
Source : click here
Aku pernah terperangkap musim panas di Varanasi, India tahun lalu. Suhu di sana mencapai 42 derajat. Bagi orang yang sepanjang hidup tinggal di negara tropis, aku ya kaget juga. Apalagi selama di Varanasi, praktis aku mengeksplor kota dengan berjalan kaki. Uih, serasa masuk oven raksasa. Lebih-lebih, perjalanan ke kota Varanasi dilakukan pasca mengunjungi kawasan bersalju di utara India. Jadi benar-benar kontras.
Walau begitu, sepertinya aku lebih mudah survive berlibur ke tempat yang panas ketimbang kawasan dingin/bersalju. Kenapa? Penanganannya lebih mudah. Kalau kepanasan kan tinggal kipas-kipas, minum air yang banyak atau kalau pede buka baju –pamerin lipatan lemak haha. Lha kalau dingin? Mosok iya aku harus bikin api unggun dimana-mana 😀 hehe bercanda. Iya sih bisa pakai jaket/mantel tapi tetap saja nggak menolong banyak. Saking dinginnya, bibirku sampe berdarah-darah walaupun sudah pakai pelembab bibir saat itu. (sumpah bukan dicipok makhluk jadi-jadian).
Trus mikir, kalau mau traveling dan merasakan musim panas lagi, kemana ya enaknya. Eropa? Iya sih kece, tapi jauh dan pasti mahal banget hehe. Trus, kenapa gak coba ngerasain musim panas di Australia? Pertama, jaraknya relatif dekat dengan Indonesia. Kedua, low cost airlines kesayangan banyak membuka rute kesana. Ketiga, nganu, kayaknya dolar Australia lebih murah ketimbang euro deh hwhw.
Lalu, jika berkesempatan kunjungan wisata ke Australia mau kemana? Secara Australia itu kan gede. Banyak sekali tempat menarik yang ada di sana. So, bagusnya aku pilih kota apa untuk liburan musim panas di Australia? nah, setelah semedi 1,5 jam akhirnya aku berkesimpulan untuk memilih S Y D N E Y saja. Kenapa? Alasannya simpel : aku gak mau kalah sama Marlin dan Dory yang melakukan perjalanan panjang demi menemukan Nemo di Sydney. Aku pun maulah pelesiran ke kota yang sering dianggap sebagai ibukotanya Australia ini (padahal bukan hehe). Jika sudah begitu, cus berangkat!
Lalu, wisata murah di Sydney? Apa mungkin? jawabannya : bisa banget!
Salah satu cara untuk menghemat anggaran saat berlibur itu ialah dengan cara mengunjungi tempat wisata yang tidak membutuhkan banyak biaya atau syukur-syukur gratis. Ya kalau demen dugem dan liburan hanya buat club hoping yang sekali masuk enterence fee-nya gede mah itu butuh budget besar. Berhubung aku biasanya melakukan perjalanan ala-ala traveler kere, aku udah ngebayangin jika dapat liburan musim panas di Sydney, aku akan mengunjungi objek wisata berikut.
Berkunjung ke Landmark Kota
Apalagi kalau bukan Opera Sydney House. Gedung yang dibangun dari desain sebuah kompetisi ini begitu terkenal dan bisa dibilang merupakan salah satu representasi orang terhadap Australia. Gedung rancangan Jorn Utzon dari Denmark ini dibangun selama 14 tahun dengan kurun waktu antara tahun 1959 hingga kemudian diresmikan pada tahun 1973. Rasanya, nggak sah ke Australia jika nggak selfie di tempat ini hehehe.
Landmark lain dari kota Sydney ialah Sydney Harbour Bridge. Jembatan sepanjang 1.149 meter ini tercatat di Guinness Wotld Records sebagai jembatan terlebar di dunia sekaligus sebagai jembatan lengkung berkerangka besi tertinggi di dunia dengan puncakna berdiri 124 meter di atas permukaan pelabuhan. Aku sendiri kalau lihat jembatan ini, jadi teringat dengan salah satu tantangan di acara The Amazing Race, dimana kontestan diharuskan berjalan ke puncaknya. Wow!
Apalagi landmark yang terkenal di Sydney? Aha, jangan lupakan Sydney Tower. Iya sih, bangunan ini memang tidak seterkenal Opera House atau Sydney Harbour Bridge. Namun, bagi yang demen sama landmark kota berupa menara, harus berkunjung ke menara setinggi 309 meter dan menjadi bangunan tertinggi di kota Sydney ini. Menara ini terkenal dengan perlombaan Sydney Tower Run-Up yang diadakan tiap tahunnya. Nah, bagi kamu yang runner sejati, cobain lomba yang satu ini! 😀
Leyeh-Leyeh di Taman Kota
Jika bicara soal taman, tentu gak boleh kelewatan menyebut Royal Botanic Garden Sydney. Taman yang sekaligus merupakan kebun botani ini telah dibuka sejak tahun 1816. Wow, keren banget! Taman seluas 30 hektar ini terletak di tenggara Sydney Opera House dan berbentuk melengkung di sekitar Farm Cove. Hingga sekarang, taman ini merupakan lembaga ilmiah tertua di Australia dan menjadi salah satu lembaga botani bersejarah dan penting di dunia. Ketjeh!
Taman lain yang digemari oleh pelancong adalah Hyde Park, taman publik tertua di Australia! Di bagian tengah taman ini terdapat air mancur Archibald, air mancur yang dirancang oleh Francois Sicard hasil sumbangan J.F Archibald pada tahun 1932 sebagai bentuk penghargaan atas kontribusi Australia pada Perang Dunia I di Perancis. Oh ic ic.
Jika belum puas menjelajah taman di Sydney, coba berkunjung ke The Chinese Garden of Friendship. Wuih, namanya aja udah keren gitu ya. Btw, tahu nggak kenapa taman ini ada embel-embel “friendship”nya? Trus pernah denger nggak istilah Sister City? Intinya sih, istilah sister city tersebut digunakan sebagai gambaran akan kesamaan satu kota dengan kota lainnya. Nah, salah satu sister city-nya Sydney ialah Guangzhou di Tiongkok. Kebun yang dibuka tahun 1988 ini menggambarkan perayaan dua abad Sydney dan melambangkan ikatan kekerabatan antara Tiongkok dan Australia.
Keliling Kota Jelajah Bangunan Tua
Sebagai pecinta dik Chelsea Islan eh maksudnya pecinta bangunan tua. Wajib banget untuk aku mengunjungi area yang masih mempertahankan bangunan berusia ratusan tahun. Dan, diantara gedung-gedung pencakar langit di Sydney, ternyata masih ada kawasan bangunan tuanya. Yang paling terkenal mungkin The Rock ya, salah satu wilayah perkotaan yang merupakan lokasi pemukiman Eropa pertama di Australia dan telah dihuni sejak tahun 1788. Wow! Mesti bangunan di sana kece-kece sekali!
Kawasan lain yang masih menyimpan bangunan tua yakni terdapat di George Street, jalan sepanjang 3 km yang mengubungkan sejumlah bangunan penting di sekitarnya. Bangunan tua yang terkenal yang masih berdiri di sini diantara The Sydney Town Hall (1869) dan St Andrew’s Cathedral (1868). Kini, kawasan ini dihuni oleh lebih dari 100 perusahaan besar. Hebat ya, kegiatan modern namun bertempat di (sebagian besar) bangunan tua.
Area yang memiliki banyak bangunan tua lainnya terdapat di Macquarie Street yang memanjang dari Hyde Park hingga ke Sydney Opera House. Jalan ini diambil dari nama Lachlan Macquarie, gubernur pertama di New South Wales. Kantornya bahkan berada di sekitaran jalan tersebut dan telah didirikan sejak tahun 1788. Rasanya, kalau berkesempatan ke sana, mau deh main-main ke Government House-nya yang cakep bak kastil itu. –mupeng.
Main-main ke Pelabuhan
Hah? Apa menariknya main ke pelabuhan? Ya jelas saja menarik. Apalagi ini pelabuhannya ada di Sydney! Hehe. Nah, yang paling terkenal itu adalah Circular Quay yang berada di tepi utara distrik bisnis pusat kota Sydney. Circular quay sendiri merupakan pusat moda transportasi utama yang ada di Sydney. Wajar sih dinamakan demikian, gimana nggak, moda transportasi seperti feri, kereta api, trem, bus besar dengan konektifitas jaringan transportasi ada di sini. Hmm, mungkin sama kayak KL Sentral di Malaysia sana ya. Yang jelas, kawasan ini akan dipadati orang jika malam tahun baru karena viewnya kece dari sini. Aa mauuu.
Nah, pelabuhan lain yang femes dan kece yang ada di Sydney adalah Darling Harbour. Letaknya pun tak jauh dari distrik barat yang merupakan pusat bisnis. Makanya banyak terdapat toko, restoran, museum, pameran dan pusat hiburan. Bahkan museum patung lilin yang terkenal Madame Tussaud itu berada di sekitar sini. Begitupun dengan pertunjukkan atraksi hewan yang terdapat di sana. Heh, atraksi hewan?
Hiburan Seru di Kebun Binatang
Jadi inget Trio Kwek-kwek kan yang dulu nanyi sebuah lagu dan menyebut-nyebut tentang Kangguru, hewan khas Australia. Jadi, kalau udah sampai di Australia nggak main ke kebun binatangnya rasanya kurang sah liburannya hehe. Jika objek wisata sebelumnya sebagian besar gratis, untuk masuk ke kebun binatang ini harus menyiapkan budget khusus. Walau begitu, ya nggak rugilah, soalnya kesempatan yang langka, toh? Trus kalau udah ke Sydney enaknya main ke kebun binatang apa? Ini nih!
Yang paling tersohor ialah Wild Life Sydney Zoo (sebelumnya bernama Sydney Wildlife World), yakni taman satwa liar yang resmi dibuka 10 tahun lalu dan terletak di sisi kota Darling Harbour. Luasnya sendiri 800 meter persegi dan menyimpan koleksi hewan Kangguru Merah sebagai andalannya. Bangunannya sendiri jika dari luar terlihat sebuah kubah besar. Menarik!
Mau main ke kebun binatang yang lebih luas? Datang aja Taronga Zoo. Dengan luas 21 hektar, tentu saja koleksi hewannya jauh lebih banyak. Tercatat ada 4000 hewan dari 340 spesies di sana. Gede banget kan? Kebun binatang ini sendiri telah dibuka sejak tahun 1915 dan hingga kini dikelola oleh Zoological Parks Board.
Dari tadi yang disebut kebun binatang hewan darat aja ya. Hewan airnya mana? Tenang, Sydney punya Sea Life Sydney Aquarium yang menyimpan lebih dari 13 ribu ikan dari 700 spesies. Wow! Sejak dibuka tahun 1988, akuarium ini telah menjadi salah satu akuarium terbesar di dunia. Lebih dari 55% pengunjung datang dari luar negeri. Yuk, main ke sana!
Menyusuri Lorong Waktu di Museum
Mengunjungi (sebagian besar) museum di Indonesia bisa jadi merupakan kegiatan yang membosankan bagi sebagian orang. Ya, mau nggak mau fakta tersebut sulit terbantahkan memang. Lebih banyak yang main ke mall ketimbang museum, toh? Walaupun sebetulnya museum di Indonesia dewasa ini nggak sebegitu jeleknya. Bahkan ada beberapa museum yang sudah sangat bagus (museum BI di Jakarta misalnya). Museum-museum di Palembang juga nggak malu-maluin walaupun masih dapat terus dikembangkan.
Nah, kalau ke luar negeri, biasanya pelancong akan menyiapkan waktu khusus untuk mengunjungi museum. Gimana nggak, koleksinya lengkap, ditata dengan tapi dan nyaman (debu? No way!).Di Sydney, salah satu museum yang banyak dikunjungi wisatawan itu ialah The Australian National Maritime Museum (ANMM) yang berada di Darling Harbour. Bangunan yang dibuat pada tahun 1988 dan diresmikan pada tahun 1991 ini disusun terpisah menjadi tujuh galeri utama, dengan fokus pada penemuan Australia, hubungan antara suku Aborigin dan air, perjalanan ke Australia melalui laut, laut sebagai sumber daya, relaksasi berbasis air dan hiburan, pertahanan angkatan laut, dan hubungan antara Amerika Serikat dan Australia. Asli bikin penasaran.
Bagi yang demen sama seni kontemporer, boleh banget main ke The Museum of Contemporary Art Australia (MCA) yang terletak tak jauh dari Circular Quay. Museum yang dibuka pada tahun 1991 ini memiliki lebih dari 4000 koleksi karya seniman Australia yang telah dikumpulkan sejak tahun 1989 mencakup semua bentuk seni seperti lukisan, fotografi, patung dan gambar bergerak. Museum ini juga merepresentasikan karya-karya suku aborigin, loh! Kece, kan?
Selanjutnya, jika Jawa Barat punya observatorium Bosscha, Sydney juga punya tempat sejenis yang disebut dengan Sydney Observatory yang terletak di sebuah bukit tak jauh dari pusat kota yang kini dikenal dengan nama Observatory Hill. Bangunan ini bahkan sudah ada sejak abad ke-19. Kalau dilihat dari fotonya sih, banguannya udah tua banget ya? Hehe. Di sisi lain, bangunannya pun instagramable –alagh 😀
Membasahi “Insang” di Pantai
Hei, ini musim panas. Apakah ada kegiatan lain yang lebih menyenangkan ketimbang main air? 😀 and guess what, the most visited sites in Australia is Bondi beach! Ya, ternyata tempat yang paling banyak didatang oleh pengunjung di Australia adalah pantai Bondi yang terletak 7 Km dari pusat bisnis Sydney. Dekat, kan? Bondi atau “Boondi” sendiri merupakan kata dari suku aborigin yang berarti “noise of water breaking over rocks” dan iya sih, pantainya memang berbatu gitu di beberapa sisi.
Mau main ke pantai yang agak jauhan? Bisa ke Coogee beach yang terletak di sisi timur kota Sydney. Di sini ombaknya lebih tenang sehingga lebih ideal dipakai untuk berenang. Selain itu, terdapat juga taman bermain untuk anak-anak di sini. Uniknya lagi, sekitar 800 meter lepas pantai, terdapat Wedding Cake Island, sebuah pulau kecil berbatu yang muncul di tengah laut. Seru kayaknya berenang dan melipir ke sana hehehe.
Masih kurang dan ingin menjamah pantai yang lain? Coba main ke Balmoral beach, pantai pelabuhan yang ternyata terdaftar sebagai Balmoral Beach Conservation Area. Pantai ini dikelilingi oleh pepohonan yang rindang. Persis pantai serdang yang ada di Bangka Belitung. Sebetulnya sih masih banyak lagi pantai-pantai yang ada di Sydney. Bagi kalian yang anak pantai, ya bisa beach hoping kalau liburan ke sana. Main ke pantai itu udah macam jadi budaya bagi kehidupan orang Australia. Makanya, orang sana pun demen ke Indonesia karena Indonesia punya pantai yang bagus, kan?
Wisata Kuliner Murah di Sydney
Sebagai mamamholic, hukumnya kudu dan wajib nyobain kuliner di Sydney. Walaupun, yeah sepertinya makanan khas-nya tercipta dari campuran kuliner negara lain. Tapi, berhubung di disajikan di Sydney, tentu cita rasanya sudah disesuaikan dengan lidah lokal, bukan? Apa saja sih makanan yang ingin aku icip jika berkesempatan ke Sydney?
Restoran Balkan Oven Bakery Café yang bertempat di King Street ternyata menjual makanan dengan harga yang cukup murah untuk ukuran Sydney. Misalnya saja makanan Spinach and cheese quarter burek yang dihargai 5 dolar saja! Makanan berupa olahan daging sapi dengan kentang dan bayam ini nampak sangat menggugah untuk dicoba. Yummy!
Mau coba citarasa makanan Thailand di Sydney, yuk mampir ke restoran Chonsiam di kawasan Campbell Street. Kalau makan makanan Thailand, jelas pilihannya seafood bukan? Salah satu menunya adalah Spicy soft-shell crab pad thai dihargai 11,90 AUD. Kelihatannya sih enak, ya! Apakah makanan Thailand di Sydney bisa sama enaknya dengan makanan yang disajikan di Thailand? Harus dibuktikan!
Makanan Melayu ada? Aha, jelas ada. Restoran Indonesia pun banyak kok di Sydney. Namun, pilihanku selanjutnya ialah mencicipi kuliner yang disajikan di restoran Malaysia bernama restoran Hawker di sekitaran Sussex Street. Uniknya disana makanan yang dijual sangat beragam, misalnya saja Hainanese Chicken rice yang dihargai AUD 13 ini. Haaa aku jadi lapar!
Kuliner di Australia itu jelas sangat banyak. Jika berani, bisa kok nyobain makanan khas asli sana seperti Kangaroo steak. Kangguru sih halal jika diproses dengan sesuai. Makanan-makanan yang disebutkan di atas juga halal jika mengacu pada tulisan ini. InsyaAllah. Namun, jika makan di restoran yang memiliki sertifikasi halal tentu lebih baik. Aku sih lebih penasaran ke makanan penutup Sydney yang khas macam Paplova dan Lamington. Liat fotonya aja, aduh ilerku netes-netes hwhwhw.
Tolong, Aku Ter-Australia!
Saat memandang beberapa benda koleksiku di kamar, aku sendiri baru ngeh kalau ternyata aku sudah ter-Australia sejak kecil! Gimana nggak, koleksi pernak-pernikku seputar Australia ternyata cukup banyak. Misalnya saja piring pajangan, magnet, hiasan dinding, mainan kunci bahkan kartu pos yang sengaja dikirimkan oleh teman dan sahabat yang lebih dulu berkesempatan melancong ke sana.
Benda-benda koleksi itu secara nggak langsung menjadi sebuah sugesti bahwa aku harus mengunjungi negeri Kangguru ini suatu saat nanti. Syukur-syukur bisa menetap lebih lama di sana 🙂 nah, setelah baca-baca pengalaman rekan-rekan blogger, wisata murah di Australia terutama Sydney itu sangat mungkin dilakukan.
Pertama, misalnya saja mengenai penginapan. Kita dapat memilih tinggal di kawasan sentral kota sehingga dapat mengunjungi tempat-tempat wisata walau dengan hanya berjalan kaki. Jika mau lebih berkesan (dan hemat) dapat mengontak teman di situs couchsurfing. Selain mendapatkan teman baru, kita dapat melihat langsung bagaimana kehidupan mereka sehari-hari.
Kedua, kunjungi tempat-tempat gratis. Silakan baca dan resapi lagi apa yang sudah aku tulis di atas. Jikapun tempat-tempat tersebut mengharuskan kita untuk membayar, nilai tiketnya sangat sebanding dengan pengalaman yang akan kita dapatkan. Untuk tipe pejalan seperti aku, dapat mengunjungi taman kota atau perpustakaan kota aja udah seneng banget. Mau coba kegiatan yang lebih seru? Cobain aja Free Walking Tours-nya! Biasanya emang kita kasih uang tips ke mereka, namun pengalaman berjalan ditemani guide lokal tentu saja akan terasa lebih menyenangkan, bukan?
Ketiga, kita dapat menyiapkan perbekalan sendiri. Syukur-syukur menginap di hostel yang punya dapur sehingga dapat membawa makanan instan. Kemana-mana bawa aja botol kosong karena tap water yang airnya siap diminum juga tersedia di banyak titik. Ketimbang beli air botol ukuran kecil yang harganya bisa 5 atau 6 kali lipat kan? Mending begitu, lebih hemat dan jangan khawatir dengan kehigienisannya!
Keempat, beli tiket wisata secara online. Biasanya, jika membeli tiket secara online ada promo-promo menarik dan tentu saja harganya lebih murah. Jangan lupa ambil kupon diskon yang biasanya terdapat di bandara di bagian The Official Sydney Guide. Lumayan, kuponnya bisa digunakan untuk masuk ke tempat wisata atau makan.
Kelima, nah mengenai akses/transportasi dalam kota. Di Sydney, terdapat Sydney Free City Shuttle Bus yang sesuai dengan judulnya : Gratis! Yup, mirip-mirip sama GoKL atau GoPenang di Malaysia. Mau yang menjangkau lebih banyak titik wisata? Bisa menggunakan Hop-on Hop-Off Bus Tour yang tiketnya valid selama 24 atau 48 jam.
Atau, jika kebetulan eksplor Sydney di hari minggu, dengan menggunakan Opal Card (hmm, semacam Octupus card di Hong Kong), dapat menggunakan kartu tersebut di berbagai macam moda transportasi umum dengan hanya membayar 2,5 USD tak peduli jaraknya seberapa jauh dan bebas dipakai berulang kali seharian. Warbiyasak, bukan?
Menjelajahi Australia Bersama H.I.S
Cieh yang bab-bib-beib-an. Trus (sok) romantis mau ajak istri liburan (sorry, baper, yang punya blog high quality jomblo soalnya hehehe). Ngomongin jelajah Australia khususnya Sydney, tentu saja tepat sekali jika mempercayakan perjalanan kepada travel agent yang kredibel, terpercaya serta punya servis jempolan semacam H.I.S.
H.I.S sendiri merupakan travel agent yang menyediakan layanan individual maupun tur rombongan dengan tujuan perjalanan domestik maupun internasional. Selain itu, H.I.S juga menyediakan beberapa produk unggulan yang dapat mempermudah perjalanan kita. Misalnya saja membantu pengurusan Visa, menyediakan penyewaan Wifi portable, travel insurance, menyediakan airport limousine bus, dan bagi yang berwisata ke Jepang, H.I.S dapat membantu menyediakan JR Pass, Skyline Coupon bahkan Osaka Wonderloop (Sightseeing bus).
Bagi yang butuh tiket transportasi udara dan penginapan, juga bisa loh dibeli melalui H.I.S. Lalu, apalagi keunggulan H.I.S dibandingkan travel agent lainnya? Ini dia.
Kenyamanan Servis
Tentu saja hal ini adalah hal utama yang menjadi concern H.I.S kepada orang yang menggunakan jasa mereka. Dengan memilih H.I.S sebagai travel agent, maka H.I.S akan bertanggung jawab mendukung penuh perjalanan dimulai saat reservasi, keberangkatan, ekplorasi hingga kembali ke rumah. Wow!
Mempunyai Global Network yang Mumpuni
Dengan jaringan yang berskala internasional, tentu saja dapat memudahkan perjalanan wisatawan dalam mengeksplor daerah tujuan wisata.
Harga Terbaik Langsung dari Cabang Luar Negeri
Nah, ini efek lain punya jaringan internasional. Jelas, harga yang akan ditawarkan pasti harga yang terbaik. Terutama untuk paket wisata hingga harga penginapan dimanapun dan kapanpun dibutuhkan.
Unggul Dalam Tur Individu
H.I.S dapat membantu penyusunan rancangan perjalanan yang sesuai kebutuhan kita. Intinya, apa yang konsumen mau, H.I.S dapat wujudkan! Awesome!
Unggul untuk Perjalanan ke Jepang
Secara ya, H.I.S punya setidaknya 273 cabang di Jepang sehingga reservasi perjalanan ke Jepang dapat dilakukan di kantor cabang lain di luar negeri. Misalnya pembelian JR Pass hingga ke penerbangan domestik.
* * *
Tuh keren kan H.I.S ini? Udah paling bener deh pokoknya merasakan serunya musim panas di Sydney bersama H.I.S. Dijamin liburannya akan terasa sangat menyenangkan sebagaimana motonya yang berbunyi Love-Peace-Travel, maka dari itu, tentu H.I.S akan mengajak kamu pelesiran, merasakan kedamaian dan keseruan, dan buat yang jomblo, siapa tahu ketemu cinta saat di perjalanan. Eaaa!
So, Sydney, apakah sudah bersiap menerima kedatangan cowok ganteng* dari Palembang? 😀
* * *
Tulisan ini diikutsertakan dalam kompetisi H.I.S Blog Competition yang diadakan oleh Kawaii Beauty Japan bekerja sama dengan H.I.S. Info lengkap silakan klik banner di halaman utama blog Omnduut atau cek di facebook H.I.S dan atau bisa langsung ke situs H.I.S.
*sodorin ember, yang baca mulai mual dan muntah.:))
UPDATE :
Setelah melalui tahapan penilaian juri, terpilihlah 2 pemenang yang akan berangkat ke Australia. Tulisannya memang kece banget 🙂 selamat kepada mbak Lingga (tulisannya di sini) dan mbak Agnes (tulisannya di sini). Sampaikan salamku untuk Kangguru 🙂
Gutlak Om…. mudah mudahan menang beruntun.
Makasih Oji 🙂
Gile… Keren yan. Suer. Selalu mengejutkan.
Makasih Ded. Lebih seru kalo nulis yang berdasarkan pengalaman langsung Ded.
Aku pernah ngerasain 41°C pas jalan2 ke Eropa Timur. Duhhh, lemes banget. Tapi, tetep semangat seh mengeksplor tempat2 baru. Bawa air minum lebih banyak. Australia dah masuk bucket list kami. Cuma harga tiketnya dari sii masih ajibbbb mehongnya. hehe.
Enaknya, habis dari OZ langsung ke NZ ya mbak Ira *mupeng 🙂
wow mantap banget postingannya. good luck, yan!
Terima kasih mbak Yana. Mbak, aku mupeng pelesiran ke Banjarmasin 😀
ayo ke siniii! 🙂
Bulan depan yaaa 😀 😀 😀 😀
Aku mau ke sini Maret taun depan, nonton konser dik Bieber. Bisa nih sisa waktunya buat ke tempat-tempat yang om bilang.
Wah, salam buat deh Beiber, bilang SORRY gak bisa nonton. Skejul padat *lah alasaaan, padahal gak ada duit hahahaha
Coba jalan kaki dr Coogee ke Bondi deh. Aku sih blm pernah. Kata temenku skitar 2 jam’an lah.
Nah, pakar OZ datang, minggiirrr minggiirrrr *ngomong ke diri sendiri haha.
Hmm, boleh deh aku coba NANTI KALO MENANG haha. Tapi pulangnya nggak jalan kaki, gempooor 😀
Pakar apaaaah, hahaha. Judul lagu kebangsaan Oz aja aku tak tauuuu
Yang penting tahu tempat foto yang cakep hahaha
Numpang komen disini kebetulan komennya sama, seru Mba & om dut jalan kaki dr Cooge ke Bondi melewati kuburan tapi bagus kuburannya 😍, saya 1,5jam pas terik matahari pula.. pasti suka deh pemandangannya cakeppp pisan
Hah ada kuburan? Wah seru kayaknya, wkwkwk. Aku pas rencana jalan, pas udah summer sih. Mana tahaaaan betaaaa, matahari Sydney gak kalah terikkk sama Surabaya, hahaha. Saranku, klo mo jalan Coogee-Bondi, mending pas autumn atau spring 🙂 jgn lupa intip weather forecast, spy ga kehujanan.
wah siap, kali 1,5 jam sampe 2 jam masih walkable menurutku. Nanti tak bakalan coba kalau berkesempatan ke sana mbak 🙂 doain ya hehe
Insyaalloh ntar bareng kesananya 🙂
Wah australia.. pasti banyak tempat yg kece”
Eh cewek2nya juga kece loooh 😀
Ikut, ah…
*trus keder gara2 saingannya Yayan*
Haha coba aja dulu. Aku pernah nulis dalam waktu sejam eh ke Hong Kong ;D rezeki namanya itu mbak Dian.
JAWARA!! Aku dia kan agar bertemu Chelsea ishlan disana yaaa eh gak yaaa maksud ku ketemu kangoro hahahahahahah – proud of you brother – Aku ngeFans kamu deh
Huih makasih bang. Jadi salting aku dibilang kayak gitu. Bang Indra tuh yang kece bana-bana. Beruntung bisa kenal abang. I’m so blessed!
Gud luck, kalu menang Jangan lupo oleh2 #kabur
http://www.flashwongkito.com
Diemlah, babit agek hehehehe. But thanks
Yayaaaan… good luck yaah. Aku doain menang. Ntar kalo menang jangan lupa ya.. errr nganu… err aku nitip magnet kulkas yak 😀 #ditimpukpempek 😀
Haha amin makasih doanya mbak Dee 🙂
Beberapa hari ini ngecek hotel disana buat bln depan, pas lagi peak season pula, keknya bakalan jadi budget terbesar liburan di Oz nih hu hu hu
semoga menang ya kompetisinya, ini maksudnya hadiahnya ke Oz kan ? yaay !
Iya kalau bulan depan kayaknya pas pada rame ya mbak 🙂
Makasih ya supportnya, iya kalau menang bisa ke Sydney ^^
Australia, salah satu Negera tujuanku #hiksmasihbelumberhasiljuga
Kece banget, semua bagus. Kalo sampe sana salam sama Mak Kangoro dan dek Koala ya. Good luck..!!
Bener cuma mau salam aja? nggak mau dikenalin sama Kangguru atau Koala yang masih jomblo? *suarahatiku hahaha
jadi pengen berjemur + main air laut manja di Bondi beach ;(
Yang di Melbourne juga asyik Bud. Itu yang rumah-rumah kecil pinggir pantai. Mupeng ke sana juga. Good luck for us ya 🙂
yeayyyy…akhirnya jadi 🙂 trus mikir apa gue ikutan juga yak…mikir lagi mesti maen balok2an dulu…mikir lagi waktunya mana (eh males dink)…ya udah doa in aja adek 1 ini yg menang ha3x…oya, itu magnet kulkas buat mu yg belum di kirim salah dua nya itu sydney opera house dan sydney tower, msh nempel di kulkas ku 😛
Bisa aja ikutan tapi deadlinenya udah lewat mbak haha. Amin amin, yang terbaik aja. Tergantung rezeki. Magnetnya simpan dulu, bila perlu anter langsung ke Palembang, serah terimanya di pasar kuto aja hahahaha
iya, ku tabung di sini…ada Australian dan Myanmar, ku tabung ampe sekilo baru kirim, prinsip bekpek…sapa tau bisa tuker mpek2 #modus
Ih bisa banget, cincaylah. 1 Kg magnet beneran ya tapi hahahahahahaha
mual sih nggak om.. cuma ini mata pegel beud…
ini nulisnya semangat bener sih om.. berapa kata sih sekali nulis?? ini mata sama jempolku mulai kram 😀
Kalo yang ini 2965 kata aja buahaha. Aku sendiri gak ngeh bisa sebanyak itu. 3 kali lipat dari jumlah kata yang dianjurkan ya bang hwhw. Makanya aku suka stress kalo nulis di twitter haha.
busyeeeeeeeeeet.. itu mau nulis blog atau bikin skripsi sih om?
Anak skripsi hahaha.
Kalo ngunjungi sydney biar puas harus nyiapin minimal 5 hari deh…. sy 3 hari cuman kulit2nya ajatuh gak ke zoo, gak ke hyde park, gak explore botanic garden
*noted* kira-kira biasa survive di sana berapaan ya mbak? buat makan dan transport aja (jika akomodasi pakai CS). Makasih 🙂
relatif sih… kalo saya suka patok budget 1juta/hari termasuk akomodasi. kalo tanpa akomodasi patok budget 500-600ribu/hari
Sip terima kasih mbak infonya. Jadi punya gambaran 🙂
Aku yg setahun aja, nggak juga sempet ke Botanic Garden, hahaha. Paling melipir makan siang ke Hyde Park doang krn nunggu bus kan haltenya disana.
Hihi, destinasi wisata di Palembang ini aja belum semua dapat aku datangi. Senasip mbak hihi
Aku belum kesampean ke Sydney…:D padahal kadang ada tiket murah dari Air Asia ya kesana…Semoga menang ya Har 🙂 udah ngalir banget dan lengkap isi tulisan kamu 🙂
Heheh makasih mbak doanya 🙂
Sama sama 🙂
Ih gile benar Australia di musim panas. Hukhukhuk…. Aku juga mau dong dibawa ke sana 🙂
Mau doong hehehe
Masih ada yaa taman 30 hektar di tengah kota, kalo di jakarta mungkin sudah jadi apartemen ihik ihik
Iya om, makanya suka banjir. Eh udah gak banjir ya? kecee
Oh di Sydney ada garden of friendship ya. Di guangzhou, tepatnya di Shamien island juga ada garden of friendship. Nah itu juga yg dilakukan kedua kota agar jadi sister city. Sesuai namanya, warga kita banyak bercengkrama di sini. Keren tulisannya
Betul banget 🙂
Jangan kan ke sydeney ke makkkah aja saya mah masih ngimpi om.
Sama 🙂
mupenglah saya om ndut, belum menelajah sampai ke negeri kanguru
Aku pun belom pernah mbak 🙂
saya yg seru liat beribu orang di pantai.. banyak bgt ya Mas ..
Iya, sepertinya itu puncak musim panas bang Ahmad 🙂
widih, inspiratif sekali. makasih om ndut, pasang peta Australia dulu ah. next destination Sydney and Melbourne. Bismillah.
Bismillah, amin amin 🙂
Salah satu impian saya di tahun 2017, ke Australia.
Ikuuut 🙂
yukkk
Salah satu destinasi impian buat belajar bahasa ya Aussie 🙂
Regards,
Dee
Iya betul 🙂
Kita kebalik yaa :p. Aku justru lbh suka winter drpd summer.. Makanya aku g prnh traveling ke negara 4 musim saat panas.. Harus winter.. Makin dingin, makin seneng :p.. Ga kuat panas akunya mas.. Makanya kalo nanti ke aussie, aku jg nyarinya saat musim dingin di sana.. 🙂 .. Tapi blm bisa dlm wkt deket, udh fix semua planning travelingku ampe 2018 -_-.
Paten banget jadwal ngetripnya mbak hahaha. Aku asli gak kuat dingin, jadi mendingd atang saat musim panas 🙂
Bisa buat referensi klo mau ke Sydney nih.