Lainnya / Tips

5 Tahapan Mudah Proses Perpanjangan SIM A dan SIM C Secara Online

Waktu kok kayaknya cepat sekali berlalu ya. Rasanya belum lama saya melakukan penggantian/perpanjangan SIM eh tahu-tahu sudah 5 tahun berjalan dan saya harus melakukan penggantian SIM lagi.

Di periode sebelumnya, saya melakukan perpanjangan lewat jasa SIM keliling. Terus terang saya kapok. Nyiapin berkas ribet, antrenya lama, kena biaya tes kesehatan dobel (karena saya perpanjang SIM A dan C, padahal hasil tes kesehatannya kan ya sama, tinggal tulis di kertas satunya lagi aja) dan… bayar-nya kena getok harga oleh petugas.

Pasca membuat SIM Internasional secara online beberapa bulan sebelumnya, saya kepikiran, “enak bener kalau bikin atau perpanjang SIM biasa bisa online gini.” Eh ada temen yang infokan dan ternyata emang bisa, ayey! Saya penasaran banget pingin coba.

Nah, penggantian SIM A dan SIM C itu sudah dapat dilakukan 90 hari sebelum masa berlaku habis. Tapi, saya ogah rugi ya hehe (rugi macam apa? soal ini akan saya jelaskan di bawah). Makanya saya memutuskan untuk perpanjangan seminggu sebelum masa berlaku SIM saya habis.

Oh ya, tulisan ini saya sajikan didasarkan dari 2 kali pengalaman perpanjangan SIM ya. Yang pertama perpanjangan SIM saya sendiri bulan Juni lalu, dan yang kedua saat saya membantu om saya perpanjangan SIM beberapa hari lalu sehingga apa yang saya sampaikan ini berdasarkan gabungan dua pengalaman itu.

Bagaimana tahapannya? Yuk disimak!

SIAPKAN DOKUMEN

Perpanjangan SIM ini syaratnya mudah-mudah gampang. Hanya butuh 4 dokumen yakni foto fisik E-KTP, foto SIM A atau C yang masa berlakunya akan habis, foto tanda tangan di kertas putih dan fas foto.

Untuk 3 dokumen pertama yang diperlukan rasanya cukup jelas ya. Nah untuk pas foto ini yang butuh persiapan. Di mana, syarat fotonya adalah

  • Menggunakan latar belakang/background berwarna biru dengan resolusi 480×640 pixel

  • Tidak menggunakan kacamata

  • Tidak mengenakan hijab berwana biru (iyalah akan kontras kan sama backgroundnya)

  • Tidak mengenakan penutup kepala seperti topi atau peci

  • Dan, foto wajah menghadap ke depan.

“Waduh harus siapin foto di studio ya?” begitu mungkin tanya orang-orang. Eh gak usah ke studio segala, foto saja pakai HP. Saya pun begitu kok. Tapi pastikan pencahayaan bagus ya.

Contoh mengubah background berwarna biru pakai situs remove.bg mudah banget!

Lalu bagaimana cara mengubah latar belakang/background fotonya? Nah sekarang sudah banyak sekali situs aplikasi edit yang bisa bantu mengedit background fotonya. Kalau saya sendiri sih edit pakai situs online saja.

Coba googling dengan keyword: Ubah Background Foto Online, maka akan muncul sederet situs gratisan yang bisa kalian gunakan. Saya pribadi pakai situs remove dot bg, dan cara menggunakannya pun sangat mudah.

Untuk KTP, SIM dan tanda tangan juga saya sesuaikan ukurannya jadi 480×640 pixel sesuai ketentuan pas foto hanya saya ubah dari potrait ke landscape. Kurang lebih begini tampilan KTP dan SIM saya. Ada ruang putih di bagian atas dan bawahnya.

Lalu bagaimana cara mengubah ukuran fotonya sehingga pas jadi 480×640 pixel? Saya pakai canva yang gratisan. Atau bisa juga pakai situs online. Caranya sama, gooling dengan keyword: Ubah Ukuran Foto Online, maka akan muncul sederet situs gratisan. Demi kepentingan tulisan ini, saya coba pilih salah satu situs yakni iloveimg dot com dan mengubah ukuran fotonya dapat dilakukan dengan mudah.

Jika background dan ukuran foto sudah sesuai selanjutnya mengubah satuan ukuran file semua berkas dengan ukuran maksimal 100 kb. Ubah juga pakai aplikasi gratisan atau juga bisa diubah pakai situs iloveimg dot com atau situs lain dengan keyword: Kompres Ukuran Foto Online.

Btw, tak hanya pas foto, namun berkas KTP, SIM lama dan tanda tangan juga saya ubah dalam ukuran 480×600 dan ukurannya juga di bawah 100 kb semua. Begitu sudah siap, mari kita lanjut ke tahapan selanjutnya!

UNDUH APLIKASINYA & VERIFIKASI DATA PENGGUNA

Beda dengan pembuatan SIM Internasional yang tahapannya dilakukan lewat situs Korlantas Polri, untuk perpanjangan SIM A dan C ini hanya bisa dilakukan di aplikasi “DIGITAL KORLANTAS” Silakan unduh aplikasinya lewat play store untuk pengguna android, atau lewat app store bagi pengguna aipun.

Jika sudah selesai, maka lakukan registrasi menggunakan no ponsel dan juga email. Pengguna juga akan diminta membuat PIN berupa 6 digit angka yang digunakan untuk login nantinya jika keluar dari aplikasi dan ingin masuk ke aplikasi lagi.

Daftar seperti biasa. Nah, tahapan setelahnya yang penting di mana pengguna HARUS memverifikasi 4 aspek yakni: NIK, Nama Sesuai E-KTP, Nomor Telepon dan Email.

Untuk verifikasi email mudah saja, tinggal buka email dari Digital Korlantas yang masuk, lalu klik tombol “Aktivasi Akun Saya”. Untuk verifikasi No Telelepon juga mudah, tinggal input 4 nomor unik yang masuk lewat aplikasi pesan singkat whatsapp.

Nah, yang lumayan tricky itu adalah proses verifikasi NIK itu sendiri di mana pengguna harus melakukan selfie dan mengikuti instruksi dari aplikasinya.

Dulu saat saya coba verifikasi NIK ini, luar biasa susahnya. Saya sudah mengikuti instruksi dari aplikasi di mana saya harus mengedipkan mata, menganggukkan kepala hingga membuka mulut berkali-kali baru kemudian sukses dilakukan. Sedangkan pengalaman om saya berbeda, cukup mencoba 2 kali lantas langsung terverifikasi dengan mudah.

Mengenai hal ini,ya balik-balik soal rezeki ya haha. Kalau lagi mujur maka proses verifikasi 4 aspek ini seharusnya tanpa kendala yang berarti.

LAKUKAN TES KESEHATAN

Terakhir saya perpanjangan SIM tes kesehatannya kena biaya Rp.50.000. Harus dibayar dobel pula karena saya perpanjang SIM A dan C sekaligus. Padahal diperiksanya satu kali dan dokternya cuma ngasih kertas hasil pemeriksaan dobel (hwaa kenapa gak boleh difotokopi aja gitu?)

Lantas bagaimana dengan tes kesehatan secara online ini?

Langkah pertama kalian buka aplikasinya dan pilih menu “SIM”. Lalu akan muncul menu di bagian kiri bawah yakni “E-Rikkes”. Pengguna harus foto selfie kembali dan memasukkan NIK. Lakukan pendaftaran di menunya dengan memasukkan berbagai macam data seperti nama, NIK, no HP, email dan pembuatan kata sandi.

Setelah itu pengguna baru akan dimintakan pengisian data lebih rinci yakni mengisi jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan lalu tujuan tes kesehatannya untuk SIM A, C saja atau A dan C sekaligus. Jadi, ada pilihannya ya bagi yang mau perpanjang SIM A dan C di waktu yang bersamaan tes kesehatannya cukup 1 kali.

Saat menginput bagian “Kabupaten atau Kota” dan saya memilih “Palembang” maka muncul 2 pilihan tempat di mana saya akan melakukan tes kesehatan. Pertama, di praktik bersama Polrestabes Palembang. Tempat kedua di RS Bhayangkara Palembang.

Hmm, kok perpanjangan online tapi tes kesehatannya kudu pergi Poltabes atau rumah sakit segala ya? Kan ribet serta buang waktu dan biaya. Nah, beruntung saya mendapatkan info dari teman bahwa tes kesehatannya bisa mengacu ke Pusdokkes Polri.

Caranya? Cukup mengubah isian pada kolom “Kabupaten dan Kota” yang semula saya isi “Palembang” lalu ubah ke “Kabupaten Banyuasin” di mana di Banyuasin ini belum tersedia faskes atau dokter yang melayani pemeriksaan kesehatan untuk perpanjangan SIM.

Ketika saya ubah ke “Kabupaten Banyuasin” maka tes kesehatannya dilakukan secara online. Saya cukup menjawab pertanyaan seputar riwayat kesehatan. Walau pertanyaannya mudah tapi jangan sampai terkecoh dengan jawabannya ya. Isi sesuai kondisi kesehatan kalian. Selanjutnya saya diminta untuk menginput tinggi dan berat badan beserta golongan darah.

Mudah sekali. Nggak perlu ukur tensi darah bahkan tes buta warna. Hmm ya kalau mau jujur nggak perlu juga sih. Saya yang buta warna parsial saat tes kesehatan sebelumnya dulu malah ujung pena saya dipegang sama dokternya dan dia membentuk pola angka dan saya tinggal menyebutkannya hehehe.

Ok, begitu tes kesehatan selesai maka kita siap ke langkah yang selanjutnya.

LAKUKAN TES PSIKOLOGI

Rupanya, sejak tahun 2020 lalu sudah diberlakukan jika ingin membuat SIM atau memperpanjang SIM maka selain tes kesehatan, pemohon juga diharuskan melewati serangkaian tes psikologi. Untungnya, tes ini dapat dilakukan secara online.

Langkah pertama, kembali lagi ke aplikasi “Digital Korlantas” dan buka menu “SIM”. Setelah itu pilih menu “E-Ppsi” dan lakukan pendaftaran berupa input NIK, nama, email, password dan no ponsel.

Di proses ini pengguna lagi-lagi harus melakukan foto selfie. Setelahnya akan muncul kolom untuk verifikasi. Caranya cek email dan nanti akan muncul 6 digit angka yang harus diinput di halaman verifikasi ini. Begitu selesai, silakan login dengan email dan password yang sudah didaftarkan.

Beda dengan tes kesehatan yang gratis, tes psikologi ini berbayar. Yakni Rp.37.500 dan dibayarkan lewat BNI. Sayangnya saya hanya pakai Mandiri dan BCA. Untungnya ternyata dompet digital OVO bisa memproses pembayaran tes psikologi ini. Prinsipnya sih sama kayak transfer antarbank ya.

[UPDATE: berdasarkan informasi teman, sekarang biaya psikologinya naik jadi Rp.57.500]

Maka sebenarnya bisa jadi aplikasi bank lain dan dompet digital lain seperti DANA, LinkAja, Gopay dsb pun bisa dipakai walau saya sendiri belum pernah coba. Untuk transfer pakai OVO ini saya dikenakan biaya adm Rp.2500.

Selanjutnya kembali lagi ke menu awal dan cek dulu “Instruksi Tes” sebelum memulai tes. Ada 4 tes psikologi yang akan dilakukan yakni Tes Sebab Akibat, Tes Visual, Tes Keperibadian dan Tes Psikomotorik. Saya akan jelaskan tesnya satu persatu.

Tes Sebab Akibat

Ada 15 soal dalam tes ini dan kita akan dihadapi dengan sebuah peristiwa diakhiri sebuah pertanyaan di ujung dan kita harus menjawab apakah pertanyaan punya korelasi benar atau salah dengan peristiwa yang dijelaskan sebelumnya.

Cukup mudah asal baca penjelasan peristiwanya dengan konsentrasi yang baik. Saya kira waktu pengerjaan 30 menit lebih dari cukup.

Tes Visual

Sama seperti Tes Sebab Akibat, jumlah soalnya juga 15 dengan 30 menit waktu pengerjaan. Mengenai tes ini juga sebetulnya mudah. Hanya butuh ketelitian dan kemampuan berhitung sederhana.

Itulah pentingnya untuk membaca bagian “Instruksi Tes” terlebih dahulu agar dapat memahami maksud soalnya seperti apa.

Tes Keperibadian

Ini tes yang paling mudah namun soalnya paling banyak yakni 70 soal dengan waktu pengerjaan total 30 menit juga.

Soalnya mudah dan kita hanya diminta untuk memilih apakah STS (Sangat Tidak Setuju), TS (Tidak Setuju), ATS (Ragu-ragu), S (Setuju) atau SS (Sangat Setuju) dari berbagai situasi yang diberikan pada soal.

Tes Psikomotorik

Ini tes yang paling seru dan menantang. Di mana ada 10 soal dan masing-masing soal hanya diberikan waktu 3 menit. Secara sederhana, tes ini akan menyajikan 5 deret angka (dilihat di bagian kanan atas) sedangkan di hanya 4 deret angka disajikan acak pada bagian sebelah kiri. Jadi, kita harus mencari 1 angka yang hilang itu dan memilih huruf apa yang sesuai dengan angka yang hilang.

Jujur saja, saat pertama tes dulu saya tidak membaca “Instruksi Tes” dan sempat kebingungan di mana pada soal pertama saya tidak dapat menyelesaikan semua puluhan deret angka yang disajikan. Pada soal kedua barulah saya menemukan cara pengerjaan yang efektif.

Yakni dengan cara menghapalkan 5 deret angka yang ada di kolom atas lalu secara verbal menyebutkan 5 angka tersebut dengan mencocokannya pada kolom dan deretan angka di sebelah kiri. Alhasil, waktu 3 menit pada masing-masing soal selalu tersisa dan saya dapat menyelesaikan tes ini dengan mudah.

* * *

Bagaimana? susah nggak? ya susah-susah gampang. Sebagai persiapan, silakan cek di google dan youtube ada banyak situs dan video yang kasih bocoran soal tes psikologi ini. Begitu ke-4 tes ini berhasil terselesaikan maka tak lama akan muncul email yang menyatakan apakah tes yang sudah dilalui itu dinyatakan memenuhi syarat atau tidak untuk pengajuan perpanjangan SIM-nya.

Di lampiran email juga muncul sertifikat kelayakan di mana sertifikat ini ternyata berlaku 6 bulan.

Contoh sertifikat yang saya dapatkan di email. Sertifikat ini berlaku 6 bulan.

Jadi, kamu bisa melakukan tes psikologi ini lebih dahulu walaupun penggantian SIM-nya baru akan di lakukan beberapa waktu yang akan datang.

Tes kesehatan dan psikologi selesai, lalu apa langkah selanjutnya?

LAKUKAN PERPANJANGAN SIM

Kembali lagi ke menu awal aplikasi Digital Korlantas dan pilih menu “SIM” dan selanjutnya pilih menu “Perpanjangan SIM”.

Tahapan pertama yakni “Registrasi Identitas”  kita akan diminta untuk mengisi data berupa jenis SIM yang mau diperpanjang, masukkan no SIM lama dan unggah 4 dokumen (KTP, SIM, TTD dan Foto) yang sebelumnya sudah dipersiapkan.

Nah di tahapan ini baik saat saya melakukan perpanjangan SIM atau pun saat membantu om saya, selalu saja muncul pesan “Terjadi Kesalahan” berulang kali. Jujur bingung dan kesal sebab tidak jelas problemnya dari sisi mana. Apakah emang aplikasinya error, jaringan saya lelet atau berkas yang saya unggah ada yang salah.

Rupanya, memang aplikasinya saja yang error. Dulu saat saya perpanjangan jam 10 pagi, baru berhasil lewat jam makan siang. Di kedua kali saat bantu om saya, mulai jam 10 pagi, baru bisa jam…. 4 sore! Kayaknya di jam-jam ini emang sibuk dan overload sehingga aplikasinya “menyerah”.

Ketika berhasil unggah berkas maka tinggal melengkapi isian data seperti nama ibu kandung, pekerjaan, pendidikan terakhir dsb. Begitu selesai tahapan pertama maka lanjut ke tahapan kedua yakni “Kelengkapan Persyaratan”

Di bagian ini, kita hanya diminta untuk memberikan centang pada kolom “Hasil RIKKES Jasmani” dan “Hasil Tes Psikologi” Nah jika tes kesehatan dan psikologi sudah diselesaikan dan hasilnya memenuhi syarat maka dipastikan kalian tidak akan menemukan kendala di tahapan kedua ini.

Tahapan ketiga yakni “Lokasi SATPAS” kita diminta untuk memilih wilayah pemprosesan SIM-nya. Hal ini berkaitan nanti saat SIM jadi kita mau ambil langsung atau dikirim lewat pos. Ya simplenya sih, kalau tinggal di Palembang maka pilihkah SATPAS Poltesta Palembang biar kalau mau ambil gampang atau kalau dikirim pakai PT.Pos pun ongkirnya disesuaikan.

Selanjutnya adalah mengisi rekening untuk pengembalian dana jika pengajuan perpanjangan SIM ditolak. Kenapa bisa ditolak? Macam-macam. Bisa jadi dokumen tidak sesuai atau tidak ada kecocokan data. Tahapan keempat berupa “Rekening Pengembalian” ini saya rasa cukup jelas.

Tahapan kelima yakni “Pengiriman/Pengambilan” kita diminta untuk memilih apakah SIM-nya akan dikirim lewat PT.Pos atau ambil sendiri. Saat itu, saya pilih dikirim saja pakai PT.Pos. Isi alamat dengan lengkap. Biayanya lumayan mahal yakni Rp.24.500 untuk masing-masing SIM.

Padahal kalau dikirim pakai TIKI atau JNE untuk layanan dalam kota paling Rp.10.000. Lumayan juga sih sebab saya harus bayar ongkir dobel padahal mestinya bisa dikirim sekaligus saja.

Pada aspek ini saya agak menyesal sebab Poltabes Palembang itu lokasinya Cuma 2 sd 3 menit naik motor dari tempat tinggal saya hehe, mestinya kalau ambil sendiri lebih menghemat ya. Tapi, ya sudah, hitung-hitung saya gak capek dan saya nggak harus berhadapan dengan aura kantor polisi yang menyeramkan itu.

Tahapan terakhir yakni “Konfirmasi Data” kita diminta untuk mengecek kembali apakah semua data yang kita masukkan sudah benar atau belum.

Oh ya, berapa total biaya perpanjangan SIM ini?

Bandingkan 5 tahun lalu saya kena Rp.300.000 lebih. Ini saja bisa lebih hemat Rp.49.000 jika saya mengambil sendiri SIM-nya di Poltabes Palembang.

Selanjutnya, tinggal lakukan pembayaran sebagaimana prosesnya saat pembayaran Tes Psikologi sebelumnya. Saya lagi-lagi memakai dompet digital dan proses berjalan dengan lancar.

PANTAU PERKEMBANGAN PROSES PERPANJANGAN SIM

Itu dia tadi 5 tahapan dalam melakukan perpanjangan SIM. Selanjutnya, yang dapat kita lakukan adalah memantau prosesnya masih menggunakan aplikasi yang sama. Caranya kembali ke menu awal, lalu pilih  menu “Transaksi” di bagian bawah.

Yeay SIM-nya sudah tiba di waktu yang bersamaan walaupun amplopnya dipisah sebab udah bayar ongkir 2 kali hahaha.

Secara bertahap aplikasi Digital Korlantas ini akan mengupdate proses pengerjaannya. Total hanya butuh 3 hari bagi saya untuk mendapatkan SIM-nya. Dulu saya proses pengajuan di tanggal 12 Juni 2023. Sehari setelahnya pengajuan saya diproses dan PT.Pos melakukan pick up di sore hari pada tanggal 13 Juni 2023. Dan, di tanggal 14 Juni 2023 petugas pos sudah datang dan mengirimkan cetakan SIM-nya.

Proses pengajuan om saya juga kurang lebih sama. Hanya butuh 4 hari proses semuanya sebab kurirnya terlambat mengirimkan SIM-nya.

BERBAGAI TIPS, KENDALA DAN PELAPORAN

Salah satu teman saya nanya, “kapan seharusnya saya proses perpanjangan SIM ini?”

Sebagaimana yang saya infokan sebelumnya jika perpanjangan SIM ini sudah bisa dilakukan 90 hari atau 3 bulan sebelumnya. Katakanlah SIM saya habis tanggal 17 Agustus, maka dari 17 Mei saya sudah bisa proses perpanjangan.

Tapi yang saya penasaran, jika saya proses 17 Juni 2023, apakah masa berlakunya sampai 17 Juni 2028 menyesuaikan tanggal saya proses, atau tetap mengakumulasi tanggal masa berlaku sebelumnya sehingga akan berakhir di 17 Agustus 2028?

Ternyata, yang berlaku yakni hitungan proses. Jadi ya kalau nggak mau “rugi” haha, lakukanlah perpanjangan mendekati masa berlaku habis.

Tapi, dengan berbagai macam kendala, beri jeda yang cukup. 1 minggu sebelumnya masih oke. Cuma kalau mau lebih aman lagi spare waktu 2 minggu deh, sebab kita gak tahu kalau ke depan tiba-tiba aplikasinya bermasalah lebih lama. Atau kebentur di akhir pekan sehingga prosesnya baru diproses di hari dan jam kerja.

File yang Gagal Unggah

Beberapa hari lalu saat proses pengajuan SIM punya om, saya menemukan kendala berupa setiap kali saya pilih file dokumen (KTP, SIM dsb), aplikasi saya selalu keluar sendiri. Saya sempat uninstall dan install ulang aplikasi tapi masih sama kendalanya.

Dibilang jika aplikasi memiliki bug, dan ada masalah sama kapasitas penyimpanan di ponsel saya. Tapi ini heran sebab kapasitas penyimpanan ponsel saya masih banyak. Oh ya, pastikan juga jaringannya baik. Ada satu momen saat saya mematikan Wifi dan pakai data ponsel aplikasi berjalan, namun setelah itu kebalikan, pakai data ponsel nggak mau, tapi pakai wifi malah bisa.

Saya memang mempersiapkan semua dokumen di komputer. Dokumen itu saya kirimkan lewat email dan saya unduh lewat ponsel. Tips dari saya, jika kalian mengalami kendala yang sama, hapus semua file yang sudah terunduh sebelumnya dan tersimpan di galeri ponsel, lalu unduh ulang file tersebut dari email.

Voila! Akhirnya dokumen itu dapat saya unggah walaupun masih harus bersabar sebab aplikasi berulang kali menunjukkan pesan “Terjadi Kesalahan”

Pesan Kesalahan Berulang

Pesan “Terjadi Kesalahan” berulang ini emang yang paling gemes. Sebab nggak tahu salahnya ada di kita atau di aplikasinya. Tapi berdasarkan pengalaman saya, cobalah melakukan perpanjangan ini di sore hari.

Pada prinsipnya, kalian bisa melakukan proses perpanjangan ini kapan pun. Mau tengah malam juga bisa. Tapi, semua baru akan diproses keesokan harinya di jam kerja.

Melapor ke WA dan Email

Dari ulasan di playstoe, saya dapat info tentang alamat email, sosmed dan WA Digital Korlantas untuk melaporkan masalah yang saya hadapi. Saya sempat mengirimkan WA ke no 0811-8689-088, DM di akun instagram @digitalkorlantas dan email ke info@digitalkorlantas.id

Saya nothing to lose. Secara dulu saat bikin SIM Internasional dan menemukan kendala, saya sempat kontak tapi nggak direspon. Benar, WA dan DM saya nggak dibaca apalagi dibalas. Tapi email yang saya kirimkan pada tanggal 3 Juli pukul 14:44 dibalas sehari kemudian di 4 Juli pukul 11:14. Walaupun kendala sudah teratasi dan jawabannya juga normatif tapi saya apresiasi petugas yang berkenan membalas email saya tersebut.

* * *

Piuh panjang ya penjelasannya, hehe. Setelah membaca tulisan saya ini tinggal kalian memutuskan apakah perpanjangan SIM terasa begitu ribet atau nggak. Kalau saya pribadi sih, sangat membantu ya. Praktis dan dapat dilakukan di rumah. Bebas pungli pula dari oknum petugas. Tinggal perbaiki apa yang masih kurang okenya. Seperti bug, aplikasi error, ongkir kirim dobel dsb.

Tapi secara keseluruhan saya puas dan bahagia Digital Korlantas membuat terobosan semacam ini. Kalau diperhatikan di menunya ada pilihan STNK, ETLE (tilang elektronik) dan NTMC. Namun belom berfungsi atau masih dalam tahapan pengembangan.

Sebelum ini saya juga pernah cerita soal pengalaman saya membayar denda tilang elektronik dan di situ saya mengeluhkan ada banyaknya situs yang harus saya buka untuk pemprosesan. Mudah-mudahan ke depan di aplikasi Digital Korlantas dan menu ETLE ini proses pembayaran tilang elektronik akan dapat semakin mudah.

Terima kasih sudah membaca tulisan sepanjang hampir 3000 kata ini. Semoga bermanfaat.

40 komentar di “5 Tahapan Mudah Proses Perpanjangan SIM A dan SIM C Secara Online

  1. emang sekarang ngurus dokumen2 bisa pakai aplikasi yahhh

    lebih ringkes dan pengaruh di ongkos juga.

    mayan kan selisih 49K bisa utk jajan martabak Har 😖

    • Haha iya, padahal Poltabes deket banget. Agak nyesel di situ tapi ya udah terlanjur. Hitung-hitung gak harus berhadapan dengan petugas polisi yang biasanya serem 😀

  2. Pengalaman sangat berharga ya pastinya ini.
    Pasti greget juga tuh dengan adanya pesan kesalahan berulang. Apalagi di tempat saya sinyal lemotnya minta ampun. Suka eror…
    Antisipasi kalau mau buat atau isian form penting, saya keluar kampung dulu, ke kota yg sinyalnya stabil

    • Iya, atau tengah malam kalau misalnya sinyal lebih stabil ^^ enaknya kalau online ya mau kapan pun bisa dilakukan walau tetap diprosesnya di jam kerja petugas.

  3. Kalau sistemnya masih dalam tahap perkembangan ada aja ya masalah hidup yang bakal dihadapi. Haha. Yaahh, udah maklum lah. Wkwk. Terakhir saya perpanjang SIM 4 tahun yang lalu, belum ada kayaknya perpanjang SIM online ini. Dulu di Jogja kan rebutan gitu buat ambil nomor antrian, terus petugasnya bilang ke saya, “Mbak keliatannya nggak gaptek, daftar via online aja supaya bisa milih jam dan nggak antri”. Haha..

    Ternyata bener, yang daftar via online sedikit banget. Besoknya satset langsung foto dan jadi SIM-nya. Tapi kayaknya dulu saya perpanjangan SIM nggak pakai tes-tes psikologi segala deh. Sekarang ada kayak gitu ya? Apa saya yang lupa? Ingetnya cuma tes kesehatan ala-ala gitu..

    • Betul, tes psikologi baru dilakukan di tahun 2020.

      Kalau gak gaptek emang enak. Cuma kadang ketemu sama yang gaptek kudu siapin stok sabar juga hahaha sesederhana kalau mau ke dokter udah daftar via aplikasi atau WA trus pasien yang walk in dan datang duluan protes dapet nomor belakangan hwhw

  4. Inovasi yang harus didukung karena akan sangat membantu masyarakat, terlebih kalau perpanjangan secara onsite cukup memakan waktu apabila antri.

  5. Hehehe test kesehatan kan pada satu orang

    Masa minta dua kali? Pemeriksaan satu lagi ke bayangannya ya?

    Lagian surat yang disertakan harus asli, gak boleh di fotocopy

    kalau perpanjangan SIM online bisa dilakukan (walau ada aja kendala), kok perpanjangan STNK online susah ya?

    Anak saya mengeluh gak bisa, dan akhirnya offline

    • Iya Ambu haha di situlah kocaknya. Ya walau harus disertakan stempel basah ya tinggal kasih dobel aja kertas hasil tes pemeriksaan kesehatannya, wong diperiksanya sekali ini juga cuma.

      Untungnya sekarang onlin tes kesehatan GRATIS.

      Untuk STNK aku belom coba urus perpanjangan secara online.

  6. Makasih nih mas atas infonya. Baru tahu saya ada perpanjangan sim A/C secara online. Saya mah selama ini langsung ke Polres.

  7. Panjang juga prosesnya ya Yan. Banyak dokumen pendukung, rangkaian tes, dan beberapa hal seperti tes kesehatan yang harus dilakukan terpisah. Plus poin nya adalah tidak berpanas-panasan dan butuh ongkos transportasi.

    Ada satu yang aku penasaran ye. Kebetulan aku belum lama bikin passport baru. Soal E-KTP. Kenapalah dimana-mana TETAP butuh fotocopy. Padahal itu kan statusnya dokumen elektronik. Yang seharusnya juga bisa diakses secara elektronik dengan aplikasi yang kekinian.

    • Betul yuk, harus dipersiapkan tapi setelah dijalani menurutku masih oke sebab banyak kemudahan dari teknologi. Cuma bagi orang yang awam pasti bingung ya.

      Bener tetep butuh copya E-KTP hwhw ini yang “lucu” memang dari +62.

  8. Meski 3000 kata saya baca sampai selesai, karena detil infonya mau saya pakai untuk perpanjangan SIM A dan C saya bulan depan. Ndilalah contohnya tanggal kelahiran saya pula 17 Agustus, jadi pas disimak hitungan waktu, bisa perpanjangan kapan. Senang kalau perpanjangan SIM bisa online begini, praktis kan, dari rumah bisa dilakukan , hemat biaya, waktu dan tenaga. ..Soalnya kalau ke lokasi, saya biasa ada tambahan uang bakso juga 🙂

    • Buahahahaha bener banget, jajannya, bensin dsbnya juga kudu diitung hahaha. Wah mbak ulang tahunnya sama persis dengan kemerdekaan Indonesia dan Cinta Laura haha keren!

  9. Kalau diikuti prosedurnya dengan menyiapkan sebelum perpanjang SIM tentunya sih gak bakal susah ya kak.
    Apalagi juga dibahas lengkap di sini, jadi udah punya gambaran, sehingga udah punya bayangan dan gak ngeluh “kok ribet sih ngurusnya?” Hehe.

  10. Aku juga jadi terbantu nih karena artikelnya omdut.
    Udahlah paling malas perpanjangan SIM karena kan kudu deket-deket hari ulang tahun nih.. berasa dapet hadiah ke SATLANTAS tiap 5 tahun sekali.

    Kalau online begini, jadi lebih praktis.
    Tapi tetep kudu belajar yaa..

  11. Waaaa keren banget perpanjangan SIM C sama SIM A bisa online ya kak. Aku baru tahu kalau proses tesnya banyak bet. Dari mulai sebab akibat sampai psikomotorik. Noted banget nih lengkap prosesnya di sini dari mulai syaratnya sampai alur prosesnya

  12. Maasss, benerr panjang betul tulisannya. Sampai kadang ada yg kelewat paragrafnya karena baca nyambi ngerjain yg lain wkwk. Tapi informatif bangett asli. Kenapa ngga dari kapan taun bikin artikel beginian maass, SIM saya dua-duanya matinya pas masih stay di Taipei wkwk.
    Thanks for sharing ya mas ndut.

  13. Baru awal tahun perpanjang sim C, secara Pati kota kecil sih ya proses perpanjangan secara offlinenya cepat sih, tengah hari juga udh kelar.

    Tapi kalau bisa online seperti ini juga bisa lebih mudah ya, bisa sambil rebahan bikinnya. Hehehe..

    Kemarin memang sempat niat mau lewat online juga, tapi keburu malas duluan krn harus donlot apps dan memori hapeku kebetulan lg full, jadi ya perpanjang offline aja lah, itung-itung sembari ngeliatin seperti apa sistem birokrasi saat ini.

    • Kalau di sini relatif cepat juga apalagi kalau dilakukan di mal pelayanan publik, cuma gak tahu harganya bakala digetok apa nggak di sana kayak terakhir bikin di SIM keliling.

  14. Mau perpanjangan SIM C, tapi aku belum punya, mas. hehee
    Hanya dengan dari teman kalau sekarang mau perpanjangan SIM lebih mudah secara online saja
    Eh ternyata di aplikasinya bisa melakukan tes psikologi, tes kesehatan dan tes lainnya ya mas
    Walau panjang tpi bermanfaat banget kok mas tutorial nya ini, pasti dibutuhkan juga

  15. Wadidaaah panjang juga prosesnya!

    Omndut sabar amat merinci proses hingga dokumen pendukung, rangkaian tes, dan beberapa hal seperti tes kesehatan yang harus dilakukan terpisah.

    Btw di Indonesia ini, kita wajib pake daftar elektronik – email – hingga doc elektronik eee tapiii kenapa ya tetep wajib fotocopy! Keknya ini bahasan netijen budiman yang lain sama deh kayak aku. Sekian

  16. Yang sering jadi kendala adalah progresnya mentok di 40 persen setelah semua dokumen dan proses registrasi selesai. Banyak yang mengalami hal demikian. Yang bikin bingung, itu kita gatau sim kita diproses beneran atau eror.
    2 tahun yg lalu nyoba ini untuk perpanjang sim C. Dan mengalami hal yg aku tulis diatas. Syukurlah sim terkirim 2 minggu kemudian 😬

Tinggalkan Balasan ke Endah Kurnia Wirawati Batalkan balasan