
.
Kereta yang kami tumpangi dari Kolkata menuju Agra akhirnya sampai setelah menempuh 30 jam perjalanan. Hmm, sebetulnya sih waktu tempuhnya “hanya” 26 jam saja, namun ntah karena apa, kami yang seharusnya tiba di Agra sore ikutan molor menjadi malam hari. Dan benar saja, 3 traveler ganteng kece memanggul ransel dengan mudah menjadi santapan para pengemudi taksi atau bajaj.
“Mau ke mana?”
“Saya tahu penginapan murah, ayo ikut saya!”
“Halo, selamat datang di Agra. Mau saya antar besok ke Taj Mahal?
“Apakah Kalian jomblo?”
Maaf yang pertanyaan terakhir itu semacam pertanyaan template dari orang-orang yang kurang piknik. Sebetulnya 3 pertanyaan di atas itulah yang bertubi-tubi kami terima. Di tengah kepungan pengemudi garang itu, kami harus mencari siasat gimana caranya bisa keluar dari situasi itu.
“Maaf, kami sudah memesan hotel dan sedang menunggu jemputan.”
Beberapa supir sih memilih kabur, tapi ya, namanya orang India ya yang keukeuh, beberapa supir tetap saja mengikuti kami. Salah satunya supir bajaj berwajah garang, berkulit hitam dan berperut maju sama kayak aku. Intinya, kalau secara penampilan, dia bakalan menjadi pilihan terakhir untuk kami pilih mengantaran kami ke hotel.
Namun….
“Hayolah, mari saya antar. Kalian dari Malaysia, kan?”
Tak lama dia mengeluarkan sebuah buku dari saku celananya.
“Ini lihat, saya pernah mengantarkan orang Malaysia. Baca, hayo baca tanggapan mereka tentang saya.”
Sekilas kami melirik buku tersebut. Hihi, unik juga nih si supir bajaj. Jadi dia punya sebuah buku yang berisi rekomendasi dari para penumpangnya.

Mengakrabkan diri dengan penduduk lokal selama perjalanan Kolkata-Agra
Aku, Ahlan dan Indra lantas membaca buku rekomendasi tersebut. Banyak sekali rekomendasinya dan tersedia dalam berbagai bahasa. Kebanyakan sih bahasa Inggris. Tapi aku juga melihat aksara mandarin, bahasa Jepang dan juga Rusia. Lalu kami membaca referensi dari turis Malaysia tersebut.
“Dia orang yang baik, ramah namun harus tegas sikit je.”
Hmm, boleh juga nih. Ya sudahlah, kami lantas sepakat untuk menggunakan jasanya. Pria yang bernama Alam Khan ini lantas melihat daftar hotel yang berada di catatanku. Sempat berdebat beberapa lama, akhirnya kami sepakat mendatangi sebuah hotel bernama Omega Hotel. Hotelnya sendiri bagaimana? Hmm, nyengnyong abis! Nanti aku bahas terpisah di tulisan mengenai scam di India ya!
* * *
Orang India itu…
Pantang Menyerah | Seperti yang kusinggung di tulisan sebelumnya, penduduk India itu banyak banget. Lebih dari 1 miliar orang! Tak heran jika persaingan di sana sangat ketat. Perihal upaya mereka dalam mendapatkan rezeki sih sebetulnya masih wajar ya. Walau kami dikerubuti banyak supir taksi/bajaj, ya masih dalam batas normal lah. Nggak ada yang sampai memaksa, mengambil tas kami atau menarik-narik ke dalam kendaraannya.
Cerewet | Duhai, orang India kalau sudah ngomong kayaknya energinya nggak pernah habis ya hahaha. Tapi sebetulnya seru juga sih bisa ngomong lama gitu sama warga lokal asalkan orangnya menyenangkan ya tak apalah. Kalau sudah dirasa mengganggu ya tinggal bilang aja, “maaf ya bang, eke mau bobo ganteng dulu, jangan ribut ya” beres deh hehehe.
* * *
Alam Khan datang lagi ke Omega Hotel pagi berikutnya. Sesuai kesepakatan, dia akan mengantarkan kami berkeliling kota Agra hari itu. Di antara protes kami karena dia telah mengajak ke hotel yang salah, canda gurau diantara kami terjadi begitu saja. Harus aku akui, dia driver yang menyenangkan.

Duh om, gayanya biasa aja dong hahahaha photo taken by Ahlan
“Namamu menggunakan embel-embek Khan, apa kamu muslim?” tanya Ahlan.
Hahaha gantian deh kami yang nanya. Soalnya setiap kali orang lokal tahu kami dari Indonesia, biasanya kami akan ditanya mengenai ini. Jika berkenalan, mereka sering nggak percaya kalau kami muslim. Terutama aku dan Indra. Indra itu kan nama dewa Hindu gitu. Hanya Ahlan yang namanya cukup aman 🙂 eh btw, selama perjalanan di India aku selalu dikira orang Tiongkok, Jepang atau Korea. Anek, khan eh kan? –langsung memandang kulit yang gelap ini.
“Iya saya muslim. Semua orang dengan nama belakang Khan itu muslim. Shah Rukh Khan, Aamir Khan, Salman Khan.”
“Ah apa benar kamu beragama Islam?” tanya Ahlan lagi.
“Iya benar, orang tua saya Islam.”
“Kalau begitu, coba ucapkan 2 kalimat Syahadat.”

Sorry, ini aku emang agak bandel. Motret seenaknya eeh ada yang gak suka difoto. Maaaafff
Terus terang aku udah ngakak aja dalam hati mendengar percakapan antara Ahlan dan Alam. Eh tapi, si Alam beneran ngucapin syahadat loh haha, walaupun ya agak terbata-bata.
Nggak kerasa, kami sudah berada di salah satu gerbang masuk Taj Mahal. Begitu bajajnya si Alam menepi, kami langsung bergegas untuk turun. Eh ya dia malah sebel.
“My friends… my friends… why are you so hurry? Listen to me… listen to me,” ujarnya.
Bayangin ya, aku yang berada di pintu udah separuh keluar eh karena mendadak tampangnya si Alam seriuuuus banget, ya kami duduk lagi. Ternyata, Alam hanya mengingatkan kami bahwa jangan pernah membeli apapun di dalam sana.
“Harganya mahal! Kualitasnya buruk dan saya akan mengantarkan kalian ke tempat penjualan souvenir yang murah nanti.”
“Apa lagi?”
“Jika mereka mengerubuti kalian, teriaklah dengan lantang CHALO…CHALO! dan mereka akan pergi.”
Oh ternyata mau dibilangin itu doang. Serius banget om! Ya deh kami nurut. Selain itu, kami diminta untuk berkumpul kembali di tempat yang sama sesuai waktu yang disepakati. Oke deh, kami masuk ke Taj Mahal dulu ya! –trus aku ditangkap petugas aja begitu masuk ke dalam. Kenapa? Sabar, nanti diceritain hehehe.

we-fie. Photo taken by Ahlan
* * *
Orang India itu…
Sumbu Pendek | Sekali lagi, bisa jadi karena kerasnya hidup di sana ya. Di Chandni Chowk, New Delhi, aku melihat betul ada pencopet yang dihajar sama beberapa orang. Hiks kasihan, sampai ditampar, dipukul dan ditendang gitu. Mencopet perbuatan yang salah, tapi kan ya harusnya serahin ke petugas, kan? Kalau beradu kendaraan di jalanan nggak ada yang mau ngalah, malah saling ngotot, aduh! Alam Khan sih asyik-asyik aja sebetulnya. Sekalinya dia serius ya pada saat kami akan turun Dari bajaj itu. Selebihnya dia sering kami bully hahaha.
Gombal | Di pinggiran sungai Gangga, aku melihat betul kegombalan seorang pemuda terhadap seorang wanita yang ntah itu pacar atau gebetannya. Mengenai kegombalan orang India ini sih sebetulnya baru aku ketahui pasca pulang ke Indonesia. Bagi yang temanan sama aku di FB, pasti tahulah ya beberapa hari lalu aku sempat posting status mengenai cowok Srinagar yang minta dicariin pacar. Terlepas dari itu, salah satu sepupuku sudah ditembak berkali-kali, dijanjiin ini-itu sama salah satu kenalanku di Kolkata dulu. Hahaha, beware sist!
Tukang Pamer | Di stasiun kereta kota Jammu, aku berkenalan dengan sepasang suami istri yang memperlihatkan kehebatan dan kekayaan mereka hahaha. “Ini lihat, mobil terbaru saya,” ujarnya sambil memperlihatkan sebuah foto dari ponselnya. “Ini saat kami mencoba menaiki helicopter,” sahutnya lagi. Hahaha, ya kurang lebih begitulah. Mayoritas penduduk India gemar sekali memperlihatkan foto-foto yang ada di ponsel mereka. “Haryadi, ini istri saya. Dia cantik, bukan?” ya karena istrinya memang cantik ya aku bilang cantik tentu. “Mana foto pacar kamu, aku mau lihat.” –aku langsung mendadak tuli. Hehehe.
* * *
“Alam tolong antar kami restoran halal, ya!”
“Siap!”
Puas mengeliling Taj Mahal, kami diantarkan ke sebuah restoran kecil namun cukup baik dan nyaman. Restorannya bersih, toiletnya dalam status : aman hehehe, pegawainya ramah dan makanannya enak. Begitu kami akan masuk si Alam berkata, “silakan kalian makan. Aku tunggu di luar.”

Orang India itu demen banget pake baju dengan warna mencolok 🙂
“Heh bagaimana bisa begitu? Kau harus ikut bersama kami.”
“Tidak usah. Tadi saya sudah makan.”
“Alah sudah nggak usah bohong, mari ikut kami.”
Bagi kita orang Indonesia, wajar banget ya untuk mengajak siapapun yang membantu kita untuk makan bersama. Ntah apakah selama ini Alam belum pernah diajakin makan sama orang yang menggunakan jasanya, tapi kayaknya dia kelihatan terharu gitu deh. –kasih tisu hehehe.
“Bagi kami orang Indonesia, biasa makan bersama seperti ini. Kau tidak usah segan,” ujar Ahlan.
Obrolan santai mengalir selama kami makan bersama. Sebagai pecinta bollywood, bisa dibilang aku yang paling nyambung ngobrol sama Alam lebih-lebih kalau ngomongin film dan lagu. Bahkan saat berjalan ke taman Mehtab Bagh, kita nyanyi lagu India bersama hahaha. Walaupun aku nggak ngerti bahasanya dan bisa jadi pengucapannya keliru yang penting goyang bang!

Ahlan bersama anak-anak di sebuah desa di Srinagar. Cakep-cakep kan?
* * *
Alam Khan adalah salah satu contoh kegigihan warga India. Tanpa keluhan, kami semua tahu bahwa hidupnya cukup sulit di sana. Setiap hari harus berjuang diantara puluhan atau ratusan pengemudi lain demi mendapatkan lembaran rupee, tentu bukan suatu yang mudah. Sekali lagi, aku salut dengan usaha extraordinary-nya dalam menggaet penumpang.
“Kau tahu, aku berusaha melakukan segala sesuatunya dengan baik,” ujarnya suatu waktu.
“Iya memang harus begitu.”
“Aku mengharapkan usahaku ini terus berkelanjutan. Makanya tolong jika ada temanmu yang akan mengunjungi Agra, bujuk mereka agar mau menggunakan jasaku.”

Pemuda Pahalgam. Yes, ini di India loh! yakin gak mau ke sini? 🙂
“Tenang saja, kami memiliki banyak teman yang akan mengunjungi Agra,” jawab kami.
Aku, Indra dan Ahlan dipertemukan di sebuah grup jalan-jalan. Makanya, tidak menutup kemungkinan toh teman-teman lain di grup perjalanan tersebut tertarik untuk menggunakan jasa Alam Khan ini. Jika memang tertarik, bisa hubungi beliau di no telp 00919837658566 dan jika nanti kalian bertemu, sampaikan salam kami bertiga untuknya ya! 🙂
P.S : Mengenai karakter orang India yang aku sebutkan di atas, bisa jadi juga berlaku sama terhadap orang Indonesia bahkan orang-orang di seluruh dunia. Jika kalian dapat membantuku menyebutkan sebanyak-banyaknya sifat baik manusia, maka ke semua sifat itu juga ada pada orang India, ya! Intinya sih kembali ke pribadi masing-masing. Ingat, India itu indah, jangan (terlalu) khawatir terhadapnya! 🙂
Menyukai ini:
Suka Memuat...
Terkait
Aku dari dulu penasaran orang india beneran suka nyanyi di bawah pohon juga nggaak 😀
Nggak! hahaha, kayaknya yang nyanyi di bawah pohon cuma di film aja 😀 tapiii… musik India emang terdengar di mana-mana sih.
mbak Yana, OOT, masih langganan Femina kan? pengumuman lomba Gado-gado udah belom ya?
Nah aku nggak tahu, yan soal lomba itu. Maaf ya..
Oke sip, nggak apa-apa mbak 🙂 makasih yaa ^^
“mana foto pacar kamu, aku mau lihat”, aku langsung mendadak tuli.. lol
hahaha… om nduuut mksi mau share no hp alam khan, bntar lg mau ke agra jd pingin jg pake jasa nya 😊
Waaah mau ke Agra? kapaaan? please save fotoku ini dan kalo emang ketemu sama dia, kasih lihat ya mbaaak 🙂
rencana bln juli tp kawan yg di sana bilang klau mo dtng ke arga bagus nya oktober smpi desmber akhir tahun krn juli di india musim hujan… jd galau nie… insyaallah klau memang bs mengunakan jasa dia akan di kasih liat om (dgn senang hati) 😉
Aku datang itu bulan Maret. Cuaca di Agra udah mulai mendekati musim panas. Agra itu… kota paling nggak banget selama di India hahaha (menurutku ya), jika nggak ada Taj Mahal, ntah deh apa jadinya. Semoga jadi dan beneran bisa ketemu dengan dia ya mbak 🙂
Om… ih gemes ama Alam Khan. Terharu.. semoga dia banyak rezeki selalu ya. *anaknya gampang terenyuh*
Haha amiiin 🙂 intinya sih “berbisnis” dengan dia okelah. Mengenai hotel yang dia rekomendasikan, sebetulnya itu keputusan kami bersama. “Saya tahu hotel ini” dia cuma bilang gitu, tapi ya dia nggak maksa. Intinya keburukan hotel itu bukan salah dia hehe. Cuma kita wanti-wanti, “tolong jangan pernah bawa tamu lagi ke hotel itu” dan dia angguk-angguk 🙂
Selain gombal orang india adalah sosok yang sangat pede menurut aku. Bisa2nya makai baju warna mentereng dan kontras dengan kulit. Tapi mereka pede2 aja dan menurut aku mereka pantas berprofesi sbg entertainment. Karena mereka mudah membuat orang lain senang.
Betul bangeeet 🙂 makanya aku singgung di foto hahaha. Tadi mau dituliskan tapi kok ya nggak pas sama tulisannya. Ini teori abal-abal dari aku ya hehe. Semakin simpel warna/motif baju (terutama pria) maka semakin tinggi pula kesejahteraannya 🙂
*siap-siap dibantah sama mbak Zulfa emakmbolang.com* hihihihi
Yawla..bobo syantiek…etapi ekspektasi awal saat baca tulisan ini bkln kna tipu org india, eh mlh endingnya aman2 saja
Hahaha cerita sial itu emang paling menarik buat diceritakan (dan dibaca heh? haha) tapi aku sedihnya itu kalo yang baca sebagian mikir, “duh gak mau deh ke India soalnya blablabla” padahal India itu cakep bener.
Iya soale udh terprogram di otak, klo india itu gak bgt…etapi ya masi wajar mcm di blhn dunia lainnya
Haha iya sih. Makanya aku merasa punya kewajiban moral untuk menuliskan sebaliknya, yaa pelan-pelan, maka yang indah-indah akan dituliskan juga 😉
Tp tetep ya sisi negatifnya jg hrs dibagi
Pasti 🙂 dengan tujuan pembelajaran agar semuanya dapat kebih berhati-hati.
Haha seru banget mas… bisa seakrab gitu sama tukang bajaj… ttg orang india itu crewet bin bawel emang bener banget, aku punya temen ya kaya gitu. Penginnya caper terus, tapi masalah etos kerjanya duh luar biasa mereka!
Iyaaa, aku pernah baca di mana ya lupa, makanya orang India banyak “menyerbu” negara maju macam Amrik sana, karena etos kerjanya tinggi.
Seru banget yah.. Brarti saya mesti balik ke India lagi kah? hehehe..
Hahahaha, monggo balik lagi, tapi je Kashmir ya :))
kenapa mesti Kashmir? *langsung meluncur ke google map*
Karena indaaaaah 😀 dan makanannya juara *teuteeeup hehehehe*
Kashmir dah deket banget ama China and Rusia yaa.. urusan perut yaa tetepppp….
Haha iya kalo di peta sih keliatan deket banget dan perbatasan dengan Tibet (china) dan Pakistan juga
hahaha… ya mas e, kalau di peta dekett, yah aslinya pasti ga deket.. hahaha.. dan samping2nya itu kudu pake visa juga T_T
Huhuhu bener banget, padahal tinggal selangkah aku di Pakistan, tinggal lewat gerbang aja tapi gak bisa 😥
sedih yahh passport kitaaa.. hiksss..
Semoga kelak paspor Indonesia semakin perkasa, yeaah!
Aminnnnn kakakkkk
Aku paling demen liat foto Ahlan dan anak2 Srinagar. Keren banget.. ira
Siapa dulu dong yang foto :)) hahaha
kok ngga ada foto ceweknya kak
Tadi pas pilah foto ada cewek Srinagar gitu haha tapi aku simpan dulu deh buat tulisan lain 🙂
Bagi saya, ini artinya orang India itu ekspresif sekali. Saya salut dengan kegigihan mereka berjuang, dan memang untuk bisa bertahan di persaingan yang sangat ketat ini kita mesti berani menjadi berbeda, berani berinovasi di hal-hal positif dan berusaha agar sebanyak mungkin orang tahu itu. Mudah-mudahan kita juga bisa jadi orang yang setangguh mereka ya Om :amin. Saya butuh belajar nih bagaimana mengakrabkan diri dengan orang lokal :hehe.
Mereka sih guyonannya sama kayak kita hwhwhw makanya berani diajakin becandaan Gar. Iya, semoga semangat mereka dapat dijadikan pelajaran 🙂
Oh syukurlah kalau selera humornya sama ya Om, soalnya penting banget itu sebetulnya :haha. Sip, sip!
Haha iya betul 🙂
:hehe.
Kesan saya terhadap orang India itu, gak ada yang berwajah jelek. Semua hidung mancung dengan mata bak biji buah badam. Karakter wajah yang saya akrabi gegara dulu sering baca komik semacam Gina dari Gunung Goby, gitu 🙂
Wah aku sampe googling Gina dari Gunung Gobi mbak hahaha. Mirip penggambaran orang-orang kuno gitu ya komiknya 🙂
india?? mengingatkan ku pada sosok kakekku yang mirip banget ama orang india dan demeeen banget ama india. parahnya lagi, hobi itu turun ke adek perempuanku. alamaaak.. dia selalu memutar lagu2 india, dari mulai jaman ana malipum sampai jaman rani mukerjee 😦
belum lagi pas kuliah dulu ketemu dosen yang asli india.. killernyaaa dan ngomong inggrisnya itu loh.. ngebut abis 😀
Di Medan bahkan komunitas India banyak ya bang, sampe ada kedutaan India di sana hehehe.
ya iyaaaaalaaaah kan medan ommmmm 😀
Iya hehe
om kalau cewek solo travelling gk boleh pake celana panjang ya kayak di indoensia ya
Maksudnya di India? boleh kok. Hmm seingetku aku sering liat cewek pake celana pendek (bukan hot pants) dan celana panjang.
iya di india, karena pernah ada saran dari teman katanya klo cewek mau travelling ke india mending pake sari aja
Hah mana ada itu hahahaha. Pake Sari yang perutnya kebuka (kayak orang sana) malah lebih gawat kan) 🙂 pake pakaian biasa aja selaiknya kita jalan.
siap oom hahahah
Keren yan
Alam .. Alam .. Gak sanggup ketawa aku membayangkan dia nanyi sambil bawa bajay.
Dia mengingatkan aku dengan temen kuliah ku yan.
Mirip banget.
Salah satu alasan kenapa aku pilih dia.
Hehe
Waah haha ternyata. Semoga suatu saat ada orang Indonesia yang baca buku rekomendasinya itu ya hahaha
Jadi ikut terharu pas bagian mengajak makan bersama 🙂
Kok aku jadi tertarik sama India ya, selain pilem2nya
Padahal itu seharusnya biasa aja ya mbak Dian 🙂 di Srinagar juga gitu, ketika kami sewa bajaj buat keliling eh pas diajakin makan nggak mau, ya kita paksalah haha, masa dia cuma ngeliatin doang 🙂
Di kita emang biasa aja ya Yan. Tapi pas ngliat reaksi mereka, jadi ikut terharu.
Iya mbak 🙂 saking beratnya hidup di sana ya, jadi hal sederhana seperti itu jadinya berkesan sekali.
om, kok ada link toped mulu sih?
Kerja sama sama Toped mbak 🙂 Tapi ya cuma backlink aja, ibaratnya soft advertising 😀
ih mau doong, ik yang punya toko disono aja ga ada kerjasama apa2 ama mereka hahahha
Wah sayangnya udah tutup. Penjelasan lebih rinci, aku email ya. Cek emailnya 🙂
ooh gitu??? hiks..
oke ntar aku cek om
“Dia orang yang baik, ramah namun harus tegas sikit je.” — Abang Khan ini bener driver bajaj 3.0 ; punya inisiatif buat buku rekomendasi itu inovatif skale 😀
Hahahaha iya ;D
Soal tegas, aku sepakat sama orang Malaysia yang nulis di buku itu. Walau gimanapun dia kan orang India yang agak ngeyel hwhwhw misalnya pada saat kami minta jemput jam 8 pagi, dia bilang jam 9 aja. “Kalian butuh waktu istirahat lebih banyak, jadi saya jemput jam 9 aja” wew enak aja hahaha, makin berkuranglah waktu eksplore Tak Mahalnya. Untung kami gak minta anter subuh coba 😀 (ngeliat sunrise)
Hahahaha kocak bgt 😀 yang mau jalan2 siapa yg atur siapa XD
Haha iya, pas kejadian kami dilarang belanja ya modus sih, jadi dia bisa anter kami ke toko-toko yang bakalan ngasih dia fee. Tapi untungnya tokonya emang nggak mahal (banget). Dan begitu kami mendatangi sebuah toko dan kami ga belanja apa-apa, ya dia tetep hepi. Begitu di toko selanjutnya ada yang kalap belanja *lirik Ahlan* makin hepilah si Alam Khan hahaha
Si Khan pake prinsip sekali mengayuh dua pulau terlewati dong wakakkaka. Calak mun kato wong Plembang 😀 Ini nih yang aku sebut ‘pengalaman yang tak terbeli dengan uang’ ketika travelling Om. Lucky you! 😀
Iya, aku jadi nyesel nggak beli miniatur Taj Mahal murmer di sekitaran Taj Mahal. Karena mikirnya bakalan dibawa ke tempat yang lebih murah. Eh begitu masuk ke tokonya, yang ada Tah Mahal dari marmer yang jelas mahal hahaha
Kalo gitu om punya agenda harus balik lagi kesana buat beli Taj Mahalnya Om XD
Dari sekian kota yang aku datangi saat ke India, Agra satu-satunya kota yang nggak mau aku datangi untuk kedua kali (lain cerita kalo gratisan ya hahaha).
Loh kenapa? Kalo gratisan mah pasti hayuk ya 😀
Saya mau bayarin.
Soalnya Agra paling nggak asyik kotanya. Kalo nggak ada Taj Mahal dan Agra Fort kayaknya Agra nggak ada kecenya sama sekali hahaha. Scams everywhere. Jalanan parah, kualitas air sangat buruk, sangat turistik dsb 😀
nomer satu : Bener banget, dua : he eh *sumpelmulut, tiga : Banget *pinginnampar, empat : iyaaaaaaa , lima : Ji ha. hehehe.
Hahahaha, bikin versi emakmbolang dooong, pleaseeee *memelas*
Ternyata abang sopirnya baek, dari sini dia bakal ngetop bin laris deh jadi langganan bajaj org indonesia di agra berkat omndut
Semoga beneran ada yang menggunakan jasanya nanti 🙂 biar dia inget terus sama Indonesia ^_^
iyahhh 🙂
Ping balik: Rona Cemas Saat Ditangkap Petugas di Taj Mahal |
Aku di sini punya banyak teman orang India. Karakternya macem-macem, Yan.. Ada yang baik, ada yang ngeselin juga, hahaha…
Eh itu idenya Alam keren ya, nyediain buku rekomendasi dari para tamu gitu..
Iya, gak nyangka dia kepikiran gitu. Ekstraordinari dah emang dia 😀
Ini postingan racun om racun….
*nebar racun* ;))
Serius di tanyain apa kalian jomblo ??? itu makjleb banget lho hahaha
Nggak om haha, cuma di sepanjang perjalanan beberapa kali ditanyain sih 🙂
woaaaa 30 jam perjalanan itu lama yaaa.. ngapain aja di kereta mas yan? hehehehehe
Tidur, leyeh-leyeh, main hape dan… ngobrol sama penumpang lain hehehe
Ping balik: 7 Jurus Jitu Berbelanja di India : Serunya Blusukan Ke Pasar Tradisional |
Pingin bgt ke india…rencna 2017..mhn bantuan donk biar dapet tmn buat ke india nanti..coz br 2 orng cwek smua lg
Halo mbak Novya, coba gabung di grup perjalanan macam backpacker Dunia atau Backpacker Internasional di FB, cari teman di sana ya 🙂
hay novya boleh dunk gabung saya jg rncana mau k india
Hi Ade n Novya sy jg pengen gabung dong. Sy jd tertarik k india…slm kenal
🙂
hi mba lilis, novya n ade klau ingin gabung trip india boleh gabung di grup nnti saya bs masukkan.. disana ada para suhu sprti bang eko jg bang fadil bs cek di grup BI sprti km nduut blng.. salam kenal smuanya 😊
hi mba novya, ade n lilis.. klau ingin gabung trip india boldh mba join di grup bs kadih no hp brp… di sana ada bang eko bang fadil mrk jg member grup backpacker dunia sprti OMNDUUT blng, kita share bnyk hal di grup… mksi n slm kenal
Nanti aku email ya 🙂
Blh…japri aja
Ping balik: Cara Lain Menikmati Keindahan Taj Mahal : Berkunjung ke Mehtab Bagh | Omnduut
liat gaya si om bajaj kok aq ngrasa melas ya om ndut… gayanya mantep banget tapi kerjanya nyupir bajaj, enivei disana supir bajay ya kayak disini kan ya?
tapi mah biar kesian mukanya, org India banyak yang pinter2 ya, banyak yg kerja di perush2 top di LN, macem google, yahoo, dll.
Iya bener, faktanya banyak banget orang sukses berasal dari India. Posisinya di sebuah perusahaan juga nggak main-main 🙂
Halo om nanya agak oot.
Kalau naik kereta di india, apa ada pemberitahuannya kereta sampe di stasiun apa gitu?
Bulan depan berangkat nih dan saya anaknya nempel molor wkwkkw takutnya kebablasan atau salah turun stasiun hahahaha
Hi mbak Gaby. Sayangnya nggak ada pengumuman hehe. Jadi harus waspada. Cara paling gampang ialah dgn meminta bantuan org lokal yang jadi teman seperjalanan. Perkirakan waktu tempuh dan begitu dekat pastikan turun di stasiun yg benar. 🙂
OMG 😱😱😱😱 semoga saya gak kebablasan ya. Lumayan Jaipur-New Delhi 4 jam bisa tidur hahaha. Thank you :3
Sip sama-sama 🙂 kalo kebablasan bisa melipir ke kota lain hahaha
Kalau ke india itu butuh visa ya mas???
Caranya gimana urus visa nya???
Halo mbak Nay, untuk visa, bisa cek di sini ya. Trims.
Saya ingin temui teman d vijayawada. Tp kejutan buat dia. Jk ada yg minat temani sy akn sy biayai smua nya.
Oh ya? 😀 kapan?
Rencana bulan mei. Bisa minta wa nya biar sy jrlasin
coba ngobrol di haryadiyansyah@gmail.com
Jikapun aku gak bisa, mungkin ada temenku yang dapat aku rekomendasikan 🙂
Ternyata karakter orang India beti dengan Indonesia ya? Mantab, ada nomor si Abang India. Sapa tau pas ke taj mahal bisa dipake nih #tapikapanya?
Haha aduh no hapenya udah gak simpan mbak. 🙂
mksih infox om…
btw cowok india suka gombl tuw benar banget deh,, bru2 ini aku dpt tmn cowok india dr fb, saat baru hai-haian dy uda bilang i love u, lucu jadinya… trus saat jd teman kow sukanya maksa githu dan mau menang sendiri. nah kenal sama aku yg orgx jg keras kpala jd brantem melulu, ew tiba2 dy blokir aku hahaha.. aku jd pnasaran sma karakter org india jd nyari artikel ttg orang india n dpat artikel yang keren n menghibur ini… jangan lupa nulis lg ya om… keren
Wah terima kasih atas atensinya 🙂 aku jadi semangat buat nulis India lagi ^_^
mas, ceritanya seru banget asli ngakak bacanya haha.. aku juga lg deket am cowo india makanya kepo eh nemu blog ini.
Salam kenal 🙂
log in pke twitter karena gak ada wordpress hehe.
Terima kasih mbak Endah 🙂 hati-hati ya, cowok India gombal hehehe
cerita blognya seru kak, post lagi kalo ada cerita yang menarik ya om ndut wkwk.. aku juuga sama kaya mbak Endah lagi deket juga sama orang india hehe..
Haha, awas jangan mau kemakan gombal semata ya. 🙂 Kalau serius, suruh dia datang ke Indonesia.
hahahaha.. emg pinter bgt doiii bikin cewe klepek2,, tp tetep aja dia gak mau kalo dsuruh ke Indonesia.. tp masih pengen ngetrip ke India,, cm blm ada partner ngetrip nya.
Hehe tuh kan. Ya pokoknya hati-hati ya mbak.
lagi cari tugas sekolah gimana karakter orang india,dan ketemu blog ini..seru lucu..pengen bisa berinteraksi dengan pakdhe alam khan…
yah komedi di sela tugas daring..
Hi Laras, makasih sudah mampir ke blog Omnduut 🙂