Salah satu hikmah terbesar yang aku dapatkan dari kegiatan Kelas Inspirasi beberapa waktu lalu adalah aku dapat mengunjungi galeri Al-Quran raksasa yang terdapat di kawasan Gandus ini. Terus terang, awalnya agak misuh-misuh begitu tahu aku akan menjadi relawan Kelas Inspirasi di sekolah yang jaraknya cukup jauh. Namun, Allah Swt maha baik. Keinginan lama untuk mengunjungi galeri Al-Quran ini dapat tercapai seiring pelaksanaan Kelas Inspirasi tersebut. Coba kalau nggak mendapatkan lokasi sekolah di Gandus, entah kapan bisa berkesempatan melihat langsung Al-Quran raksasa yang sudah mendapatkan Rekor Muri ini.
Begitu pelaksanaan Kelas Inspirasi selesai, kami langsung menuju galeri kitab suci umat Islam yang bernama “Bait Al-Quran Al-Akbar” yang lokasinya tidak jauh dari SD Negeri 169 Gandus, tempat pelaksanaan Kelas Inspirasi. Bait Al-Quran Al-Akbar ini tepatnya berlokasi di Pesantren Al-Ikhsaniyah yang dipimpin oleh Ustad sekaligus politisi senayan Syofwatillah Mohzaib yang merupakan salah satu orang yang memprakarsai pembangunan Al-Quran ukir raksasa ini.
Jika sudah berada di kawasan Gandus, pesantren ini cukup mudah ditemukan karena papan petunjuk jalan tersedia tepat berada di persimpangan jalan menuju pesantren. Walau begitu, aku tidak melihat keberadaan transportasi umum. Yang aku ketahui pun, disana mobil pribadilah yang disulap menjadi kendaraan publik. Jadi, cara termudah menuju Pesantren Al-Ikhaniyah ini ialah dengan cara membawa kendaraan pribadi. Untuk lebih jelasnya, coba lihat denah sederhana yang aku bikin ini ya.
Pesantren Al-Ikhsaniyah tepat berada di pingir jalan. Walaupun tidak tersedia lahan parkir, namun kendaraan bisa diparkirkan di sepanjang badan jalan. Lokasinya sih sudah mendekati wilayah perkampungan/pemukiman warga ya, sehingga cukup aman dan tidak terlalu mengganggu jalan jika parkir di sekitaran gerbang pesantren. Dari jauh saja kemegahan bangunan setinggi 35 meter ini sudah nampak namun keindahan bait-bait suci Al-Quran yang diukir di kayu tembesu ini masih bersembunyi malu-malu. 🙂
Begitu masuk…. Subhanallah, keberadaan Bait Al-Quran Al-Akbar ini keindahannya jauh melebihi espektasiku yang selama ini gambarnya hanya aku lihat melalui dunia maya. Betul-betul indah! Aku tidak menyangka bahwa penataan galeri Al-quran-nya sudah ditata sedemikian baiknya. Bangunannya beratap sehingga pengunjung tidak akan kepanasan. Di tengah-tengah tersedia sebuah panggung yang cukup lebar. Cocok jika digunakan untuk seminar (walaupun kapasitas pengunjungnya tidak terlalu banyak). Di tengah-tengah galeri terdapat beberapa kolam berisi ikan dan kura-kura.
Selain itu, tepat di bawah Al-Quran terdapat sebuah kolam yang lebih besar berisi ikan-ikan yang juga berukuran besar. Dijamin, anak-anak akan betah berada di sini. Di sudut lain galeri ada pusat penjualan cinderamata. Ruang shalat dan toilet juga tersedia di sini dan keadaannya cukup baik.
Terdapat 315 potongan papan tembesu berukuran 177 x 140 sentimeter dimana dikedua sisinya diukir sehingga jumlah halamannya menjadi 630 halaman. Sudah cukup memuat 30 juz Al-Quran. Berapa banyak bahan baku yang dibutuhkan untuk membuat Al-Quran ini? Kurang lebih 40 meter kubik kayu tembesu dimana hal tersebut membutuhkan biaya mencapai 2 miliar rupiah dan proses pengerjaan selama 7 tahun! (dari tahun 2002 hingga 2008).
Dilihat dari depan, Al-Quran ini hanya terdiri dari beberapa sisi saja. Namun, masing-masing ukiran dapat dibolak-balik. Selain itu, pengunjung bisa masuk ke bagian dalam Al-Quran dan silahkan berkelana ke dalam labirin Al-Quran raksasa ini 🙂 Keren sekali!

Diperankan oleh 3 model relawan Kelas Inspirasi 🙂 kelihatan kan di bagian dalamnya galeri ukirnya masih banyak?
Oh ya, awalnya potongan-potongan lembar Al-Quran ini dipamerkan di Masjid Agung Palembang. Setelah semuanya lengkap, barulah semuanya dipindahkan dan dibangun galeri yang seperti adanya sekarang. Bait Al-Quran Al-Akbar akhirnya diresmikan pada tanggal 30 Januari 2012 oleh presiden RI saat itu –Susilo Bambang Yudhoyono dalam pelaksanaan PUIC –Pertemuan Parlemen Negara Islam.
Indonesia dan Sumatera Selatan pada khususnya patut berbangga dengan keberadaan Al-Quran ukir terbesar di dunia ini. Keberadaan Bait Al-Quran Al-Akbar ini tidak hanya menarik perhatian pengunjung lokal namun juga wisatawan dunia yang penasaran akan keberadaan Al-Quran ukir ini. Berapa biaya untuk mengunjungi galeri ini? Tidak ada alias gratis! Namun, tersedia kotak amal bagi pengunjung yang ingin membantu pemeliharaan Al-Quran ukir ini.
Pada kesempatan ini aku ingin menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Ustad Syofwatillah Mohzaib atas usaha beliau membangun Al-Bait Al-Akbar yang sangat membanggakan ini. Terima kasih juga aku sampaikan kepada pihak-pihak terkait yang turut membantu pembangunannya. Semoga Bait Al-Quran Al-Akbar dapat menarik lebih banyak pengunjung dan dapat menjadi salah satu objek wisata religi andalan Sumatera Selatan khususnya kota Palembang. Oh ya karena menyatu sama pesantren tempat ini bisa dikunjungi kapan saja! 24 jam dalam sehari 7 hari dalam seminggu, loh! 🙂 Silahkan saksikan video ini untuk melihat Bait Al-Quran Al-Akbar secara lebih ‘dekat’ 🙂 kunjungi situs QuranAkbar.com dan FanPagesnya di sini untuk mendapatkan informasi lebih lengkap.
Subhanallah keren niaaan…moga bisa kesitu yaa tahun depan yan…
Amin amin insyaAllah 🙂
Masya Allah, benar-benar bagus. Semoga suatu saat saya bisa berkunjung ke sana untuk melihatnya
Amiiin 🙂 semoga dapat berkunjung dalam waktu dekat 🙂
Kereeen banget. Kapan2 pengin deh ke sana yan
Hayoo hayoo ditunggu mbak 🙂
subhanallah, keren banget baitul quran nya! semoga ada rejeki & umur utk silaturahmi kesana 🙂
Amiin 🙂 ditunggu kehadirannya di Palembang mas Fahmi.
dan uni baru tau..:(
Aku udah tahu lama, tapi baru berkesempatan kesana baru kali ini aja, Uni 🙂
Kalau saya melihat foto-foto itu lebih dari sekadar takjub om, tapi merinding. Masih menunggu waktu yang pas untuk susur darat Sumatera 🙂
Semoga bisa berkesempatan datang ke sini ya 🙂
Insya Allah, dan must be 😀
ah.. om dari kelompok berapa kelas inpirasinya kemarin??
kita g ketemu ya om… 😦
Aku udah cari-cari Dyaz, cuma kok gak nemu ya >.<
Aku nanya ke Agung (Fasilitator) sama Saiful (Videografer), "kenal sama Dyaz, gak?" soalnya aku lihat nama Dyaz di daftar relawan. Mereka juga gak yakin yang mana Dyaz haha. Next, insyaAllah aku ikutan lagi. Aku dulu di kelompok 9 😉
aku kemren sempet ngundurin diri om… hahaha, tapi H-1 panitia minta tolong jadi masuk lagi. dapet di kelompok 17 😀
pas refleksi juga g sempet dateng om 😀
masih di palembang om?
Kelompok kami pada awalnya malah gak ada relawan videografer, jadi fasil dan aku udah siap-siap merangkap jadi bagian dokumentasi hehe, eh tahunya ada temennya si Agung. Jadi ada deh videografernya. Nah pantes kan gak keliatan, soalnya pas refleksi juga aku cari2 tuh. Yup, masih di Palembang aku.
hehehe. bolehlah kapan2.. bisa kopdaran 😀 hehehe
Boleh boleh Dyaz. Aku gabung di grup Backpacker Dunia. Setiap bulan suka ada gathering. Atau juga grup Komunitas Postcrossing Indonesia 🙂 dalam waktu dekat akan ada kopdar juga 😀 let’s join us.
hayokk… buat ketemuan ajaaa… 😀 sesama blogger…
ada juga klo mau mampir di malam puisi palembang om..
tanggal 31 januari ini.. 😀
Aku gak gabung di Blogger Wong Kito, terlampau ‘eksklusif’ mereka hwhwhw. Ya nanti kalo ada kumpul-kumpul, insyaAllah aku kabarin.
oke om… 😀 dicatet…..
Ping balik: Kopdar Seru Bareng Artis KPI |
Subhanallah, indah sekali memang melihat Al-Quran raksasa ini. Kalau masuk ke sini apa harus dalam keadaan suci berwudlu dan wanita yg sedang haid apa bleh masuk?
Tidak ada aturan seperti itu Wan. Galeri ini memang berada di komplek pesantren, namun bagian depan dan terpisah. Siapapun boleh masuk ke sini asal berpakaian sopan 🙂
Subhanallah…
🙂
Lebaran tahun ini mudik ke Palembang sekaligus main ke tempat ini. Sekarang bayar Yan. Ada semacam tiketnya gitu. Ada petugas yang megang tiketnya gitu. 5000 per orang. Ya gpp juga sih, mungkin uangnya digunakan untuk pemeliharaan ya. Saat ke sana, kondisinya kayu-kayunya sudah ada yang mengelupas gitu, terus tulisan ayat-ayatnya yang warna emas itu terkesan kusam. Sayang juga sih kalo sampai rusak. Aku baru mau posting tulisan hasil berkunjung ke sini padahal kunjungannya sudah lewat sebulan yang lalu hahahaha
Sejak aku nulis tulisan ini, aku udah beberapa kali ke sana, dan emang sekarang sudah bayar mbak 🙂 at least resmi ya dia pake karcis. Dan memang kalo jalan ke atas, kayunya sudah mulai kusam dan jelek, semoga jadi perhatian pengelola.
Wah, bagus dan mengagumkan sekali omnduut galeri ini, Salut sama si empunya ide gemilang ini, semoga mendapat balasan pahala yang berlipatganda dari Allah, aamiin. Saya juga berterima kasih sudah disuguhi pemandangan alam Palembang yang indah, meski hanya melalui blognya omnduut…
Besok-besok ke Palembang langsung ya 🙂 nanti aku ajakin ke sini ^^
Terima kasih, insya Allah moga ada umur dan kesempatan, mas
Amin, ditunggu ya 🙂
Ping balik: Terkesima di Balaputra Dewa : Museum Uang Rp.10.000! |
Ping balik: Pesona di Ulu Kota Palembang : Kampung Al-Munawar |
wahhhh mengagumkan sekalii alqur’an nya yaaa
Iya 🙂