Sebut saja ini bonus. Bonus yang terlampau menyenangkan dari sebuah perjalanan. Gimana tuh maksudnya? Gini, udah tahu dong kalau saya diundang ke Tidore karena menangin lomba menulis Tidore Untuk Indonesia beberapa waktu lalu? Nah, alhamdulillah, sebagai hadiah atas kompetisi tersebut, saya dan pemenang lain mendapatkan hadiah perjalanan ke Tidore selama 7 hari.
Tak puas hanya mengeksplorasi Tidore, saya dan beberapa pemenang lain memutuskan untuk extend di Ternate.
“Ngapain ke Ternate? Mau cari jodoh ya?”
Nggaklah! Jodoh mah gak perlu cari jauh-jauh. Toh di toko online terpercaya aja banyak –maaf ngigo, efek Harbolnas, hehe. Gak ding, kita kan terbang ke sananya melalui Ternate yang merupakan ibukota Provinsi Maluku Utara. Sebelum mencapai Tidore ya mesti ke Ternate dulu. Pun, ketika akan pulang, ya mesti balik lewat Ternate lagi.

Sebelum baca, siapin cemilan dulu. Kayak Pisang Mulut Bebek ini, cemilan khas Maluku Utara. Dimakannya dengan sambal Colo-colo, sedap!
Jadilah, mumpung udah di sana, sekalian aja kan kita eksplorasi. Dan, alhamdulillah sekali, teman-teman Garda Nuku-lah yang kemudian menjadikan perjalanan kami selama di Ternate begitu smooth dan menyenangkan. Kami tak hanya diajak jalan dan makan, namun juga diajak untuk mengenal Ternate lebih dekat melalui tempat-tempat wisata yang ada. Apa aja? Cekidut!
Ziarah ke Makam Sultan Mahmud Badaruddin II
Saya, sebagai orang Palembang, tentu bersemangat sekali saat tahu akan diajak berziarah ke makam Sultan Mahmud Badaruddin II (SMB 2) ini. Maklum, beliau adalah pahlawan nasional asal Sumatra Selatan. Saking besarnya peran beliau terhadap tempat kelahiran saya ini, nama beliau diabadikan sebagai nama bandara dan nama beberapa tempat lain termasuklah museum Sultan Mahmud Badaruddin II yang berada di tepian Sungai Musi.

Terletak di antara pemakaman umum
Kalian kenal dong sama SMB 2? Jika nggak, coba cek uang pecahan 10.000 edisi lama. Nah, di sana terdapat foto beliau. “Kok bisa sih sultan Palembang makamnya berada jauh sekali di Ternate sana?” yup, ini terjadi karena sultan SMB 2 diasingkan oleh Pemerintahan Kolonial Belanda di tahun 1821. Beliau sendiri kemudian wafat pada tahun 1852 dan dimakamkan di sana.

Ini bagian dalam bangunan utama. Yang tengah itulah makam Sultan SMB 2
Alhamdulillah sekali, saya sebagai remaja eh pemuda asli Palembang dapat berziarah ke sana. Makam SMB 2 sendiri terletak di tengah-tengah pemakaman umum. Namun, dibatasi dengan sebuah pagar dan makam beliau berada di sebuah bangunan dengan atap berbentuk bulat. Saat saya dan rombongan datang ke sana, makam beliau sedang direnovasi dengan pembaharuan cat dinding bangunannya.
Jumatan di Masjid Raya Al-Munawwaroh
Kebetulan sekali, saya dan rombongan bertolak dari Tidore ke Ternate itu pada hari Jumat. Oleh teman-teman yang berada di sana, kami diajak untuk shalat Jumat di masjid raya Al Munawwaroh yang berada di tepi laut. Ini adalah masjid modern dan sepertinya menjadi salah satu tempat wisata karena tak jauh dari masjid, juga terdapat beberapa restoran, taman untuk nongkrong bahkan ada sebuah mall tak jauh dari sana.

Ini dia penampakan masjid 48 miliar.
Sayang, masjid yang dibangun pertengahan tahun 2003 dengan APBD senilai 48 miliar ini kondisinya bikin ngenes. Saat mau ambil wudhu, tempatnya terbatas dan hampir semua toiletnya rusak. Ternyata, sejak awal pembangunannya, sudah ada beberapa masalah dan kendala. Pelaksana pembangunan masjid ini diharuskan ganti rugi sebesar 500 juta rupiah atas rekomendasi BPK. Hmm.
Menjajal Kemampuan di Danau Tolire
Secara ya, gak ada waktu untuk mendaki Gunung Gamalama –err, kalau ada waktu juga ogah sih haha, ya wes, saya dan rombongan main saja ke Danau Tolire yang berada di kaki gunung api tertinggi di Maluku Utara ini. Danau ini terletak sekitar 10 km dari pusat kota dan terdiri dari 2 bagian danau yang disebut Danau Tolire Besar dan Danau Tolire Kecil. Jarak keduanya sekitar 200 meter saja.

Danau Tolire yang indah
Baru kali ini saya melihat danau yang bentuknya seperti ceruk atau loyang raksasa. Danaunya lumayan luas, sekitar 5 hektare dengan kedalaman sekitar 50 meter. Mangtaabs! Konon, danau ini langsung berhubungan dengan laut. Keren gak tuh!

Coba, siapa yang sanggup lempar batu sampe menyentuh air?
Saat berada di sana, ada beberapa anak kecil yang menawarkan batu. “Hah, buat apa?” ternyata, ada satu kebiasaan bagi warga di sana untuk menjajal kemampuan melempar baru dari tebing danau dengan harapan batu tersebut akan menyentuh air.
“Gitu doang?” iya sih, terdengar biasa saja ya. Tapi, nyatanya, menurut warga di sana, belum ada yang bisa melempar batu hingga menyentuh air karena jarak antara bibir jurang dan danaunya jauh. Saya pribadi sih gak nyobain. Ngapain harus capek-capek melempar batu. Mending kalau mantan aja yang dilempar gimana? –sadis!
Ke Dunia Lain di Batu Angus Kulaba
Saat pertama kali saya memasuki kawasan ini, saya seolah berada di planet lain. “Ah lebay!” eh nggak, bener, kayak bukan di bumi. Eh, minimal kayak lokasi syuting film sci-fi deh. Gak percaya? coba lihat benda-benda hitam yang berserakan di kawasan ini. Pantaslah kalau tempat ini dikenal dengan nama Batu Angus, ya!

Lava Gunung Gamalama yang kemudian mengeras menjadi batu

Langsung menghadap lautan
Batu-batu ini sebetulnya lava yang dimuntahkan oleh Gunung Gamalama pada tahun 1673 lalu. Lava ini kemudian mengering dan mengeras. Gak kebayang saat Gamalama meletus, dahsyatnya kayak gimana. Kalau sekarang sih, tempat ini udah jadi lokasi wisatawan yang kece banget! Banyak pondok-pondok untuk mojok eh bersantai sambil memandang ke arah laut lepas. Ketjeh!
Mampir ke Galeri Batik Nurozy
Gak lengkap rasanya sebuah perjalanan jika tidak diselingin dengan berbelanja. Uhuk. Eh, saya gak ikutan belanja ding, ini yang belanja adalah para tante-tante doang kok. Saya mah cuci mata doang sembari melihat koleksi batik yang ada di sana.
Uniknya, gerai batik Nurozy ini juga memungkinkan untuk pengunjung melihat proses pembuatannya. Sebagian besar batik Ternate ini diproduksi dengan cara dicetak. Dan ciri khasnya adalah motif hewan dengan warna dasar yang ceria. Harga 1 kain sekitar Rp.100.000 sd Rp.200.000.
Melihat Kerlip Cahaya Bintang di Puncak Moya
Ternyata, nggak hanya Lampung yang punya Puncak Mas untuk melihat kota dari ketinggian, Ternate pun punya! Namanya Puncak Moya atau Taman Moya yang juga letaknya tak jauh dari pusat kota. –secara, Ternate itu kecil kan ya.

Ternate dilihat dari Puncak Moya
Di sana, terdapat beberapa pondok untuk wisatawan bersantai sambil menyantap hidangan yang ditawarkan oleh pihak restoran. Beberapa bangunan tengah dipersiapkan demi memaksimalkan potensi wisata yang ada. Senang rasanya dapat melihat langsung kerlip bintang di langit dan juga kota yang dihiasi dengan kerlap lampu.
Sayang, kerusakan lensa yang ada pada kamera saya selama perjalanan di Tidore bikin saya kurang maksimal menangkap gambar. Hiks. Saya jadi teringat deretan Kamera Mirrorless Terbaik Tahun 2017 ini. Jadi mupeng pingin ganti kamera kan! Nabung dulu deh.
Menikmati Pohon Mati
Ini rada ironis memang. Tapi, di Ternate, ada satu kawasan yang berisi deretan pohon cengkeh yang sudah mati. Herannya (((HERANNYA))) pohon yang hidup segan mati tak mau ini malah cakep banget dijadiin tempat berfoto! Gak percaya? coba liat model tamvvan ini -hanya, abaikan saja bagian perutnya.
Lokasi wisata kebun cengkeh ini bernama Wisata Kebun Cengkeh Gambesi karena terletak di Kelurahan Gambesi, tepatnya berada di belakang Kampus Universitas Khairun. Lagi-lagi, karena Ternate itu kecil, untuk mencapai lokasi ini, cukup dengan berkendara 15 menit saja dari pusat kota. Serunya lagi, main-main di sini gratis! paling bayar parkir doang sebesar Rp.5000. Dan, nganu, kayaknya lebih enak kalau bawa tikar dan makanan, deh! hehehe.
Narsis di Danau Ngade
Selain Danau Tolire, Ternate masih ada satu danau lagi dengan view yang menurut saya jauh lebih cetar! Danau Ngade atau Danau Laguna namanya. Danau ini terletak di Desa Ngade, Kecamatan Fitu. Letaknya juga tak jauh dari pusat kota. ya, secara Ternate itu kecil kan ya. Kemana-mana juga dekat.

Cakep, kan! itu yang di depan Pulau Maitara dan Pulau Tidore
Ada beberapa titik untuk menikmati Danau Ngade ini. Namun, yang paling terkenal dan banyak dikunjungi adalah kawasan yang memiliki anjungan seperti ini. Anjungan berbentuk hati ini emang cocok banget dipakai untuk selfie. Tapi, disarankan untuk datang ke sini tidak di akhir pekan. Kenapa? jelas, karena ramai sekali orang. Enaknya sih datang di pagi hari menjelang siang. Tapi, mesti tahan sama mataharinya sih.

Mau selfie? antre!
Jika pengunjung benar-benar menjelajah hingga ke bagian bawah, maka akan dijumpai warung-warung terapung di Danau Ngade ini. Warung dengan tambak ikan dan udang ini emang cocok dijadikan pilihan bersantai. Ada juga perahu-perahu yang disewakan bagi pengunjung yang mau main tenggelam-tenggelaman bareng pacar di danau. -yang punya blog jomblo dan sirik akut.

Tambak dan warung makan di sekitaran Danau Ngade
Potret Uang di Pantai Fitu
Save the best for the last! ini dia objek wisata yang menjadi most wanted destination aka tempat selfie paling dicari oleh wisatawan, yakni lokasi untuk berfoto dengan uang pecahan Rp.1000!
Banyak orang yang belum tahu bahwa spot foto terbaik itu berada di Pantai Fitu tak jauh dari Danau Ngade. Saat saya ke sana, pas banget ada nelayan yang tengah mencari ikan sehingga makin mirip dengan yang ada di lembaran uang pecahan Rp.1000 itu.
Sejauh ini, foto saya di Pantai Fitu ini adalah foto dengan jumlah like terbanyak di IG. Belum ada foto lain yang mecahin rekor foto ini hehehe. Mungkin, nanti kalau perut saya sudah kotak-kotak dan pose telanjang dada, baru deh yang like 1 juta orang. Mungkin….

Nih, yuk Annie sedang membidik gambar dengan tepat.
Heeeeh aku kaget klo makam SMB2 ada di Ternate. Gak kaget-kaget amat sih. Banyak pahlawan yang meninggalnya jauh dari domisili awal. Ya diasingkan itu sama Belanda. Betewe 43 milyar apa 48 milyar om? Larva apa lava?
Aku sebenarnya uda ada yang nawarin buat ke Ternatr gratisan. Inceranku ya Danau yang ada di uang kertas rupiah itu. Tapi masih sibuk konser ah. Semoga dia ingat janjinya mau kasih tiket gratisan wakaka
Haha, Alid makasih koreksinya. Yang benar 48 miliar.
Aku sejak kecil bertanya-tanya, kalau SMB 2 ini macam terkenal kali, lantas mana makamnya? ternyata ada di Ternate sana.
Semoga bisa dikasih tiket gratisannya, dan bisa jalan bareng tahun depan amin.
Baca posting ini jadi malu. Dua kali ke Ternate, dan kedua kesempatan itu bolak-balik, tapi nggak juga ngunjungi tempat-tempat yang disebut di sini kecuali makam Sultan Mahmud Badaruddin. Hiks. Padahal itu pemandangan kelap-kelip lampu di kala malam sangat bagus banget ya. Tapi pas Agustus lalu penginapanku ruang makannya pas menghadap Gunung Gamalama, mayanlah 😀
Bagus banget mas Eko. Aku sangat menikmati momen malam hari di sana. Bintangnya banyak, sayang gak ketangkap di kameraku aja.
Aku pas sama Rifqy cuma numpang lewat langsung ke bandara, kalian udah terbang duluan malahan. Pas Agustus lalu, hujan teruuuuuussssss. Arrghhhhh!
Iya, pesawatku pagi. Yang lain siang hahaha. Jadi inget aku, Deddy dan mb Tati nyewa ojek masing-masing seorang buat ke bandara hwhwhw
Kok lucu ya keripik pisangnya pake sambal hehehe
Masjid Raya Al-Munawwarohnya fotonya bagus dari kejauhan. Letaknya juga di tepi laut. Tapi disayangkan Pemerintah setempat kurang memperhatikannya. Masyarakat setempatnya banyak kah om yang shalat di situ?
Warna danau tolirenya akep euy. Pohon matinya juga. Ada gak yah yang prewed disitu (pohon mati) hehehe. Instragamable pohon matinya
Pantai fitu laff it. Laff uang kuno !
Hahaha, kamu akan kaget kalau tahu sebagian orang Palembang makan pisang pakai cuko pempek hwhwhw.
Yang shalat rame bangeeet. Karena dekat pertokoan dan pusat keramaian. Sayang, fasilitasnya hancur bagian toiletnya. Ampun dah.
Dan, sayang juga ya, uang desain baru gak ada lagi pemandangan Indonesia yang porsi gambarnya gede.
Iya om. Pas aku esempe main ke palembang kaget eh sarapannya aja pempek dan cuko. Warbiasak perutnya kuat euy wong kito galo…
Iya desain uang sekarang pahlawan semua. Kalo-kali desainnya muka aku napa ya *wadaawww >,<
wah omnduut enak bangeet jalan2 gratis ke ternate hihiihii
Saat extend ini kita bayar sendiri mas 😀 tapi alhamdulillah banyak dibantu sama Garda Nuku dan pemerintahan Ternate, jadi masuk objek wisatanya gratis. Jikapun bayar, gak mahal juga sih ongkos tempat wisatanya. Worth it dengan keseruan yang didapat 🙂
pemerintah nya berarti keren nih, karena mau support tempat wisata dan traveler yang jauh2 datang ke sana
Iya, alhamdulillah. 🙂
semoga kesampean ke uang seribu yaaak amin! btw om, caranya biar foto ig itu bisa masuk ke blog (ada bacaan IG nya itu kek apa ya? hehe)
Makasih omm 😀
Hi Fathia, makasih udah mampir di sini ya 🙂
Kamu blognya apa? blogspot atau wordpress? barusan aku cek, kayaknya pake blogspot ya? prinsipnya sih itu adalah foto yang sebelumnya sudah aku posting di instagram.
Lalu, foto itu aku masukkan ke dalam postingan ini. Kalau di wordpress caranya mudah sekali.
Tinggal kamu tambahkan tulisan ini
[*instagram url=XXX hidecaption=true*]
Hapus tanda bintang “*” itu saat copy ke dalam tulisan. Dan, bagian XXX itu tinggal kamu input link fotonya. Cara dapetin linknya buka langsung dari komputer ya. Dari hape kayaknya bisa juga sih. Hayo dicoba, dan semoga berhasil 🙂
Waah, jadi pengen traveling lagi deh…😐
Hayo sini traveling ke Palembang 🙂
Jauh om. Saya di Jateng ini😄
Masih di Indonesia ini 🙂 hehe, siapa tahu ada kesempatan buat explore Sumatra ya nanti.
Pengen sih sebenarnya. Paling pengen ke danau toba. Itu sumatra bukan sih? Kok malah lupa saya.😂
Pengen ke sianjur mula-mula, terus mampir ke rumahnya Thomas Alfa Edison Sagala.
Iya, itu di Sumatra Utara. Heh rumah Thomas Alva ada di Indonesia, kah?
Hoo. Thomas Alfa Edison pake marga Sagala ya om.
Itu karakter utama novel Supernova 5 : Dewi Lestari. Artinya Thomas Alfa Edison itu gak ada wkwkwk😁
Kalau ada pun dia sudah tewas pas di Supernova yang ke 6.😢
Oh pantes aku gak nyambung 😀 aku belom pernah baca satupun bukunya :p
Harus baca pokoknya. Semuanya keren.
Aku suka ulasan Ternate-nya dirangkum begini, bikin yang belum ke Ternate jadi tahu tempat apa saja yang bisa dikunjungi di Ternate.
Aku ingat ada yang ketiduran saat liat kerlip bintang di Puncak Moya, lalu ngigau saat mau pulang 😁
Dan aku ingat, ada orang yang sirik banget pingin bisa tiduran dan baringan juga. Apa daya, badannya besar, gak bisa dipake buat tidur ngumpet kayak nyai kain kodian yang badannya bisa menyelinap diantara badan-badan orang lain hwhwhw
makasih mbak Rien.
Oooooooo fotonya dari Fitu, pantes mirip.. Selama ini aku pikir fotonya dari Floridas hahaha..
Sehabis dari Fitu dan Danau Ngade, kami ke Floridas juga. Mirip memang, tapi yang sempurna banget itu dari Pantai Fitu. Aku dapet infonya dari IG Trinity dan juga nanya ke warga lokal 🙂
itu sih ayuk annie udah stand by buat foto 😀
yess belum explore ternate sepenuhnya neh.
Betul Ded. Kurang lamo kito menjelajah Ternate. Ado beberapo benteng yg idak kito hampiri
Ho oh, aku jadi nyesel dak mampir ke benteng itu loh.
Kan emang waktu kito singkat.. semoga ado next ke ternate lagi yo
Amin
Aku inget waktu di ngade, ada cowok bawa kamera loncat loncat, kirain mau (((sickpack in))) perut sblm foto, ehh ternyata (((mencuri))) pala buat di foto. :))))
BUAHAHA, dasar tante-tante minta pembenaran!
Eh mbak Zulfa, tahu nggak, aku tadinya mau memasukkan foto tali jemuran di postingan ini tahuuu. Tepat di menjelang akhir, aku batalkan. Gak suka, soalnya ada foto mbak Zulfa di sana muahahahaha
Duh kesalahan besar, coba tetep dipasang tuh foto bakalan tambah … rusuh, hahaha
Udah dipasang di FB hahaha
Biasanya teman kalau ke sini pasti bawa uang kertas seribuan buat diabadikan.
Emang sih Maluku mempunyai potensi wisata bahari dan sejarah yang bagus.
Dan, aku harus berterima kasih banget sama mas Eko yang udah bawa duitnya. Aku punya, tapi gak bawa! nggilaniii.
Duitnya sampe aku bawa pulang ke Palembang karena gak ketemu lagi sama mas Eko, karena mas Eko memilih balik lagi ke Tidore.
Masjidnya asyik banget … di deket laut
Yoa kang.
wah wah wah,, kebiasaan nih,, sirik sama pasangan2 muda yang memadu kasih di tempat wisata hahahaha…
Dengan wilayah yang sekecil itu, ternyata Ternate punya banyak tempat keren dan unik yaa.. duh mupeeng..
-Traveler Paruh Waktu
Hahaha, siriknya aku alihin ke tulisan aja. Jangan sampe minta langsung ke orangnya. Kan gawaaat.
Banyak ya ternyata, kemaren pas ke Kei, mampir juga ke Ternate pas pulangnya. Tp aku malah mentok di bandara buat kerja, sementara yg lain keliling sambil nunggu jam terbang selanjutnya. Jdnya jagain tas aja haha
Iya lumayan, ini pun ada beberapa yang gak sempat didatangi. Haha, nasip jadi penjaga tas karena kudu kerja ya 🙂
Setelah foto di rumah adat Palembang tahun lalu, kayaknya musti skip tahun ini (yang tinggal beberapa hari lagi) buat main ke destinasi uang 1000 di Pantai Fitu ini. Mungkin tahun depan 😦
Semua pecahan uang lain udah semua ya mas? amiiin, semoga bisa tahun depan.
Ke pantai fitu kayaknya wajib bawa duit 1000 ya? Hahaha
Wajib banget 😀 kalo nggak, sayang sekali, mumpung duitnya masih beredar di pasaran 😀
Pisang pakai sambal itu memang enak. Apalagi saya makannya malam-malam pinggir-pinggir pantai setelah seharian kelelahan hiking ke Gamalama
Aku lupa sebutan pisang ini dalam bahasa setempatnya apa. Pisang tipis apa pisang gepek, lupa haha. Keren Qui sampe hiking ke Gamalama.
Pisang mulut bebek. Karena makannya sambil mulut monyong kali ya, haha. Nama sambalnya sambal colo-colo. Dulu saya bawa oleh-oleh sambal ini pas pulang. Haha
Nah itu dia betul banget, pisang mulut bebek hahaha. Makasih infonya Qui, aku langsung infokan dalam tulisan.
Hehe. Sama-sama Om
Wahhh setelah baco tulisan ini, jd pengen ke Ternate.. dan baru tw kalo makam pahlawan Palembang itu letaknya di timur Indonesia.. efek dak baco sejarah Pahlawan dewek wkwk
Mokasih atas tulisan menarik nya☺
Haha jela nian, aku bae baru tahu kok kalo SMB 2 dimakamkan di sano. Dulu kiroin makamnyo ado di Bukit Siguntang hwhwhw
Wahh, omnduut traveling ke kota aku dong..! Biar di expose juga..!
Tanjung Pinang ya? haa pingin banget! so far baru jelajah Batam aja. Semoga nanti ada kesempatan main ke sana ya 🙂
Jadi ngiler ketika OmNduut mendeskripsikan pisang mulut bebek.
Haha sekilas mirip keripik pisang Lampung rasa ori sih. Bedanya di sini makannya pakai sambal 🙂
Tulisan Yayan soal Ternate Tidore ini benar-benar menggoda. Harus sekalian diving kalau aku ke sana nih.
Sayangnya spot diving gak terlalu banyak aku ketahui. Kayaknya yang di Halmahera atau Jailolo lebih bagus mas 🙂
Ya Tuhan, Danau Ngade dan Danau Tolire cakep banget! Oke nih buat tempat si #PunggungGenic beraksi, wkwkwk.
Bang, plis deh, ngelempar batu mah gak bikin capek. Lempar mantan justru bikin capek xD
#BackGenic dan #BedGenic hahaha.
Lempar mantan gak capek juga sih sepengalamanku hwhw
Mampir kesini setelah sekian lama absen 😊😊
Haha iya, makasih udah mampir lagi maaas 🙂
Judulnya sombong banget. Ah, rasanya aku pengen balik ke Maluku. Tahun ini aku tak sedikit pun menyentuh Indonesia bagian timur. Rindu…
Hahahaha, yoaaa, sombong itu kan salah satu nama tengahku.
hai ka salam kenal
sepertinya saya tertarik untuk berlibur kesana, nah kalo boleh tau nih ka untuk semisalkan budgetnya setelah sampai disan berapa ya?
dan apakah untuk sarana transportasi ke tiap tempat itu mudah atau bagaimana?
terima kasih ka, keep update terus tulisannya
Hi Mutiara.
Mengenai budget, relatif ya. Penginapan, kurang lebih 200k/malam, bisa untuk 2 orang. Kalau makan, standarlah 20 sd 30 ribu. Dan untuk tansportasi bisa pakai angkot atau ojek pangkalan. Ternate dan Tidore itu kecil. Jadi enak eksplornya.
untuk masalah harga nih ka apakah masih terhitung standar murah atau mahal?
baca tulisan kaka ko aku jadi ngidam pengen pergi kesana ya ka.
oh iya makasih ka udah bales komen aku, semoga bisa terus komunikasi ya
Untuk harga, menurutku sedang. Nggak murah juga gak yang mahal banget sampe harus istighfar terus-terusan hahahaha. Sipp, makasih ya 🙂
keren nian lah nyampe maluku… mupeng ama pemandangan duit seribu samo duitnyo #halah
Pasti bisolah Lenny sampe sini 🙂 Dan siapo tahu biso jalan bareng lagi kan.
Omnduuuut, rekomendasi penginapan di ternate yang oke dimana yah? 🙂
Cheers,
Dee Rahma – heydeerahma.com
Selama di Ternate kami menginap di Hotel Matoa. Jl.Rambutan No.9, Skep, Kelurahan Salahudo, Ternate Tengah.
Telp 0921-3126696 atau 3123866. Hotelnya asyik dan termasuk tengah kota sih.
Waaaah, makasi omnduuuut! Noted dulu ah 😀
Sama-sama mbak Dee 🙂
Pengeeeeen bangettttt bisa kesana 😦 . Aku pgn kulinernya sbnrnya. Bnyk yg nulis, kuliner ternate itu sedap semua.. Tp wisata alamnya kyk danau2 tadi dan bisa melihat gunung gamalama juga bucket listku banget 🙂
Kayaknya kuliner nusantara ini sedap semua ya hahaha. Lidah itu adalah salah satu perekam memori yang hebat.
Heheh duit 1000 lama, btw itu danaunya curam banget ya
Iya, mesti hati2
Haloo Om, lama saya ga kemari, saya ikuti kisah travelingnya ke Ternate mantap kali sangat menyenangkan pastinya Om.
Salam dari Dompu-NTB
Halo Pak, apa kabar? iya lama gak mampir ke sini 🙂
Semoga ke depan gantian aku bisa liburan ke Dompu ya, Pak ^^ amiiiin.
Pemandangan uang seribuan dan aslinya benar2 mirip !
Betul 🙂
Huahahhaaha .. jangaan … jangaaan … lakukan adegan membuang mantan ke danau Tolire 🤣
Cukup celup-celupin dikit aja 😂
[Ngemil biskuit pake susu cair kaliii … ]
Betewe, pemandangan danau Tolire misterius banget.
Bayangin sorangan disana … howaaa … pasti bikin merinding.
Hahahaha mantan cukup di buang ke tong sampah mas lol. Iya, danaunya misterius 🙂
Hai abang,
Wah menarik sekali informasi mengenai Ternate ini yah bang.
Dulunya aku mengetahui tentang Ternate dari pelajaran IPS di sekolahan namun hanya mengetahui saja dan belum pernah kesana.
Iya sama, dulu tahunya dari buku pelajaran ya 🙂
Teman SD ku dulu ada yang pindahan dari ternate, dia cerita banyak tentang keindahan wisata bahari kampungnya, sampe sekarang aku begitu ingin ke ternate….ditambah lagi dengan artikel ini,menambah semangatku ke ternate semakin memuncak. Doain mas supaya bisa cepat ke ternate juga….
Kalau ada teman pindahan dari kota lain itu, bikin antusias ya mas. 🙂 keinget dulu ada temen pindahan dari Brunei, wuih langsung pada kepo hahaha. Amin amin, semoga bisa ke Ternate nanti. InsyaAllah.
Aamiin….makasih mas (sambil searching tiket promo 🙂 )
Semoga dapet, amin 🙂
Kemarin dari list itu cuma sempat ke moyo sama ngade
sama kebun cengkeh mati dan snorkling di pantai apa gitu namanya, lupa
bening bangettt air di pantainya!!
Iya air di sana kayak kaca. CAKEP!
Danau Ngade,,keren viewnya min.
Makasih gan.