“Wah di lemari ada Al-Quran, Lim,” celotehku ringan saat masuk ke dalam kamar dan membuka lemari baju.
“Namanya juga hotel berbasis syariah, Yan.”
Aku mengangguk-angguk. Jujur saja, aku nggak begitu ngeh kalau Omah Akas, hotel yang kami tempati di Bandar Lampung adalah hotel berbasis syariah. Sejak awal mengikuti Festival Teluk Semaka aku hanya diinformasikan, “nanti kita menginapnya di hotel bergaya backpacker, ya!”
“Siap!”
Aku sih gampang aja kalau urusan tidur. Yang penting ada kasur/alas dan bantal, udah deh pasti bisa tidur lelap. Wong selama ini menginap di bandara, stasiun bahkan rumah penduduk aja aku santai. Lha ini diinapkan di Omah Akas, hotel yang (mengakunya) sederhana namun nyatanya jauh melebihi espektasiku.
Sebagai warga Palembang, aku agak tergelitik untuk mengetahui sejarah penamaan hotel ini. Omah Akas. Omah sendiri bisa berarti Rumah (atau juga Oma = Nenek), sedangkan Akas adalah Kakek dalam bahasa Komering, salah satu suku di Sumatra Selatan. Dan benar saja, menurut bang Indra, pemilik hotel masih ada darah Palembangnya. Oalah ternyata!
Trus bagaimana kondisi kamar di Omah Akas?
Seperti yang kubilang di awal, hotel ini jauh melebihi espektasiku. Kebetulan, malam itu aku dan Halim mendapatkan Deluxe Room di lantai 2. Selain kamar jenis Deluxe, Omah Akas juga memiliki tipe Family Room, Executive Room, Standar Room dan Monthly Room ( kamar-kamar ini dapat disewa dengan tarif bulanan). Coba, berapa harga yang ditawarkan oleh Omah Akas ini?
Untuk yang termahal, Executive Room harganya “hanya” Rp.200.000/malam. Family room (kamar dengan ruangan yang sangat besar dan dapat menampung hingga 5 tamu) hanya dihargai Rp.350.000. Nah, promo paling menarik ada di tipe kamar Standar Room, yakni untuk hari Senin & Selasa harganya hanya Rp.99.000, hari Rabu & Kamis Rp.120.000 sedangkan Jumat hingga Minggu Rp.150.000. Bagaimana dengan kamar kami si Deluxe Room? Harganya Rp.180.000 saja! Coba bandingkan dengan fasilitas yang kami dapatkan, harga segitu Yes, highly (ngomongnya ala SetNov ya!) worth it!

Luas dan nyaman. Kasurnya empuk dan motif spreinya unyu 🙂
Apa saja fasilitas yang ditawarkan oleh Omah Akas? Nih, mau apapun jenis kamar yang dipilih, fasilitasnya kurang lebih sama. Masing-masing memiliki single/double bed. Kamar mandi ada di dalam kamar, jadi nggak perlu ya pake kamar mandi kamar sebelah dan membobol dinding kayak Mr. Bean hihihi.
Menginap di Omah Akas juga nggak usah khawatir kepanasan, tenaaang ada AC-nya! Mau nonton sambil duduk di meja kerja juga bisa, mana TVnya gede! 32 inchi! –nganu, boleh bawa pulang nggak? Hihihi. Trus, di dalam kamar disediakan lemari pakaian sehingga bajunya dapat disimpan di sana agar kamar nggak berantakan. Kalau habis olahraga di kamar (ngapain? Ya push up atau sit uplah!) dan merasa haus, ada air mineral. Kurang? Tenang, di masing-masing lantai disediakan dispenser jadi kalo harus bisa nambah sepuasnya!
Dan…. Catet ya, ini poin paling penting bagi generasi alay sosmed di zaman millennium ini, bahwa Omah Akas menyediakan FREE Internet Access!
Hmm dari tadi ngomongin kelebihannya mulu, ya! Lantas kekurangannya apa dong? Hmm, menurutku kekurangannya hotel ini tidak menyediakan sarapan. Kalau mau ngopi dan ngeteh sih bisa banget turun ke lobi karena disediakan air hangat dan minuman sachet unlimited –awas jangan maruk. Eh tapi, kalau mau makan mah gampang sih, tinggal ngesot jalan aja ke seberang jalan. Ada apa? Granny’s Nest!
Romantisme di Granny’s Nest Cafe
“Mas mau pesan apa?” tanya pegawai café kepadaku.
Aku membolak-balik daftar menu. Slruppp, hidangannya nampak menggoda semua! Rasanya pingin dipesen satu persatu. Namun niat itu aku urungkan setelah melihat perut yang semakin maju. Oke sip, “saatnya tentukan pilihanmu sekarang, Yan” batinku ala acara Tek Mi Ot.
“Sup buntut ada?” sahutku. Aku memang suka makanan berkuah.
“Oh ada. Oke sup buntut satu. Minumannya apa mas?”
“Minumnya orange juice, aja,” jawabku lagi. Untuk minuman aku memang nggak neko-neko.
“Ada lagi yang lain?”
“Nganu, tolong itu yang pacaran di ujung sana dipisahin ya, nggak enak ngeliatnya, nusuk-nusuk mata.”
Lalu pegawai cafenya pingsan. Hehehe, tenang, dialog terakhir hanya fiksi seperti dialog dalam novel, kok! Hahaha. Ya habis gimana, Granny’s Café ini tempatnya romantiiiisss abis. Kalau ada kadar penilaian keromantisan, Granny’s Café ini aku kasih nilai 8,9 deh! (bisa sih aku kasih nilai 10, ya kalo ada dik Chelsea Islan di sampingku gituh).
Granny’s Nest café & Resto ini memang tempat makan dan nongkrong yang mengusung konsep Shabby vintage Style yang unik sehingga banyak sekali spot foto bagi para pengunjung. Masing-masing spot, dekorasinya beda. Aku melirik ke beberapa ruangan, yang satu konsepnya girly buanget, yang satu vintage banget, yang satunya lagi mirip art street yang ada di Penang. Luar biasa!
Sekilas mengenai duet Aki-Nini (Omah Akas dan Granny’s Nest) ini, ibarat perusahaan, Omah Akas dan Granny’s Nest Café ini dikelola oleh bos yang sama namun dijalankan oleh manager yang berbeda. Nah Granny’s Nest café ini dijalankan oleh Iqbal, bos muda nan tampan (harus disebut bagian tampannya, soalnya disebut sama geng tante-tante blogger, oke sip!)(1). Secara Iqbal masih muda, jadi sangat wajar café ini anak muda, banget!
Kami datang tepat malam Minggu. Dan… wuiih, anak muda gaoel nan kece berbondong-bondong seantero Bandar Lampung datang dan berbaur di tengah kami semua yang belum mandi itu muahaha.
Sambil menunggu makanan datang, kami dihibur oleh penampilan band akustik (2) yang menyanyikan lagu-lagu yang kami request. Bang Indra nggak mau kalah, atas dorongan kami semua, bang Indra untuk sejenak menggeser posisi vokalis. Dan, mengalunlah lagu I’m Not The Only One-nya Sam Smith. Bagi yang penasaran pingin liat video bang Indra nyanyi sambil goyang chebok, cek di IG-ku ya : @omnduut. (jangan lupa di follow oke! Hahaha).
Kenapa sih dinamakan Granny’Nest?
Nah ini yang belum sempat terkonfirmasi ke Iqbal. Soalnya beliau mendadak menghilang malam itu. Namun, menurutku nama ini disesuaikan dengan nama hotelnya. Biar jadi sepasang gitu hehe. Dan memang, sesuai namanya, banyak sangkar burung yang diletakkan di restoran ini. Mengenai filosofi lengkapnya, kita tunggu Iqbal komen di postingan ini ya hahaha.
Nggak lama kemudian… tadaaaa ini dia makananku datang.
Huaaa nampak segar dan menggiurkan. Aku hirup kuahnya dan… slruuppp lezaaaat! Jangan tertipu dengan penampilannya yang sederhana ya, rasa sup ini enak banget! Aku pun melirik makanan yang dipesan oleh teman-teman yang lain, nampak menggiurkan bukan?
Walaupun bergaya western (dan memang menjual makanan western semacam spaghetti Bolognese, fettucine carbonaga, lasagna, chicken corbon bleu, churros dan makanan dengan nama yang susah disebut lainnya haha), Granny’s Nest juga tentu saja tidak serta merta meninggalkan cita rasa lokal. Seperti halnya sup buntut yang aku pesan, makanan Asia lain yang disediakan misalnya ayam geprek, Iga bumbu rawit, chicken katsu atau nasi goreng Thailand. Minumannya juga sangat bervariatif seperti Infused water, mixed fruit punch, mojito mint dan masih banyak lagi.
“Pasti harga makanannya mahal ya?”
Eh jangan salah, harganya pas di kantong anak muda! Harga makanan dan minuman tersedia dari Rp.5.000 sd Rp.45.000 saja! Tenang, kalau ngajak cewek makan nggak akan bikin kantong bolong! Eh selain tempat makan, Granny’s Nest juga sering digunakan sebagai lokasi pemotretan pre wedding, loh! Kalau mau bikin pesta ulang tahun juga bisa, ada ruangan khusus yang muat banyak orang di satu ruangan tertutup.
Intinya Granny’s Nest ini cocok banget buat tempat nongkrong bagi bro & sist kece di Lampung.
Tiba-tiba….
“Eh ada yang dikasih bunga.”
“Apa mereka jadian?”
Terdengar celotehan dari rombongan Festival Teluk Semaka.
“Eh Kalian jadian, ya?”
Ntah siapa yang nanya begitu. Namun pertanyaan itu dijawab oleh sepasang abege yang dimabuk asmara ini dengan anggukan kepala. Melihat itu, semua bersorak gembira. (aku sih sedikit aja bersoraknya, sisanya sirik muahahaha)
“Wah harus difoto!”
Langsung deh semua sibuk mengeluarkan kamera. Kecuali… tahulah ya jiahahaha. Dan… ini dia sepasang kekasih yang dari senyumnya kelihatan kalo lagi hepi banget. “Tunggu sampai jadian berapa lama, kalo udah berantem nyahok lu,” sahut seseorang yang ada di dalam hatiku sambil melotot kayak matanya Leily Sagita. Siapa sih? auk! xD xD xD
“Cieeh jadiaaan cieeeh,” teriak kami semua.
“Cieeeh yang punya blog masih jomblo, cieeeh.”
Sebuah suara lagi terdengar ntah dari mana. –ambil pentungan, siap-siap nimpuk.
OMAH AKAS
- Jalan Pulau Sebuku No. 9B, Antasari, Bandar Lampung, Lampung 35122
- Phone: 0821 8619 9000 | 0721269590
- Situs : omahakas.co.id
- Email: info@omahakas.co.id
- Sosial Media : FB : Omah Akas | Twitter : @OmahAkas | IG : @OmahAkas
GRANNY’S NEST
- Jalan Pulau Sebuku No. 9A, Antasari, Bandar Lampung, Lampung 35122
- Phone: 082186198999 | BBM 55372D44
- Line : GrannysNest
- Jam Buka : 11:00 pagi sd 22:00 malam
- Sosial Media : FB : Granny’s Nest Cafe and Resto | Twitter : @Grannys_Nest | IG : @GrannysNest
Catatan :
(1) Namun bagi yang naksir harus berkecil hati, soalnya tepat keesokan harinya dari saat kedatangan kami, Iqbal ini akan melangsungkan prosesi pertunangan. –dibahas hehehe.
(2) Hanya ada di Sabtu dan Minggu malam.
Yan, dirimu mampu membuatku terpingkal-pingkal baca paragraf jadian itu. Dan memamng sepasang anak muda itu lugu amat ya disuru berdiri ya berdiri, diminta foto berduaan ya manut ajah. Yah semoga mereka langgeng meski udah disumpahi beberapa jomblo di sana sih “putus…putus…putus…” hahaha. ( semoga – lagi – dua anak itu nggak baca komen sadisku ini ) 😛
Hahaha, seingatku aku ikutan motret mereka cuma ntah pake kamera siapa (gak rela pake kamera sendiri hahaha).
Iya semoga mereka gak baca postingan dan komen-komennya 🙂
Siips. Ada penginapan andelan nih kalau ke lampung 😆
Lokasinya strategis, tempatnya asyik, pas banget 🙂
Ciieeeh nulis orang jadian. Cieeeeh..yang punya blog masih jomblo. Dan aku ngakak hebat membacanya…
*elap air mata
Ada yang tertawa di atas perjombloan si pemilik blognya hahahaha
Ada yang jadiaaaan :)))
Itu mbak Evi ya di balik buku 😀
Iya bener mbak Evi hehe
Murah bgt kaka….. Sayang di lampung 🙈
Btw itu seriusan taglinenya: Hotel berbasis syariah? 🙊😅
Emang Fiyah mau cari di mana? ^o^
Betul. Cek aja web aslinya 🙂 di resepsionis juga terdapat tulisan peraturan hotel yang diantaranya gak boleh bawa temen non muhrim, gak boleh ini itu dsb 🙂
Pgnnya di jakarta atau sekitarnya ka *yakali ada dengan harga segitu, wkwkw*.
Huoooo.. Unyu juga ya skrg. Hotel pun ada yg berbasis syariah hehe 😗
Udah lama dan udah banyak Fiyah 🙂 kayak hotel Sofyan yang menang di acara World Halal Travel Awards 🙂
Hehe. Aku blm prnh dger berarti.. Hotel sofyannya tau, cuma gtw klo emg pake tagline syariah 😀
Seingatku begitu soal hotel Sofyan 😀
Yahhh baca poin 1 yg di bawah itu bikin lesu dan laper 😦 *rebut sop buntutnya*
Hahaha pukpuk
ini di daerah sukarame ya? udah lama ngincer ke sini tapi belum kesampean
*bang Indraaa, om Yopieee tolong jawab pertanyaan mas Danan. 🙂
Aku gak begitu ngeh nama kawasannya mas.
Hahhaahhaa kawasaan sukanya rame rame
Palembang juga ada kawasan Sukarame, deket bandara hehehe
Bersih dan bersinar — kya kata2 di iklan sabun cuci piring 😂
Hahaha
Wogh akas bahasa komering itu kakek toh, nama panggilan aku kan Akas om, tapi aku bukan kakek2 *ga nanya ya?*
Hotel berbasis syariah berati hotelnya gabisa dipake mesum dong? *niatmu apa ranii??!* XD
Bentar om, itu bocah yg duduk di meja bukan anaknya iqbal kan? bukan kan? kan?!! (pelis om jgn bikin aku kecewa)
Itu keponakannya hehehe. Yang duduk di depannya Iqbal si kakak yang mengelola hotel. Oke sip, mulai hari ini aku panggil Akas aja hahaha
yhaaaaa 😐
Ayey! salamin om dari Rani, hihi
Gak perlu pake salam-salaman, nanti Akas juga ditegor sendiri hahaha
Raniiiiii om raniiii >,<
Masih heran, gimana kok seunyu ini harganya bisa murah gitu? Mbok ya buka cabang di Jakarta #banyakmaunya 😂
Mungkin karena terletak di Lampung 🙂 di Palembang juga masih banyak hotel dengan fasilitas seperti itu dan harganya sama terjangkau mbak ^^
Haaah? Itu penginapannya murah bangeeeet… Catet. Buat bekal kalo ke Lampung.
Wkwkwkwkwk.. itu yang lagi jadian mau-maunya ya disuruh foto ama kalian.. 😀 Bawaan orang jatuh cinta kali ya… hahahaha….
Hahaha mereka pasrah gitu difoto. Gak tahu yang motret blogger dan bakalan nampang di blog fotonya hehehehehe
Ya ampun ini hotel keren bgt. Murah meriah pake banget…! Syariah pula. Asli dah kalo ke maen Lampung harus nginap disini. Coba kayak gini ada di Lombok ya, mending saya ngekos aja bulanan disini hehehe.
O iya itu yang bulanan harganya berapaan ya Om? 😀 (Kayak berasa besok udah mau pindahan aja ke Omah Akas)
Haha dibuat mas penginapan yang sama di Lombok hihihi.
Oh ya, sudah dapet konfirmasi, untuk sewa bulanan biayanya Rp.2000.000
wow asik bgt, sangat terjangkau
Nih Omahakas memang terkenal bersih, harga bersahabat dan Syar’i 🙂
Cucok banget dah 😀
Ping balik: Menjerit Geli di Situs Megalitikum & Bukit Granit Lampung |
Yayaaaannn…itu kenapa di dekat sop buntut ada semacam kaktus yak? Itu termasuk paketan nasinya?
ciye ciyeee…yang punya blog bentar lagi jadian *aamiin
Hahaha itu hanya untuk menuhin foto aja mbak Uniek hehehe.
Aku gak mau jadian, mau ke penghulu aja :v
Wkwkwkwkwkw. Sirik aja nih yg punya blog 😀
Aduh sumpah sakit perut bacanya. Kayaknya klo pulkam ke lampung musti nyobain ke sini.
Sangat direkomendasikan ke sana ajak pasangan. Pasangan jadi-jadian juga boleh, yang penting nggak galau sendirian hahahaha
pulang kerja kemaleman ga dibukain pintu sama binik, bisa kemari kalau begitu 😀
Bisaaa bisa om Yop hahaha, aduh ternyata para suami ada saat naasnya juga ya. Alhamdulillah, jomblo ada temannya *lol*
hahahaha…
cari kawan ya..!?!
Iya dong hwhwhwhw
Kalau foto orang jadian. Trus kapan aku foto om ndut jadian #eh
Duh ini komennya ngeri hahahaha
mas itu CP nya valid tidak ya? makasih.
Halo mas Bagus, CP-nya Valid. Walau begitu nanti aku pastikan lagi jika ada perubahan. (lagi WA temen buat nanya), jika gak ada pemberitahuan lebih lanjut dariku, artinya CP yang di atas valid ya. Thx
Ping balik: Restoran Kece di Bandar Lampung | Omnduut