::: Finding You :::
Kau Memang Tercipta Untukku
| 2013 | Penulis : Yudith Fabiola |
| Desain : Anthenrys | Editor : Mursyidah |
| Penerbit : PT. Bhuana Ilmu Komputer | ISBN : 9786022492610 |
| 235 Hal | Harga Rp. 46.000- | Skor ala Omnduut : 9.0/10 | Rating Goodreads : 4/5|
Sekar sangat benci kata-kata ‘perjodohan’. Baginya itu kata sial. Sejumput kata yang telah memisahkan hubungan antara ia dan Tedi –kekasihnya. Bayangkan, jalinan cinta yang terajut selama 3 tahun harus kandas takkala Tedi dijodohkan oleh orang tuanya dengan perempuan lain. Hati Sekar tercabik. Mahasiswa kedokteran gigi ini begitu berduka sampai berjanji tidak akan memikirkan laki-laki dalam waktu dekat. Dan, untuk menjernihkan pikiran dan meredakan hati yang mendidih, Sekar memilih untuk ikut ayahnya perjalanan dinas ke Suzhou. Sekar berharap, Suzhou dapat melipur hatinya.
Siapa sangka, di Suzhou lagi-lagi Sekar harus bertemu dengan laki-laki yang menggetarkan hatinya. Laki-laki berwajah tampan itu tak sengaja tertabrak ketika breakfast di hotel. Namun, Sekar ingat dengan janjinya terhadap diri sendiri. Ia masih menyimpan luka yang ditinggalkan dari seorang laki-laki. “Sekar terpana sesaat. Lelaki yang menabraknya mirip sekali dengan Kent Moran, aktor di film romantis yang pernah ditontonnya. Tinggi, hidung mancung, mata cokelat, muda, berambut ikal dan pirang. Namun, Sekar tidak mau larut dalam situasi sintimental, ia segera berlalu tanpa berkata-kata.” Hal.8.

Sudut kota Suzhou. Gambar dari sini.
Selepas perjalanan di Suzhou, Sekar kembali ke Bandung dan menjalani aktifitasnya sebagai mahasiswa. Kesibukan segera menyapa. Sekar harus berjuang agar bisa lulus dan wisuda tepat waktu. Ada beberapa ujian lagi yang harus ia tuntaskan. Bersama sahabatnya –Nining, Sekar menjalani hari dengan ‘normal’. Luka-lukanya masih ada, namun Nining selalu mampu membuat harinya ceria. Celetukan dan godaaan Nining mampu membuat harinya penuh warna. Termasuk ketika Nining berkata bahwa Dokter Danny yang tampan menyukainya. Benarkah? Ah, Sekar tak ambil pusing. Apalagi sisa-sisa luka masih mendekap batinnya.
Benar saja, Sekar merasa ada yang berbeda dari sikap Dokter Danny terhadapnya. Dosen satu itu sangat memperhatikan hal-hal detil yang ada pada dirinya. Padahal siapa Sekar? Ia tak lebih mahasiswa biasa. Namun, Sekar menyadari bahwa sosok Dokter Danny yang pendiam dan tergolong cuek sangat berbeda jika berinteraksi dengannya. Puncaknya ketika Dokter Danny menyelamatkan ujian Prostodonsia yang terancam diulang. Dokter Danny bahkan secara khusus mengawal Sekar ketika harus mencari rumah pasien untuk melakukan pemeriksaan akhir. Benarkah Dokter Danny menyukainya? Dan… apakah Sekar juga memiliki perasaan yang sama? Entahlah. Lagi-lagi perasaannya masih sulit untuk menerima cinta yang baru.
Pasca lulus ujian Prostodonsia, Sekar memiliki waktu luang sebelum ujian komprehensif. Di saat yang bersamaan, ia kedatangan sepupu yang tinggal di Belanda. Ketika mamanya meminta Sekar untuk menjadi guide bagi sepupu jauhnya, Sekar menerima saja. Ketika hari kedatangan tiba, Sekar pula yang menjemput di bandara. Untunglah sepupunya -Astya adalah pribadi yang menyenangkan. Tak butuh waktu lama untuk mereka menjadi akrab. Ternyata Astya tidak datang sendirian. Abangnya juga berencana untuk berlibur di Bandung. Hanya saja, karena terlambat naik pesawat, Abangnya berangkat di penerbangan selanjutnya. Ketika akhirnya dia tiba, betapa terkejutnya Sekar mendapati bahwa Abang Astya adalah lelaki yang ia jumpai di Suzhou. Lelaki mirip Kent Moran itu sepupunya! “Tak pernah terlintas dalam pikirannya bahwa Adiwyasa adalah sepupunya. Tak pernah terpikir juga akan bertemu dengan lelaki itu lagi. Sekar bahkan tidak ingat nama aslinya… Ada perasaan senang yang tak Sekar mengerti ketika bersua lagi dengannya.” Hal.70.
Sekar tidak memungkiri bahwa ada perasaan istimewa di hatinya terhadap Adi. Namun disaat yang bersamaan, diantara interaksi dan komunikasi mereka berdua, Sekar tak mengerti mengapa Adi bersikap sangat menyebalkan. Berulang kali Adi menyindirnya sebagai anak yang manja. Sekar tidak suka dianggap begitu. Ternyata Adi sengaja melakukan itu semua. Adi senang melihat Sekar marah kepadanya. Menurut Adi, Sekar akan nampak lebih cantik ketika sedang marah. Yup, Adi pun sesungguhnya menyukai Sekar. Bahkan itu sudah terjadi ketika mereka bertemu di Suzhou. Jauh sebelum dia mengetahui bahwa Sekar adalah sepupunya.

Astya dan Adi sempat berlibur ke Lembang. Gambar dari sini.
Sebuah fakta akhirnya terkuak. Ternyata Sekar dan Adi dijodohkan! Perasaan Sekar berkecamuk tak tentu arah. Ia bingung harus merasa senang atau sedih. Adi adalah lelaki yang menarik. Namun, mendengar kata-kata “perjodohan” Sekar kembali teringat luka lama. “Sekarang bukan zaman Siti Nurbaya, you know! Kita bisa memilih sendiri seseorang yang akan menjadi teman hidup kita selamanya. Lagi pula, seperti tak laku saja sampai harus dijodohkan,” ujar Sekar sarkastis. Selain itu, bagaimana dengan Dokter Danny? Mengapa Sekar mendadak memikirkan dosen tampan itu? Apa yang harus Sekar pilih? Cinta Adi yang pasti namun berlandas perjodohan, atau Dokter Danny yang bahkan ia tak pernah bisa dipastikan apakah benar Dokter Danny mencintainya?
Finding You adalah novel yang sangat istimewa. Jujur saja, aku sangat jarang membaca novel bertema percintaan. Novel ini pun dibeli dengan perasaan ringan tanpa ada espektasi apapun. Bahkan aku tak tahu ini novel tentang apa! Aku juga bahkan tidak membaca ulasan singkat dibelakang kaver! Aku memutuskan membeli buku ini hanya karena aku mengenal penulisnya sebagai blogger di multiply dulu. Namun, ternyata hasilnya mengejutkan! Ini novel yang sangat apik. Penulis mampu menghadirkan kisah cinta tanpa harus menye-menye atau berlebay-ria.
Finding You bersetting di 3 kota dan negara berbeda. Suzhou, Bandung dan Singapura. Namun, karena penulis sudah pernah mengunjungi kota-kota tersebut (bahkan penulis tinggal di Singapura), tak heran jika penggambaran latar sangat mumpuni. Kita seolah-olah diajak berkeliling di kota-kota tersebut. Novel ini juga berlatar belakang dunia kesehatan. Beberapa istilah kedokteran digunakan namun hebatnya tetap menarik disimak (lagi pula ada kamus singkat di halaman belakang novel). Wajar saja, karena penulis juga pernah menempuh pendidikan di fakultas kedokteran gigi. Hal ini menjadikan Finding You semakin bermutu!
Mengetahui aku membeli novel ini, penulis lantas menitipkan sebuah pesan, “siap menerima kritik sepedas apapun.” Tapi sayangnya aku tidak bisa memberikan kritikan apapun. Sekali lagi, aku sangat menikmati novel ini. (walau di sisi lain, ketika membaca novel ini aku menjadi galau segalau-galaunya –you know what I mean, lol). Terlepas dari aku mengenal penulisnya, tapi penilaianku sama sekali tak “terpengaruh” hal-hal tersebut. Aku pembaca yang fair. Aku juga tak berhak menjustifikasi sebuah karya bagus atau tidak. Apa yang menjadi landasanku selama membuat ulasan (baik film atau novel) adalah seberapa aku enjoy ketika menikmatinya (jadi skor yang selama ini aku berikan berlandaskan hal tersebut). Itu saja… sebuah karya bisa menjadi berbeda dimataku jika ada hal-hal dari karya tersebut yang sangat berhubungan erat dengan perasaanku ketika menikmatinya. Simpel, kan? 🙂

Danau Jinji. Epilog yang keren itu berlangsung di tempat ini. Gambar dari sini.
Finding You bukanlah novel yang menawarkan kisah inspiratif yang bisa menggugah hati pembacanya. Tapi, apa yang ditawarkan novel ini sangat dekat dengan kehidupan sehari-hati. Tentang hati, cinta dan sekelumit kisah perjodohan (yang masih banyak terjadi hingga sekarang). Oh ya, jika tetap harus ada hal-hal ‘lucu’ di novel ini adalah aku cuma agak geli ketika mengetahui nama klinik Dokter Danny. Juga, aku harap Nining juga mendapatkan “porsi” yang cukup di akhir cerita. Tapi, tak mengapa juga. Toh masing-masing pembaca mempunyai imajinasi masing-masing, kan? Aku menyukai setiap segmen di novel ini. Terutama bagian epilognya. Bagian yang aku baca berulang-ulang hingga jatuh tertidur. Hahaha 🙂 terakhir aku merasakan hal yang sama ketika membaca Travellousnya Andrei Budiman. Epilog yang menghangatkan hati. #eaaa 😉
Akhirnya… selamat menikmati Finding You. Siapa tahu kelak kita berjumpa dengan seseorang dan kita dapat berkata pasti kepadanya bahwa Kau Memang Tercipta Untukku.
kapan ya aku bisa bilang begitu pada seseorang yang akan menjadi jodohku?
Haha, pertanyaannya idem deh mbak 😀
finding mr. destiny. hihi
Kayak judul film Korea ya hahaha 😀
emang judul film korea. hehe
Haha, ternyata benar 😀
aha ntar ku mo beli juga, sukses deh mbak fefabiola..
Wah mbak Feb pasti seneng mbak Tin beli Finding You 🙂 Makasih mbak Tin ^_^
Trus sekar akhirnya milih siapaaa? Penasaran niiih 🙂
Naaah, itulah yang bikin seru di akhir cerita 😀
Sekar bimbang, dia merasa Nining juga menyukai Dokter Danny. Sedangkan Ari ternyata juga punya masa lalu dengan seorang wanita. Nah milih siapa dong? hahaha 😀 *sengaja dibikin tambah penasaran*
kayaknya milih Ari deh. Bener gak?
Hmm kasih tahu gak ya? Hahaha 😀 penulisnya jago banget bikin penasaran pembaca mbak. Aku pun dari awal baca ketipu sana-sini. Lelaki pilihan Sekar baru bisa ketebak mendekati epilog 😀
suka gaya tulisan reviewnya.
sepertinya buku ini wajib masuk list dibeli 🙂
Terima kasih mbak Wuri 😀 waah iya sampe lupa lomba fotonya ^^
Kalo suka cerita romantis (tapi gak cengeng) semacam ini pasti suka Finding You 😀
Menarik 🙂
Sangat mbak Rien 🙂 Bukunya sangat menarik ^_^
Nining itu tokoh favorit uni.. heheh
uni beruntung baca draft pertama febi… dan mengalirnya cerita itu sudah khas febi..
bener kan kata uni.. tahun ini emang udah tahunnya febi untuk lahiran buku..:)
dan untuk Yayan.. satu hal yang sangat uni apresiasikan adalah… kesantunan menulis dan tambahan gambar sebagai pendukung isi buku sangaaat menarik.
keep the good work Yan.. lama2 orang akan kirim semua bukunya ke Yayan… hehehe gak perlu ke gramedia lagi deeeh…:)
Iya, Nining itu seperti oase 🙂 bisa jadi tong sampah haha. Bahkan Sekar sering banget “pinjam kuping” kan ya? Aku juga penasaran sama Nining sampe-sampe nanya langsung via DM ke mbak Febi 🙂
Aku suka Finding You ini karena ada beberapa hal yang “gue banget” haha. *Uni tahulah yaaaa hwhwhwhw* Nah, soal gambar, itu lebih biar pembaca gak bosen, Uni 🙂 dan… iya nih, alhamdulillah makin banyak yang ngirimin buku. Barusan aja Ihwan SMS mau kirim buku asyiiiikkkk ^_^
review yng bagus kak..wah jadi tidak sabar menunngu my soulmate. sentimentil karna baca reviewnya kak:D, jadi memang harus finding you, bukan jamannya waiting you.hehhehe
Apalagi kalo baca novelnya Cil 🙂 lebih sentimentil lagi hahaha.
Nah nah nah, betul, kudu finding you ya, bukan waiting you hwhwhw
Aw, Uni Dian!
Jadi malu, nih. Febi malah ga ngirimin buku ke Yayan :D.
Gimana mau kirim, ya? Bukunya saja belum ada di tangan Febi *bukanalesan :D*
Dulu, enggak pernah terlintas di benak, bukuku akan diulas Yayan.
Lha wong buku solo saja enggak punya. Apa yang mau diulas?
Tapi, selalu suka baca review yang Yayan tulis di blog Multiply dulu. Setelah baca, kadang tergerak untuk cari tahu trailer film yang diulas Yayan.
Sampai suatu hari baca status Uni Dian yang memforward resensi Yayan untuk The Cousins.
Saat itulah, terbersit keinginan agar bukuku diresensi juga oleh Yayan yang memang mumpuni dalam hal ini.
Ternyata, keinginanku jadi kenyataan. Bahkan, Yayan menulis di luar ekspektasiku.
Dek sangke nian, ulasannya ditulis dengan apik, dek kire juga Yayan memberi apresiasi yang luar biasa untuk Finding You.
Review ini melambungkan hati si penulis! 😀
Makasih tak terhingga, Yan.
Doake pacak nulis lagi, yang lebih baik lagi. Kagek Yayan tulis pulo ulasannyo lagi, ya? 😀
Haha, gak masalah mbak Feb 🙂 Aku juga beli Finding You sebagai hadiah kok. Hadiah untuk diri sendiri hihihi. Boleh dong?
Doain naskahku yang diacuhkan penerbit segera mendapat respon yak hwhwhw, pingin euy punya buku solo.
Soal resensi, aku nulis apa yang ada di kepala. Just it. Aku gak tahu standar resensi yang bagus atau ndak. Buktinya dulu kalo kirim resensi di media gak pernah dimuat hahaha.
Yuuppp…. ditunggu buku selanjutnya *maksa* semoga tokoh seperti Sekar, Nining, Adi dan Dokter Danny akan ada lagi hehehe.
Oh ya, doain Finding You-ku bisa ditandatangani oleh mbak Feb. *Singapura… aiyem koming (walau ntah kapan) hahaha*
Mungkin untuk media, ada standar sendiri.
Suatu hari nanti, bukan dak mungkin resensi Yayan masuk media.
Untuk ulasan di atas, menurutku bagus,seperti kata Uni juga, gambar-gambarnya bikin tambah menarik baca resensi ini. meski sebenarnya ada a bit spoiler :p
Btw, Aaammiiiiin untuk novel Yayan, novel Febi dan melancong ke Spore! 😀
Haaah haha nyerempet spoiler yak 😀 nuhuuun ^^
Amiiiin amiiin amiiinnn 🙂
tjiiiieeeee…si nduut……:p tumben! kesambet apa ndut?? kalo mau novel oke tetralogi Ilana Tan jg sip! settingnya manteb! Sumer in seoul, autumn in paris, winter in tokyo, spring in london.. 😀
Kesambet novel ini hehehehe.
Iya, novel itu sempet terkenal banget yak. Sayang banyak kasih tanggapan yang kurang oke. hohoho
Ping balik: [Postcrossing] Gado-gado Mancanegara | La Rêveur Vrai
Ping balik: Cara Seru Menghabiskan Sore di Singapura : Leyeh-leyeh di Marina Barrage | Omnduut