Serba

Warung Amigos di Palembang

316298_10150350008754304_1466069285_n

Yang ini bukan jajanan jalan, tapi jajanan sungai 🙂 Warung Terapung di Sungai Musi

Di Palembang, ada satu kawasan tempat makan terkenal yang masih dijadikan pilihan masyarakat walaupun kini sudah banyak café atau restoran yang mengancam keberadaan warung tenda seperti ini. Tempat makan tanpa nama itu hanya di kenal sebagai Warung Tenda Kampus karena masih satu komplek dengan Gelanggang Olah Raga (GOR) yang kini sudah berganti nama menjadi PSCC (Palembang Sport and Convention Center).

Apa yang ditawarkan oleh Warung Tenda Kampus ini? Menunya sederhana saja yakni nasi goreng. Kawasan ini menjadi unik karena di sana ada lebih dari 50 pedagang yang semuanya menjual menu yang hampir sama! Inilah yang disebut commodity market karena semua pedagang warung menjual komoditas yang sama sehingga menciptakan daya tarik yang besar terhadap tempat makan ini. Walau begitu, kreatifitas dan alternatif makanan penunjang lain adalah faktor dijadikan pembeda antara warung satu dan warung lainnya.

DSC_0402

Warung Tenda yang hampir sebagian besar sama bentuknya 🙂

DSC_0401

Persis terletak di pinggir jalan POM IX Palembang

Warung Tenda Kampus ini terletak di jalan POM IX yang terkenal dengan keberadaan café dan restoran mewah. Bahkan, Palembang Square –salah satu mall besar di Palembang, terletak hanya 50 m dari Warung Tenda Kampus ini. Walau begitu, keberadaan Warung Tenda Kampus sepertinya akan selalu eksis. Hmm, lantas apa yang menjadi daya tarik Warung Tenda Kampus ini? Kesederhanaan tempat yang membuat golongan manapun bisa datang berkunjung. Tempat ini juga didukung fasilitas parkir yang luas dan tidak ribet (apalagi dengan biaya parkir yang terus melonjak selaiknya mall).

Warung Tenda Kampus masih dijadikan pilihan tempat nongkrong yang favorit. Makan di alam terbuka sambil dibelai udara malam yang sejuk membuat pengunjung semakin betah berada di sini tak hanya sekedar urusan mengisi perut yang kosong, namun lokasi ini pun cocok dijadikan sebagai tempat untuk bersosialisasi, komunikasi, cuci mata ataupun sekedar melepas lelah. Dengan lokasi ala warung pinggir jalan, juga memungkinkan untuk para pekerja seni jalanan melakukan pertunjukkan. Entah itu sekedar menunjukkan kebolehan tarik suara atau juga atraksi seni lainnya. Coba, mana ada café dan restoran yang memberi kesempatan pekerja seni jalanan untuk unjuk gigi, bukan?

SPG Gorengan

Di Jalan Radial, tak jauh dari kawasan Warung Tenda Kampus, tepatnya di seberang sungai kecil di pinggiran Palembang Indah Mall (PIM), terdapat kawasan street food unik lainnya. Di sini, berdiri puluhan pedagang gorengan yang juga mempraktekkan strategi commodity market. Dengan tampilan gerobak yang sederhana dan cenderung sama satu dan lainnya tidak ada praktek kecurangan di sini. Semua pedang bersaing secara fair. Lalu, dengan produk yang sama, apa yang dipersiapkan pedagang ini untuk memperoleh keuntungan lebih banyak? Nih ya, hebatnya, demi menarik perhatian pembeli, pedagang-pedagang ini mempersiapkan SPG (Sales Promotion Girl) yang setia berdiri di samping gerobak dan bertugas menyapa dan menggaet pembeli.

Betul-betul strategi marketing yang jempolan. Apa yang dilakukan pedagang ini tak ubahnya sistem pelayanan perkantoran besar yang memiliki staf marketing tersendiri bahkan SPG Gerobak Gorengan sesungguhnya lebih multitasking yang mampu melakukan beberapa pekerjaan sekaligus. Mereka memiliki kemampuan untuk menarik pembeli (marketing) sekaligus melayani dengan sebaik mungkin (service quality). Nah, sekarang, siapa yang tidak mau membeli gorengan dengan pelayanan ramah oleh mbak-mbak cantik yang cekatan memilihkan produk andalan terbaik mereka? Tahu, pisang, tempe semua mereka jajakan dengan semangat promosi yang tinggi. “Tempe kami paling gurih lho, Mas!” Atau, “pisang kami paling besar dan manis!” eh jangan berfikir negatif ya! Ini strategi penjualan yang jitu lho! 🙂

Pusatnya Pempek

Jika menyebut kota Palembang, pasti yang terbayang adalah kelezatan pempeknya, bukan? Pempek adalah kudapan sepanjang hari, sepanjang waktu. Pempek bisa disantap saat sarapan. Dijadikan menu makan siang. Pereda kelaparan di saat sore atau sebagai ganti menu makan malam. Makanya, hampir di setiap sudut di kota Palembang ini pasti ada penjual pempek. Baik itu yang berada di warung khusus atau juga yang dijual oleh mamang-mamang bersepeda gerobak. Ibu-ibu yang menjajakan pempek menggunakan bakul besar juga banyak di sini. Jika lapar, arahkanlah pandangan ke sekeliling jalan. Maka, pempek pun sudah siap disantap 🙂

CIMG6722

Pedagang pempek gerobak di bundaran Air Mancur-Masjid Agung Palembang

Aku pribadi, jika kedatangan tamu dari luar kota, biasanya selalu mengajak mereka untuk mengunjungi warung pempek yang berada di kawasan 10 Ulu Palembang. Dari segi tempat dan penampilan, memang warung pempek ini kalah bersinar dari warung berkonsep restoran lainnya. Namun, disinilah sentra penjualan pempek terbesar di Palembang. Walaupun tidak berwujud bangunan dengan cahaya terang dan kursi empuk, melalui warung pempek tradisonal pempek yang ini, dengan berjalan kaki satu menit kita sudah bisa ke pinggiran sungai musi dan melihat langsung kemegahan jembatan Ampera.

Warung pempek ini juga terletak di samping kelenteng cina yang terkenal dan indah. Nah, milih makan di tempat tradisional atau di tempat mentereng seperti café atau restoran mewah kebanyakan? Jika soal rasa… hmm silahkan dibandingkan sendiri. Pempek yang dijual di warung-warung tradisional dengan kursi ala warung kaki lima ini masih juara dibandingkan warung pempek yang megah dan mentereng itu. Nggak percaya? Yuk, aku ajak untuk membuktikannya langsung 🙂

CIMG4930

Pempek-pempek yang dipajang di warung yang berada di kawasan 10 Ulu Palembang

Warung Tenda Kampus, Gorengan Jl.Radial atau Warung Pempek di 10 Ulu adalah tempat makan yang berkonsep jajanan pinggir jalan. Bisa dibilang sebagai warung amigos (Agak Minggir Got Sedikit) namun jangan dibayangkan got kotor dengan pemandangan menjijikkan. Kata Amigos yang aku pakai hanya sekedar perumpamaan semata bahwa walaupun keberadaan warung tersebut jauh dari kemewahan, namun kesederhanaan yang ditawarkan akan tetap dijadikan pilihan banyak orang. Lagian, kualitas makanan berdiri di atas segalanya, bukan? dan aku kira, tidak ada satupun orang yang berani menjamin penuh bahwa makanan di café atau restoran mewah adalah kreasi sajian yang sempurna dan diharapkan!

Salam warung jalanan! Salam perekonomian rakyat 😉

Update : Lagi-lagi belum beruntung di ajang kompetisi blog 🙂 Ini dia daftar pemenangnya.

Iklan

22 komentar di “Warung Amigos di Palembang

  1. Yayan, kalo aku keluyuran ke Palembang, kita ke tempat2 ini yuuuukkkkk *naksir warung perahu & pusat Pempek*

    Kesalahan adalah mampir kesini malam2 dlm kondisi perut lapar. Jadi pengen keluar beli makan eh atau bikin gorengan sendiri aja ya? *buka kulkas*

Jika ada yang perlu ditanyakan lebih lanjut, silakan berkomentar di bawah ini.

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s