Pelesiran

[Update Desember 2022] 10 Langkah Mudah Proses Visa On Arrival India Secara Online

Depan

.

Pasca pandemi, pemberlakuan E-Visa sempat dihapus dan pelancong harus mengajukan visa langsung ke kedutaan dan membayar cukup mahal. Alhamdulillah, per awal Desember 2022 ini, pemerintah India memberlakukan kembali E-Visa dan betapa senangnya untuk WNI pengajuan visa ini gratis!

Terima kasih atas semua pembaca blog omnduut. Saya banyak sekali menerima pertanyaan, komentar atau tanggapan seputar pengajuan E-visa ini. Mohon untuk dapat membaca dengan teliti semua tahapan yang sudah saya tulis terlebih dahulu sebelum melakukan proses pengajuan E-visa untuk meminimalisasi kesalahan dan pertanyaan berulang 🙂

Terima kasih 

. . .

“Ngapain Yan ke India?”

“Ngg… nganuuu,” sambil mintilin ujung baju. “Mau ketemu mbak Kajol.”

Hwhw. Yup, para pelancong yang ingin mengunjungi India punya 1001 alasan kenapa mereka begitu ingin mengunjungi negerinya om Aamir Khan ini. Jawaban simpelnya sih, “mau liburan!” Cuma kalo ternyata ada alasan terselubung dari perjalanan tersebut –mau cari jodoh misalnya, uhuy, ya sah-sah saja.

Trus apa saja yang harus dipersiapkan untuk mengunjungi negari Hindustani ini? Buanyaaaak. Namun khusus di tulisan ini, saya secara khusus akan membahas step by step mendapatkan E-Visa India secara online. Asyik banget nih, pemerintah India terus mempermudah akses bagi wisatawan yang ingin mengunjungi negaranya. Jika dulu pelancong harus mengajukan Visa langsung ke kedutaan besar India yang ada di Indonesia (ada 3 kota yakni di Jakarta, Medan dan Bali), atau juga VOA (Visa on Arrival) yang artinya Visa dapat diperoleh begitu sampai di lokasi tujuan, nah, sekarang pelancong cukup mengajukan visa secara online!

INGAT! Ini penting. Sekarang pengajuan visa HANYA dapat dilakukan di kantor kedutaan atau pengajuan secara online. ­Hal ini sudah berlaku sejak Desember 2014 lalu. Ada pengalaman nih dari seorang teman yang sudah berada di KLIA2, Kuala Lumpur tapi ditolak naik pesawat karena gak punya e-Visa. Hiks, jadinya sayang banget, kan? Tiket pesawat, hotel dsb sudah dipersiapkan namun gagal berangkat karena gak punya e-Visa. –sakitnya tuh di sini –tunjuk dompet.

Oke, kemudian, tahapan mana saja yang dibutuhkan untuk mengajukan e-Visa India secara online? Sebelum memulai tahapannya? Silakan simak dengan baik, ya!

SUPER PENTING! UPDATE DESEMBER 2022

Hal pertama yang harus dilakukan untuk melakukan pengajuan visa secara online, adalah tentu membuka situs resminya dan mulai melakukan pengisian dan pengajuan E-Visanya. Berikut alamat resmi pengajuan E-Visa India.

LINK ASLI

https://indianvisaonline.gov.in/evisa/tvoa.html

[Gambar Situs Asli] Jika kalian klik link yang atas, maka akan begini tampilannya.

PENTING! Hati-hati ya, banyak banget situs pengajuan Visa yang ternyata punya Travel Agent, sehingga dikenakan biaya belasan dolar padahal WNI sama sekali tidak dikenakan biaya . Ironisnya, link situs punyanya travel agent ini berada di deretan paling atas pencarian google.

Selain situsnya abal-abal, ngeri juga kan dengan data diri yang sudah terunggah di situs palsu tersebut. Selain rugi materi, bisa jadi data diri berupa foto dan paspor dapat disalahgunakan. Maka, penting untuk kita untuk memproses pengajuan E-Visa ini dengan mengakses situs resminya sebagaimana link yang saya informasikan di atas.

Tampilan situs resminya. Langsung ke bagian bawah untuk pengajuan E-Visanya.

Tahap 1

Di bagian ini menurut saya cukup gampang. Cuma awalnya saya agak bingung di bagian passport type-nya. Ada beberapa pilihan, yakni ordinary passport, diplomatic passport, official passport, service passport dan special passport. Namun, selagi kalian masih berstatus warga biasa saja, belum mampu sewa jet pribadi kayak Syahrini (trus dia punya special passport gitu? Tauk! :p) maka pilihlah ordinary passport.

Lalu, bagian visa servicenya dapat dipilih sesuai kebutuhan. Beda dengan Visa Inggris yang pernah saya ajukan, durasi ini mempengaruhi harga visanya. Berhubung WNI tidak dikenakan biaya, maka pilihlah E-Visa-nya yang jangka waktu penggunaannya cukup panjang. Bisa yang 1 tahun, atau 5 tahun.

Bagian lainnya yang perlu diperhatikan yakni port of arrival-nya. Sejauh ini sudah ada 34 bandara dan pelabuhan di India yang dapat menerima kunjungan wisatawan dengan menggunakan E-Visa ini. Jadi, sesuaikan saja dengan perkiraan pintu masuknya nanti lewat mana, ya!

Sejak pertama kali dirilis, awalnya hanya ada 9 pintu masuk saja yang dapat digunakan E-Visa. Sekarang, udah 34! dan daftar ini akan terus bertambah.

PENGAJUAN E-VISA SEKARANG DAPAT DILAKUKAN 5 BULAN SEBELUM BERANGKAT/TANGGAL KEDATANGAN

Jadi, kalau kamu udah ada rencana mau berangkat pada tanggal 5 Juni 2018, setidak-tidaknya, kamu SUDAH DAPAT apply visa pada tanggal 5 Februari 2018, yakni 5 bulan sebelum hari kedatangan. Dulu, apply visa baru dapat dilakukan setidaknya 1 bulan sebelum hari kedatangan. Jadi, misalnya kamu rencana tiba 4 Maret 2018, maka setidaknya kamu baru dapat apply pada tanggal 4 Februari  2018, alias 1 bulan sebelum hari kedatangan.

*     *     *

Belakangan, banyak pembaca blog yang kontak saya dan bermasalah dengan tanggal kedatangan yang tidak sesuai dengan waktu yang diberikan oleh kedutaan besar India. Tolong perhatikan hal ini ya, harap berhati-hati dalam pengisian Expected Date of Arrival (EDoA)-nya.

Jadi, ketika pertama kali berencana berlibur ke India, saya sudah punya tiket untuk terbang dari Kuala Lumpur ke Kolkata, India pada tanggal 6 April 2015. Dan direncanakan sekitar tengah malam akan tiba di Kolkata (yang berarti tanggal 7 April 2015). Seharusnya bisa saya apply ngepas tanggal 7 April 2015, namun tetap saja untuk lebih aman, saya apply tanggal 6 April 2015 untuk kemudahan di bandara. Gak lucu dong dilarang terbang karena visa terhitung belum valid/belum bisa digunakan. Paling apes tiba di India tanggal 6 April pukul 23:50 misalnya, saya hanya diminta menunggu 10 menit agar pas sesuai visa yang diberikan tanggal 7 April 2015.

Lalu, begitu visa saya granted/approve/dikabulkan, ternyata pihak kedutaan memberi jeda waktu dan opsi untuk saya tiba di India. Coba LIHAT GAMBAR TAHAP 9, di sana tertulis saya dapat tiba di India antara tanggal 11 Maret 2015 dan 14 April 2015. Nah, baik kan pihak kedutaan? mereka kasih jeda untuk masuk ke negara mereka bahkan hingga 1 bulan, yakni 3 minggu sebelum EDoA-nya. Mereka mengantisipasi jika waktu keberangkatanku mundur atau maju. Visa DIBERIKAN sesuai EDoA yang telah kita input di tahap 1 ini. BUKAN waktu pengajuan e-visanya.

 Tahap 2

Tahap 2

Catat nomor Temporary Application ID ini. Sehingga proses pengajuan visa dapat dipending dan diteruskan lagi nanti.

Di bagian ini, kamu diminta untuk mengisi beberapa form seputar data diri. Harap maklum, ini kali pertama saya mengajukan visa. Jadi kadang masih suka nggak yakin dan takut salah di pengisiannya. Misalnya saja saya bingung tentang sih beda given name dan surname itu? Ternyata, given name itu dalam konteks wong barat sana sama artinya dengan nama depan (forename) sedangkan surname itu sama kayak family name atau nama belakang. Hati-hati, nama yang tertulis harus sama dengan yang ada di paspor.

Nah satu lagi di bagian ini yang cukup menarik. Yakni di bagian Visible Identification Marks. Ini maksudnya ialah ciri-ciri fisik yang nampak secara kasat mata. Misalnya saja kamu punya tato gambar tengkorak di dagu atau punya tanda sihir di jidat kayak Harry Potter, nah itu dapat dituliskan. Simpelnya sih kalo kamu punya tahi lalat atau apapunlah ciri khasnya kamu, monggo dituliskan aja.

Nah saya sendiri kan gak punya ciri khusus selain semok dan (sedikit) tampan. Cuma berhubung saya low profile, 2 hal itu tidak saya tuliskan. Jadi cukup ditulis : Kagak Punya Om eh None ding :p –kan harus pake bahasa Inggris. Kalau kamu mau menjajal kemampuan bahasa Indiamu, boleh aja ditulis Nehi. Semoga kamu dapat pahala udah bikin petugas kedutaanya ketawa.

Eh ya, untuk proses pengisian formnya, bisa dipending kok kalo kamu kebetulan kebelet pipis atau mau anter ibuk ke pasar dulu. Tekan aja tombol Save and Temporary Exit yang terdapat di bagian bawah. Namun, sebelumnya jangan lupa catat dulu Temporary Application ID-nya. (lihat nomor yang saya beri kotak di gambar atas). Dengan begitu kamu bisa melanjutkan form yang belum terisi.

“Masuknya nanti lewat mana?”

“Ya lewat pintu ke mana saja!”

Nggak, nanti kembali lagi ke halaman awal situs https://indianvisaonline.gov.in/ lalu pilih di bagian Complete Partially Filled Form.

Tahap 2b

.

Di bagian ini kamu harus mengisi beberapa data yang tertulis di dalam paspor. Seperti no paspor, tempat paspor dibuat, tanggal dibuat serta tanggal kadaluarsa. Untuk form lainnya menurut saya cukup jelas ya. Paling juga itu pas ditanya Did you acquire nationality by birth or by naturalization? Itu maksudnya kamu berkewarganegaraan Indonesia dari lahir atau hasil naturalisasi. –ya kali aja kamu atlet bola kayak Diego Michiels hohoho.

Jika sudah klik Save and Continue.

Tahap 3

Tahap 3a

.

tahap 3b

.

Tahap 3c

.

Nah kalau bagian ini sih lebih gampang lagi. Tinggal isi data alamat saja, nama orang tua dan data pekerjaan. Simpel banget! -Ngisinya sambil goyang dumang juga bisa

Tahap 4

Tahap 4a

.

Tahap 4b

.

Tahap keempat ini juga sebetulnya gampang. Misalnya saja disuruh menuliskan beberapa nama tempat yang akan dikunjungi di India. Tulis saja nama-nama kotanya. –Tolong jangan typo trus nulis kota Bekasi dan Jonggol ya :p, Nah yang unik lainnya ketika kita ditanya apakah pernah mengujungi negara SAARC (South Asian Association of Regional Cooperation). Diantaranya Afghanistan, Bhutan, Pakistan, Maldives, Bangladesh, Sri Langka dan Nepal. Nah berhubung saya belum pernah ke negara-negara tersebut jadi gampang aja.

“Gimana kalau sudah?”

Hmm, sepertinya tidak apa-apa dituliskan. Berbeda di tahapan sebelumnya yang menanyakan apakah ada keturunan Pakistan, nah jika jujur di part ini bisa jadi… ini bisa jadi loh ya, akan “lain lagi” proses akhirnya :p (ntah e-visanya bakalan di approve atau tidak)

 

Tahap 4c

.

Bagian ini dicentang NO aja semua.

Nah di bagian ini yang harus mendapatkan perhatian khusus. Saat kita diminta untuk menuliskan Reference Name in India. Gimana tuh kalau nggak ada kenalan di India? Jawabannya, tulis saja alamat salah satu hotel/hostel tempat di mana kamu akan menginap. No telpnya jangan lupa, ya! Atau kalau punya temen komunitas (kayak saya nih di postcrossing atau couchsurfing) mintain aja alamatnya. Bilang hanya untuk pengajuan visa.

Tahap 4d

.

Nah di bagian ini kamu juga diminta untuk mengunggah foto kamu. Penting! Persiapkan dengan baik. Pertama, bikin foto terbarunya bisa pake hape atau kamera pocket biasa kok. Hemat biaya dan gak harus foto studio. Saya juga gitu :p Yang penting udahnya diganti backgroundnya jadi warna putih. Gak jago photoshop? Tengok ke sekeliling, pasti ada temen yang bisa.

Atau, bisa juga lakukan proses edit warna background secara online. Kamu cukup mencari dengan keyword “ubah background foto secara online” maka nanti di google akan banyak situs yang dapat digunakan. Bingung? cek di youtube. Informasinya pun sudah bejibun. Hanya butuh sedikit usaha, oke!

Kedua, save dalam bentuk Jpeg dan pastikan ukurannya 350 pixel x 350 pixel atau 2 inchi x 2 inchi (klik gambar, lalu perbesar). Saya udah nyoba ukuran gak sesuai dan ditolak. Jadilah pas apply rada rempong dan panik dikit. Ketiga, size-nya minimal 10 kb dan maksimal 1 Mb. Jika fotonya terlalu besar, bisa dikompres juga secara online. Pakai keyword “Kompres Foto Secara Online”. Mudah banget!

Jika berhasil foto kiyut kamu akan muncul. Jika sudah oke, klik Save and Continue seperti biasa.

Tahap 5

Tahap 5a

.

Tahap 5b

.

Nah ini tahapan yang kulalui dengan penuh drama –lebay.  Haha, soalnya saya kesulitan mengubah size file Paspor yang sudah di PDF-kan menjadi ukuran yang lebih kecil. Semula hasil scannya 800 KB sedangkan persyaratannya maksimal 300 KB. Setelah tanya sana-sini dan minta saran dari mbak Google, akhirnya saya bisa merubah ukurannya menggunakan situs-situs gratisan yang ada di internet. Keywordnya “Kompres File FDF”.

Masalah selesai! Tinggal klik Save and Continue seperti biasa. Tolong perhatikan betul tahapan ini ya jika gak mau visanya ditolak.

Tahap 6

Tahap 6a

.

Slideshow ini membutuhkan JavaScript.

Di tahap ini kita diwajibkan untuk mengecek kembali satu persatu semua form yang telah di isi. Cek seksama dan pastikan tidak ada kesalahan sedikitpun karena jika sudah melewati tahapan ini, isian form tidak dapat diubah. Jika sudah oke, tekan lagi Save and Continue.

Tahap 7

Semula, tahapan ini menjabarkan proses pembayaran E-Visanya. Abaikan tahapan ini karena Per 1 Juni 2018, Pemegang paspor Indonesia digratiskan biaya E-visa ini! 

Per Juni 2018, Biaya E-Visa untuk pemegang paspor Indonesia GRATIS. Jadi begitu proses langsung keluar tampilan seperti ini. Makasih India 🙂

Tahap 8 

Hurray, proses pengajuan e-Visanya sudah selesai. Sampai di tahap ini kamu sudah memiliki Application ID yang sebenarnya. Di email juga kamu akan mendapatkan pemberitahuan mengenai proses pengajuan yang dilakukan. Sebetulnya sampai di tahap ini, kamu hanya diminta menunggu selama 72 jam untuk mengetahui apakah E-Visa yang diajukan granted atau tidak. Apapun hasilnya, akan diberi kabar melalui email.

Tahap 9

Tahap 9

E-Visa yang saya terima tahun 2015. SINGLE ENTRY. Sekarang udah double entry, yeay!

Setelah menunggu kurang lebih 24 jam dengan penuh perasaan deg-degan, hurraaaay –loncatloncat, akhirnya Visa-saya di granted juga. Yihaaaa. Alhamdulillah, bukti visa yang sudah disetujui yang dikirim melalui email tinggal dicetak dan diperlihatkan ke petugas saja nanti ketika berangkat. Kalau saya sih simpan juga buktinya di flashdisk, in case yang versi cetak hilang dan gak bisa online di saat yang bersamaan.

Email pemberitahuan Evisa sudah selesai. Granted!

Kalau saat saya apply e-visa pertama kali di tahun 2015 hanya dapat single entry dengan durasi maksimal 1 bulan, sekarang udah enak. Bisa dapat visa multiple entry bahkan selama 5 tahun! wah bisa bolak-balik ke India, kan!

Oh ya, bagi kamu yang tidak menerima email dalam jangka waktu lebih dari 72 jam, kamu dapat mengecek status E-Visa kamu secara langsung di situs resminya. [KLIK SINI Pilih “CHECK YOUR VISA STATUS”] 

Isi dengan no aplikasi dan no paspor. Pilih “Advanced Search For e-Visa Only”

Nanti diminta isi ulang no paspor dan tanggal lahir. Klik “Check Status”

Aha ini dia status pengajuan visanya. Scroll down ke bawah, ada pilihan print yang jika dipencet, maka akan otomatis mengunduh berkas dalam bentuk pdf. Nanti Pdf ini yang dicetak.

Nah bagian ini yang dicetak.

Tahap 10

B E R A N G K A T

* * *

Intermezo hehehe

Beberapa hal ini aku rangkum dari pertanyaan-pertanyaan yang masuk.

  • Judul tulisan ini memakai “VOA” yang berarti VISA ON ARRIVAL (Visa yang didapatkan di kota kedatangan), jadi apakah masih bisa VOA jika mau berangkat ke India? Jawab : Saya sengaja memakai judul VOA karena pada saat dituliskan (tahun 2015), proses pengurusan Visa secara On Arrival baru saja dihapuskan (per Desember 2014) sehingga masih banyak orang yang menganggap masih bisa mendapatkan Visa di bandara kedatangan. Faktanya, semua visa harus sudah diurus sebelum berangkat baik secara online (INDIAN E-TOURIST VISA) atau diurus ke kedutaan. Ketentuan ini berlaku di negara yang ada di daftar ini

Visa list

  • Apakah bukti Visa-nya harus dicetak? Jawab : Lebih baik begitu. Usahakan bukti visanya dicetak namun jika nggak sempat ya apa boleh buat, kasih lihat saja bukti visa yang sudah disetujui yang tersimpan di handphone kalian.

  • Saya pernah mengunjungi Pakistan, lalu bagaimana dengan poin Tahap Ke-4. Apakah nggak apa-apa dituliskan dalam pengajuan Visa? Jawab : Berdasarkan pengalaman mas Hanafi (salah satu pembaca blog Omnduut), tidak masalah dituliskan, visa India tetap saja diberikan.

  • Berapa lama proses pengajuan Visa secara online hingga status Visa pasti? Jawab : Di tahun 2015, saya harus menunggu satu hari (24 jam) namun di tahun 2016, saya apply jam 8 Malam, jam 8 pagi sudah mendapatkan balasan email dan visa disetujui. Sekarang cukup menunggu maksimal 72 jam saja untuk kepastiannya.

  • Boleh tidak saya apply Visa-nya 3 atau 4 hari sebelum berangkat? Jawab : Dengan fakta pertanyaan sebelumnya, seharusnya sih tidak masalah ya. Namun perhitungkan juga hari kerja, dan usahakan dipersiapkan seminggu sebelum keberangkatan. Di tahun 2015, saya apply visa sebulan sebelum berangkat dan teman saya seminggu sebelum berangkat. Semua aman 🙂

  • Kapan waktu yang tepat untuk apply visa? Jawab : 5 bulan sebelum berangkat udah bisa.

  • Total habis berapa banyak uang selama perjalanan? Jawab : Mengenai itinerary, bisa cek di tulisan ini. Untuk pengalaman saya selama di India bisa cek di sini.

  • Di email diminta untuk membawa YELLOW FEVER VACCINATION CARD. Apakah WNI perlu? jawab : Tidak. Vaksin Demam Kuning hanya diperlukan bagi beberapa negara lain seperti sebagian negara-negara di Afrika sana.

Sekadar saran, silakan baca semua komentar yang ada, karena banyak yang nanya juga di sana dan saya jelasin melalui balasan komentar. So, kapan ke India? 🙂

TENTANG E-VISA YANG DITOLAK

Terima kasih kepada semua pembaca blog yang sudah menjadikan tulisan ini sebagai referensi dalam pengajuan Visa Indianya. Saya turut senang saat mendapatkan komen dan email (sebagian lagi menghubungi via akun sosmed) yang mengabarkan jika Visa-nya diterima/granted.

Beberapa waktu lalu saya sempat menerima sebuah telepon dari seorang pembaca blog yang mengabarkan jika Visanya ditolak. Nah loh, setahun lebih tulisan ini tayang baru sekali saya mendapatkan kabar jika ada yang pengajuan Visa-nya ditolak.

Namun sayangnya sebagaimana aturan kedutaan, tidak ada alasan resmi dari penolakan tersebut. Jadi kita sebagai aplikan hanya bisa menerka-nerka. Berikut adalah email penolakan dari kedutaan yang dikirimkan ulang kepada saya.

VISA India Tolak

Email penolakan

Dari email tersebut terlihat ada keterangan yang bertuliskan “You may be eligible for a reguler visa” terus terang saya nggak begitu paham maksud dari penolakannya, namun menurut analisis abal-abalku, bisa jadi aplikan salah memilih jenis paspor saat pengisian form (lihat Tahap 1) yang seharusnya “Ordinary Passport” namun karena kursos mouse yang tergeser berubah menjadi jenis paspor yang lain.

Namun, alasan kuat lainnya adalah di Tahap 5 (klik gambarnya dan perbesar), yakni mengenai foto dan scan paspor. Di sana sudah tertulis jelas di poin vi, “The applications is liable to be rejected if the uploaded document is NOT CLEAR an per specification.” dan memang saya sempat lihat form pengisian tahap akhir aplikan bahwa beliau menggunakan foto yang kurang jelas.

Kesimpulannya : Berhati-hatilah dalam pengisian form 🙂 namun jangan khawatir berlebihan juga. Dari sekian banyak yang mengajukan eVisa baru kali ini setidaknya saya mendapatkan kabar bahwa eVisanya ditolak. Juga, perhatikan jarak pengajuan visanya, jangan terlalu mepet agar jika ada kendala seperti ini masih ada waktu untuk menghubungi kedutaan besar India atau bahkan mengajukan visa secara manual di kantor kedutaan India di Indonesia.

Apakah eVisa hanya berlaku untuk ePassport?

Ini sempat ada kejadian juga dari seorang teman yang ditolak berangkat dari KLIA2 karena beliau memakai paspor biasa. (cerita lengkap bisa baca di sini), namun pada akhirnya beliau diizinkan terbang kok, dan bisa jadi penolakan tersebut hanya KARENA ketidaktahuan petugas imigrasi di KLIA2 saja. Kesimpulannya : AMAN terbang ke India menggunakan paspor biasa.

So, kapan giliran kamu ke India? 🙂

909 komentar di “[Update Desember 2022] 10 Langkah Mudah Proses Visa On Arrival India Secara Online

  1. Wah, rupanya si Om jalan-jalan ke Taj Mahal, makanya lama tidak terlihat di blognya ini :hehe. Ditunggu cerita jalan-jalan di Indianya ya Om :hehe.
    Hmm… agak panjang juga ya proses aplikasinya. Ada 10 langkah dan field yang diisi lumayan banyak. Mesti teliti dan hati-hati banget nih kalau mau apply, takutnya salah sedikit visanya bisa ditolak kan. Kalau ditolak, biaya yang sudah dibayar tidak bisa dikembalikan kan, Om?
    Congratulations on your first visa! I’m still waiting for my first one :hihi.
    Kira-kira kenapa ya, kalau keturunan Pakistan dijadikan pertimbangan? Apa karena ada cerita panjang antara dua negara itu?

    • Iya Gar, kolom yang di isi lumayan banyak. Enaknya, kita bisa save dan buka ulang pengisian aplikasinya, jadi gak harus buru-buru 🙂 setahuku kalo ditolak, uang lenyap hehe. Tapi belum pernah kedengeran ada yang ketolak visanya nih :p

      Semoga visa pertamanya Gara langsung ke Eropa atau Amerika ya, amiiin.

      Iya, ada sejarah panjang antara India dan Pakistan, Gar 🙂

  2. Pingin juga ke India ? Untung masih waras ya Ya….. Udah ketemu mak kajol? Sippp Informasi penting nih 🙂 Iya, Setelah pstnganku yang VOA online, banyak anak email aku, mereka ditolak di bandara, bahkan ada yang sampe India.

    • Mbak Kajol gak dibolehin keluar rumah sama mas Ajay Devghan mbak *cediiih.

      Wah, ditolak di bandara mana? bandara transit? seperti Jakarta atau Kuala Lumpur? alhamdulillah aku sama sekali gak masalah. Cukup berbekal print-an bukti visa aja. Ahlan bahkan cuma kasih lihat dari hape. Petugas cuma butuh nomor visa-nya untuk dicatat di stempel paspor (dan mungkin setelah terlebih dahulu di cek di komputer).

      Tapi sebelum itu memang kita harus isi form dulu, seolah-olah baru mau mengajukan VOA, cuma formnya kecil aja, dan daftar isiannya nggak banyak. Aku malah terkesan dengan petugas imigrasinya yang ramah. Sempat ketawa-ketiwi malah hehe.

  3. Kagak, dia udah di bandara di Hyderabad. dia langsung dari Surabaya, transit di Ssingapore. Padahal waktu itu aku sudah posting VOA online. Mungkin dia belum jodoh kelayapan di India.

    Ya, bukan hanya VOA yan, aku yang permanent resident ada perubahan sekarang. Agak ribet. Perubahan mulai Januari 2015 kemarin.

    • Waduh, sayang banget ya. Mungkin petugas imigrasinya ketat di sana ya, atau si penumpangya ada masalah yang dia gak ceritakan. Gak ada tiket pulang kali? atau? semoga dia kelak berkesempatan ke India 🙂

    • Makasih Muse 😀

      Makanannya? huaaaaa ini yang bikin aku pingin pulang sejak hari pertama sampe buahahaha. Penuh kari, dimana-mana kari, bahkan di resto cepat saji kayak McD dan KFC pun kari! seminggu terakhir aku lebih memilih makan buah, cokelat atau biskuit hehe, dari jauh ngeliat kari sudah mual. Karinya bumbunya hmmmm aduuuh begitulah. Kalo kari masakan ibuk sih enak hehe. Dan, alhamdulillah aku kena diarenya pas pulang begitu sampe di KL. Soalnya di KL sentral aku makan sambel banyak hehehehe

  4. Kajol eyeliner-nya Oriflame, Oom? *dibahas* 😆
    Wah udah banyak nih blogger yg main2 ke India, tp melihat dr sudut pandang yg berbeda. Ayo Oom tak tunggu postingannya 😀

    • Mengenai ini aku nggak bisa memastikan mbak 🙂 tapi kalau aku baca bukunya Agustinus Wibowo, dia ke India trus udahnya ke Pakistan, tidak ada masalah apa-apa. Cuma yang aku denger, jika ingin ke India dan Pakistan dalam waktu berdekatan, apply visa Pakistan dulu, baru apply visa India. Begitu 🙂

  5. Omnduut…ini pertama buka blognya.heeheee …Salam kenal..mau dibaca satu persatu isinya.Seninya ngajuin visa ke India itu ngisi formnya ga pernah sekali jadi dan bulak-balik save n temporary exit.haahaahaa..ada aja salah ngisinya.bisa kurang satu huruflah,kurang 0 di no telp.atau udah bener ngisinya dan disave temporary exit,tp pas dibuka lagi lho koq ada yg hrs di ubah lagi.tapi dari semua isian yg paling lucu buat aku.itu tu..visible identification marks.heeeheehee

    • Waah terima kasih sudah berkunjung ke blog Omnduut mbak. 😀 hihihi, iya yang visible identification emang yang paling cetaaaar hwhwhwhw

  6. Visa India mahalnyaaa… Nggak bisa ditawar apaaa. Pas di Sri Lanka ketemu ibu-ibu Jerman, cerita tadinya mau ke India tapi ngga jadi gegara visanya mahal wkwkwk…

  7. Wah membantu bgt mas tulisannya, kebetulan bln dpn aq k india, sendiri pula, agak bngung ngisi visanya takut ditolak gara2 salah isi, btw aq mau tnya, apply visanya apa boleh seminggu sebelum kedatangan d india? Soalnya tertulis minimal 4 hari di web, aq jalan ke malay dulu soalnya, makasih, mohon dijawab

    • Sama mas Hari, aku juga sebelum ke India habisin waktu seminggu di Malaysia. 🙂 gak masalah kok tinggal ketika pengisiannya, di bagian kapan kita akan tiba di India itu yang harus diperhatikan.

      Wuih ke mana aja di Indianya? have a great journey ya. Jangan lupa stok kesabaran yang banyak xixixixi

      Note : Aku apply hmm 2 minggu atau 3 minggu ya. Temenku apply tepat 1 minggu sebelum keberangkatan. Karena 1 hari jadi, so gampang 🙂 bahkan kayaknya 2 hari sebelum berangkat juga bisa haha cuma beresiko kalo ngepas hari libur takutnya kedutaan gak buka :p

      • nah aq pas libur lebaran awal sampe sana,haha, aq sampek kirim email ke e-tvoa, memastikan klo gak harus H-4, soalnya temenku abis dari india bilang gitu, klo seminggu nanti bisa ditolak, makasih infonya mas,
        wah btw ikut postcrossing jg ya? aq udah dapet 24 postcard trus vakum mas, soalnya yang kirim negara itu2 aja(eropa/usa), aq kan pengennya tiap negara ada 1 postcard, sering aq kirim message/direct swap, tapi 80% mreka gak respon, itulah alasan saya tidak meneruskan postcrossing
        maaf OOT, hehe

    • Kalo temennya bilang pasti ditolak menurutku agak ngaco juga sih. Hehe, kemungkinan ditolak pasti ada walau kecil. Itupun menurutku karena faktor-faktor lain. Misalnya kelengkapan berkas yang diperlukan kurang dsb.

      Aku sampe 80-an aja di postcrossing hwhwhw sekarang udah stop. Yup, dapetnya dari negara itu-itu aja ahahahaha

  8. Baca ini malam2 ngikik2 sendiri (eh kok agak nakutin yah?!). Senang dgn gaya bahasanya yg nggak njelimet dan lucu. Salam kenal, Om!

  9. Mas, mo tanya, kl pernah mengunjungi Pakistan, Bangladesh, apkh hrs jujur diinputkn d form pengisian? Khawatir direject gtu, soalnya mereka kan berkonflik y…. Penah jg mngunjungi India&tdk bermasalah. Dulu wktu smpai di imigrasi dtanya mcm2 g dg memegang eVOA tourist India? Mhn sharingnya, mks!

    • Hmm ini agak berat pertanyaannya. Terus terang aku sendiri tidak tahu persis jawabannya namun menurutku ambil amannya bilang aja belum pernah. Kenapa? karena apply e-Visa India itu kan tidak harus kasih lihat paspor. Kecenderungan Visa direject lebih besar jika pernah berkunjung ke Pakistan. But, cmiiw ya. Nanti aku tanya ke grup traveling dan aku update jawabannya.

  10. Mas, saya mengurusi visa orang lain untuk ke India dan saya tidak tahu berkas2 apa saja yang dibutuhkan untuk kantor imigrasi di India. Apakah hanya membawa bukti email nya saja? Atau butuh dokumen2 lain seperti copy KTP, copy KK, surat referensi dll? Mohon bantuannya segera yaa hehehe. Saya tidak ingin salah memberikan informasi.

    • Halo mbak Audrey. Untuk mengurus Visa langsung di kedutaan besar India syaratnya kurang lebih sama mbak dengan pengurusan Visa secara online. Bahkan ada cara yang lebih praktis yakni melakukan pendaftaran di websitenya, nah ketika sudah berhasil, maka tinggal datang ke kantor kedutaan dengan membawa berkas yang diminta. Jadi gak harus isi-isi lagi di sana.

      Silakan cek di blog ini mbak untuk pembuatan Visa India langsung ke kedutaan. Blognya Ariev nih 🙂 http://backpackstory.me/2013/01/13/visa-india-sehari-langsung-jadi/

      • Terimakasih banyak infonya. Tapi maksud saya untuk e-Tourist Visa hehehe. Kalau e-TV tidak diperlukan berkas lainnya kah? Hanya print email nya saja yaa? Sudah granted visa nya tapi mereka bingung apa ke India nya butuh dokumen2 lainnya atau hanya email nomor visanya. hehehe

    • Oh maksudnya gitu ya hehehe.

      Sesampai di India nggak perlu dokumen lain mbak. Cukup kasih lihat cetakan (dalam kasus temanku bahkan dari hape aja tanpa cetak) ke petugas imigrasi.
      Cuma waktu itu aku tetap bawa pas foto (kebetulan aja punya, jadinya dibawa, nggak dipersiapkan khusus kok) dan nyatanya nggak ditanyain 🙂

      Aku cuma ditanya berapa lama akan ke India. Ke mana aja (ini mah dia nanya kayak temen, bukan kayak menginterogasi). Ujung-ujungnya dia bilang, “welcome to India” 🙂 baik petugasnya mah.

      • Hahaha wah makasih banyak loh, Mas infonya sangat membantu. Saya sempat kebingungan dan deg-degan juga karena takutnya informasi yang sy berikan k orang lain salah dan dia repot disananya krn kurang dokumen hehehe. Saya juga ikut senang kemarin2 dengar visanya sudah granted.

      • Oh iya saya juga mau tanya, kalau loketnya itu nanti beda yaa? Trus disananya cuma di cek sidik jari dan scan mata juga ya sy baca2 dr sumber lain. Soalnya yg mau perginya belum pernah keluar negeri jadi dia bingung harus bagaimana hehe

    • Sama-sama mbak, senang jika tulisan ini dapat bermanfaat.

      Untuk konter imigrasinya iya beda-beda. Seingatku ada beberapa. Ada yang khusus turis asing, atau juga ada yang khusus paspor negara SAARC Countries (lihat tahap 4).

      Nggak sidik jadi, tapi semua telapak tangan discan sama mereka hahaha. Dan iya betul ada scan mata juga.

  11. Alhamdulillah Mas, kmr krg 24 jam e-visa India granted, kmr sy tulis pernah kunjungi Pakistan gpp jg. Seneng banget dpt pengalaman pertama, stl pembayaran sehari itu penuh kekhawtiran tp akhrnya granted jg. Trims artikelnya Mas, sangat membantu….

  12. Hallo slm kenal ya, sangat bermanfaat tulisanx hehehe kebetulan
    Sedang apply tvoa, sy apply 10 hari sblm berangkt apakah tidak bermasalh? Saya takut di tolak di sana trimakash

  13. Aku ada rencana ke mumbai tgl 3 bulan nov, klo ada rencana yg sama, aku boleh gabung ga? Coz ini pertama kali aku ke india, thanks

    • Halo 🙂 wah sayangnya aku udah selesai ke Indianya 🙂 coba kontak temen-temen di komunitas traveling (seperti “Backpacker Dunia” atau “Backpacker International”) siapa tahu ada yang kebetulan mau ke India di tanggal segitu. 🙂

  14. Hallo, thank u infonya. Mau nanya donk, aku ngga ada kartu kredit nih, berarti kan mesti pake punya saudara. Prosesnya gimana ya? Trs kalo misal aku mau pergi desember akhir, kira2 paling pas bikin VOA nya kapan? 🙂

    • Halo mbak Ruth makasih sudah mampir di blog omnduut. Mengenai pemakaian cc orang lain gak masalah mbak 🙂 temenku pake ccku dan gak ditanya apapun. Kalao berangkat Desember bisa apply sebulan hingga seminggu sebelum berangkat. 🙂

  15. mlm..om..slm kenal..aq lg cari info VOA ke india..eeh nemu siom ndut..hehe..mo tny nee..kl qt transit dikuala lumpur. apa hrs punya visa malaysia jg??

    • Halo Adex. Terima kasih sudah mampir ke blog Omnduut ya 🙂

      Untuk negara yang tergabung di ASEAN, tidak perlu visa. Beberapa negara lain di luar ASEAN ada juga yang gak butuh Visa. Semoga jawabannya membantu.

      • Haloo ade kpn rencana ke indiax? Sy baru balik octbr kmrn rencana berangkat lg soalx mw ke tajmahal kmrn blm sempat kali aja bisa gabung

      • oom..mksh atas jwbnnya..sngt membantu..hehe..tp ada satu lg mo nanya nee blh yaaa…
        kl buat pembayaran ke e voa qt g punya kartu kredit gmn? bs pake transfer via ATM ga?? trs kl g bs pke ATM..qt kudu gmn??

      • mbairma..mo kesana lagi????..yuuk breng..mbairma tinggal didmn? aq jg lg cri temen..rencana pertengahan des..
        kl mo ngobrol lbh lanjut ke fb ku az yaa..fatheemah azha moment..ditungguuu..

  16. seneng bgt baca tulisannya om.
    tp sy bingung dgn cara pembayarannya.
    sy ga punya cc dan ga pernah pake cc.
    mhn dijelaskan lebih lanjut mas.
    kalo emg bisa pinjem cc punya temen, nanti bayarnya gmn? lewat transferkah atau bgmn? mhn dijelaskan caranya ya. makasih.

    • Halo mbak, makasih sudah mampir ya. Jika gak punya CC bisa mengaktifkan kartu debit bank mandiri atau cimb niaga yang bisa dialihfungsikan menjadi cc.

      Jika nggak, bisa pinjen cc temennya, nanti tinggal transfer ke temannya. Atau juga bisa pake jasa pembayaran cc yg banyak diinternet 🙂 paling bayar ree sekian persen dari nominalnya. Semangaaaatttt

  17. Makasih buat jwbnnya, nanya lgi boleh ya 😀
    Klo apply visa di kedutaan kan harus menyertakan print out rekening koran dr bank 3 bln terakhir, nah klo apply visa online perlu itu juga ngga? Trmksh

  18. Makasih buat jawabannya, nanya lagi boleh ya 😀
    Kalo apply visa di kedutaan kan harus menyertakan print out rekening koran dari bank 3 bln terakhir, nah klo apply visa online perlu ngga?

  19. Seneng kali baca pengalaman omndut 😊, saya mau berangkat tgl 23/12/3015, msh sibuk ngurus visa dan bnyk bingungnha, ini pertama kali saya, minta ampun banyaknya ya isi formnya, untung ada omndut 😀.oya katanya pembayaran kalau yg nggk punya cc bisa pakai debit card (yg sdh vbv atau 3D secure).. ribet nasib nggk punya cc 😭

  20. Senang baca pengalaman punya omndut 😀, saya mau berangkat tgl 23 Dec ini, tinggal ngurus visanya sptnya kok banyak skali ya yg hrs di isi, untung ada omndut hehe.. cuma saya nggak punya cc 😭, tp katanya ada pembayaran yg pakai debit card yg sdh vbv atau 3D secure.. susyah nasib cari2 yg punya cc.. kalau cari jasa cc apa bisa di percaya?

    • Waah bentar lagi mau ke India. Ikuuuut hahaha.

      Iya betul, jika tidak punya CC bisa pakai DC yang sudah VHV. Jasa penggunaan CC cukup terpercaya kok 🙂
      Blognya baru ya? nanti diupdate catatan perjalanan selama di India-nya yaaaa.

      • Haha once again.. senaaaangg sekali baca replynya omndut, ramah dan banyak senyum 😁😁, barusan saya selesai urus visa, hampir sehari ngotak atik (puyeng.. akhirnya berhasil semua 😂😂.. photo by jpfg di hp, passport scan (pdf)jg by aplikasi.. mmglah untuuuung Android semakin canggih, so nggak ribet ke warnet atau kantor.. sudah di setujui semua yupiee.. tp tinggal pembayarannya 😯.. saya sdh browsing liat di internet, jasa cc ada dan terpercaya tp nunggu lama jg sekitaran 2-3 baru siap itupun nggak bisa langsung di pakai.. (aduh.. )btw.. saya sdh lama di WordPress cuma nggak aktif hehe.. tp ada omndut disini semua menarik cerita dan pengalamannya, saya mau follow deh 😁.. ayoo monggo kita berangkat lagi yookk ke india 😁

      • Halloo omnduut 😀.. muncul lagi nih saya, hehe mau nanya satuu lagi, boleh ya, buat nambah keyakinan dan kemantapan saya sebelum berangkat 😅😅.. saya mau nanya tentang mesin ATM di india sana, saya cuma punya Kartu Debit Mandiri biasa (ada logo Visa), kira2 bisa digunakan nggak ya? Kata petugas bank sih bisa asal ada logo Visa atau Plus.. loh kayaknya di india apa sama gitu ada logo Plus atau Visa? Dan kata mereka setiap penarikan akan di potong 20. 000. Nggak apa2 sih di potong segitu, yang penting kartunya ini bisa di pakai apa enggak ya? Kalau enggak nangislah saya di sana ngutang sama siapa hehehe

      • Hahaha boleh-boleh, muncul aja sering-sering *gelarkarpetpink* hihihi

        Tenaaang, kartu ATM Mandiri bisa dipake kok. Aku pas ke sana juga pake Mandiri dan iya potongannya sekitar 20 ribuan. 🙂

        Coba baca komenku yang di bagian bawah (yang menjawab pertanyaan Irma, kebetulan di hari ini juga kita lagi ngomongin kartu ATM hehehehe.

        Jangan lupa, salam chayang chelalu buat mbak Kajol *dibahas

      • ** hehe makasi yang buanyak ya omnduut sama bantuan info2nya, kebetulan sy sdh baca balasan2 punya Irma, hnya agak bingung (garuk2 kepala)sama logo yg spt “teletubbies” spt apa. (Sdh ketemu 😊).. nnti kalau ketemu mbk Kajol sy salamkan deh dari omnduut yg maniez 😀

    • Huaaa tolong sampaikan saja salamku untuk mbak Kajol ya. Jangan lupa salamnya sambil joget keliling pohon hwhwhw.

      Mengenai pembayaran, coba minta bantu temen yang punya CC. Atau pakai jasa pembayaran CC itu sih, aku belom pernah pakai tapi beberapa teman sudah dan terpercaya 🙂

      Bener loh ya. Ditunggu update-an ceritanya di India. Acha acha acha hehehe

      • Wkwkwkkk ok lah jgn kuatir itu, saya sampaikan salamnya ke mbk Kajol sambil nari2 keliling pohon hehehee..

        Ya saya coba juga sih nnti spt saran omndut pakai jasa pembayaran cc 😁

        Haha acha acha hai.. achi bhaat haiii.. ya saya usaha’in kumpulin cerita ya nanti 😀😀.. thanku ya omndut

  21. Haloo..aku lagi nih 😀 udh ke bank mandiri buat nanya2 soal kartu debit yg diaktifkan jd CC dan udh aku jelasin ke CS-nya tujuanku buat bayar visa, tp sama sekali ngga membantu deh 😦 atau mungkin CSnya yg kurang paham n kurang pengalaman ya?? Itu sama dengan debit online ngga sih? Bilangnya cm bisa buat belanja online aja. Ya udahlah pinjem CC sodara atau temen aja 😀 ngga ribet ^^

  22. Total berapa duit mas broke India? ak rencana januari dari kuala lumpur ke hyderabad.
    Btw ulasannya menarik dan informatif. Jadi gag sabar menuju negerinya tuan takur. Bisa jadi pembelajaran nih blog mu, buat aku yg masih newbie di dunia blog 🙂

  23. Mas, waktu nyampe di india ditanya2 ngga sama pihak imigrasi soal uang saku? Soalnya tmnku pesen aku mesti nyiapin uang cash 300-500 usd buat jaga2 klo ditanya sama pihak imigrasi

    • Aku dan kedua temanku sama sekali nggak ditanyain soal uang. Jikapun ditanyain aku sudah punya jawabannya, “Aku tidak membawa USD dan rupe sedikitpun, jika kau tak percaya kau bisa ikut aku ke mesin ATM dan aku akan menarik dan memperlihatkan saldoku di sana” :))

    • Allahu Akbar, *sujud syukur* *menangis teharu dibilang ganteng* muahahahaha.

      ATM logo apa saja bisa dipake mbak, mau VISA atau Master bisa semua 🙂 asal disesuaikan dengan mesin ATMnya. Samalah, di India juga banyak banknya. Aku sih paling sering narik di State bank of India (yang logonya kayak antenanya teletubbies muahahaha). Tapi bank lain juga pernah.

      Untuk biaya penarikan, karena dulu aku pake Mandiri, jadi biaya tarik tunai di ATM itu Rp.25.000 per sekali penarikan. Nah kalo narik aku biasanya langsung ambil banyak. Seingetku di India ada 3 kali aku narik. Asyiklah karena kurs jual belinya rendah, dengan biaya adm segitu tetep aja rupee terasa murah :))

      • Hahahahaha benaran udah ganteng ramah baik hati pula, aq kmrn lihatx bnyk bank of punjap di dehli semua bank di india bisa di pakai buat narik? Soal thn dpn mw berangkt lg, aq kan dari daerah gak ada money changer yg sediakn rupe, berangkt kmrn nitip teman yg stay jkt untuk nukar rupex mksh ya…

        • *pingsan* <—kebanyakan dipuji lol lol lol

          Sama, aku juga dari Palembang yang gak ada money changer yang stok rupe. Sama sekali gak bawa rupe waktu itu hahaha. Menurutku 70 sd 80 % ATM bank di sana bisa dipake buat narik duit ATM kita. Pernah sih aku gagal narik, apa karena ATMnya gak cocok atau aku lupa baca bismillah waktu itu hahaha. Tenang aja, bank of India atau state bank of India ATMnya menurutku banyak *jangan lupa antena teletubbies logonya hwhwhwhw*

          • Bahahahaha iya mksh bnyk sekali aq dpt info dr mas ganteng hehehe aq doakn dpt rejeki bnyk biar bareng ke india lg thn dpn amin di pastikn sepanjang perjalanan gk bakaln boring bakal happy terus nih soalx kocak hahahaha

      • Makasih adik manis nan kiyut *eh hahaha

        Amiiin makasih doanya, doa yang sama juga buat kamu. Pokoknya semakin banyak aku mengunjungi tempat baru, semakin banyak pula pengalaman yang dapat aku ceritakan :)) amiiiinnn insyaAllah tahun depan ke India lagi *mestakung*

        Ahahahaha aku kan wakil ketua jamaah kocakmiyah

  24. pagi om…saya udah mendapatkan aplikasi ID saya, pilih pay later karna saat itu saya blum bs pay now, saat saya mau bayar tapi pembayaran gagal, besoknya saya ulang kembali mau bayar dan katanya sudah melebihi jumlah pembayaran.dan please fill refres aplication, maksudnya apa ya. apa saya harus mulai dari awal kembali.. mohon bantuannya

  25. Ping balik: 7 “Kejutan” di 24 Jam Pertama di India |

  26. Salam kenal mas omnduut. Saya mau tanya2 nih. Tgl 13 Januari saya bakal terbang ke india. Saya mau apply regular turis visa. Pertanyaan saya, klu saya applynya di tgl 4 ga masalah kan? Soalnya saya pernah baca tulisan seseorang yg bilang utk apply visa reguler india tidak boleh lebih dr 2 minggu dr tgl kedatangan di india.

    • Halo mbak Andina 🙂 terima kasih sudah mampir. Sebagai gambaran, aku apply visa secara online 1 bulan sebelum waktu keberangkatan, dan temanku apply Visa 1 minggu sebelum keberangkatan. Aman semua 🙂

  27. Halo omndut yang blognya sangat membantu. Mau nanya kalo bikin TVoaA harus punya tiket pulang pergi apa gak? Soalnya saya blm tau mau stay disana berapa hari tapi kemungkinan seminggu sih

  28. Sama petugas imigrasinya gak ditanyain om tiket ppnya? Terus disuruh nunjukin rekening koran gak pas disana? Maaf ya banyak tanya maklum newbie banget hehehe

  29. hallo omndut gmn nya sya kan udah punya id tpi saat melakukan pembyaran ko mlah id of brith sya ga di tmukan pdahal sya bru aja dpat aplication id

    • Halo Ipong. Jika begitu, artinya ada kelengkapan form yang masih kurang. Caranya balik lagi ke halaman yang belum lengkap, cek lagi apakah ada masalah (format yang tidak sesuai) mengenai penulisan tanggal lahirnya. Catat no ID-nya, sehingga tidak perlu mengulang dari awal. 🙂

Tinggalkan Balasan ke Nur Batalkan balasan