai modal kekayaan bersih (netto) secara keseluruhan di atas dua ratus hingga lima ratus juta rupiah.
SIUP Besar wajib dimiliki oleh suatu perusahaan yang jumlah kekayaan modalnya di atas lima ratus juta rupiah.

Intinya mah, jika modal usahanya belum sampai 200 juta rupiah, nggak wajib punya SITU/SIUP. Dan, sebagai gantinya, saya cukup minta surat keterangan usaha dari kantor lurah setempat. Ingat! Semua berkas ditulis dalam Bahasa Inggris. Nah, ketimbang nanti ribet di kantor lurah, saya minta contoh suratnya dulu.

Surat itu lantas saya terjemahkan sendiri dan ketik ulang. Bahkan untuk kop suratnya pun saya bikin sendiri dengan mengambil logo di internet. Begitu siap, saya cetak dan bawa lagi ke kantor lurah. Jadi, orang lurahnya gak ribet. Tinggal minta tanda tangan aja ke kepala lurahnya. Ironisnya, untuk usaha ini masih dikenakan “duit rokok” hehehe.

Ya sudahlah, yang penting surat keterangan usahanya berhasil didapatkan. Cara yang sama dapat kalian lakukan jika orang HRD di kantor kalian gak mau diribetkan menulis surat keterangan dalam bahasa Inggris.

 

Untuk contoh surat keterangan usaha dari kantor lurahnya dapat diambil di sini.

  1. Surat Referensi Bank

Saya memiliki tabungan di 2 bank, yakni di BCA dan Mandiri. Namun, untuk kemudahan, semua dana saya pindahkan semua ke BCA dengan informasi biaya permintaan surat referensi bank di BCA lebih murah. Walau begitu, saya juga harus mengurus surat referensi bank di Bank Mandiri untuk adik saya karena rekening ibu saya (sebagai pihak yang menanggung semua perjalanan adik saya) tersimpan di Bank Mandiri.

Syarat di BCA

  1. Paspor asli yang kemudian difotocopy oleh petugas bank.

  2. Pengisian formulir permohonan permintaan surat referensi bank (sudah disiapkan oleh petugas, saya tinggal tanda tangan saja).

  3. Nama pihak yang ditujukan (dalam hal ini tetap pakai The Embassy of United Kingdom ya, walaupun ngurusnya di VFS).

  4. Surat referensi bank jadi dalam waktu 2 sd 3 hari dengan biaya Rp.50.000.

  5. Memilih apakah jumlah dana mau dicantumkan atau tidak. Saya pilih iya.

  6. Kebetulan saya mengajukan di tempat saya membuat tabungan (BCA Cab Seberang Ulu Palembang). Ini cabang kecil, namun ternyata mereka bisa proses di sana, tidak harus datang ke Kantor Cabang Utama/pusat.

Syarat di Bank Mandiri

  1. KTP asli pemilik rekening yang kemudian difotocopy oleh petugas bank (dalam hal ini ibu saya, dan beliau juga hadir di bank)

  2. Pengisian formulir permohonan permintaan surat referensi bank (sudah disiapkan oleh petugas, saya tinggal tanda tangan saja).

  3. Nama dan alamat pihak yang ditujukan (dalam hal ini tetap pakai The Embassy of United Kingdom ya, walaupun ngurusnya di VFS. Untuk alamatnya googling saja).

  4. Sebelumnya ibu saya mau mengajukan surat referensi bank ini di Cabang Jakabaring Palembang tempat ibu saya buka tabungan. Namun ditolak dan diminta urus ke Cabang Sudirman Cinde Palembang. Piuuh.

  5. Surat referensi bank jadi dalam waktu 1 hari dengan biaya Rp.50.000. Info di berbagai blog, katanya bianya Rp.150.000. Namun, setelah saya konfirmasi ternyata itu biaya untuk Surat Referensi Bank Perusahaan. Mengenai hal ini, silakan dikonfirmasi lagi di cabang-cabang di kota kamu. Mestinya sih satu perusahaan satu kebijakan ya walau berbeda kota.

Khusus untuk surat referensi bank untuk adik saya, karena itu aslinya rekening an ibu, jadi di surat referensi banknya dijelaskan bahwa surat tersebut akan dipergunakan untuk keperluan visa an adik saya.

Untuk contoh surat referensi bank BCA (punya saya) dapat diambil di sini di sini. Untuk surat referensi bank Mandiri (punya adik, yang pakai rekening ibu) dapat diambil di sini.

  1. Rekening Koran 3 Bulan Terakhir

Sebetulnya ini sama saja dengan surat referensi bank. Sama-sama menunjukkan bahwa aplikan visa memiliki dana yang cukup untuk melakukan perjalanan ke negara yang dituju. Jika surat referensi bank hanya berisi total dana, maka rekening koran lebih terperinci. Yakni memuat seluruh rincian uang masuk dan keluar si pemilik rekening.

Untuk BCA, saya menggunakan fasilitas internet banking dimana e-statement atau rekening korannya dapat saya cetak sendiri. Lumayan, jauh lebih hemat hehe. Jika cetak di bank kan dikenakan biaya Rp.2500 per lembarnya.

Nah, rekening koran/e-statement ini saya cetak dengan cetakan berwarna (untuk memperlihatkan logo bank), lalu saya bawa ke cabang dan minta cap di bagian lembar depannya. Sebetulnya gak perlu sih, sayanya aja kerajinan dan bersyukur pegawainya baik hehe.

Untuk Bank Mandiri, saya cetak langsung melalui customer service-nya. Dan biayanya juga Rp.2500/lembar.

Pertanyaan selanjutnya, “berapa sih jumlah tabungan yang diperlukan untuk pengajuan visa UK?”

Manfaatkan fasilitas e-statement di BCA buat mencetak rekening koran. Lumayan banget penghematannya.

Nah, mengenai ini banyak versinya. Simpelnya sih, jumlah tabungan harus cukup jika dikalikan dengan jumlah hari kunjungan. Menurut informasi di berbagai blog, rata-rata biaya hidup di Eropa itu sekitar 35 sd 65 Euro. Kalau saya ngitung sederhananya, siapkan saja 1 juta perhari. Jadi, jika mau pergi 2 minggu, setidaknya ada uang tabungan sebesar 14 juta.  Saya sendiri, akan melakukan perjalanan selama 25 hari. Dana yang saya persiapkan sekitar 50 juta (setelah pinjem sana sini hehe).

Nah, adik saya, yang di tabungannya ada dana sekitar 15 juta juga dicetakkan rekening korannya walaupun rekening koran ibu saya sebagai pihak penyokong dana sudah dipersiapkan. Dana di rekening tabungan ibu saya juga kurang lebih sama dengan yang ada pada tabungan saya.

Oh ya, sebagai penunjang, saya juga melampirkan bukti tagihan kartu kredit saya selama 3 bulan (yang memperlihatkan pagu dan keterangan apakah penggunaan CC saya lancar atau tidak selama ini), dan saya juga menyiapkan copy halaman depan buku tabungan saya, adik dan ibu. Intinya saya ingin mempersiapkan sebaik mungkin berkas yang dapat melancarkan permohonan visa saya.

  1. Fotocopy KTP, Akte Kelahiran, KK dan Terjemahannya dalam Bahasa Inggris

PENTING: Mengenai bagian ini, harus saya tegaskan bahwa sepengalaman saya (dan banyak orang) memakai terjemahan sendiri itu tidak masalah. Jadi jangan tanya lagi, “beneran boleh ya pakai terjemahan sendiri?” Intinya, pengalaman orang beda. Jika ragu dan mau keluar duit lagi buat bayar jasa terjemahan, silakan saja. Jika yakin bahwa terjemahan sendiri bisa, silakan diikuti, oke.

Semua dokumen saya lengkap. Namun, untuk adik saya, KTP-nya hilang dan penggantian/pencetakan KTP baru butuh waktu yang tidak dapat diprediksi. Jadilah, dia menggunakan Suket aka Surat Keterangan yang didapatkan di capil.

Lagi-lagi, karena semua berkas harus dalam Bahasa Inggris, maka dokumen ini pun mesti dipersiapkan dalam Bahasa Inggris. Dan, wajib diterjemahkan oleh sworn translator atau penerjemah tersumpah, yang mana butuh biaya jika mau memakai jasa mereka.

Beneran ya, perihal hal ini saja saya galau luar biasa. (maklum, #SobatMisqueen). Bayangkan, untuk terjemahan 1 dokumen, biayanya Rp.100.000. Jika KTP, KK dan Akta Kelahiran diterjemahkan semua, biayanya 1 orang Rp.300.000.

Berbekal informasi dari teman-teman di grup perjalanan (terima kasih grup Backpacker Internasional), saya akhirnya memantapkan diri untuk menterjemahkan sendiri dokumen tersebut. “Lagian, yang diterjemahin juga gini doang,” pikir saja. Di grup BI juga, saya akhirnya mendapatkan format terjemahannya walaupun harus saya modifikasi dan sesuaikan lagi.

Namun, jika kamu merasa gak yakin (atau kelebihan duit hehe) dan tetap mau pakai jasa sworn translator, kamu dapat memakai jasa Worldnet Translation Service yang sempat saya kontak melalui email. Lumayan, jika dokumennya lebih dari 3 lembar, maka perlembarnya didiskon jadi Rp.90.000 saja dengan estimasi pengerjaan 3 hari.

Berikut kontak World Translation Service : Jalan Kejaksaan IV Blok E No.97 Pondok Bambu Jakarta. Telp 062-21-8617229 atau 0857-4070-7231. Bisa email juga ke worldnet.andrew@gmail.com atau albertpardomuan57@gmail.com

Bagi yang mau terjemahin sendiri, contoh format KTP-el dan KK dapat diambil di sini. Untuk format terjemahan suket/surat keterangan capil dapat diambil di sini. Dan format terjemahan Akta Kelahiran dapat diambil di sini. Nah, bagi yang sudah menikah, maka perlu terjemahan surat nikah juga. Contoh terjemahannya dapat diambil di sini. Untuk hasil terjemahan TIDAK PERLU DILEGALISIR DI DINAS TERKAIT.

  1. Tiket Pesawat

Untuk tiket ini sebetulnya tidak harus confirmed alias bookingan dummy pun boleh. Namun, saya sendiri langsung melampirkan tiket asli mumpung tiketnya ada dan dengan harapan hal itu dapat memperkuat pengajuan visa saya.

Sempat iseng harga tiket ini. Perorang PP Rp.15 jutaan. Alhamdulillah banget, yak.

“Cara booking dummy gimana, ya?”

Coba datangi tur and travel terdekat. Biasanya mereka bisa bantu untuk pemesanan tiket dummy ini. Biayanya bervariasi, namun setahu saya rata-rata dikenakan biaya Rp.50.000. Nah, jika nanti bisanya approve baru deh dilunasi atau dibatalkan dan cari tiket yang lebih murah lagi.

  1. Bukti Pemesanan Penginapan dan Itinerary Perjalanan

Untuk penginapan selama 25 hari di Eropa (Inggris dan beberapa negara schengen lainnya), saya mempercayakan situs Booking dot com. Sama seperti tiket pesawat, untuk reservasi penginapan ini saya butuh bookingannya saja, tidak harus confirmed (alias dibayar) dan dapat dicancel begitu visa disetujui.

Jujur saja, untuk perjalanan nanti, 90% perjalanan saya akan dilalui dengan cara menumpang melalui situs couchsurfing. Namun, di negara yang murah seperti Ceko dan Hungaria, saya akan menginap di hostel. Sisanya lagi, saya akan menumpang di rumah kenalan (misalnya saja di Paris, di rumah Mbak Ita, kenalan lama sejak zaman multiply). Ya, syukur-syukur nanti akan ditawari menumpang di rumah teman yang lain hehe.

Untuk pemesanan penginapan di booking.com memang diperlukan kartu kredit.

“Loh, bukannya gratis?”

Iya memang gratis, namun penginputan no kartu kredit diperlukan untuk pemesanan ini. TIPS PENTING pemesanan di booking.com, ialah pilih penginapan yang memberlakukan persyaratan FREE CANCELATION dan NO PREPAYMENT.

Centang 2 pilihan yang saya beri tanda khusus itu. Dengan demikian, hanya penginapan yang punya fasilitas Free Cancelation dan No Prepayment yang akan ditampilkan. Saya suka situs booking.com ini yang user friendly.

Nah, opsi No Prepayment ini sangat penting. Kenapa? Jika kamu memilih penginapan yang tidak memberlakukan No Prepayment, maka kamu akan dikenakan biaya booking sekian euro. Tidak besar, namun jika ada 10 penginapan yang dipesan dan biaya prepaymentnya 1 atau 2 euro maka tinggal kalikan saja dengan kurs rupiah hehehe.

Oh ya, beberapa penginapan bahkan ada yang memberlakukan pemesanan BOOK WITHOUT CREDIT CARD. Nah, bagi yang gak punya CC bisa manfaatkan fasilitas ini walaupun terus terang untuk Eropa nggak banyak.

Sebagai pengalaman, saya melakukan pemesanan di 12 negara (UK dan Schengen), namun ntah kenapa CC saya selalu bermasalah untuk pemesanan di Belanda. Ujung-ujungnya, pagu CC saya ditarik (200-an euro) untuk penginapan di Belanda. Saya konfirmasi ke bank penyelia kartu, bahwa pagu CC saya memang dibekukan namun biaya tersebut tidak ditagihkan.

Jadi, biaya penginapan itu akan benar-benar ditagihkan kepada saya JIKA limit pembatalan/cancelation sudah lewat namun saya tidak melakukan pembatalan. Jadi, penting sekali untuk memperhatian limit pembatalan di masing-masing penginapan tersebut. Walau begitu, jangan khawatir, biasanya limit pembatalannya dekat-dekat waktu keberangkatan, kok!

Nah, jika pemesanan penginapan beres, selanjutnya adalah saya harus mempersiapkan itinerary perjalanan. Untuk itinerary ini, masing-masing orang berbeda. Namun, untuk versi saya, dapat kamu lihat dan ambil di sini dan di sini.

  1. Asuransi Perjalanan

PENTING: Saat saya mengajukan di bulan Juli, (seingat saya) di daftar dokumen yang harus dilengkapi itu dimintakan asuransi perjalanan. Pun, ketika di VFS, petugasnya ngecek asuransinya apakah ada atau tidak. Namun, di grup perjalanan ada yang bilang bahwa asuransi perjalanan tidak perlu. Mengenai hal ini, silakan konfirmasi lagi ke VFS, ya!

Prihal asuransi perjalanan ini juga sempat bikin saya galau (ya karena itu tadi #SobatMisqueen hehe). Jika banyak duit, mestinya langsung saja beli asuransi perjalanan yang bisa mengkaver perjalanan selama 1 tahun dan dapat digunakan di seluruh dunia.

“Jadinya lebih murah kalau beli langsung untuk setahun,” begitu kata teman-teman.

Namun, setelah saya cek, asuransi tipe ini harganya 2,5 hingga 3 juta. Jadi, ya nanti dulu deh. Nah, untuk asuransi ini gak boleh sembarangan karena harus mengkaver setidaknya UER 30.000 atau sekitar 500 jutaan rupiah.

Ini asuransi yang saya pilih. Jangan sungkan memanfaatkan fasilitas online chat dan tanyakan ke petugas siapa tahu ada diskon tambahan.

Saya sempat cek banyak sekali jenis asuransi. Namun, tiap kali saya melakukan pengecekan, penggunaan asuransi di wilayah Schengen dan UK itu dibedakan. “Masa iya sih saya harus beli asuransi dobel? Satu untuk schengen dan satu untuk UK?” gitu pikir saya dulu.

Saya lantas mencoba kontak agen di situs Futuready dot com (sayangnya sekarang situs ini berhenti beroperasi karena larangan OJK). Saya sempat cek di sana namun tetap bingung. Selanjutnya, saya memutuskan untuk memanfaatkan fasilitas chat online di situs yang punya motto ‘Supermarket Asuransi Online’. (terima kasih kepada petugas chat online yang membantu saya tanggal 25 Juni 2018 jam 09:00 pagi)

Setelah diskusi lama, saya akhirnya memutuskan menggunakan asuransi AXA Smart Traveler Single Trip Gold dengan nilai pertanggungan 2,6 miliar untuk digunakan selama sebulan perjalanan dengan biaya “hanya” Rp.678.000 dan ditambah diskon lagi dari petugas sebanyak 20% sehingga saya hanya bayar Rp.545.400 saja.

Yeay, alhamdulillah banget! Karena sebelumnya saya cek, asuransi lain yang saya butuhkan biayanya bisa 1 juta lebih! Dan yang bikin saya senang, asuransi ini dapat dipergunakan di wilayah UK DAN Schengen. Berkali-kali saya tanyakan hal ini, dan petugas dengan sabar berkata, “…nanti di polis asuransi akan terulis Worldwide Including Schengen Countries.”

Dan, persis yang dibilang petugas bahwa asuransinya dapat dipakai di seluruh dunia, yeay!

Yang bikin seneng lagi, saya sempat cek jenis asuransi yang sama (AXA) langsung di situs resminya, harga yang ditawarkan malah lebih mahal, yakni 800 ribuan. “Kok di future ready bisa lebih murah?” terus terang saya nggak ngerti. Satu yang pasti, kegalauan saya seputar asuransi sudah terselesaikan.

Oke, sampai di sini, sebetulnya semua dokumen yang dibutuhkan untuk pengajuan visa sudah lengkap. Namun, ada dokumen lain yang saya persiapkan, terkait status saya yang seorang wiraswasta ini. Pun dengan adik saya yang biaya perjalanannya akan disokong oleh orang tua, saya juga menyiapkan dokumen khusus untuknya. Dan, berikut dokumen tambahan yang saya persiapkan.

  1. Surat Keterangan Memiliki Usaha Sendiri

Surat berbahasa Inggris ini kurang lebih menjelaskan tentang apa usaha yang sedang saya jalani. Saya ceritakan sedikit tentang usaha tersebut, yakni bergerak di bidang apa, sudah berjalan berapa lama, berapa penghasilan rata-rata setahun, dan keterangan bahwa saya akan mengunjungi Eropa sejak tanggal hingga tanggal berapa.

Tak lupa, saya juga menuliskan pernyataan bahwa selepas bepergian, saya akan kembali di Indonesia dan akan terus meneruskan usaha tersebut. Surat keterangan/pernyataan itu saya tanda tangani di atas materai Rp.6000.

Untuk contoh surat keterangannya, dapat diambil di sini.

  1. Surat Keterangan Sponsor Dana dari Orang Tua ke Anak

Sama seperti surat di atas, isi surat ini juga simpel. Yakni menerangkan bahwa ibu saya sebagai pihak orang tua, akan menanggung penuh biaya perjalanan adik saya dan sekaligus memberikan “garansi” kepada pihak kedutaan bahwa adik saya akan kembali ke Indonesia setelah liburan selesai. Surat ini ditandatangani oleh ibu saya juga di atas materai Rp.6000.

Untuk contoh surat keterangannya, dapat diambil di sini.

 MULAI PROSES PENGISIAN FORMULIR VISA SECARA ONLINE

Pengisian formulir secara online ini adalah tahapan penting lainnya dari proses pengajuan Visa UK ini. Awalnya juga bingung dan saya sempat bertanya kepada beberapa teman prihal ini (terima kasih Utie). Dan, biar kalian tidak bingung, saya akan jabarkan satu persatu tahapannya.

  1. Buka Alamat Situsnya

Di situs resmi VFS Global khusus pengajuan Visa UK, sebetulnya informasi tentang tahapan-tahapannya sudah dijelaskan. Termasuklah layanan-layanan tambahan yang difasilitasi oleh VFS Global, misalnya saja layanan pengecekan dokumen, dsb. Untuk pengajuan onlinenya, jika mengacu kepada link VFS Global, maka akan mengarah ke link ini.

Ini tampilan depan situs https://123ukvisa.campaign.gov.uk/

Namun, saya lebih memilih pakai link langsung yang diberikan panitia lomba yang menurut saya jauh lebih user friendly dan tersedia pilihan Bahasa Indonesia. Untuk pengisian formulir secara onlinenya, saya pakai link yang ini.

  1. Lakukan Pengisian Formulir Secara Bertahap

Di tahapan ini, saya akan jelaskan satu persatu langsung melalui gambarnya.

.

Begitu link terbuka, scroll ke bawah, lantas pilih opsi no.2 yakni “Apply Online” dan langsung tekan saja link pada kalimat “Online Aplication Form” atau bisa klik ini.

.

Silakan pilih bahasa yang dikehendaki. Saya pilih Bahasa Indonesia. Tekan tombol “next”

.

Gak usah bingung pada tahapan ini, jika keperluannya untuk berlibur, maka pilih opsi no.1 yakni “Visit or Transit Visa”

.

Masih terkait pilihan bahasa. Ada 2 opsi yang ditawarkan. Pilih yang paling atas jika mau ditampilkan pertanyaan dalam dwi-bahasa.

.

Pilih negara tempat kamu bikin permohonan. Jika kamu WNI tapi lagi di negara lain (Malaysia misalnya), maka pilih Malaysia. Namun jika kamu WNI dan tinggal di Indonesia tentu saja pilih Indonesia.

.

Sebagaimana yang saya katakan sebelumnya, semua aplikan Visa UK wajib datang ke salah satu kantor VFS yang ada di Indonesia.

.

Bagian ini hanya berisi informasi umum tentang pengajuan Visa UK. Langsung tekan tombol “start now” ke tahapan selanjutnya saja.

.

Aplikan diminta mengisikan alamat email aktif dan kata sandi yang merupakan habungan huruf besar-huruf kecil, angka dan karakter unik. Misalnya saja : Jakarta12# di mana “J” menggunakan huruf besar, “akarta” huruf kecil, “12” angka dan “#” karakter unik. Saya kira tentang ini cukup jelas. Tekan “Simpan dan Lanjutkan”

.

Masukan nama lengkap kamu. “Bagaimana jika nama saya hanya 1 suku kata?” silakan dikonfirmasi lagi mengenai ini, namun saran saya tuliskan nama secara berulang. Misalnya Dinda Dinda. Kenapa? Soalnya family name tidak boleh dikosongkan.

“Bagaimana jika nama saya lebih dari 4 suku kata? Misalnya Dinda Kirana Dewi Putri” silakan dicoba, menurut saya nama depan dapat gunakan “Dinda Kirana Dewi” dan nama belakang “Putri”. Atau, bisa juga tulis nama depan “Dinda” saja dan nama belakang “Putri” saja. Silakan konfirmasi lagi mengenai hal ini, ya!

.

Jika kamu tidak pernah mengganti nama, langsung ke tahapan selanjutnya saja.

.

Isi alamat lengkap sesuai kartu identitas yang ada.

.

Tambahkan no telepon yang kamu punya. Jika memang punya lebih dari 1 nomor, maka dapat ditambahkan di sana.

.

Tambahkan informasi tempat tinggal kamu. Yakni berapa lama kamu tinggal di sana, dan status kepemilikan rumah tersebut.

.

Input jenis kelamin kamu. Bukan tetangga kamu. Lalu, di bagian bawah pilih status hubungan kamu. Buat saya, ini salah satu bagian terberat. Sigh. Oke lanjut!

.

Isi data yang diperlukan. Antara lain status kewarganegaraan, tanggal lahir, tempat lahir dan negara lahir. Jika kamu punya kewarganegaraan ganda kayak dik Cinta Laurah, bisa ditambahkan infonya di bagian ini.

.

Masukkan data paspor yang masih berlaku. Jangan sampai salah ya, pastikan betul-betul no, tempat dikeluarkan, tanggal dikeluarkan dan tanggal kadaluarsanya sudah dinput dengan benar.

.

Jika kamu sudah punya paspor sebelumnya, maka wajib pilih “Yes” dan isi data paspor lama kamu sama seperti sebelumnya.

.

Masukkan no KTP kamu pada tahapan ini.

.

Pilih pekerjaan yang kamu geluti. Saya memilih pekerja lepas.

.

Isi jenis pekerjaan yang kamu geluti. Dan input penghasilan rata-rata setiap bulan dan kalikan selama setahun. Dalam opsi ini, kamu dapat memilih input dalam IDR Indonesian Rupiah atau GBP Great Britain Poundsterling.

.

Pada bagian ini, kamu diminta untuk penginput pendapatan lain atau jumlah tabungan yang kamu miliki. Harus dalam GBP. Jadi, tinggal bagi saja jumlah tabungan kamu dengan Rp.19.000 kurang lebih yakni kurs 1 IDR dalam GBP. Untuk mendapatkan nilai pasti kurs mata uang, kamu bisa cek di situs XE dot com ya!

.

Dulu saya sempat bingung mengisi bagian ini. Sama seperti bagian di atas (baca lagi tentang rekening koran), maka kalikan saja biaya hidup di sana dengan jumlah hari dan jadikan GBP. Penting! Pastikan jumlah biaya liburan ini lebih kecil dari jumlah uang yang kita punya. Gak lucu dong jika tabungan 5 juta tapi biaya liburan 30 juta. Pihak kedutaan akan mikir, “wah bisa-bisa jadi gelandangan nih orang di negara gue.”

.

Pada bagian ini, kasih info berapa biaya pengeluaran rata-rata setiap bulannya. Pastikan juga jumlahnya tidak lebih besar dari jumlah pendapatan setiap bulan.

.

Saya sih tidak ada orang lain yang membantu biaya perjalanan. Namun, dalam hal ini saya bikinkan contoh jika ada yang membantu biaya tersebut sebagaimana kondisi adik saya.

.

Jelaskan dengan rinci, siapa orang yang dimaksudkan. Data yang diperlukan antara lain nama, alamat, asal negara dan jumlah biaya yang beliau miliki. Hal ini mengacu kepada Surat Referensi Bank. Jadi, untuk angka di kolom yang ada, saya isikan sesuai jumlah tabungan ibu saja. Di kolom terakhir, isikan juga alasan kenapa beliau membantu biaya perjalanan tersebut. Ceritakan dalam bahasa Inggris hubungan antara si pemberi dana dan si penerima dana.

Opsi pertanyaan ini akan berulang. Jika ada orang lain lagi yang akan jadi penyokong dana, maka ulangi saja tahapan ini. Jika tidak, segera akhiri bagian ini dan lanjut ke tahapan selanjutnya.

.

Bagian ini juga sempat membuat saya galau. Kenapa? Karena saya akan menghabiskan waktu di Eropa selama 25 hari namun di Inggris hanya sekitar 3 hari saja (sisanya ke wilayah Schengen lainnya). Pertama, jika saya isi tanggal datang dan tanggal pulang selama 25 hari, faktanya saya hanya 3 hari di sana dan bookingan penginapan tidak semuanya di Inggris.

Namun, jika saya isi hanya 3 hari, tiket pesawat saya pulangnya 25 hari ke depan dan via London lagi. Saya juga khawatir jika hanya diisi 3 hari, durasi visa yang akan diberikan hanya sesuai waktu di UK saja, padahal saya akan kembali lagi ke London untuk terbang ke Jakarta.

Setelah mengetahui bahwa durasi visa yang diberikan ialah 6 bulan dan multiple, saya akhirnya memutuskan untuk mengisi selama 3 hari saja dan tanggal kepulangannya saya isi saat saya berpindah ke negara yang ada di wilayah Schengen.

.

Jika ada hal-hal yang perlu mereka tanyakan dan mereka mengontak saya via telepon, maka bahasa yang diinputkan di sinilah yang akan jadi acuan. Saya pilih bahasa Indonesia agar komunikasi lebih jelas. Faktanya, selama proses pengajuan visa, saya tidak pernah sekalipun dihubungi. Alhamdulillah, artinya tidak ada masalah.

Berbeda dengan Utie, teman saya, yang sehari setelah rekam sidik jari dan foto, beliau diminta datang kembali ke VFS karena ada masalah dengan rekam sehari sebelumnya. Padahal beliau sudah pulang ke Semarang dan ironisnya, visa beliau ditolak walaupun saat pengajuan visa lagi beberapa bulan setelahnya akhirnya diapprove. Kisah Utie dapat dibaca di sini.

.

Di bagian ini, lebih dikerucuti lagi tujuan pengajuan visanya. Saya pilih yang pertama.

.

Lebih dikerucuti lagi pertanyaan sebelumnya. Saya pilih yang pertama walaupun saya ada teman yang tinggal di London, namun sudah jadi rahasia umum kalau udah paling bener gak usah ngaku ada teman di negara tujuan jika mau apply visa. Kenapa? Karena dikhawatirkan kita akan coba cari kerja atau tinggal lama, lha wong ada temennya ini, kan? Jadi, isilah pilihan pertama saja. Ambil aman.

.

Ceritakan aktifitas yang akan dilakukan selama di Inggris. Saya pribadi, saya ceritakan sedikit latar belakang tentang kemenangan saya di lomba menulis dan akhirnya dapat tiket pesawat. Bahkan, nama adik pun saya sebutkan sebagai travelmates. Tak lupa, saya sebutkan beberapa tempat wisata terkenal di London dan saya sampaikan bahwa saya ingin mendatangi tempat-tempat tersebut.

.

Bagian ini, mereka ingin cari tahu apakah saya punya tanggungan di rumah. Tanggungan di sini ialah orang yang saya biayai kebutuhan hidupnya. Karena saya masih jomlo, saya pilih tidak.

.

Silakan isi data diri orang tua. Silakan mau memasukkan data ayah dulu atau ibu dulu. Data yang diperlukan mencakup nama, tanggal lahir dan status kewarganegaraan mereka. Tahapan selanjutnya sama ya, hanya pengulangan saja.

.

Kamu boleh ngaku masih saudaraan dengan Pangeran Harry. Namun, demi kemaslahatan, mending bagian ini dilewatkan saja dengan menjawab “tidak” hehehe.

.

Saya jalan bersama adik. Namun, perjalanan kami ialah perjalanan mandiri alias tanpa ikutan tur dari pihak manapun.

.

Nah, di bagian inilah saya mulai mengisi data adik saya. Yakni berupa nama, kewarganegaraan dan status hubungan.

.

.

Selanjutnya, kita diminta untuk menginformasikan nama penginapan yang sudah kita booking selama di Inggris. Bisa cantumkan alamat teman/kerabat (walaupun saya lebih menyarankan mending booking dummy penginapan saja) atau nama penginapan beserta alamat dan durasi menginap.

Jika kalian menginap di kota lain, bisa ditambahkan infonya berulang kali. Misalnya 2 hari di London, 2 hari di Manchester, 2 hari di Edinburg dsb.

.

.

Dari sini, riwayat perjalanan kita mulai ditanya. Misalnya saya pertanyaan apakah pernah ke Inggris, Amerika Serikat, Kanada, Australia, Selandia Baru dan kawasan Schengen sebelumnya atau tidak.

.

.

Mulai dari sini, mereka ingin tahu apakah saya pernah mengunjungi negara lain selain Inggris, Amerika Serikat, Kanada, Australia, Selandia Baru dan Kawasan Schengen. Berhubung saya pernah jalan ke beberapa negara lain, maka saya isikan semua negara yang pernah saya kunjungi.

Data yang diperlukan ialah nama negara, lama kunjungan dan kapan dilakukan perjalanan tersebut. Lakukan tahapan ini secara berulang untuk menginputnya. Jika sudah habis penginputan nama negara yang sudah pernah dikunjungi maka di tahapan terakhir pilih “No”.

.

.

Selanjutnya, mereka akan bertanya lebih detail tentang apakah kita pernah punya pengalaman buruk dengan negara Inggris dan negara-negara lain sebelum ini. Lebih jelas langsung dilihat di gambar, ya!

Jika kalian memang pernah dideportasi oleh negara lain (ntah apapun alasannya) menurut saya, pada bagian ini sebaiknya jujur saya. Karena besar risikonya jika pernah ketahuan dideportasi/bermasalah dengan negara lain sebelum ini. Karena, sepengetahuan saya, mereka punya cara-cara untuk menyelidikinya.

.

.

.

.

.

Di bagian ini mereka ingin tahu apakah kita pernah terlibat tindakan kriminal atau berafiliasi dengan teroris dan sebagainya. Saya yakin kalian, pembaca blog ini anak baik-baik dan tidak pernah berurusan dengan hal-hal semacam itu. Yekan? Hehe.

.

Bagian ini, kalian akan ditanya lagi tentang latar belakang pekerjaan. Karena saya tidak pernah bekerja di daftar pekerjaan tersebut, maka saya jawab “No”

.

Di bagian ini, sekali lagi saya menjelaskan betapa saya sangat mengimpikan perjalanan tersebut. Saya jelaskan lebih banyak, kegiatan apa saya yang akan saya lakukan di sana termasuk kegiatan setelahnya. (Saya menulis bahwa perjalanan saya itu akan saya tuliskan di blog ini).

Sampai sini, proses pengisian formulir secara online sudah selesai. Namun, ada baiknya, cek kembali semua jawaban yang ada untuk meminimalisasi kesalahan. Jika memang ada kekeliruan, masih dapat diperbaiki sebelum proses pembayaran.

.

Selanjutnya, mereka ingin mengkonfirmasi sekali lagi bahwa dokumen utama (paspor) dalam kondisi siap dibawa di kantor VFS. “Gimana ya, pas banget saya ada urusan penting di LN dan paspornya mau saya gunakan.”

.

Ternyata ada layanan “Simpan Paspor” di VFS Global. Artinya, setelah proses di kantor VFS, kamu dapat membawa paspor tersebut untuk digunakan dalam perjalanan. Namun, biaya ini ada syarat dan ketentuannya. Dan, juga dikenakan biaya yang cukup mahal, yakni Rp.1,6 juta. Untuk lebih jelasnya, silakan cek di sini, ya!

Nah, jika semua sudah dinyatakan benar pengisiannya, maka tinggal bikin deklarasi/pernyataan bahwa data yang diinput adalah benar dan dokumen yang diperlukan telah dipersiapkan.

.

Setelah itu, mereka akan menkonfirmasi tentang visa yang kalian butuhkan. Masing-masing pilihan berbeda biayanya. Saya memilih visa dengan durasi izin kunjungan selama 6 bulan multiple.

Tahapan selanjutnya adalah pembayaran. Untuk izin kunjungan selama 6 bulan dengan standar layanan pengajuan visa, saya diharuskan membayar USD 130 yang saat dikonversi oleh CC Bank Mandiri saya menjadi Rp.1.914.244 dengan waktu proses selama 2 Minggu.

Jika kalian terburu-buru, dapat memanfaatkan layanan prioritas seperti yang pernah Winny lakukan, namun biayanya lebih mahal yakni USD 427 dan akan selesai dalam waktu 5 hari. Mahal ya? Iya sih. Tapi maklum, semua dokumen kan diproses di Manila, Filipina. Jadi tentu saja jika mau layanan express biayanya lebih mahal.

Saya sempat “mengintip” biaya visa untuk masa kunjungan 2 tahun, yakni USD 490 (biasa) dan USD 787 (prioritas). Untuk 5 tahun yakni USD 890 (biasa) dan USD 1187 (prioritas) dan untuk durasi 10 tahun yakni USD 1117 (biasa) dan USD 1414 (prioritas).

Setelah mantap memilih lama durasi visa yang dibutuhkan, selanjutnya saya memilih kantor layanan VFS mana yang akan saya datangi. Dan, dari Palembang tentu lebih dekat ke Jakarta.

.

 MEMILIH WAKTU UNTUK JANJI TEMU

Langkah selanjutnya yang harus dilakukan ialah memilih janji temu di VFS Global. Jika tidak “musim” liburan, secara garis besar kuota cukup banyak tersedia. Caranya mudah, tinggal pilih saja tanggal dan jam yang diinginkan.

“Jika sudah pilih dan diganti ke waktu lain bisa?”

Saya sempat menelepon ke VFS mengenai ini. Jawabannya bisa dan tanpa dikenakan biaya untuk 1 kali kesempatan saja. Mengenai hal ini, silakan konfirmasi lagi ya. Soalnya ada T&C mengenai reschedule di situsnya dan di sana ditulis dikenakan biaya. Jadi, saran saya, pastikan dulu waktu yang kamu pilih 99% dapat kamu hadiri.

.

Oh ya, sepengetahuan saja juga, terdapat banyak pilihan di tiap sesi jamnya (dengan interval janji temu tiap 15 menit). Dan tiap sesinya, VFS Global dapat melayani sekitar 25 orang (dengan adanya 8 konter layanan).  Saya sendiri pada akhirnya memilih tanggal 11 Juli 2018 pukul 11 siang sebagai waktu untuk pemrosesan visa UK saya.

 MELAKUKAN PEMBAYARAN VISA

Selain menggunakan Kartu Kredit (Visa, Mastercard, Maestro), pembayaran juga dapat dilakukan dengan menggunakan Paypal. “Gimana jika tidak ada kartu kredit?” bisa gunakan layanan debit card beberapa bank yang dapat dialihfungsikan sebagai CC. Jelasnya, cek di postingan Visa India saya di bagian bawahnya ya.

.

.

Setelah pembayaran berhasil, maka kalian akan mendapatkan email pemberitahuan dan diminta untuk login kembali untuk mencetak 3 berkas yakni pertama formulir pengisian online yang sebelumnya dilakukan, kedua, bukti pembayaran dan janji temu di VFS dan ketiga, check list dokumen yang harus dipersiapkan.

Setelah semuanya siap, maka tinggal melakukan proses pengajuan visa langsung di VFS Global.

 PROSES PENGAJUAN VISA DI KANTOR VFS JAKARTA

Untuk anak daerah yang jarang ke Jakarta seperti saya, perjalanan menuju VFS Global Jakarta ini juga ada cerita tersendiri. Jadi, saya dan adik melakukan perjalanan terpisah. Saya terbang dari kota Medan tanggal 10 Juli malam dan menginap di Soetta. Sedangkan adik, terbang dari Palembang tanggal 11 subuh dan sampai di Jakarta pukul 07:30 pagi.

Awalnya mau mencapai VFS Global dengan menggunakan damri, namun karena janji temu pukul 11:00 dan saya khawatir macet, jadilah saya dan adik memutuskan menggunakan kereta bandara (Rp.70.000) dan turun di stasiuns Sudirman/BNI dan dari sana sambung gojek dengan ongkos Rp.11.000.

Saya tiba di Kuningan Mall City sekitar pukul 10:15. Masih ada waktu untuk merapikan berkas, ke toilet (saya belum mandi semalaman, stt) dan sekitar pukul 10:45 saya dan adik melapor ke security namun “diusir” dan diminta datang lagi pukul 10:55.

Karena datang dari luar kota, saya membawa ransel besar berisi penuh barang elektronik (DSLR, laptop, powerbank, HD Eksternal, Flashdisk, Kamera Aksi dsb), dan itu semua harus dititipkan. Biayanya, untuk ransel kecil Rp.25.000 dan ransel besar/koper Rp.35.000.

Untuk masuk ke dalam, pemeriksaannya lumayan ketat. Harus lewat metal detector, pintunya pun hanya bisa dilalui dengan akses khusus petugas. Di pintu depan, saya dan adik hanya dikasih kertas kecil banget bertuliskan “Visa UK, Pukul 11:00” dan begitu masuk kami bingung menunggu di mana.

Saat bertanya, oleh petugas security perempuan kami dibilang, “tunggu saja di kursi itu, nanti dipanggil!” dengan nada yang datar cenderung jutek. Jadilah kami nunggu. Namun, kami merasa heran karena orang dipanggil berasarkan nomor antrean sedangkan kami tidak punya.

Kami bertanya lagi dan jelaslah bahwa visa UK ruangannya di bagian belakang >.< kami bergegas masuk dan begitu di pintu kami diberikan nomor anteran.

Tak menunggu lama, saya dan adik dipanggil di konter terpisah. Saya kedapatan konter no.8. Berkas saya dicek seperlunya (bahkan tidak diteliti bisa dibilang. Kayaknya petugas yakin berkas lengkap) dan saya hanya ditanya kapan akan ke UK-nya. Begitu selesai, saya kembali ke ruang tunggu untuk menunggu rekam sidik jari dan foto.

Proses di dalam tak sampai 5 menit. Dan keseluruhan proses tak sampai 15 menit (apalagi jika nggak “nyasar” di bagian lain sebelumnya). Untuk pengambilan paspornya, saya diminta menunggu kabar melalui email. Sebetulnya, di VFS Global ada layanan pemantauan status visa melalui SMS, namun saat di VFS Global, saya tidak ditawari. Dan sialnya saya lupa menanyakan.

Untuk memanfaatkan layanan SMS ini, biayanya Rp.30.000. Lengkapnya bisa cek di sini ya.

VFS Global Jakarta | d.a Mall Kuningan City, Lantai 2 | Jalan Prof.DR.Satrio No.18, RT.14, RW.04, Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan 12940. | Telp : +62-21-30418711 | Situs khusus Visa UK, klik sini.

 PENGAMBILAN VISA DI VFS GLOBAL JAKARTA

Untuk pengambilan visa, sebetulnya dapat diwakilkan dengan menyertakan surat kuasa berformat yang langsung diberikan VFS Globalnya saat melakukan pengajuan (sepertinya tidak perlu materai). Cukup lampirkan copy ID pemilik paspor dan copy ID si pengambil visa. Jika nggak mau datang ke VFS Global pun bisa memanfaatkan jasa layanan kurir. Biayanya Rp.140.000.

Namun, karena saya juga mau mengurus Visa Schengen, maka saya putuskan (dan, mau gak mau juga sih) datang lagi ke Jakarta dan mengambil visa tersebut serta langsung memasukkan berkas baru ke VFS Global Belanda di lantai 1.

Saya baru memutuskan untuk melakukan pengajuan Visa Schengen ketika sudah mendapatkan kabar bahwa Visa UK saya sudah selesai. Saat saya proses tanggal 11 Juli 2018 lalu, di tanggal 20 Juli 2018 atau sekitar 9 hari kemudian saya mendapatkan email pemberitahuan bahwa visa sudah dapat saya ambil.

Email yang ditunggu-tunggu. Namun, saya belum tahu hasilnya apakah disetujui atau tidak.

Sebagaimana informasi di email. Untuk pengambilan paspor, waktu yang diperbolehkan ialah pukul 15:00 sd 17:00 untuk pengajuan visa secara pribadi, dan pukul 12:00 sd pukul 15:00 untuk pengajuan visa secara rombongan/tur.

Hiks, dengan demikian, mau tidak mau saya harus 2 kali datang ke VFS Global. Pertama, untuk mengambil paspornya. Kedua, datang lagi keesokan harinya untuk proses Visa Schengen karena slot pengajuan visa Schengen di bawah waktu pengambilan Visa UK. Hmm baiklah.

Namun, beberapa hari menjelang pengambilan paspor salah seorang teman menginformasikan, “saya ambil paspornya di bawah jam 3 bisa, kok!” Nah, jika emang begitu mesti dicoba, yakan?

Senin, 30 Juli 2018, saya dan adik “iseng” datang ke VFS pukul 13:00. Saat bertemu security kami tidak dihalangi untuk mengambil paspor. Tidak ada tuh pertanyaan, “kalian ini perwakilan tur atau pribadi?”

Pun begitu mendapatkan antrean di dalam, juga tidak ditanyakan. Alhamdulillah, pengambilan paspor di loket no.9 berbekal menunjukkan ID asli berjalan lancar. Saya langsung membuka plastik paspornya di tempat. Selain karena penasaran, saya ingin memastikan paspornya benar punya saya. Dan, betapa bahagianya saya ketika melihat stiker Visa UK tertempel di salah satu halaman paspor saya.

.

Saya mendapatkan visa multiple dengan jangka waktu 6 bulan kunjungan. Lumayan banget! hehe. Dan, benarlah apa yang dibilang banyak orang bahwa setelah dijalani, maka pengurusan Visa UK ini tak seseram yang dibayangkan.

So, UK! tunggu saya, ya!

594 komentar di “Dari A Sampai Z Pengurusan Visa Turis Inggris-UK di VFS Global Jakarta Secara Mandiri

  1. Noted om… Lengkap banget. Kalau adiknya yg ditanggung sama orang tua, berarti gak perlu surat keterangan kerja ya? Atau gimana? Gimana kalau kerjaannya guru om?
    .
    Btw udah deket nih ke UKnya, moga moga lancar yak

    • Gak perlu Oji. Jadi, adekku cuma perlu surat keterangan bahwa biaya perjalanan akan ditanggung orang tua. Kalau guru enak, berarti bikin surat keterangan dari sekolah (yang ditanda tangani oleh kepala sekolah).

    • Tentu saja nggak harus 🙂 tergantung T&C saat penyelenggaraan lomba. Nah yang aku ikuti ini dari awal sudah informasi bahwa hadiahnya “hanya” sepasang tiket pesawat dan juga (biaya) pengurusan visa.

      Aku tertarik ikut karena embel-embel pengurusan visanya itu. Karena visa UK itu terkenal susah (dan mahal juga hehe).

  2. Lebih ribet dari pengurusan visa Schengen yah UK ini. Kalau visa UK udah di tangan, visa Schengen tinggal merem Om. Hahahaha. Tolong, maap ya, maap lho, numpang nanya, itu kenapa lama amat di Yurop sana? 25 hari? Mau cari jodoh ponakannya Princess Diana ya? HUAAAA….:D

    • Aku mau duduk-duduk di semua istana negara yang ada di sana. Siapa tahu ada anggota kerajaan yang masih single dan jadi jodoh di kemudian hari wakakakak.

      Iya, dibandingkan Schengen ini lebih ribet sikit hwhw. Lebih mahal pula. Dan, amiiin, mudah-mudahan karena visa UK udah di tangan, visa Schengennya lebih mudah 🙂

  3. Wajiiib bangettt ini di save :p. Aku ke Uk nanti cuma mau 1 hal sbnrnya, tawaf di anfield stadium hahahahahaha.. Bareng raka pastinya. Ternyata memang ga susah yaaa. Semoga secepatnya aku juga bisa kesanaaa :D. Ditunggu banget cerita2nya mas 🙂

    • Adekku yang bakalan jadi temen jalan fans mania MU. Tapi dengan berat hati gak akan ke Manchester karena waktunya gak banyak haha. Lagian aku gak doyan bola sama sekali hwhwhw

  4. Whoa detil bener yak..saya bawa tas kecil malah diliat2in aja om, mungkin krn disimpan di stroller ya jadi dibiarin aja masuk. Makanya jadinya yg org2 tulis di VFS Global UK agak ketat gtu sy anggap koq berlebihan ya? Trus di dalam anak sy malah ribut hahaa (apakah krn anak2??). Kalo berkas emang katanya sik kalo untuk petugasnya cuman menerima sj terserah itu lengkap atau tidaknya yaudah diambil aja. Makanya ada paket tuh Layanan Premium yg salah satunya Pemeriksaan Dokumen, kalo ga lengkap akan diinformasikan.

    • Aha bener banget ini haha. Intinya kalau mau dicek berkas udah sesuai atau belum, ya bayar lagi hwhw.

      Haha kalau anak-anak ribut mungkin mereka maklum ^^

  5. Postingan super duper lengkap! Akan berguna banget kalau satu saat aku apply visa buat ke UK.. hahahaha. Aamiin😀. Kesannya agak ribet ya karena visa Inggris memang beda dan kabarnya ngga semudah Schengen. Moga lancar semuanya di sana nanti, Kak Yan! Ditunggu ceritanya.

    • Iya bener, katanya lebih susah haha. Tadinya aku mau apply visa Schengen dulu. Tapi disarankan mending UK dulu baru deh Schengennya lebih mudah didapat. Ini masih nunggu apakah Schengennya approve atau nggak. *degdegan hehe. Makasih ya mbak Molly 🙂

  6. 12 negara dan 25 hari? Gilaaakkk puas banget ituuuu. Impianku itu, mas. Hahaha. Rencana mau ke mana aja?

    Yang ditanggung dalam biaya perjalanan apa aja, mas?

    Itu petugas sekuriti nggak membantu sama sekali, ya. Udah mah nggak ramah, menyesatkan pula. Untung kamu kritis, mas.

    • Haha iya, udah ngasih info menyesatkan, gak minta maaf pula. Untung di dalam masih bisa diterima karena konon kalau telat kadang suka diusir 😛

      Yang ditanggung gak ada Nug, hanya Tiket dan Visa 🙂 Nanti bakalan ke Perancis, Belanda, Belgia, Slovenia, Slovakia, Jerman, Ceko, Austria, Hungaria, Luksemburg. Tapi itin masih bisa berubah.

      • Aaaaaakkk Sloveniaaa, Slovakiaaa, Hongariaaa, Cekooo, Luksembuuurrrggg.

        Mungkin karena udah terlalu mainstream, makin ke sini jadi nggak terlalu minat lagi sama UK dan Perancis. Tapi kalau ada rejeki ke sana ya dijabanin juga 😀

    • Luksemburg masih tentatif. Tapi yang lainnya insyaAllah dihajar hehe. Aku juga UK lebih mupeng ke Skotlandianya. Dan kalau Perancis pingin ke kota kecil kayak Nice gitu. Tapi perjalanan ini akan datangi yang mainstream-mainstream dulu. Kecuali Ceko, karena aku akan melipir ke satu desa yang sudah aku pingin datangi sejak 10-an tahun yang lalu 😀 (Dan aku selalu ngebatin kalo desa inilah yang akan jadi alasan aku ke Eropa).

      Berdoa terus. Aku udah berapa kali ikutan lomba berhadiah ke Eropa. Di saat nggak mikir bakalan menang, malah menang. Komen macam, “aku pingin ke A, B atau C” itu kadang-kadang tembus ke langit 🙂

    • Haha sepertinya begitu mas. Aku ngetiknya di word terakhir 6 ribu kata. Aku simpan di wordpress, dan aku tambahin proses pengambilan paspornya (jadi tulisan ini aku posting saat di Jakarta).

  7. Aku ilang fokus ke tanggal lahirnya. Itu beneran? Ah masa om ndut lebih muda dari aku *sok imut*…
    ini infonya berguna banget. Bismillah, semoga bisa mengikuti jejakmu om…

  8. Haii omnduut, salam kenal 🙂
    Jika tidak keberatan, boleh minta line untuk japri? Ada yg mau saya tanyakan 🙂
    Thank you sebelumnya 🙂

  9. Halo kak, sangat membantu sekali infonya
    Untuk rekening koran BCA haruskah ditranslate juga ke bhs Ingrris?soalnya aku buat rekening koran ke BCA dikasihnya pakai bahasa indonesia

    • Hi halo. Wah kok bahasa Indonesia ya? aneh banget. Kalau aku jadi kamu, aku akan datangi lagi kantornya dan minta ganti dalam bahasa Inggris. For free. Itu petugasnya gak paham berarti. Jika mentok, antara 2, bikin baru lagi (kena biaya 50 ribu lagi) atau terjemahin sendiri atau pake lembaga terjemahan (dan lebih mahal).

  10. Hi, Salam Kenal,

    Saya mau tanya, untuk priority service yang selesai dalam 5 hari dan simpan passport, itu bisa dilakukan di loket saat penyerahan aplikasi atau harus beli online?

    Terimakasih

  11. Halo mas, lengkap dan berguna banget infonya! Aku rencananya tgl 29 Oktober (4 hari lagi) ini mau urus visa ke VFS untuk Belanda, 14 hari sajah di sana. Itu surat referensi dari bank mandiri sehari jadi apa besoknya ya? Masih galau dengan saldo yg cuma 23 juta nih, moga2 lolos yaks. Kalo itung sejuta sehari sih masuk 😀

  12. Bagus tulisannya… Lengkap…
    Baru mau coba urus sendiri juga.
    Btw betul ya boleh translate sendiri? Kebetulan baru akte lahir & kk yg sdh,
    ktp & surat nikah blm.

    • Pengalamanku begitu Mbak Eva. Namun seperti yang kutulis di poin tersebut, jika merasa nggak yakin, pakai saja jasa penerjemah. Walau menurutku sayang sih hehehe

      • Alhamdulillah visa dah approved 16 hari kalender. Makasih banyak yaaaa…
        Akhirnya ektp aku translate sendiri pake template disini… Bener2 usefull deh.
        Trims sekali lagi yaa

  13. Ping balik: Aha! Ini Dia Persiapan dan Itinerary 25 Hari Jelajah Eropa | Omnduut

  14. om … makasih sharing nya. Btw saya juga rencana berangkat ke UK awal feb 2019 bersama istri. Tapi apps online yg sekarang gak ada ‘travel with another person ‘… yang ada cuma diminta data suami/istri dan disitu ada pertanyaan sbb ( setelah mengisi data nya ) … apakah ybs akan ikut perjalanan ke UK ( bila Ya klik Yes ) dan requirement no passport, tanggal lahir, validity passport dll. Apakah istri saya ini sudah masuk kedalam daftar pengajuan visa UK juga atau belum ?
    Dan knp tagihan pembayaran / biaya nya hanya keluar 130 USD dan 1 nama saja yg muncul ( nama saya , nama istri tidak muncul )

    Makasih

    • Hi mas. Sebetulnya baik dulu (saat saya ngeapply) dan sekarang, sama aja. Walaupun di sana diminta data suami/istri saja, masing-masing dari mereka harus apply sendiri-sendiri.

      Saya dan adik pun begitu. Walaupun saya melampirkan/menginput data adik sebagai travelmate, dan adik meingput data saya sebagai travelmate, masing-masing kami isi sendiri formulirnya. Dan biayanya juga bayar masing-masing, nggak lantas sekaligus seperti yang mas pikirkan 🙂

      Semoga dapat dipahami ya.

  15. Ping balik: Dari A Sampai Z Panduan Pengajuan Visa Schengen di Kedutaan Besar Belanda Melalui VFS Global | Omnduut

  16. Mas, kalau di VFS ada jasa terjemahan ngga? atau harus diurus dulu untuk terjemahan ke bahasa inggris sebelumnya untuk dokumen kita?

    • Betul. Jadi masa berlaku asuransinya sesuai tanggal keberangkatan dan kepulangan. Jika nggak ada satu kejadian yang mengharuskan kamu klaim, berarti asuransi tsb gak berlaku lagi.

  17. halo bang..
    sangat membantu info terkait VISA ini.

    Nah kali ini ada pertanyaan saya, calon istri (perhari ini) dan dua orang teman rencana akan pergi maret 2019,

    februari 2019 Insya Allah calon istri akan naik pangkat menjadi istri.

    rencana pengajuan VISA ini kami sepakati Des 2018 pertengahan. Nah kan apakah saat pengajuan ini (masih calon istri) menggunakan data orang tua sebagai penanggung hidup atau sudah saya yang menanggung?

    atau dibuat keduanya saja?

    Calon istri masih berstatus mahasiswa.

    • Hi mas Heri. Menurutku, tetap orang tua saja. Karena saat pengajuan status masih mahasiswa artinya tanggungan orang tua. Tapi bisa juga disebutkan di sana bahwa akan jalan sama kamu yang nantinya akan menjadi suami. Siapin aja copy laporan keuangan kamu untuk dilampirkan di berkas istri.

      Lihat contoh itinku, di sana aku juga sebutkan bahwa akan jalan sama adik. Yang penting orang kedutaan tahu bahwa kalian akan berangkat bersama. Saat pengisian online jug disebutkan ya. *lihat contoh pengisian yang saya lakukan di mana saya juga menyebutkan nama adik.

  18. Saya lagi galau neh… Maret 2019 saya rencana ke Amsterdam, Belgia, Paris dan London… 2014 pernah ke UK dan urus sendiri ( Vfs masih di jl. Sudirman ), dan semuanya ga pake translate translate-an… apalagi nanti saya pergi ber-4 bersama suami dan anak anak…. lumayan juga tuh diluar budget (pengen nangis rasanya hiks… )… tapiii setlah baca blog OmNdut bisa bikin sendiri jadi cemungut lagi nih…

  19. halo OmNduut, mau nanya dong, kalo untuk apply keluarga (suami+istri+2 anak) apa harus isi masing2 atau cukup 1 aja yang mewakili masing2 anggota keluarga? Denger2 harus buat akun dulu kan? Nah ini akunnya 1 aja atau jadi 4 ya karena ada 4 orang yg berangkat (walopun 1 keluarga).

    • Halo mbak Kartini 🙂

      Pengalamanku tetap harus apply satu persatu. Tapi memang di tiap2 bagian akan ada satu tahapan dimana mereka akan nanya, “kamu jalan sama siapa?”

      Nah di bagian itu dijelaskan aja akan jalan sama A, B sd G misalnya. Di tiap2 apply, masing2 dijelaskan mengenai hal ini. Semoga berhasil ya 🙂

    • Hi Rahayu, untuk visa transit prosesnya sama saja. Untuk biaya, silakan coba dulu lakukan pengisian aplikan, nanti di bagian pembayaran akan muncul infonya, ya. Tks

  20. halo kak. lengkap banget ini suka banget infonya. sharing terus ya.
    aku mau tanya kak. kalau ke UK emang harus punya asuransi perjalanan atau karena kakak ke Eropa jg? Kalau ke Eropa, iya aku tau harus punya asuransi perjalanan. Mohon dibantu ya kak.

    Salam kenal and thank you.

    • oh iya untuk data2 seperti KK dll, akhirnya terjemahan sendiri, ga perlu yang tersumpah ya? yg penting terjemahan aja?

    • Hi Erika, untuk asuransi, sudah saya tambahkan infonya di atas. Intinya, saat saya mengajukan bulan Juli lalu, seingat saya di list dokumen asuransi dimintakan. Tapi ada juga yang bilang bahwa asuransi nggak perlu. Tentang hal ini coba konfirmasi lagi ke VFS ya.

      Untuk dokumen terjemahan, sepengalaman saja tidak masalah diterjemahkan sendiri. Tks

  21. Hi terima kasih banyak sudah sharing se detail ini sangat mempermudah untuk persiapan dokumennya.

    Ingin tanya pendapat, kalau dulu pernah ditolak visa china karena masalah ejaan, kemudian apply ulang dan diterima kembali apakah perlu minta surat keterangan dari embassy china? note: sblmnya tidak perna ditolak visa dan sering ke china dan negara lainnya.

    terima kasih sebelumnya

  22. Hi Mas, aku mau nanya. Ke UK April awal tapi baru mau bikin akhir January ini. Biaya ditanggung kantor (karena harus site visit ke make up Jo Malone + sekaligus jalan-jalan); kira-kira masih bisa dan direstui gak yah pakai visa visitor biasa? Makasih Mas 👏 Blognya sangat bermanfaat!

  23. Lengkap sekali ya ulasannya. Sangat membantu. Ada yg saya mau tanya.
    1. Untuk surat referensi bank apa harus di tujukan ke embassy UK atau boleh open (biasanya to whom it may concern).
    2. Di formulir online perlu tanda tangan digital ?

    Ditunggu jawabannya ya. Terima kasih…

      • Hai tanya lagi ya…
        1. Utk UK tdk dibilang hrs pny asuransi perjalanan. Tapi sekalian aja utk visa schengen ya ? Apa gak lbh mahal kl cover bbrp negara ?
        2. Mengcover 30.000 euro itu mksdnya limit klaimnya ? Saya sdh lihat future ready tp bingung soalnya harganya dari yg murah sampai mahal. BTW saya cari tdk ada chat online nya di web. Hny email atau telepon.
        3. VFS kok gak ada no telp nya ya ? Mau tanya2.

        Terima kasih…

        • 1. Nggak juga, karena tipe asuransinya emang berlaku di seluruh dunia.

          2. Iya, mengkaver minimal 30 ribu euro untuk klaimnya. Barusan aku cek, iya gak nemu fitur chat. Coba kontak mereka melalui email atau sosmed mereka.

          3. Ada dong, coba liat di postinganku, ada alamat VFS, peta dan no teleponnya lengkap 🙂

          • Mas sorry tny lagi. Saya khan mau ke UK-Amsterdam-Brussel tgl 1-12 April. Surat keterangan HRD nya nanti utk urus visa UK dan Ams hny bilang mau ke UK, Ams dan Brussel di tanggal itu aja khan. Gak hrs blng di Inggris dari tgl brp s/d tgl brp dst ?

  24. Mas, no telp vfs yg ada di blog dan saya googling itu call center vfs Austria dan Australia. Saya tanya ke mereka katanya UK gak ada call centernya. Jasi gak bisa tanya2. Susah juga ya…

    Saya mau tanya kalau surat perusahaan ukurannya bukan A4 gimana ya ? Masa di foto copy ke A4. Bukan asli lagi donk…

    • Dulu aku sempat telp ke no itu dan dapat diarahkan. Heran juga kalau sekarang gak bisa, termasuk link situsnya yang aku kasih juga ternyata gak bisa diakses lagi.

      Coba pakai cara lama telp ke 108, tanya telp VFS dan nanti bisa minta sambungkan ke bagian UK. Mundur nih VFS kalau nelp aja gak bisa lagi >.<

      • Iya parah. Mana informasinya gak jelas. Jelasan juga blognya mas ini…😀

        Mau komersil kali karena ada jasa pendampingan isi form, cek dokumen dll. Tapi gak jelas kalau mau pakai jasa itu gimana caranya dan mencakup apa aja.

        • Haha, makanya dulu pas bingung udah diniatin kalau berhasil mau dishare selengkap2nya. Dan memang ada beberapa yang kontak aku kalau ada beberapa perubahan.

          Bisa jadi komersil, secara cek dokumen saja mesti bayar. Untuk jasa kurir kirim paspor (begitu selesai) aja harganya 2 apa 3 kali lipay dibanding VFS Belanda. Padahal sama-sama satu perusahaan kan itu :p

  25. Makasih infonya MAs.. Mau nanya dikit boleh. Kalau alamat KK & KTP ternyata beda dengan alamat di Passport gimana ya dg pengajuan visanya ? Apakah dipermasalahkan ?

  26. Blognya kereeeeennnn… boleh dong nanya2 info sedikit…hehehe…maaf, mungkin udah pernah ditanyain di atas. Pengen tau aja buat asuransi perjalanan. Kan visa ini belum tentu diapprove kan ama kedutaan. Makanya bisa pake tiket dummy. nah, si asuransi ini tetep harus dibeli yah? Atau ngga wajib? Terus, apakah ada pembebasan tidak harus diwawancara untuk orang tua yang di atas 80 tahun? Terima kasih yaaaa…

    • Hi Jolly. Makasih ya. Btw untuk asuransi, info terakhir yg aku dapat bahwa gak wajib.

      Untuk wawancara kayaknya wajib tanpa pengecualian krn harus biometrik. Makasih

  27. Halo Mas, makasih atas sharing di blog nya. Aku mau nanya, mas tau gak ya ada yg pengalaman apply dengan KTP saja, tanpa disertai KK, akta, dan buku nikah (jika pasangan)? Karena kalau aku baca di guideline dari Gov.uk (https://www.gov.uk/government/publications/visitor-visa-guide-to-supporting-documents) tertulis yang penting bisa membuktikan penduduk di negara tersebut (yang dimana cukup KTP asumsiku) tidak ditulis perlu bukti2 seperti KK, akta, atau buku nikah.

    Terima kasih!

    • Hi Bela.

      Iya betul, jika mengacu ke sana sebetulnya KTP saja sudah cukup. Ada juga yang nanya soal ini ke aku melalui sosmed. Mungkin ada kendala misalnya dokumen lain hilang dan buat ngurus gak sempat. Jawabanku, coba aja dengan hanya memasukan KTP. Tapi, jika dokumen lengkap, nggak ada salahnya dipersiapkan tapi gak usah diberikan. Saat ke VFS tanya aja, “ini KK dan Akte perlu gak?” nah jika dibilang perlu, kamu udah siap semua dokumennya. Jika nggak ya gak rugi juga, karena format terjemahannya udah aku siapkan di blog ini, tinggal ubah sedikit doang. Ketimbang ternyata diminta dan gak siap jadinya bolak-balik, kan?

  28. halo mas om ndut..eh..
    saya ada beberapa pertanyaan,
    1. alamat sy sekarang krn kerja jauh dr rumah beda dgn alamat ktp, kk dan passport, itu gpp? atau alamat yg sesuai dokumen?
    2. soal jumlah tabungan, itu jumlah yang diisi di formnya setelah dikeluarkan untuk biaya visa ga mas?
    saya juga punya tabungan lain dalam mata uang selain rupiah yang dalam 3 bulan terakhir ini ga pernah diganggu gugat aka ditambah atau dikurangi, kalau dimasukkan sebagai bukti tabungan juga (krn tabungan rupiahnya ga banyak 😦 ) jd jumlah tabungan nanti ditotal rupiah dan selain rupiahnya?

    maap panjang ya mas..
    makasih sebelumnya

    • Hi Eka

      1. Gakpapa beda-beda. Karena bisa aja orang asli daerah dan kerja di Jakarta dan bikin paspor di sana.
      2. Dituliskan jumlah saat itu. Jikapun nanti saat cetak rekening koran jumlahnya beda gakpapa, gak mesti sama persis. Pihak sana juga akan tahu bahwa itu rekening aktif dan normal banget jika nilainya naik turun.

      Jika punya rekening lain (dolar misalnya), maka jumlahkan semuanya, dan gunakan satu jenis mata uang saja (dikonversikan). Bisa dalam bentuk rupiah, dolar atau euro.

      Semoga membantu ya.

      • Terima kasih mas,
        Nanya satu lagi boleh ya?
        Untuk pertanyaan ‘which country did you visit’ dengan pilihan negara Australia, Canada, New Zealand, US, dan Schengen Area.
        Saya sudah mengunjungi Australia dan Schengen area, ga bisa dipilih lebih dari satu. Itu milihnya yang terbaru atau gmn ya mas?
        Kalo misalnya milih Schengen area, tapi kotak pilihannya cuman boleh ngasih pilihan 1 saja, milih yang paling lama tinggalnya?

        Maap ya mas om.. pertanyaannya suka panjang2..
        Makasiiih

        • Pilih yang terbaru aja. Yang stiker visanya masih ada di paspor terbaru. Atau pilih yang kira-kira visanya juga powerful setara visa UK 🙂 kayak schengen itu. Kalau ada visa US sih lebih bagus hehe.

  29. oh dokumen2 mesti diterjemahkan ya… untung yang berangkat kesana sedikit yang #SobatMisqueen nya… jadi saya pikir2 dulu 7 kali untuk berangkat kesana kecuali ada rezeki nomplok hehehe… makasih banyak infonya mas 🙂

Tinggalkan Balasan ke jw Batalkan balasan