Hiks kasihan, blog utama ini sudah lama sekali gak diupdate. ”Maaf ya kamu aku duakan,” *ngomong sama wordpress sambil lirik ke selingkuhan* hehe. Nah berhubung Rabu lalu (27/7) habis ketemuan sama dokter Zaki, aku tulis aja biar sekalian bisa cerita tentang tempat makan baru yang berada di tepian Sungai Musi.
Mungkin dokter Zaki lupa kalau beberapa bulan lalu ketika dokter Zaki berkunjung ke sebuah kota (aku lupa kotanya) aku sempat komen, ”kapan ke Palembang, dok?” dan dijawab, ”Akhir Agustus,” jawab dokter Zaki. Nah ternyata dokter Zaki ke Palembang diundang sebagai pembicara dalam rangka menghadiri Kongres Nasional Ilmu Kesehatan Anak (Konika) ke-16 yang diadakan di hotel Aryaduta, Palembang. Melihat update-an status dokter Zaki yang menginformasikan mengenai kunjungan tersebut, secara spontan aku bilang bahwa jika memungkinkan aku ingin bertemu dengan beliau. Alhamdulillah respon dokter Zaki baik walaupun pada saat itu belum tahu kapan akan bisa ketemuannya.
Dokter Zaki yang merupakan Head of Pediatric Allergy –Immunology Division di RSUPN Cipto Mangunkusumo pasti sibuk banget kan. Jadi ya aku nothing to lose apakah akan bisa ketemuan atau tidak dengan master Backpacker Dunia ini 🙂 beruntung, di hari terakhir dan beberapa jam sebelum waktu ketemuan, dokter Zaki mengirimkan pesan bahwa ada waktu lowong di malam terakhir beliau di Palembang, dan bilang agar aku datang ke hotel Aryaduta aja. Oke sip, senang akhirnya bisa ketemuan dengan dokter Zaki. Aku sendiri di grup Backpacker Dunia sebetulnya lebih sering jadi silent reader. Maklum pengalaman menjelajahi dunia belom banyak. Kalo dibandingkan dengan dokter Zaki mah… beuuuh, kalah abis! Hehe 🙂
Bada’ maghrib aku langsung meluncur ke Aryaduta. Sempat nunggu sebentar di lobi hotel sebelum akhirnya ketemuan dengan dokter Zaki di lounge hotel. Deg-degan juga sebenernya haha. Aku memang suka kagok kalo ketemu orang yang baru dikenal apalagi orang sekeren dan sehebat dokter Zaki hehe. Cuma memang keinginan untuk bertemu itu besar sekali. Soalnya suka sirik kalo ngeliat temen-temen BD kok kayaknya deket banget sama beliau (bahkan sampe dipanggil Papah ya dok? ^^). Dan benar saja, walaupun diselingi dengan obrolan bersama beberapa dokter lain, sama dokter Zaki langsung enak ngobrolnya.
Asli, dokter Zaki ini ngetop abis haha. Banyak banget yang negor dan salaman. Nah gak lama kemudian dokter Zaki ngajakin jalan buat makan malem bareng. Nah loh, aku terus terang gak kepikiran mau diajakin jalan. Sempet gak enak juga. Tapi ya udah, dengan senang hati kuikuti saja langkah kaki dokter Zaki *yey, padahal mah seneng dok aslinya hahaha*. Bersama mas Aji, kita naik mobil menuju horel Jayakarta Daira dulu. ”Kita jemput anak saya dulu ya,” kata dokter Zaki. Oh ternyata anaknya dokter Zaki juga ke Palembang. Oke sip, makin rame makin seru.
Gak sampe 10 menit kita udah sampe. Begitu sampe, wah ternyata udah rame. Anaknya dokter Zaki –Dina, ternyata bersama ke-3 temannya yang kesemuanya dokter. Beeuh, aku sama bang Aji (dan juga abang driver) aja yang berstatus sebagai pasien malem itu. Hahaha, sisanya dokter jebolan UI semua. Ada Putri dan dua lagi aku lupa siapa namanya *maafkan aku* *menjura*
… lalu kita semua menuju Kampung Kapitan.
Kampung Kapitan adalah restoran yang berada di tepian Sungai Musi. Menurut gosipnya sih kepunyaannya duo presenter kondang dari Palembang, om Tantowi dan Helmi Yahya. Nah, jika restoran River Side adanya di wilayah Ilir, Kampung Kapitan ini berada di sisi seberang Ulu. Uniknya, jika pengunjung ingin datang ke sini, selain bisa melalui jalur darat, bisa juga melalui jalur sungai karena tersedia shuttle boat yang beroperasi hingga pukul 23:00 WIB. Nah sensasinya jelas beda, kan? makanya restoran ini ramai sekali.
Hidangan andalannya adalah seafood. Dokter Zaki sendiri mengakui kelezatan ikan gurame bakar dan cah kangkungnya. Sambil makan, obrolan seru terus berlanjut dengan diselingi… foto-foto hehehe. Asyik banget kumpul-kumpul malam itu. Suasana sangat cair dengan diselingi gurauan. Aku sendiri beberapa kali kena jokse trap-nya dokter Zaki hahaha *malu*. Dan… ternyata dokter Zaki gemar lagu tradisional Sumatera Selatan. ”Mengingatkan saya akan musik country di Amerika,” ujar dokter Zaki. Heh, iyakah? Dan ternyata bener loh. Kami sempat didengarkan iringan musik Sahilin yang khas Sumsel sama musik…hmm lupa namanya. Musik country gitu deh yang petikan gitarnya mirip dengan musik Sahilin 🙂
Gak terasa, lebih dari 4 jam euy nongkrong di Kampung Kapitan. Alhamdulillah cuaca mendukung malam itu. Gak berangin apalagi hujan. Intinya, itu malam yang sangat berkesan bisa ketemu dengan dokter Zaki, Dina, Bang Aji dan juga mbak-mbak dokter yang kece-kece itu hehehe. Sekitar pukul 11 kita pulang. Eh sebelumnya sempat berhenti di Jembatan Ampera buat foto-foto.
Melalui tulisan ini, aku ingin mengucapkan terima kasih kepada dokter Zaki atas jamuannya. Hiks, gak jelas gini jadinya mana tuan rumah dan mana yang tamu >.< ditunggu kedatangannya kembali ke Palembang ya dok. Semoga dokter sehat terus dan senantiasa hepi bersama keluarga yang seru-seru itu 🙂 Malam itu, aku kembali ke rumah dengan perasaan hangat. Terima kasih dokter Zaki, semoga bisa kembali bertemu di lain waktu. 😉
P.S : Karena gak tahu bakalan diajakin jalan-jalan, aku menyesal sekali gak bawa kamera malam itu. Jadi, semua foto pelengkap cerita ini aku comot dari FB-nya dokter Zaki 😉
He he ternyata om ndut sama sekali nggak gendut 🙂
Gendut itu mbak Vicky. Apalagi bagian perut dan muka buahahaha
sekalinya posting bikin cerita kopdar
sebelum puasa saya ke palembang lho…. tapi cuma seharian doank 😀
Wah pantes gak ngabarin. Cuma hitungan jam ya di Palembang? kunjungan selanjutnya kudu kopdar nih mas 🙂
serunya yg abis kopdaran 😀
Hahaha iya Bijo. Udah lama gak kopdar. So, Bijo kapan ke Palembang? 😀
kok kayak Bapak sama anaknya. hehe..
Katanya mau ada simpo ginjal di Palembang Oktober, kalo dibayarin ya ikut ah.. hahaha.. kalo ke Palembang kopdar yok! 🙂
Oh ya? mirip ya? dokter Zaki lebih gantenglah hahaha.
Ayok mas dokter Teguh hehehe. Ditunggu di Palembang 🙂
hahaaa.. om.. ikutan dong.. aku baru 2 kali makan disana..
😀 asik.. asik…
Hahaha kapan-kapan ya kalo aku diajakin ke sini lagi xixixixi. 🙂 aku juga baru pertama kali itu ^^
hihihihiih. siap om.. 😀
^_^
Setelah setengah abad, akhirnya muncul juga postingan di blog ini yan 😀
Buahahaha, jadi maluuuu *tutupmuka*
salut ya, konsulen sibuk bgitu msh sempet nikmatin hidup…..
Iya, dokter Zaki orangnya hmm gimana ya, sangat kebapakan, enjoy dan memang nampak menikmati hidup walaupun yakin beban pekerjaannya cukup berat. 🙂
Ping balik: Menatap Pesona Sungai Musi & Jembatan Ampera dari Kampung Kapitan |