Begitu sampai di bandara H.A.S Hanandjoeddin aku langsung diserbu oleh supir taksi gelap (beberapa memang berbadan gelap sih saingan sama aku) yang menawarkan diri mobil mereka untuk ditumpangi. “Mobil bang… ke Manggar bang? Gantung?” tawar mereka ke aku. Tapi kujawab dengan senyum manis dan ucapan, “nggak bang, makasih” aja pagi itu. Sekilas, bandara H.A.S Hanandjoeddin … Baca lebih lanjut