Nabi Ibrahim termenung, mimpinya yang datang berulang itu bukan sekadar bunga tidur. Ada titah yang wajib dia laksanakan di dalamnya. Sebagai seorang nabi, mimpi adalah salah satu cara Allah menurunkan wahyu kepada orang-orang yang terpilih tersebut. Di sisi lain, laiknya seorang ayah, Nabi Ibrahim AS tentu sangat mencintai anaknya yang masih kecil, Ismail. Terlebih, dia telah menanti kehadiran sang buah hati berpuluh tahun lamanya. Namun Nabi Ibrahim sadar bahwa apa yang diterimanya melalui mimpi adalah perintah yang harus dijalankan, tak peduli sebesar apapun cintanya kepada anaknya.
Nabi Ibrahim tak henti melafalkan takbir dan tahmid, mengagungkan Rabb semesta alam. Nabi Ibrahim sungguh bersyukur, ”sebaik-baiknya teman dalam melaksanakan perintah Allah adalah kau wahai putraku tercinta,” ujarnya. Bergegas Nabi Ibrahim menyiapkan segala sesuatunya untuk proses nahr/penyembelihan. Tak terbayangkan bagaimana perasaan Nabi Ibrahim ketika itu. Beberapa kali Iblis berusaha menggodanya. Namun, dengan keteguhan imannya, juga dengan kesabarannya, Nabi Ibrahim tetap pada jalan yang telah diperintahkan Allah.
Namun, kesabaran Nabi Ibrahim dan Ismail berbuah manis. Di tengah-tengah prosesi itu Allah melalui malaikat-Nya menggantikan tubuh putranya yang hendak disembelih dengan seekor qibas/domba besar. Nabi Ibrahim pun kembali mengumandangkan takbir. ”Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata (bagimu). Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.” (QS 37 ayat 106 sd 107).
Banyak sekali nilai, hikmah dan keutamaan yang terkandung dalam ibadah kurban. Pertama, kurban akan semakin mendekatkan kita kepada Allah sebagaimana asal kata dari kurban itu sendiri yakni quroba yang berarti mendekat. Ibnul Qoyyim pernah berpendapat mengenai kurban yakni, ”adapun menyembelih kurban merupakan satu bentuk mendekatkan diri kepada Allah Sang Pencipta yang mempunyai kedudukan seperti halnya penebus jiwa yang pasti akan binasa.”
Kedua, ada kebaikan dari setiap helai bulu hewan yang kita sembelih sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Zaid bin Arqam, Rasulullah bersabda, ”setiap satu helai rambutnya adalah satu kebaikan. Setiap satu helai bulunya juga satu kebaikan.” (HR Ahmad dan Ibn Majah).
Ketiga, ibadah kurban menumbuhkan rasa kepedulian kita sebagai sesama. Mungkin, bagi orang yang tinggal di kota besar dan hidup berkecukupan, makan daging bisa dilakukan kapan saja. Tapi tidak dengan saudara-saudara kita yang hidupnya serba kekurangan, terutama mereka yang tinggal di desa pedalaman.
Keempat, dengan ibadah kurban, ajaran Islam akan lebih tersyiar. Sebagaimana firman Allah 
(tulisan ini disadur seperlunya dari majalah Tebar Hewan Kurban)
* * *
Tahun lalu (2013), entah datang darimana, aku mendadak ingin sekali berkurban. Padahal nih ya, aslinya saat itu lagi bokek berat. Pasca resign, aku belum juga mendapatkan sumber pemasukan yang rutin :p Nah, aku jadi ingat ada yang bilang bahwa sedekah dalam keadaan lapang itu biasa. Justru kita akan semakin diuji dalam keadaan sempit. Makanya, aku membulatkan niat aku harus berkurban saat itu.
Aku mulai mencari informasi mengenai sentral penjualan kambing. Ternyata ribet juga ya harus memilih kambing yang dapat dikurbankan. Selain itu, harus pandai negosiasi harga. Belum lagi, terus terang kok kayaknya repot banget beli satu kambing doang. Aku ngebayangin betapa sulitnya ngebawa kambing dari tempat penjualan ke rumah. *dasar males :p*
Beruntung, dari sebuah baliho besar di deretan ruko yang terletak di pinggir Jembatan ampera, aku mendapatkan informasi bahwa Dompet Dhuafa melalui program Tebar Hewan Kurban-nya mampu mengakomodir para donatur kurban yang ribet dan gak jelas kayak aku gini hehe.
Begitu nemu informasinya di internet, aku langsung baca-baca gimana proses kurbannya. Ternyata prosesnya gampang banget. Kita tinggal daftar online dan pembayaran bisa dilakukan melalui fasilitas mobile banking. Bahkan, tahun lalu harga kambing versi Tebar Hewan Kurban bahkan lebih murah sedikit ketimbang harus beli dan memilih langsung di tempat penjualan hewan kurban (belum lagi biaya transportasinya kan). Tanpa mikir panjang, aku langsung daftar dan bayar pada saat itu juga.
Aaaaah lega rasanya. Niat baik kalo dipikir kelamaan kadang bisa menguap. Tahu-tahu lupa, menimbang ini itu dan nggak jadi berpahala. 🙂 Oh ya, aku lupa-lupa ingat. Gak lama dari proses pendaftaran dan pembayaran, kita akan mendapatkan konfirmasi melalui sms. Lalu, nama kita pun akan terpampang di daftar nama para donatur kurban. Transparansi sangat dijunjung tinggi oleh gerakan Tebar Hewan Kurban ini.
Beberapa bulan kemudian, aku bahkan menerima kiriman sebuah majalah, piagam berisi foto hewan kurban yang dikurbankan atas namaku. Jadi keraguan bahwa, ”wah nanti benar-benar disembelih atas namaku gak ya? Jangan-jangan diganti atas nama orang lain,” sangat tidak terbukti. Tahun lalu, gerakan Tebar Hewan Kurban ini berhasil mengumpulkan 15.277 ekor kambing, 808 ekor sapi sehingga total hewan yang dikurbankan sejumlah 20.933 ekor. Hewan-hewan ini didistribusikan ke 33 provinsi di Indonesia yang tersebar di 214 kabupaten, 375 kecamatan di 4155 desa. Bahkan, hewan kurban gerakan Tebar Hewan Kurban juga dilaksanakan di 6 negara yakni Filipina, Kamboja, Vietnam, Myanmar, Thailand dan Timor Leste. Oh ya, bahkan pasca lebaran tahun 2014 ini, aku mendapatkan kiriman kartu lebaran 🙂

Laporan dan dokumentasi proses penyembelihan hewan. Ada foto dan nama yang menunjukkan donatur kurban hewan tersebut.
Memang, sesungguhnya akan jauuuh lebih baik jika kita berkurban di daerah sekitar rumah kita. Terlebih jika masyarakat di sekitar rumah membutuhkan kurban tersebut. Namun, berkurban melalui Tebar Hewan Kurban ini sangat membantu bagi teman-teman yang terbatas waktunya untuk mencari hewan kurban atau juga bagi yang berada di luar negeri. Singkat kata, bagi yang membutuhkan kepraktisan dalam berkurban, gerakan Tebar Hewan Kurban ini bisa jadi salah satu pertimbangan.
Semoga, bagi siapa saja yang membaca tulisanku ini, dilapangkan rezekinya oleh Allah Swt dan digerakkan hatinya untuk dapat berkurban tahun ini. Oh ya, bagi yang belum bisa, Tebar Hewan Kurban ini juga ada program cicilannya loh. Jadi semacam arisan, kita bisa menyisihkan dana setiap bulannya. Pantau terus saja situs Tebar Hewan Kurbannya karena biasanya program cicilan ini dimulai setiap awal tahun.
Terakhir…. semoga tulisan ini tidak dianggap sebagai pamer dalam beribadah ya. Juga, aku sama sekali nggak diminta oleh Tebar Hewan Kurban untuk menuliskan hal ini (alias ini bukan tulisan berbayar) karena aku pure berbagi pengalaman dengan sejumput harapan bisa menginformasikan alternatif berkurban sehingga dapat membantu teman-teman dalam melaksanakan ibadah kurban tahun ini. Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmatnya bagi kita semua 🙂
PS : Jangan mau kalah sama mak Yati (yang wajahnya ada di kaver majalah diatas), pemulung yang rela menabung bertahun-tahun hanya untuk berkurban. Bahkan janji Allah soal rezeki itu pasti. Pasca berkurban, mak Yati dan suaminya diberangkatkan haji. Subhanallah 🙂
Thank infonya, Yan…..
Pas lagi nyari niih… 🙂
Sama-sama mbak Dee 🙂
Idul Adha makin dekat…
Betul 🙂
Kalau praktisnya sih emang lewat lembaga macem Dompet Duafa, cuman aku kok lebih seneng sembelih sendiri trus dibagiin ke tetangga. Nggak terlalu ribet buat aku soalnya banyak yang bantuin ^^
Sangat setuju mbak Ika 🙂 lagian seru juga lihat proses pembagian daging kurban. ^^ hanya sekali lagi, ini bisa dijadikan opsi bagi orang-orang yang membutuhkan kepraktisan hihi
Harga hewan kurban (cek di globalqurban.com) pasti semakin melambung tinggi saat mendekati Idul Adha, dan sering biasanya penjual memberi harga lebih murah di 3-5 bulan sebelumnya
Saya approve komennya ya, tapi linknya saya matikan 🙂 thx