Bacaan

setiap anak terlahir istimewa – AMAZING FAY –

3651_10151851683016756_748645537_n

::: Amazing Fay :::
| 2013 | Penulis : Tian Arief & Efin Fintiana | Penyunting : Sheenchan |
| Perancang Sampul : Zee | Penata Letak : Shinta |
| Penerbit : PT. Lintas Kata | ISBN : 978-602-176-582-1 |
| 128 Hal | Harga Rp. 32.000,- | Skor ala Omnduut : 8.0/10 | Rating Goodreads : 4.0/5.0 |

Semua orangtua mengharapkan anak yang lucu, cerdas dan sehat. Namun, apa jadinya kalau yang tidak Anda harapkan menjadi kenyataan. Anak pertama dan satu-satunya yang dimiliki ternyata menyandang autisme?”*

Untaikan kata-kata itu tertulis di kaver belakang buku Amazing Fay. Buku bertema parenting yang ditulis oleh Tian Arief dan Efin Fintiana, pasangan orangtua yang dianugerahkan Tuhan seorang anak bernama Fay (Fairuz Khairunnisa) yang dalam proses tumbuh kembangnya ternyata di diagnosia menyandang autisme. Autistik sendiri ialah sebuah kondisi dimana penyandangnya akan mengalami, “…gangguan perkembangan berupa hambatan dalam interaksi sosial, komunikasi, dan kemampuan bermain.” Hal.4.

Fay

Fay lagi belajar pramuka. Foto diambil dari sini.

Aku pertama kali ‘mengenal’ Fay beberapa bulan lalu ketika tak sengaja membaca tulisan ayah Fay di blog mengenai kejadian saat Fay hilang dari rumah. Fay hilang ketika dititipkan di rumah seorang shadow teacher (guru pendamping). Kejadiannya begitu cepat, hanya sekejap ketika guru pendamping Fay ke kamar kecil. Terang saja kejadian itu membuat semua orang panik. Terlebih orang tua dan guru pendamping Fay. “Bahkan Bu Ida, sampai pingsan 3 kali karena bertanggung jawab atas hilangnya Fay” Hal.5.

“Orangtua mana yang tidak khawatir jika anaknya kabur tanpa kabar berita. Apalagi kamu, Fay, yang sekarang sudah gadis remaja. Penampilan fisikmu memang seorang wanita dewasa, namun jalan pikiranmu masih kekanak-kanakan. Belum mengerti bahaya dan kerasnya hidup ini.” Hal.5. Hingga pada akhirnya Fay berhasil ditemukan, berbagai pertanyaan muncul. Bagaimana Bisa? Bagaimana cara Fay bisa berpindah tempat yang jaraknya puluhan kilo meter dengan segala keterbatasan yang Fay miliki?

Kecurigaan orangtua Fay sebetulnya sudah terasa sejak Fay masih bayi. “…setiap disusui, kok kamu berbeda dengan bayi-bayi lainnya. Biasanya bayi yang sedang disusui matanya akan memandang ibunya. Tapi, kamu malah menghindarinya.” Hal.14. Namun, orangtua Fay tetap berperasangka baik. Kepastian akan kondisi Fay akhirnya diketahui setelah orangtua Fay berkonsultasi dengan dokter Ika, ahli psikiatri Anak di Bagian Tumbuh Kembang Anak RSCM. Pada saat itu dokter Ika berpesan, “janganlah terjebak untuk terus menelusuri penyebab mengapa Fay menyandang autis, tapi berkonsentrasilah untuk mengupayakan bagaimana mengatasinya.” Hal.17.

Gajah

Fay menggambar gajah.

Pada saat itulah orangtua Fay langsung mendaftarkan Fay untuk mengikuti terapis. Hal ini diharapkan mampu membantu Fay untuk mengenal dasar-dasar kemampuan dalam beraktifitas. Metode yang digunakan adalah ABA atau Lovaas. Metode yang dipopulerkan oleh psikolog asal Amerika Serikat. Namun, ada beberapa kelemahan dalam metode ini. “Betapa tidak, orangtua menyaksikan anaknya diperintah dan dibentak-bentak sedemikian rupa, agar menurut.” Hal.18. Menjadi miris takkala belakangan diketahui metode ini ternyata biasa digunakan untuk pelatihan anjing. 😦

Fay sempat bersekolah di sekolah umum dan naik ke kelas 2. Walau begitu, Fay harus mengulang kelas ketika pindah ke sekolah inklusi (sekolah terpadu). Namun, ada kesamaan diantara 2 sekolah tersebut. Fay sangat menonjol di pelajaran membaca dan menghitung! Bahkan kemampuan Fay jauh diatas rata-rata teman seusia lainnya. “…dengan mudah Fay bisa menyelesaikan soal-soal penjumlahan dan pengurangan dua angka hingga ratusan, tanpa angkanya terlebih dahulu diurut ke bawah!Hal.59. Amazing Fay!

Selain itu, Fay berbakat di bidang seni. Fay sangat mahir menggunakan program komputer untuk menggambar. Fay juga biasa melukis di atas kertas. Di lain waktu, Fay terampil membuat rajutan/anyaman. Membaca Amazing Fay ini, aku diingatkan kembali sebuah fakta bahwa jelas setiap anak itu terlahir istimewa. Apapun keadaannya dan bagaimanapun kondisinya. Kepandaian-kepandaian Fay dalam beberapa mata pelajaran dan bidang seni kembali mengingatkanku akan semangat edukasi yang ditawarkan oleh film Taara Zameer Par bahwa Every child is special.

Komputer

Fay menggambar menggunakan komputer. Foto diambil dari sini.

Masih banyak kisah-kisah Fay yang ditawarkan oleh buku Amazing Fay ini. Kesulitan-kesulitan yang dialami orang tua Fay dalam mendidik buah hati mereka, secara tidak langsung memperlihatkan kepada kita semua bahwa tidak ada yang tidak mungkin dapat dimengerti oleh seseorang anak penyandang autisme seperti Fay. Dengan kesabaran dan rasa sayang, perlahan Fay mulai banyak mengerti hal-hal yang dapat dilakukan dan hal-hal yang seharusnya tidak dilakukan. Walaupun semuanya butuh proses yang tidak sebentar. Ya, sewaktu-waktu Fay memang masih sulit untuk diatur. Walaupun hal-hal sepeleh seperti jangan berlama-lama di kamar mandi atau kebiasaan Fay yang sering membahayakan dirinya sendiri (bermain gunting dan api misalnya).

Lalu, bagaimana tanggapan orang sekitar terhadap Fay? Beruntung, orang-orang yang berada di lingkungan Fay (bisa dikatakan hampir) semua menyayanginya. Baik itu keluarga, tetangga ataupun teman-teman di sekolah. ”…para tetangga dapat diibaratkan ’pagar sosial’, karena semua mengenalmu, Fay. Bahkan turut menjagamu.”  Hal.5. Walau begitu, anggapan miring dari segelintir orang pernah juga diterima oleh orangtua Fay. Seperti komentar, ”…maaf, apa putri Anda mengalami gangguan mental?” Hal.61. Di lain kesempatan, Fay pun pernah menerima surat kaleng yang dimasukkan ke kotak surat bertuliskan, ”Fay bego.”

Tentu, bukan hal mudah untuk menghadapi itu semua. Butuh stok kesabaran dan keikhlasan yang banyak agar bisa bersikap bijak. Dan, InsyaAllah, aku yakin orangtua Fay memiliki hal itu. ”Kami beranggapan, orang-orang yang bersikap seperti itu, bukanlah secara sengaja ingin menjahati Fay, melainkan orang-orang yang belum mengerti dengan kondisi Fay sebenarnya.” Hal.63.

Masih banyak lagi catatan keseharian Fay yang ditawarkan di buku Amazing Fay ini. Mulai dari kisah Fay yang mulai naksir cowok. 🙂 Di beberapa bagian kadang diperlihatkan juga kekhawatiran-kekhawatiran berlebihan dari orang tua Fay. Misalnya saja ketika menghadapi Fay yang mendapatkan mens pertama. Ternyata, Fay bisa mengatasi itu dengan baik. Fay juga semakin lama semakin bisa mandiri (Fay sudah bisa berpuasa di bulan Ramadhan loh). Seperti ketika mendapatkan luka, Fay bisa berinisiatif mengobati sendiri. Walaupun masih butuh bimbingan sesudahnya.

Gunung

Fay menggambar gunung. Foto diambil dari sini

Amazing Fay seperti halnya judul buku ini. Memang terasa amazing. Aku pribadi banyak sekali belajar dari buku ini. Pelajaran yang tak akan terurai jika harus disebutkan 🙂 Buku ini pun ditulis dengan baik. Bahasa yang digunakan cukup simpel namun terukur dan mengena. Hmm, maklum ya, ayah Fay kan jurnalis 🙂 Ibu Fay juga terampil menulis dan secara rutin menulis kisah Fay di blog Amazing Fay. Walau begitu, ada sedikit catatan terhadap buku ini. Menurutku, masih banyak hal-hal yang dapat dikembangkan dari cerita-cerita Fay.

Misalnya saja informasi seputar metode Lovaas di tulisan ”Masa Balita”. Itu sangat informatif dan menarik. Aku yakin, orangtua Fay tentu banyak mendapatkan informasi lain seputar bagaimana mendidik anak penyandang autisme seperti Fay (tentu dengan batasan kapasitas orangtua Fay yang bukan ahli psikologi). Nah, jika hal seperti itu lebih banyak ditulis, buku ini akan jauh lebih berbobot. Baik secara konten ataupun kuantitasnya (hihi, buku ini kurang gemuk ^^). Oh ya, kegemaran Fay melukis dan menganyam juga tidak banyak tertulis. Padahal, aku sangat penasaran bagaimana awal mulanya Fay bisa tertarik dalam hal seni. Apalagi untuk menyulam ya. Orang dewasa pun belum tentu bisa mengerjakannya. Fay hebat euy!

Terlepas dari itu semua, jelas sekali buku ini ditulis dengan rasa cinta. Rasa sayang yang besar dari orangtua kepada Fay sangat nyata terlihat dari bahasa-bahasa yang digunakan. Mungkin saja orang lain beranggapan bahwa orangtua Fay mau tidak mau merawat Fay karena mereka ditakdirkan menjadi orangtua Fay. ”Bukan karena, ’yah, mau gimana lagi, kami kan orang tuanya’”*. Namun, terlihat jelas bahwa mereka melakukan semuanya semata-mata didasari oleh rasa cinta kasih, kesabaran dan rasa sayang. Fay beruntung memiliki orangtua seperti Ayah Tian dan Bunda Efin yang luar biasa. Namun, dilain sisi, orangtua Fay pun tentu bahagia memiliki Fay yang istimewa, ”…karena Fay adalah anugerah.” *

Catatan : *kata-kata itu tertulis di sampul belakang buku Amazing Fay.

Iklan

26 komentar di “setiap anak terlahir istimewa – AMAZING FAY –

  1. pernah baca juga cerita fay yang dikatakan hilang itu.

    setiap anak….. seperti juga setiap kita…. pasti memiliki keistimewaan

    • Ketika ngelapak di MP dulu, aku cukup familiar dengan mas Tian Arief ini. Tapi nggak ‘temenan’ kayaknya 🙂 jadi, praktis baru tahu tentang Fay ketika Fay hilang dari rumah.

      Makasih komentarnya mas Rifki. 😉

  2. “… karena Fay adalah anugerah.”

    Bener bgt, krn namaku juga itu hahaha… tp serius, ceritanya menyentuh bgt ya.

    • Haaa belum nonton Rain Man. Padahal DVDnya udah ada. Hanya karena gak bisa diputar di DVD player jadi gak ketonton2 😦 kayaknya kudu nonton pake PC. Makasih sudah mengingatkan mas 🙂

  3. Saya malah belum tahu *ketinggalan berita -.-‘
    Salut buat keluarga mereka.waktu dolan ke SLB di solo, banyak anak yg jarang ditengok ortunya sendiri.kasihan.. 😦

    • Salah satu pegawai ayahku dulu juga punya anak berkebutuhan khusus mas Dee (LB). Beruntungnya, dia diasuh oleh orang tua yang sayang banget ke dia. Persis ayah dan bunda Fay ini. Pengalaman lainnya, aku pernah menjenguk kerabat yang sementara ‘diinapkan’ di RSJ. Di sana banyak banget nemu pasien yang ‘terbuang’ karena bertahun-tahun tak dijenguk keluarganya. Miris.

      • Ada filmnya yg bagus omm.film mandarin judulnya “hear me”.bagus, cocok buat omm yg romantis ^.^ ceritanya ttg cinta sesama LB (deaf).film ini yg memotivasi saya belajar sign language di Gerkatin Solo

    • Oooh aku tidak romantis orangnya mas Dee hahahahaha.
      *noted* semoga bisa nemu filmnya. Dulu aku juga bisa dikit-dikit komunikasi pake tangan ke anaknya pegawai ayahku itu. Tapi kayaknya itu sekedar komunikasi antara ibu dan anak (dan aku niru-niru) Nggak tahu itu bahasa isyarat yang biasa (resmi) digunakan atau nggak.

      Yang pasti kalo dia nanya ke ibunya tentang aku, dia berlagak menggunakan kacamata hahaha.

Jika ada yang perlu ditanyakan lebih lanjut, silakan berkomentar di bawah ini.

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s