Beberapa waktu lalu, saya baru menyelesaikan sebuah buku berjudul Melipat Batas yang ditulis oleh 34 mahasiswa yang mendapatkan beasiswa belajar Bahasa Inggris selama 8 minggu di beberapa universitas yang ada di Amerika Serikat.
Walapun durasi belajarnya termasuk pendek, namun dari kisah yang dituliskan, mereka –dan tentu saja saya sebagai pembaca, banyak sekali mendapatkan pelajaran. Di mulai dari adaptasi budaya, kedisiplinan, hubungan antar teman atau host family dan tentu saja metode pembelajaran. Betapa beruntungnya mahasiswa/mahasiswi yang mendapatkan kesempatan itu.
“Kenapa harus belajar di luar negeri?”

Siswa yang tengah belajar di Sainte-Genevive Library, Paris. Sebagian besar mahasiswa Sorbonne University. Foto dokumen pribadi.
Tentu saja di Indonesia ada banyak sekali universitas yang bagus. Namun, sebagaimana yang diungkapka oleh Prof. Rhenald Kasali lewat tulisan fenomenalnya yang berjudul “Passport”, beliau mengatakan, “sekembalinya dari luar negeri mereka membawa segudang pengalaman, cerita, gambar dan foto yang ternyata sangat membentuk visi mereka.”
Ya, tak sedikit dari mahasiswa yang tadinya hanya menerima beasiswa short course di luar negeri kemudian termotivasi mengejar beasiswa lain di jenjang yang lebih tinggi.
Lantas, seburuk itukah pendidikan di Indonesia?
Bicara tentang itu, tentu saja harus menggunakan data. Pada daftar unversitas terbaik dunia yang menempati posisi 10 teratas rupanya masih didominasi oleh 2 negara yakni Amerika Serikat dan Inggris. Dilansir dari situs Times Higher Education misalnya, posisi pertama ditempati oleh University of Oxford yang diikuti oleh Harvard University di posisi kedua.
Nama-nama universitas beken dunia seperti University of Cambridge, Stanford University, Massachusetts Institute of Technology, California Institute of Technology, Yale University menempati posisi 10 teratas. Menggunakan metode penelitian berbeda, namun situs lain seperti topuniversities.com atau cwur.org masih menempatkan nama-nama universitas top dunia tersebut di posisi teratas.
Bagaimana dengan Indonesia? Sayangnya, universitas terbaik di Indonesia saja hanya mampu menempati posisi ke-1001 dari 1500-an universitas yang dinilai. Di situs cwur.org, Universitas ini bahkan hanya di posisi 1618 dari 2000 universitas lainnya.
Kembali ke pertanyaan awal, bagaimana ini bisa terjadi? Ada banyak indikasi perbaikan yang dilakukan oleh menteri pendidikan dan dinas terkait. Namun, jika mengkomparasi pada indeks universitas top dunia, harus diakui Indonesia masih banyak PR untuk mengejar ketertinggalan.
Berbanding terbalik dengan peringkat tersebut, rupanya mahasiswa Indonesia yang belajar di luar negeri cukup banyak sehingga menempatkan Indonesia di posisi 22 dunia. Menurut data statistik yang dilakukan oleh UNESCO, hingga 2021 terdapat 53.604 mahasiswa yang melanjutkan studi di luar negeri. Dan tentu saja jumlah ini diprediksi terus meningkat setiap tahunnya.
Australia, Malaysia dan Amerika Serikat menjadi 3 negara utama yang menjadi incaran mahasiswa Indonesia untuk berkuliah diiringi Jepang, Inggris, Jerman dan Arab Saudi di posisi selanjutnya.
Perhatian pemerintah dalam hal ini Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan RI lumayan besar. Hingga akhir tahun 2021 saja, terdapat 29.872 mahasiswa Indonesia yang mendapatkan beasiswa ke luar negeri lewat program LPDP. Sisanya, mahasiswa berkuliah menggunakan beasiswa yang diberikan oleh pemerintahan negara lain ataupun atas dana pribadi.
Semakin banyak mahasiswa yang menempuh pendidikan di negara maju, tentu saja harapannya kelak mereka akan kembali dan turut membangun negeri. Pendidikan internasional yang mereka lakukan tentu saja akan meningkatkan kompetensi bekerja mereka.
Sebelum menjejak pendidikan tinggi di luar negeri, tentu saja pendidikan dasar 12 tahun menjadi krusial. Kementerian Pendidikan kita berusaha keras menyelaraskan kualitas pendidikan di seluruh Indonesia. Sebab itu mereka menggunakan kurikulum merdeka dengan tujuan mengoptimalkan peserta didik untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.
Konsep berfikir kritis ini sudah lama diterapkan di negara-negara maju. Yang membahagiakan lagi, kini sudah banyak sekolah di Indonesia yang menerapkan kurikulum Internasional yang sebagian konsepnya turut diadaptasi lewat kurikulum merdeka tersebut.
Berkaca ke pengalaman pribadi, betapa stresnya saya dulu dalam memahami bahasa Inggris. Bayangkan, saya baru mengenal Bahasa Inggris itu di kelas 5 SD dan dalam satu minggu hanya 1 jam pelajaran. Sangat kurang. Ironisnya gurunya pun kurang cakap.
Saya masih beruntung dapat belajar bahasa Inggris lewat buku, film, musik dan juga kursus. Padahal di zaman sekarang kemampuan Bahasa Inggris itu sangat penting. Untungnya, kini sudah banyak sekolah di Indonesia yang menerapkan kurikulum internasional.
Keuntungannya jelas siswanya akan lebih fasih berbahasa Inggris. Potensi kemampuan siswa lebih dioptimalkan. Wawasan internasional mereka juga lebih luas ditambah dengan model pendidikan modern sehingga potensi mereka untuk jadi pemimpin di masa depan semakin kuat.
Setidaknya ada 5 kurikulum internasional yang sudah diterapkan di Indonesia yakni Kurikulum Montessori, International Baccalaureate (IB), International Primary Curriculum (IPC), Singaporean Primary School Curriculum (SPC) dan yang terakhir adalah Kurikulum Internasional Cambridge yang diterapkan di Sampoerna Academy.
Di Sampoerna Academy, dengan kurikulum yang dipakai, keterampilan berfikir dimaksimalkan. Siswa dilatih untuk memecahkan masalah, berfikir kritis, berani mengemukakan pendapat sehingga pemahaman konsepsual terhadap satu subjek dapat membuka cara berfikir yang baru.
Upaya Sampoerna memajukan pendidikan di Indonesia tak hanya sebatas pendidikan dasar saja. Di Sampoerna University mahasiswanya akan mendapatkan pengalaman pendidikan tingkat tinggi ala Amerika. Sebab, Sampoerna University menjadi satu-satunya universitas di Indonesia yang berlisensi dan terakreditasi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi untuk memberikan kontribusi substantif kepada masyarakat melalui pendidikan.
Belum lagi ada kesempatan untuk merasakan program student transfer di luar negeri 1 sampai 2 semester dengan kredit yang dapat dimasukkan ke dalam SKS perkuliahan. Istilahnya Mirroring Bachelor’s sehingga dengan waktu belajar yang sama mahasiswa lulus dengan gelar ganda. Dari Sampoerna Universty dan juga Arizona University.
Manfaatnya jelas banyak ya, wawasan dan pengetahuan lebih berkembang, memperkaya ragam budaya dan toleransi, belajar cepat beradaptasi dan tentu memiliki jaringan pertemanan global.
Mempersiapkan mahasiswa tak hanya dalam akademis tapi juga dalam keterampilan berfikir dan kredensial, Sampoerna Univerity sesuai visinya ingin membina calon pemimpin masa depan dengan karakter moral kuat dan keterampilan kompetitif berskala internasional. Tujuan utamanya tentu agar alumni berpartisipasi aktif dalam membangun Indonesia yang lebih sejahtera, adil, dihormati dan kompetitif secara global.
Sungguh tujuan yang luar biasa!
Jadi, pengaruh kurikulum internasional ini sangat besar. Sekarang memang baru menjangkau sebagian masyarakat. Tidak menutup kemungkinan nanti kurikulum ini diterapkan secara masif dengan tetap mempertahkan nilai kebudayaan Indonesia.
Saya pribadi sih, ingin melihat anak-anak sekolah pinggiran jauh lebih cakap dalam belajar terutama berbahasa asing, lebih kritis dalam mengutarakan pendapat sehingga tidak menutup kemungkinan, berdasarkan survei UNESCO, ranking pendidikan Indonesia sebagai negara berkembang di Asia Pasific yang semula menempati posisi 10 dari 14 negara dapat membaik dan melesat!
Semoga!
Referensi
- https://www.sampoernaacademy.sch.id/id/kurikulum-internasional-yang-ada-pada-sekolah-di-indonesia/
- https://www.gatra.com/news-548630-pendidikan-indonesia-peringkat-22-dunia-negara-dengan-siswa-terbanyak-di-luar-negeri.html
- https://www.imrantululi.net/berita/detail/perjalanan-kurikulum-indonesia-dari-tahun-1947sekarang
- https://www.topuniversities.com/university-rankings
- https://www.timeshighereducation.com/world-university-rankings/2023/world-ranking
- https://cwur.org/2021-22.php
Setuju banget nih, kurikulum internasional bikin pendidikan di Indonesia jadi lebih maju. Dan ini penting bagi semua generasi muda dalam menghadapi Indonesia emas di tahun 2045 mendatang.
Keren deh universitas yang menerapkan kurikulum internasional ini
Semoga makin banyak universitas yang menerapkan kurikulum internasional ini ya amiiin.
Sepakat dengan harapan bahwa kedepan kurikulum internasional seperti yang doterapkan sampoerna university bisa diaplikasikan di seluruh sekolah di Indonesia. Tanpa menghilangkan budaya dan identotas bangsa tentunya. Dwmi kemajuan generasi bangsa yang adil dan merata
Betul. Tetap diajari berkesenian dan juga agama. Terutama untuk pendidikan dasar 9 tahun. Sisanya, kurikulum internasional harus diadaptasi perlahan dan diterapkan.
Keren banget Sampoerna ya?
Gak hanya peduli umkm juga peduli pendidikan
Fondasi suatu bangsa harus Berangkat dari pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan zaman
Betul bu. Dan dengan zaman sekarang ini udah perlu banget penguatan dalam menghadapi tantangan internasional.
Sebaiknya selain berhenti gonta-ganti kurikulum, pemerintah fokus membenahi LPTK dan menyamakan visi pendidikan untuk semua satuan pendidikan.
Setuju. Semoga kurikulumnya bisa dimaksimalkan dan gak harus diganti-ganti tiap kali kepemimpinan berubah.
Sementara kita sibuk berganti-ganti kurikulum, di negara lain sudah banyak program yang menjanjikan dengan kualitas yang diakui dunia. Kita harus mengakui ini karena pada akhirnya, dengan berbesar hati, harus mengadaptasi kurikulum internasional tersebut agar mampu bersaing secara global.
Tragisnya lagi, advanced education, hanya bisa dinikmati oleh mereka yang mampu secara finansial dan terbatas pada institusi besar seperti Sampoerna University.
Pe-er besar bagi dunia pendidikan kita. Semoga kedepannya kurikulum berstandard internasional ini juga bisa dinikmati di banyak sekolah negeri, mulai dari SD hingga bangku perkuliahan.
Betul yuk. Setiap berganti kepemimpinan, masing-masing menteri ada konsep beda lagi terkait pendidikan ini. Mestinya ada satu keputusan yang saklek dan harus diterapkan walau pemimpin berganti.
Soal privelege harus diakui memang sementara hanya sebagian yang mampu mengakses kurikulum internasional. Harapannya kelak sekolah umum pun dapat mengadaptasi dengan tetap mempertahankan nilai budaya dan agama.
Aku baca Indonesia itu ya sibuuuk sama kurikulumnya
setidaknya ada kurikulum internasional yang sudah diterapkan di Indonesia yakni Kurikulum Montessori, International Baccalaureate (IB), International Primary Curriculum (IPC), Singaporean Primary School Curriculum (SPC) dan yang terakhir adalah Kurikulum Internasional Cambridge yang diterapkan di Sampoerna Academy.
oadahal di luar malah sibuk sama mutu pelajarannya!
Iya dan perdebatan tiap kali ganti kurikulum rasanya melelahkan sekali. Korbannya ya guru dan siswa.
Bagus dan banyak keuntungan penerapan kurikulum internasional ini ya, Mas. karena nantinya sudah terbiasa dengan sesuatu yang berlaku secara internasional. Nantinya akan bisa siap bersaing di dunia kerja secara global.
Iya mas. Kalau udah cakap berkomunikasi (dalam bahasa asing) lingkungan udah kelas dunia, wah rasanya kesempatan makin terbuka lebar.
Sampoerna University, telah menerapkan kurikulum Internasionalnya, dan ini adalah bagian penting ya untuk diterapkan di sistem pendidikan di Indonesia. Karena tujuannya pasti baik demi masa depan bangsa Indonesia.
Iya, mudah-mudahan PT lain di Indonesia bisa mengadaptasi sedikit demi sedikit kurikulum internasional ini. Kalau mahasiswa pada pintar Indonesia juga yang dapat untungnya 🙂
Dengan data yang dipaparkan, orangtua jadi semakin sadar bahwa sekolah yang bagus dan menggunakan kurikulum yang sesuai akan berdampak baik untuk masa depan anak terutama ketika telah memasuki dunia kerja yang memiliki kompetensi global.
Betul. Orang tua dimudahkan juga. Biaya hemat 75% dengan kuliah di Sampoerna University eh langsung dapet gelar ganda, daebak!
Dengan kurikulum yang mentereng ini memudahkan buat diterima kerja di perusahaan impian. Apalagi bisa dapat double gelar juga kan.
Asik banget jadinya kuliah di Sampoerna University
Betul banget. 94% lebih lulusannya bisa langsung diterima kerja at least 3 bulan setelah lulus. Eww aku dulu nunggu 9 bulan baru dapet gawean hehehe
keren nih sampoerna university, kurikulumnya keren banget. Ini jadi rekomendasi kampus buat adik-adik calon mahasiswa yang saat ini sedang mencari kampus untuk melanjutkan pendidikannya
Iya sayangnya di zaman aku kuliah dulu kampus ini belum ada haha. Kebayang lulus dari sana sekaligus dapet gelar dari Arizona University. Wow banget!
Memang sudah seharusnya jika mau bisa bersaing secara global tuh mahasiswa bukan hanya diajarkan tentang akademis aja tapi juga dalam keterampilan berfikir dan kredensial. Bersyukur sekarang Sampoerna Univerity menerapkan sistem pendidikan ini,
Betul. Mesti dipersiapkan untuk persaingan yang lebih luas. Jika di kuliahnya sudah dikasih kurikulum yang bagus, secara gak langsung kompentensi mereka akan semakin meningkat.
Sejauh ini aku lihat Sampoerna memang paling gencar CSR-nya baik di bidang sosial maupun pendidikan. Pernah juga liat Sampoerna Academy di salah satu postingan teman. Luar biasa gedungnya mirip hotel
yes gedungnya modern dan pastinya nyaman. Belajar juga enak ya 🙂
Aku ngerasain kurikulum international gini pas kuliah di Penang mas. Krn dulu kampus2 swasta Malaysia banyak bangettttt yg berafiliasi dengan kampus di LN, terutama dari Inggris. Mungkin Krn dulu mereka jajahan Inggris juga kan.
Kampusku sendiri afiliasi Ama Nottingham Trent university. Jadi seluruh mata kuliah ya ngikutin NTU standard, ijazahnya juga dari NTU.
Aku ngerasain sendiri kurikulum international ini beda Ama yg sempet aku rasain di Indonesia. Krn yg dipelajarin bener2 fokus ke jurusan, dan cara belajarnya juga lebih ke problem solving dan studi kasus. Drpd ngapalin materi 😄. Keuntungan kedua, hemat lah. Krn biayanya ga semahal kalo aku kuliah di inggris langsung .
Makanya pas tau Sampoerna university ini nerapin kurikulum yg sama, seneng sih. Semoga aja makin banyak kampus swasta yg seperti itu, berafiliasi dengan kampus di LN.