Eh bener loh, setidaknya menurut KBBI (versi online) Bego itu berarti sangat bodoh atau tolol. Lantas? Lha lha lha, gimana bisa ada kebun yang namanya nyeleneh gini? Eh tunggu dulu, kan nama kebunnya itu Begonia. Nah, Begonia sendiri (ternyata) merupakan genus dalam keluarga tanaman berbunga begoniaceae. Aku nggak terlalu paham tanaman, yang jelas begonia ini berwujud bunga yang berwarna warni. Cakep deh! –kayak akoh.
Alhamdulillah, dalam rangkaian perjalanan ke Jawa Barat Maret 2015 lalu, aku berkesempatan mengunjungi kebun yang awalnya milik pribadi ini. Ya, aku sempet nanya ke salah satu petugas, menurut pengakuannya, dulunya ini kebun pribadi yang kemudian dibuka untuk umum. Wah lumayan juga, kan? Hitung-hitung menjadi bagian dalam pengembangan pariwisata Jawa Barat khususnya kabupaten Bandung Barat.
Ya, Kebun Begonia ini memang berada di Lembang sekitar 15 km dari pusat kota Bandung. Sama seperti kunjungan ke Bosscha sebelumnya, aku mendatangi Kebun Begonia ini bersama Connie (sesama pelancong) dan duo mahasiswi Rafiqa & Aya yang rela kami culik untuk menemani kami. Hihi. Asyiknya, perjalanan dari Bandung ke Kebun Begonia ini kami disajikan pemandangan yang keren banget! Ya maklum, di Palembang biasanya lihat sungai mulu :p
Setiap pengunjung harus membeli tiket masuk seharga Rp.5.000. Sialnya, DSLR yang aku bawa nggak diizinin masuk.
“Kalau mau bawa masuk kameranya, harus bayar Rp.50.000, mas,” ujar si mas penjaga.
Gilak! 10 kali lipat dari harga tiket masuknya. Menurutku harga ini nggak wajar. Aku masih memaklumi jika harus membayar 3 atau 4 kali lipat dari harga tiket. Lha ini? 10 kali lipat euy! Aku keliling 3 minggu di India dan mendatangi tempat-tempat yang jauh lebih spektakuler aja nggak ada tuh ceritanya kudu bayar jika bawa kamera.
Ai se ai se, aku tahu memang ada beberapa tempat-tempat wisata tertentu yang memang memiliki peraturan seperti itu. Dan, yeah, Kebun Begonia emang bagus, tapi, kan….. ah sudahlah. Karena aku terlalu pelit nggak rela membayar sebegitu besar, aku akhirnya mengalah. Namun aku sempat bernegosiasi.
“Mas, saya titip baterenya aja boleh ya? Maaf, terlalu beresiko kalau kameranya yang saya titipkan.”
Awalnya sih nggak mau dia. Tapi setelah diyakinkan bahwa aku hanya punya satu batere dan DSLR-nya nggak akan dipakai selama di dalam, beliau akhirnya mengalah. Untungnya Rafiqa membawa kamera pocket dan itu diizinkan untuk digunakan. Ya lumayanlah, ketimbang nggak ada dokumentasi sama sekali kan? Maklum, hape yang aku pake masih jadul banget, jadi keberadaan kamera sangat diperlukan.
Lembang itu dingin namun panas. Eh, panas namun dingin. Gimana ya? Hehe. Udaranya sejuk namun matahari menyengat lumayan juga.
Untung aja ada peminjaman topi gratis yang di sini. Lumayan, topi jerami ini cukup membantu menghalau sinar matahari. Selain itu, kok ya aku ngerasa jadi makin mirip orang tionghoa ya? Xixixi. Atau, ya kayak orang Vietnam gitu deh. Sipit sipit semok-tampan-mempesona gitu. Buahaha, seriuuus eh becandaaa becandaaa.
Kebun Begonia ini emang apik tenan. Kebunnya dibagi menjadi beberapa sektor. Sepertinya dipisah berdasarkan jenis tanamannya. Ada yang khusus bunga. Ada juga bagian rerumputan warna-warni. Di sisi lain ada taman kaktus dan sektor tanaman buah dan sayur. Nggak banyak sih buah yang ditanam, seingetku ada jeruk dan labu aja. Lumayan deh 🙂
Oh ya di kebun ini juga banyak tersedia bangku yang didesain khusus. Ada yang bentuk kereta kencana, ada yang dibentuk seperti roda. Beberapa patung hewan juga ada. Anak kecil pasti suka banget ke sini. Terlihat beberapa orang yang mulai narsis foto-foto. Kami juga nggak mau ketinggalan dong ya.
Gimana kalau tiba-tiba perut keroncongan? Aha! Di Kebun Begonia juga terdapat sebuah restoran yang cukup besar. Bangunannya bagus, terbuat dari bambu sehingga nampak sangat alami. Namun kami tidak makan di sini. Selain pingin nyobain sate kelinci, kami khawatir harga makanannya nggak sesuai budget hehe. Yang ada kami hanya mencicipi yogurt yang kata si penjual diolah langsung di sana.
Yogurt dikenal mengandung berbagai macam manfaat kan ya. Maklum, ini jenis olahan minuman yang sarat vitamin dan berprotein tinggi hingga dipercaya dapat mencegah darah tinggi, menyehatkan gigi, membantu pencernaan, mencegah osteoporosis. Bahkan juga digunakan dalam dunia kecantikan karena diyakini dapat mengangkat sel kulit mati (jika dibuat scrub), memerangi jerawat, menyembuhkan kulit terbakar, mengatasi rambut rontok dan menyingkirkan ketombe. Wuih lumayan juga khasiatnya ya!
Ada banyak sekali varian rasa yang ditawarkan di Kebun Begonia ini. Harganya juga murah, antara Rp.5.000 sd Rp.10.000 saja. Setelah lelah mengelilingi Kebun Begonia dan disudahi dengan menyeruput yogurt berbentuk es krim ini, tentu rasanya enak sekali. Gak percaya? Cobain aja langsung di Kebun Begonia. Suer! Dijamin nggak bikin bego, kok! 🙂
- Kebun Begonia
- Jalan Maribaya No. 120 A
Lembang, Bandung - Telepon: 022 2788-527
HP: 081-2220-0202 - Email : info@kebunbegonia.com
- Situs : http://www.kebunbegonia.com/
waa tempatnya keren
tapi kenapa ya kalau bawa kamera mancung bayarnya mahal betul?
Padahal DSLR-ku nggak mancung-mancung banget hehe, masih standar lensanya.
Karena DSLR identik hasil fotonya bagus, bisa dikomersilkan, gitu kali ya mbak Yana. Padahal aku mah gak jago-jago banget motret. Kebetulan aja ada DSLR >.<
cantikkk niaaann yaaaa ternyataaaaaaa….
Aslinya lebih cantik mbak 🙂 secanggih apapun kamera, nggak ada yang ngalahin kamera asli dari Allah Swt ini hehehe
namanya unik 😀
menurut saya aneh kalau DSLR nggak boleh tapi kamera pocket boleh. kan sama2 bisa mengabadikan gambar. 😀
Iya, itulah anehnya haha. Bener namanya unik mas 🙂
Mirip kokoh-kokoh banget yang pake topi itu 😀
Masa itu foto jungkit-jungkit settingan? Itu mah asli berat sampe bisa ngalahin 3 orang :))
Cek Yan, tau nggak sih kalo aku ini penggemar berat yoghurt? Jadi, tau sendiri kan kalo baca cerita ttg yoghurt gimana efeknya ke aku? 😀
Buahahaha, jadi inget pas ambil pose itu. Kocak.
Mbak Rien, sabar ya, buka puasa masih lama 😀
Padahal kalau sdh masuk gak asyik kalau gak motret ya Mas. Padahal kalau motretnya bagus terus dipejeng di blog, promosi juga utk mereka. Beda kalau foto utk prewedding yah gak apa lah di charge lebih 🙂
Itu yang pengelola nggak pikirkan 😀
Prewedding pun kalo cakep orang akan nanya, “eh itu di mana?” trus orang tertarik datang. Jadi promosi gratis 🙂
Jadi mikir kalau saya ke sana sama anak-anak……..
selesai itu semua bunga warna warni menawan hati.
selesai. 😀
Hahaha “Selesai” ya 🙂
Kalo gitu mending jangan deh hwhwhwhwhw
Menyengarkan sekali postingan, penuh warna warni 😀
Btw, fotonya cakep-cakeplah ituuu…. kayak diambil pakai DSLR 😀
Menyegarkan sekali postingan ini. Pernauwarna warni 😀
Fotonya cakep-cakep juga, kayak diambil sama kamera DSLR
Iya, kameranya Rafiqa lumayan canggih hihi. Alhamdulillah, ada dokumentasinya mbak Eky 🙂
Eh busyetttt bawa DSLR mesti bayar 50 ribu #BatalMasukGw
Iya >.< semoga yang punya kebun ini baca tulisan ini.
asik jg ni tempat. ntar klo mudik mau ke sana ah..
btw, omndut jalannya sama cewek” mulu, modus 😛
Biar berasa paling cakep ya? hehehe…
Aha mbak benar hahahaha.
Jelas tidak ada yang ngalahin kan jadinya hwhwhwhw
Ini alamatnya di Lembang sebelah mana, Om? :hehe. Siapa tahu bisa ke sana. Dan mohon izin, setahu saya Lembang itu di Kabupaten Bandung Barat, kecuali kalau ternyata memang sudah ada pemekaran di Kab. Lembang :hehe :peace.
Wilayah dataran tinggi memang begitu ya Om, sejuk tapi mataharinya menyengat :hehe. Tapi sepadanlah dengan bebungaan yang apik, taman, dan pemandangan di sana yang keren, meski mahal dan tidak boleh bawa kamera DSLR :huhu, kenapa yak? Apa takut nanti dijadikan latar belakang pemotretan dan akhirnya dieksploitasi? Ah, yang penting pemandangan dan santapannya yak, Om? :hihi. Btw, dirimu memang mirip dengan orang Vietnam Om, berpose di tengah ilalang, seperti di tepi Sungai Mekong :hehe.
Gaar Gaaar 😀 makasih koreksinya. Iya ternyata kabupaten Bandung Barat hehe. Kemarin pas nulisnya kok ya males buat cek en ricek ya *toyorjidatsendiri
Mengenai alamatnya juga sudah ditambahkan di bagian bawah 😉
Duh belum pernah ke Sungai Mekong nih. Semoga tahun depan 😀
Amiin ya Om :)). Ah si Om pasti sudah khatam dengan persungaian. Di halaman belakang ada Musi dan tahun depan akan ke Mekong, jangan lupa ceritanya dibagi di sini ya Om :hehe.
Ah nggak juga Gar >.<
Buktinya aku nggak bisa berenang :p hehe. Amiin, semoga bisa ke Mekong beneran tahun depan 🙂
Amiiin :)).
Kalau ke kebun bunga memang selalu bikin betah ya. Apalagi kalau cuacanya mendukung. Seger gitu hawanya. Kalau bisa sekalian bawa makanan sambel trasi ikan asin nasi anget makin ga mau pulang haha
Hahaha jadi serasa piknik. Tapi idenya boleh juga 🙂
Masalahnya boleh gak ya sama pengelola? soalnya ada restoran di dalamnya hihihi.
Mbak, kok aku gak bisa komen di blognya ya? kemarin aku komen di 3 postingan kok gagal semua >.<
Apiiikk ik kebunnya. Pengen ke sono jadinyaa. Tanggung jawab, Oommm ><
Sini aku yang jawab, kamu yang tanggung ya hwhwhw
Sejauh ini saya baru nanam bunganya saja, ternyata jadi nama kebun juga
. 50rbnya klo dibandingin tiket masuk keukenhof itu 4x lebih murah loh hehe.
Hahaha kalo ke Keukenhof mah aku rela bayarnya mbak Nella 😀
Iya ya jauh-jauh ke Belanda ya berarti sdh sediakan dana buat ke keukenhof dong ya 😀
Harusnya sih begitu hahaha
Iya ih kaya orang Vietnam. Kenapa ya DSLR gak boleh tapi poket boleh? *gakngerti*
Ke tempat sebelahnya gak mas? Sukulen2 gt. Bagus2 juga tuh kaktus2nya
Nah kemarin mau diajak ke sana mbak, cuma tutup >.< jadi kita ke Bosscha aja deh. Lagian cuacanya mulai mendung gitu.
Yampuuuun aku aja belom ke sini huhuu kalah heits deh sama pemuda Vietnam 😀
Hwhwhw, pemuda Vietnam kw seratus Dit hwhwhw
Aku kadang suka bete ama peraturan yang kayak gini, kamera DSLR harus bayar lebih.. Padahal sebagai tempat wisata, harusnya mereka seneng ya karena ada yang promosiin tempat wisatanya dengan foto-foto yang bagus.
Beda cerita kalo emang tidak diperbolehkan membawa kamera dengan alasan untuk menghormati pengunjung tempat itu, seperti tempat ibadah, kampung adat, museum. Tapi kalo itu kan jelas, tidak diperbolehkan membawa dan menggunakan kamera jenis apapun juga. Di situ kadang saya merasa sediiih…. 😥
Aku sudah coba kontak pengelola mbak Dee dengan cara kasih link tulisan ini yang secara tidak langsung mempertanyakan peraturan itu. Semoga ada jawaban 🙂
Aamiin.. semoga segera ada jawaban dan penjelasan dari mereka, Yan… 🙂
Wait and see hehe
cakep ooom
Makasih…makasih…. *ini ngomongin si pemuda vietnam atau bunga nggak jelas hahaha
bunganya hahaha
Tuh kan buahahahaha
kasian deh kecewa :p
hahaha
Sudah kuduga hahahahahahaha
Seger ngelihatnya, betah duduk dan jalan cantik disini.
Aku suka banget youghurt, entah di buat jus atau dibikin kayak ice cream atau.. Lassi. hmm Yummy
Kita juga ngehabisin waktu lumayan lama di sini. Lebih dari 2 jam rasanya mbak 🙂 Di Palembang nggak ada soalnya >.< cuacanya nggak cocok.
Dijual gak tuh om bunganya tjakep ? Kebunnya bisa nih buat bobo-bobo cantik ala-ala Syahrini..bunga..bunga
Kayaknya nggak dijual, soalnya aku gak liat ada bagian penjualan hehe. Sempet nanya soal bibitnya, kata petugas nggak dijual bibitnya.
Oalahh baiklah. Kalo dijual kan aku bisa nebeng nitip >.<
Haha mungkin bisa minta langsung ke petugasnya, modal kedipan hahahaha
Ping balik: Menjajal Gaya Hidup Kekinian di Resto Sangkar Burung Tong Tji Bandung |
aku belom pernah ke kebun begonia padahal tinggal di Bandung
kalau masalah kamera DSLR, kayaknya 50ribu bayar di sana masih cukup murah, dan boleh bawa kamera saku. aku pernah wisata di Jakarta, kalau bawa kamera DSLR, kamera saku, atau kamera apapun itu, bayar 1 juta per kamera. hahaha ha ha
Tempat wisata apa kalo kamera kudu bayar 1 juta mbak? gilak aja >.<
haha, aku terlalu pelit, jadi sayang keluarin duit 50 ribu.
Taman Mang*rove PIK Om, sejuta per kamera.
Tapi emang tempatnya cantik banget, kalau ke Jakarta kudu ke sini deh 🙂
Kalau 50ribu buat kirim postcard gimana? Ehe ehe
Bisa kirim ke beberapa orang ituuuu 🙂
taman begonia supaya popular dan banyak pengunjungnya butuh biaya promosi ……..
seharusnya lebih kreatif peraturannya … he he
Iya setujuuuu. Semogalah pihak Begonia nemuin tulisan ini :p
Seger banget buat mata. Pasti seru buat tempat refreshing, yah. Pengennya motret2 aja, deh.
Kalo capek, cobain makanannya, habis itu motret lagi hehe
Mahal banget kalo bawa kamera itu. Kalo kamera saku gimana tuh?
Tapi tempatnya keren, cuma namanya kok begitu: begonina, hehe…
Kalo kamera saku gratis ^_^
Keren banget taman bunganya, Yan. Jadi ngiriiii…Pengen kesana.. bunga2nya cantik2.. Indah banget pokoknya. 🙂
Jom ke Lembang, Helna 🙂 emang cakep ini lokasinya. Harusnya bisa lebih dikembangkan untuk pariwisata nih.
kapan-kapan singgah di sini https://www.google.co.id/search?q=Taman+Begonia+kebun+raya+eka+karya+bali&biw=1517&bih=752&es_sm=93&tbm=isch&tbo=u&source=univ&sa=X&ved=0CBwQsARqFQoTCLuIu67cyMcCFc4Hjgod-SoB7g ..mas
Wah jauh lebih bagus ya. Di Bali?
iya, mas..hehehe
sering ke Bandung tapi belom eksampean kesini.
Disitu Raisa merasa sedih -_-
Habis Raisah melaut mulu siiih