Pelesiran

3 Tempat Wisata Seru di Sekitar Menara Kuala Lumpur : Upside Down House, Canopy Walk & Mini Zoo

head-copy-of-dsc_0838

.

Saat pertama kali mengunjungi Kuala Lumpur tahun lalu, aku sempat melewati Menara KL berapa kali saat nyobain GoKL yang “percuma je” alias gratisan itu. Oh well, sebetulnya gak sengaja juga sih lewat berkali-kali hwhw, tujuan aku dan Indra ke KLCC sebetulnya. Namun karena nggak ngeh di halte pemberhentian jadilah kami balik lagi ke Pasar Seni dan numpang GoKL untuk kedua kalinya sebelum tiba di halaman belakang Taman Suria KLCC yang adem itu.

Menara KL atau Menara Kuala Lumpur sendiri telah dibuka sejak tahun 1995 lalu. Dengan ketinggian mencapai 421 meter, gak heran jika Menara KL ditahbiskan sebagai menara tertinggi ke-6 di dunia setelah Guangzhou TV Tower, CN Tower, Ostankino Tower, Oriental Pearl Tower dan Borj-e Milad tower. Hebat ya, menara dengan ketinggian menjulang sebagian berada di Asia. Ketjeh!

 

Sebagai penderita hyperphobia (fobia ketinggian) dan lovephobia (fobia kekurangan kasih sayang), sebetulnya tidak menyurutkan langkahku untuk mengunjungi menara ini. Apalagi saat lihat video skydive dari Menara KL di youtube, beuh! Rasanya pingin coba! Namun sayang saat berkesempatan ke Menara KL, aku gak sampe naik ke puncak menaranya. Tiketnya mahal, euy! Lol (lha ini mah bokekphobia ya!). Untunglah, di sekitaran Menara KL terdapat beberapa atraksi wisata yang tak kalah seru dan yang penting, sebagian dari objek wisata tersebut : G R A T I S. Apa saja? Ini dia!

UPSIDE DOWN HOUSE

posting-upside-down-1

Tuh dari sini KLCC kelihatan

Di Palembang juga ada sih tempat wisata model begini hehe, tapi aku sendiri belum pernah nyoba dan setahuku berlokasinya di mall dan berupa studio saja.  Nah, senengnya saat diajakin ke Upside Down House Kuala Lumpur, ternyata bangunannya emang berbentuk rumah secara utuh. Bahkan nggak tanggung-tanggung, rumahnya bertingkat dua. Uwow!

Di Malaysia sendiri ada beberapa upside down house, namun yang di Kuala Lumpur ini yang paling best-lah. Kenapa? Karena ini adalah satu-satunya upside down house yang mengadaptasi konsel real design sekaligus the highest in Malaysia. Mantap!

Dan ternyata benar, rumahnya lengkap! Ada 2 kamar tidur, dapur, kamar mandi, ruang tamu, ruang keluarga dan bagian loteng yang difungsikan sebagai ruang rekreasi selaiknya rumah-rumah yang ada di Eropa.

Berhubung kami ke sana rombongan, demi kenyamanan jumlah pengunjungnya dibatasi. Jadi kami masuknya secara bergantian. Serunya lagi, di masing-masing ruangan terdapat gambar petunjuk bagaimana mengambil foto dengan benar. Maklum saja, namanya juga terbalik, kan? Untungnya lagi di dalam ada petugas yang bersedia membantu pengunjung dan bersedia mengarahkan (bahkan membantu motret) demi mendapatkan pose kece seperti ini! Hehehe.

posting-upside-down-2

Ini bagian atap rumah

Tidak hanya rumahnya, namun halaman upside down house ini juga menarik. Ada beberapa kedai #alaala dengan properti yang juga terbaik. Termasuklah bagian taman dengan bunga-bunga yang tergantung secara terbalik. Menarik! Untuk yang demen selfie, upside down house ini boleh banget dijadikan destinasi tujuan wisata!

  • KL Upside Down House

  • Lokasi : Menara KL, Jalan Puncak 50250

  • Telp : 03-5523-0840 | Hotline : 010-802-7547

  • Email : klupsidedown@yahoo.com

  • Jam kunjungan : Pukul 09:00 pagi hingga 07:00 malam

  • HTM : Dewasa 20 RM, anak-anak 15 RM (untuk warga lokal masing-masing harga diskon 5 RM)

KL TOWER MINI ZOO

zoo-posting-2

Pintu masuk Mini Zoo

Nah ini sih kesukaannya anak-anak ya! Eh, aku yang menginjak usia remaja ini juga demen sih 😀 yup, ini dia kebun binatang mini yang ada di kaki Menara KL! Mini? Ya disebut demikian karena ukurannya yang tidak terlalu besar. Padahal, menurutku Mini Zoo ini nggak mini-mini banget, loh! Lumayan gede areanya. Hewan yang dipamerkan bahkan jumlahnya lebih dari 20 jenis meliputi pembagian area yang ada di Mini Zoo ini.

zoo-posting-3

Marmut raksasa buahahaha bukan ding.

zoo-posting-5

Foto oleh tim dokumentasi Gaya Travel

Lantas apa istimewanya kebun binatang mini ini? Nah, ini adalah beberapa diantaranya. Pertama, Mini Zoo memiliki ular piton emas yang konton memiliki ukuran paling panjang diantara spesies ular di dunia. Kedua, terdapat meerkat. Apa sih? Itu hewan yang ada di film Lion King Life of Pi. Ketiga? Wah banyak euy! Bahkan ada mini Kangguru dan mini Ilama di sini!

zoo-posting-1

Sejenis Ilama. Semoga nanti bisa selfie dengan Ilama yang ada di Peru hehe amin

Tidak hanya menonton hewan di ruangan kaca, beberapa hewan dilepas dan dapat disentuh langsung oleh pengunjung. Kami bahkan berkesempatan kasih makan kangguru mini. Ternyata walaupun produk impor, kangguru doyan kangkung juga. Hehehe.

????????????????????????????????????

Mini Kangguru. Foto oleh tim dokumentasi Gaya Travel

Yuk main ke Mini Zoo!

  • KL Tower Mini Zoo

  • Lokasi : Menara KL Lot.6 Ground Floor, KL

  • Telp : 03-2072-3923/3913

  • Email : kltower.minizoo@gmail.com

  • Jam Operasi : Dari pukul 10:00 hingga 09:00 malam.

  • HTM : Dewasa 32 RM, Anak-anak & Lansia 27 RM.

CANOPY WALK : TAMAN EKO RIMBA KL

canopy-walk-3

Canopy Walk dengan pemandangan hutan kota dan hutan beton 😀

Canopy walk? Apaan sih? Apa masih sodaraan sama Snoopy Garden hehe? Ternyata bukan sodara-sodara. Jadi, Canopy Walk itu adalah akses jalan yang ada di pepohonan atau bisalah disebut trotoar puncak pohon.

Jika harus membandingkan dengan 2 tempat wisata di atas, aku paling suka main ke Canopy Walk di Taman Eko Rimba ini. Kenapa? Karena rasanya dekat sekali dengan alam. Apalagi saat kami datang, harum tanah pasca hujan mencuat ke dalam panca indra. Udara segar bikin suasana hati jadi riang hehe.

canopy-walk-2

Menaranya tinggi ya!

Terdapat jembatan gantung sepanjang 230 meter dan beberapa titik/stasiun pemberhentian dengan menara yang berdiri kokoh. Ibaratnya terdapat dua sisi kehidupan di sini. Jika melihat ke arah hutan, rasanya nggak nyangka ada hutan kecil ditengah kota Kuala Lumpur karena jika berbalik arah, yang terlihat adalah hutan beton hehe.

Aku ngebayangin jika tempat wisata hutan Punti Kayu yang ada di Palembang dibuat kayak begini, pasti mal-mal di Palembang akan sepi –alagh hehehe.

AKSES MENUJU MENARA KL

Ada beberapa alternatif untuk mencapai Menara KL. Pertama, dengan menggunakan LRT. Nah ini yang rasanya paling mudah dan murah. Tujuannya ke stasiun Dang Wangi untuk kemudian lanjut jalan kaki sekitar 10 menit menuju Menara KL. Kedua, menggunakan taksi. Namun jelas akan keluar dana lebih buat yang satu ini. Ketiga, naik gojek eh gak ada ya? Hehe. Maksudnya naik uber atau grab taksi. Nah, selama di KL kita sering gunakan dua aplikasi ini. MURAH loh, beneran!

Trus cara apa lagi?

Naik helikopterlah –horang kayah. Hehe nggak becanda sob! cara lainnya sebetulnya udah aku singgung di awal tulisan. Yakni menggunakan bus. Namun ini busnya spesial! Yang pertama bus GoKL yang gratisan, dan yang kedua bus Hop on hop off alias bus yang kagak ada atapnya –nyengir.

GoKL

Pengalamanku naik GoKL, tinggal tunggu saja di halte-halte yang ada tanda jika GoKL akan berhenti di sana. GoKL beroperasi setiap hari dimulai pada pukul 6 pagi hingga pukul 11 malam kecuali hari libur mulai agak siang dikit di pukul 7 pagi. Karena jumlahnya banyak, kita bisa nemuin bus GoKL ini tiap 10 menit sekali bahkan tiap 5 menit di peak hours.

dsc_0937

Percuma alias Gratis! 😀

Walau begitu harus diperhatikan rutenya ya. Kadang untuk menacapai lokasi tertentu harus berganti bus dan jalur. Untuk lengkapnya cek di situs GoKL atau lihat gambar di bawah ini.

peta

3 jalur GoKL

KL Hop-On Hop-Off City Tour

Nah, ini dia pengalaman baru yang aku dan teman-teman rombongan #AboutKL rasakan saat itu. Kami berkesempatan menggunakan bus beratap terbuka ini dan berkeliling kota Kuala Lumpur. Lumayan banget, kita akan diajak ke 23 titik pemberhentian dengan destinasi wisata lebih dari 70 buah! Harga tiketnya 40 ringgit. Lumayan memang! Namun untuk pengalaman berbeda mengunjungi KL tentu saja kesempatan ini tidak dapat diabaikan.

dsc_0671

Aha ini penampakan busnya!

Apalagi lokasi yang dituju tidak semua dapat dijangkau oleh transportasi publik macam LRT. Jadi, kalau mau ngeteng satu persatu tentu akan makan lebih banyak biaya dan waktu. Jadilah, naik bus hop-on hop-off ini alternatif yang paling praktis jika ingin berkunjung ke banyak titik wisata di Kuala Lumpur.

Bus ini beroperasi dari jam 9 pagi hingga jam 8 malam dengan validasi tiket antara 24 jam atau bisa 48 jam tergantung kebutuhan 🙂 interval busnya antara 20 menit hingga 30 menit sekali. Jadi, kalian bisa stop di destinasi wisata yang diminati lebih lama, dan lanjut ke destinasi wisata selanjutnya dengan bus hop-on hop-off yang lain. Ibaranya, kita punya kartu akses istimewa untuk menaiki bus tersebut.

Lalu, dimana beli tiketnya? Oh bisa dilakukan langsung di bus, agen travel, beberapa hotel atau langsung ke KL hop-on hop-off konter. Ada 4 konternya yakni di Bukit Bintang (konter utama di no.6), Kantor Malaysia Tourism Centre (Matic) di Jalan Ampang (nggak jauh dari KLCC nih), di KL Central (di area kedatangan) dan terakhir ada di KLCC.

Harganya 40 ringgit untuk tipe 24 jam (74 RM untuk 48 jam), anak-anak/pelajar dan disabilitas cukup bayar 19 ringgit untuk tipe 24 jam dan 38 ringgit untuk tipe 48 jam. Untuk info lengkap bisa cek di sini ya!

Nah, jelas sudah Kuala Lumpur ternyata menyimpan banyak keistimewaan ya! Jom, siapa yang mau melancong ke sana? 😀 ajak-ajaklaaaah hehehe. Oh ya, terima kasih kepada Gaya Travel Magazine, Tourism Malaysia Kuala Lumpur  dan Ministry of Tourism and Culture Malaysia (MOTAC) atas perjalanan Eat Travel Write yang menyenangkan 🙂 ditunggu kesempatan untuk mengeksplor Malaysia selanjutnya ^_^

Iklan

65 komentar di “3 Tempat Wisata Seru di Sekitar Menara Kuala Lumpur : Upside Down House, Canopy Walk & Mini Zoo

  1. Canopy walk ini pernah aku baca di blog farah trus masuk deh ke must visit ke KL next time tapi farah mau nganterin ke sini kalo pink ke KL lagi. Aku belum pernah ke menara KL meski sering naik bus go KL warna ungu, nggak ngeh klo ada tempat sekeren canopy walk

  2. 4 kali ke KL dan baru tahu tempat-tempat ini, hahaha. Iya, tiket masuk dek observatorium di KL Tower itu mahal mampus! Tapi untung ada Rumah Terbalik dan Canopy Walk, gratis juga ya.
    Next time ke KL mau ke sana ah, rasanya kok selalu ada yang baru di kota ini. Kayaknya gue jodoh sama KL.

  3. Aku dua kali ke KL cuma mampir doang, gak sempat serius ngubek-ngubek dalemannya #eeaa #bahasanya .. Besok-besok kalau ke KL, harus nyoba ah. Makasih nih Yan, bisa jadi referensi artikelmu ini.

    Btw, melihat canopy walk di KL ini aku kok jadi kepikiran, seandainya di Kebon Raya Bogor dibuat seperti ini pasti juga asik. Soalnya kalau mau ke Taman Nasional Gunung Halimun, agak jauh. Biar bisa canopy walk-an di dalam kota gitu.

    • Saat aku posting di IG atau FB ya, lupa, ada yang bilang mirip di TN Gunung Halimun. Jadi penasaran mas 😀 jauh banget ya dari Bogor?

      Nah boleh banget tuh taman istana Bogor dibuat kayak gini.

      • Nggak jauh banget sih. Boleh dibilang Bogor itu diapit oleh Taman Nasional. Cuma lebih enak kalau ada di dalam kota khan? Deket. Lebih bagusan TN Gunung Halimun sih sebenarnya. Yuk main ke Bogor, nanti kita jalan bareng ke sana.

      • Ooo kalau masuk ke Istana Bogor mah memang gak bisa setiap saat Yan. Biasanya cuma dibuka pas ultah Bogor aja di bulan Juni. Apalagi sekarang bapak Presiden bertempat tinggal di situ, jadi makin ketat aja. Nanti kalau ada info open house aku kabarin deh ya, siapa tau bisa mampir. Aku juga baru sekali aja masuk ke sana.

  4. omndut, mau tny dong kalo pake KL hop on hop off misalnya kita belinya jam 2 sore, jalan sampe jam 8 malam aja, jadi bsk nya masih bisa pake sampe jam 2 sore juga ya ? terus kalo misalnya dia drop kita di KL Gallery, dia nungguin kita apa ntar kita harus nunggu bis lainnya lagi? makasi om.

    • Halo mbak Metta. Nah yang ini aku lupa nanya, tapi setahuku tiket berlaku di tanggal yang sama, bukan hitung mundur jam penggunaan. Jadi kalau mau lanjut besok, artinya harus beli yang terusan 2 hari.

      Kalo soal drop, busnya banyak. Jadi misalnya naik di titik A, di sana habisin waktu sejam, nunggu di titik A lagi buat bus yang lewat. Begitu, jadi gak harus nungguin kita dia. Dia cuma ngedrop aja. Karena tiketnya terusan, nanti pas naik bus lain lagi gak harus bayar tinggal kasih lihat tiketnya saja 🙂

  5. Ping balik: Ini Yang Terjadi Jika Pria Ber-BLANJA | Omnduut

  6. Ping balik: Free Walking Tour Kampong Bharu : Jelajah Perkampungan Tradisional di Jantung Kuala Lumpur | Omnduut

Jika ada yang perlu ditanyakan lebih lanjut, silakan berkomentar di bawah ini.

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s