
Gambar ini aku buat tahun 2007 menggunakan krayon di atas kertas A3. Dibuat untuk lomba poster yang diadakan oleh Forum Lingkar Pena Sumsel 😉
Dunia Bagaikan Sebuah Buku
Dunia bagaikan sebuah buku, setiap orang sebagai huruf
Negara-negara adalah ikatan, waktu adalah halaman-halaman
Di situ orang lebih banyak merayu, daripada berguru
Di situ orang lebih banyak menggerutu, daripada melucu
Di situ orang lebih banyak menghindar, daripada belajar
Di situ orang lebih banyak membenci, daripada mencintai
Fredrich von Logau (1604-1655) : Die Welt ein Buch
Sebetulnya banyak sekali buku-buku bagus yang sudah aku baca. Bisa dibilang, masing-masing buku memiliki daya tarik dan kelebihan tersendiri. Rasanya tidak adil memilih beberapa buku saja dan mengenyampingkan buku-buku yang lainnya. Namun, tentu saja tidak semua buku berhasil meninggalkan kesan mendalam seperti halnya buku-buku yang akan aku paparkan di tulisan ini.
Menyambut Hari Buku Sedunia yang diperingati setiap tanggal 23 April –ditetapkan oleh UNESCO untuk memperingati kematian William Shakespeare, aku akan memaparkan beberapa buku yang berkesan dalam hidupku. Sebagian besar buku-buku ini berkisah mengenai kehidupan anak-anak, keluarga, persahabatan, perjalanan dan… mimpi. Buku apa saja? Ini dia… 🙂
Menyusuri Lorong-Lorong Dunia
Jauh sebelum buku bertema perjalanan meledak di pasaran, di tahun 2006, aku menemukan buku bersampul sederhana ini di salah satu sudut rak buku di Gramedia. Tanpa informasi sebelumnya mengenai buku ini, aku langsung tertarik membeli untuk mencari tahu ‘lorong-lorong dunia’ seperti apa yang akan diceritakan oleh sang penulis –Sigit Susanto. Ternyata, ini bukanlah buku perjalanan biasa. Penulis dengan telaten menyelipkan fakta-fakta sejarah di dalamnya. Melalui buku ini pula, aku lalu mengenal Franz Kafka, seseorang yang disebut sebagai penulis paling berpengaruh di abad ke-20. Franz Kafka memiliki kepribadian yang aneh unik. Misalnya saja, tanpa sebab yang hingga sekarang belum diketahui kebenarannya, Franz Kafka telah membakar semua karya yang sudah ia tulis. Melalui buku ini pula untuk pertama kalinya aku mengenal Republik Ceko dan semakin ingin mengunjunginya suatu hari nanti dengan harapan bisa napak tilas kehidupan Franz Kafka langsung di kota dimana ia dilahirkan. Buku ini sudah diterbitkan hingga 3 (tiga) seri, namun sayang aku masih belum menemukan seri kedua dan ketiga buku ini. 😦
Totto Chan : Gadis Cilik di Jendela
Saya yakin, hampir semua penikmat buku pasti mengetahui buku yang seyogyanya merupakan memoar masa kecil Tetsuko Kuroyanagi ini. Ketika pertama kali membaca buku ini di tahun 2005, aku merasa ikut tersedot di dalam kehidupan Totto Chan. Dimana ia sempat mengalami masa-masa sulit di sekolah, hingga ia bisa merasakan makna pendidikan yang sesungguhnya di sekolah gerbong kereta. Buku ini mengajarkanku bahwa pendidikan formal memang dibutuhkan. Namun, menjadikan seseorang anak agar dapat menikmati masa kanak-kanak ternyata jauh lebih penting karena secara tidak langsung hal tersebut bisa dijadikan patokan bahwa hidup seperti apa yang kelak akan mereka jalani nanti.
Ranah 3 Warna
Buku yang ditulis oleh Ahmad Fuadi ini merupakan sekuel buku Negeri 5 Menara yang bercerita mengenai kehidupan santri di pondok pesantren. Khusus di buku kedua ini, penulis banyak bercerita mengenai mimpi-mimpi tokoh utamanya –Alif. Dimana Alif memiliki mimpi untuk bisa bersekolah di perguruan tinggi untuk menjadi next Habibie. Halangan dan cobaan silih berganti menerpa hidupnya. Untung saja, Alif mempunyai keyakinan seperti yang dulu gurunya ajarkan bahwa, “Man Shabara Zhafira – Siapa yang bersabar akan beruntung.” Alif juga yakin akan ucapan salah satu ustadnya yang pernah berkata, ”walau hanya berbisik di hati, rupanya Tuhan selalu maha mendengar”. Oh ya, hal lain yang aku suka dari buku ini ialah, penggambaran Alif dinamika kehidupannya yang berurusan dengan ’urusannya hati’ mirip seperti yang aku alami. Haha 😀
Matilda
Ada beberapa buku Roald Dahl yang sudah aku baca. Namun yang paling berkesan dan sampe sekarang berada di posisi puncak sebagai buku yang paling aku suka adalah Matilda. Bercerita mengenai seorang anak jenius yang keberadaannya tidak dianggap di rumah. Di sekolah, ia juga harus berhadapan dengan kepala sekolah yang kejam namun untung gurunya –Mrs. Honey, sangat memperhatikan dan menyayanginya. Dulu, ketika pertama kali aku baca buku ini di tahun 2001, aku begitu takjub dengan tokoh rekaan Roald Dahl ini. Oh ya, Matilda juga sudah difilmkan dan menurutku visualisasi buku ini cukup berhasil 😉
Kerudung Merah Kirmizi
Buku ini pertama kali aku temukan di pepustakaan kampus. Awalnya tidak terlalu tertarik karena buku ini sangat tebal dan kelihatannya bahasa yang digunakan sangat nyastra. Tapi, siapa sangka, begitu aku membaca beberapa halaman awal, aku langsung suka buku ini. Sejak itu pula aku langsung membaca buku-buku Remy Sylado lainnya. Seperti Kembang Jepun, Ca Bau Kan dan Boulevard de Clichy. Remy Sylado adalah salah satu penulis Indonesia yang sangat aku kagumi. Kemampuannya meramu cerita dengan plot yang tumpang tindih (namun satu sama lain memiliki benang merah yang terajut rapi), aku kagum dengan kemampuan penguasaan berbagai macam bahasa yang dimiliki penulis yang telah mendapatkan Anugrah Satya Lencana Kebudayaan oleh negara Republik Indonesia ini.
Gadis Mobil Van
“Kalau aku besar nanti, aku akan menciptakan satu jenis minuman yang bisa membuat ingus orang menyala dalam gelap.” Haha 🙂 Kejenakaan seperti inilah yang ada di buku yang ditulis oleh Janet Lee Carey ini. Walaupun bercerita mengenai persahabatan dua anak, sesungguhnya Gadis Mobil Van berani mengangkat tema yang cukup sensitif. Yakni menyorot kehidupan persahabatan dua anak dengan keyakinan agama berbeda. Islam dan Kristen. ”Ada orang di keluargamu yang nggak memperbolehkan orang islam seperti aku main ke rumah kalian, ya kan?” sahut Aliya kepada Zoe. Syukurlah, tema sensitif ini bisa dieksekusi dengan baik dan berkesan 🙂
Sang Pemimpi
Andrea Hirata memang dikenal dengan novel fenomenal Laskar Pelangi. Namun, dari tetralogi yang sudah ia tulis, aku paling suka buku keduanya ini. Sesuai judulnya yang berbicara tentang mimpi, di Sang pemimpi ini, aku merasakan betul denyut nadi perjuangan Ikal dan Arai dalam meraih cita-cita yang mereka impikan. Siapa sangka anak kampung dari pulau timah berhasil menginjakkan kaki ke Eropa dan menyerap banyak ilmu di negeri Napoleon. Ending buku ini sungguh menyentak. Aku pribadi merasa merinding ketika membaca ending buku ini. Benarlah sudah bahwa mimpi itu harus tetap dipelihara agar hidup bisa dijalani dengan lebih semangat.
Keluarga Penderwick
Buku yang meraih penghargaan National Book Award Winner for Young People’s Literature ini bercerita mengenai kehidupan Penderwick bersaudara ketika berlibur ke sebuah vila. Di sini, mereka bertemu dengan sahabat-sahabat baru yang lantas jadi partner mereka dalam melakukan petualangan di seputar vila tempat mereka menginap. Penulis buku ini –Jeanne Birdsall, mampu meracik ketegangan, keseruan dan kelucuan dengan kadar yang pas. Membaca buku ini kita seolah-olah diajak untuk sementara waktu menjadi anggota keluarga Penderwick yang seru! “Imajinasiku adalah keajaiban dunia kedelapan”
Titik Nol
Dari buku ini, aku belajar perjuangan penulisnya –Agustinus Wibowo dalam melakukan serangkaian perjalanan di daerah-daerah non turis. Selain itu, fakta bahwa buku ini ditulis ulang sebanyak 20 kali sebelum diterbitkan betul-betul menyentak. Untuk ulasan buku ini bisa dilihat di sini.
…………………………..
Wah, kebanyakan buku anak-anak ya? ^^ Ya, aku suka sekali buku yang tokoh utamanya anak-anak. Walau begitu, sesungguhnya aku membaca berbagai macam genre buku. Tidak ada batasan untukku membaca buku genre tertentu saja. Walau begitu, belakangan ini selalu tertarik buku dengan tema perjalanan. 😀 Lihat saja rak bukuku ini. Deretan teratas berisi ’kitab suci’ perjalanan yang jika ditotal jumlahnya lebih dari 45 buah!
Bukuku banyak? Hmm, relatif mengingat buku-buku ini sudah aku kumpulkan dari bangku sekolah dasar. Jujur aja, banyak beberapa dari buku-buku tersebut belum sempat aku baca. Aku yakin, sebuah buku punya ’jodoh’nya tersendiri. Mereka akan dibaca di waktu dan kondisi yang tepat. Haha! 🙂
Ini (sebagian kecil) buku yang berkesan bagiku. Bagaimana dengan kalian?
Sumber gambar : |Menyusuri Lorong-lorong Dunia | Totto Chan | Ranah 3 Warna | Matilda | Kerudung Merah Kirmizi | Gadis Mobil Van | Sang Pemimpi | Keluarga Penderwick | Titik Nol |
Buku yg membuat terkesan ada banyak, tapi yang membuat susah muvon hanya beberapa, diantaranya NVO dan Life Traveler 😀
Ya ampuuuun, penasaran akut dan NVO!!! Hahaha. Kalo Life Traveler aku cari nggak nemu 😦 Ntar mau dicari lagi, harapan buat nemu masih gede karena ini buku baru ^^
Wuihhh.. Pantes ya Life Traveler dikasih bintang 5 di goodreads. Ternyata alat buat muvon.. Owwww.. 😮
Nah, artinya aku kudu beli. Biar muvon ^^
Whahhahhaha kira2 dirimu masih inget gak cerita yg judulnya 10-10-10 di Life traveler? Itulah!!! *uhhuuuxxx*
huah! pengen titik nol!!
InsyaAllah nggak nyesel mbak Sinta 😀
Wah, bukunya bagus2. Ada bberpa yang aku punya tuh 🙂
Hmm, Totto Chan…. Matilda dan Sang Pemimpi? *nebak* hahaha
Sang pemimpi aja 🙂
Haha lumayan benar 1. 😀
buku-bukunya ustad salim a fillah deh kayaknya. klo fiksi rada susah nentuinnya
Mbak Azzura Dayana dulu juga bilang salah satu buku terbaiknya ditulis oleh Ustad Salim 🙂 Iya, kalau fiksi pasti susah. Daftar ini yang spontan ada di kepalaku aja mbak 🙂
iya. buku-bukunya memberikan pencerahan dalam hidupku 🙂
Ubek-ubek di goodreads aaah 🙂
sigit susanto udah baca blom ya?
keren yang totochan, remisilado, agustinus, matilda.. dan semua deh..
Kalau belum, bolehlah dicari mbak Tin 🙂 Sekalian langsung 3 seri ^^
waktu kecil baca Toto Chan sampe nangis, eh syukurlah sekarang udah dicetak ulang..
tapi buku paling berkesan adalah Quo Vadis, betapa intrik kekaisaran Romawi setebal ratusan halaman mampu memikat seorang bocah SD seperti saya ^^
Aku baru denger tentang Quo Vadis mas Aldi. Wah, jadi pingin baca bukunya. Sempet googling juga, ternyata makna dibalik kata Quo Vadis itu bagus ya 🙂
baru baca kerudung merah kirmizi. Biar tebelnya naudzubillan tapi bikin penasaran sama endingnya. Dan buku yang pengen aku baca, titik nol.. pinjem doooooooong.. :))
Naaah *tos* salah satu kehebatan Remy itu kan bisa menghubungkan benang merah ceritanya 🙂 Kata-kata yang aku suka di buku ini, “Lu jual, gue beli” 😀
Aku yg udah baca Matilda, Sang Pemimpi, dan Titik Nol. Matilda baca pas masih sekolah dulu. Terus yang terbaru, baca Titik Nol sampai meneteskan air mata..
Diulas dong Ri Titik Nol-nya 🙂
Hehehe.. Ini nih yg malas, bikin ulasan bukunya. Nanti lah Yan kalo ada waktu 😀
Tentu akan menarik kalo bisa liat sudut pandang Ari mengenai buku ini 🙂
Matilda bikin penasaran yg laen kebetulan udh baca. Cariii ah
Ceritanya dijamin seru!!! Tapi agak-agak ‘mistis’ juga sih mbak Noni, karena Matilda punya kemampuan telekinesis. Aku suka sekali kejeniusannya! 😀
Harus ketemu haha. Gramed ada gak ya?
Bagus banget Matilda. Penokohan Miss Trunchbull serem banget di buku ini. Mengintimidasi pembaca. Di gramedia masih ada kok Mbak. Tapi covernya baru. Aku pengen koleksi semua karya Roald Dahl deh. Ada yg 1 seri buku-bukunya dijual. Tapi mahal sepertinya.
Udah jarang aku lihat mbak. Aku belinya hmm 12 tahun lalu ^^
Tapi, di halamanmoeka.com sering dapet buku ini. Bekas tapi 😀
Ok cek disana
Udah baca dongeng dukuh paruk belon?
Hwaah, aku malu jawab pertanyaan ini *sembunyi muka*
Pokoknya aku nyesel dulu gak baca buku ini di perpustakaan sekolah huhuhuhu
Oh iyaaa, betul. Ada satu box buku-bukunya Roald Dahl 🙂 Harganya 250 ribuan kalo gak salah.
Aku cb buka webnya gak bs
Udah baca dongeng dukuh paruk belon? <- Maksudnya ini Ronggeng Dukuh Paruk ya?
Hampir dipastikan begitu Ri 🙂 Aku udah nonton filmnya. Bagus.
Ahhhh iyaaaa, lupa judulnya haha. Bacanya udh lama bgt taon 2003 mungkin
oh iya ya, kok bisa error gitu. Ke sini aja mbak https://www.facebook.com/tokobuku.halamanmoeka/about
Ok di coba lg, tq yaa
“Aku yakin, sebuah buku punya ’jodoh’nya tersendiri. Mereka akan dibaca di waktu dan kondisi yang tepat”. –> Sepakat Om 😀
Tos 🙂
Halo mas, salam kenal. Untuk buku Franz Kafka saya ingin sekali membelinya, karena memang banyak yang bilang kalau kafka merupakan penulis yang fenomenal pada jamannya. Selain itu namanya disebutkan oleh Haruki murakami dalam bukunya. 🙂
Salam kenal kembali 🙂 Makasih udah mampir ke blogku ya ^^
Aku juga pingin baca kalo ada buku yang betul-betul mengulas kehidupan Kafka. Di buku MLLD itu, hanya sebagian saja.
Reblogged this on MARJANI UNTUK PENDIDIKAN.
Gadis Mobil Van, aahh.. kayanya gua ada tuh buku, tapii.. belum pernah dibaca, haha :))
btw, membaca deretan buku yang berkesan buat elo, bikin gua pengen baca beberapa di antaranya, haha 😀
btw2, gambar posternya keren!
Buku apa aja yang kepingin dibaca mbak? 🙂 Mungkin yang termudah itu Gadis Mobil Van ya 😉 karena bukunya udah ada ^^
Nahh.. betkat postingan ini, akuirnya
hari ini menyelesaikan baca ‘gadis mobil van’ :))
Hwaaah 😀
Jadi gimana mbak Indah? persahabatan keduanya lumayan unik, ya? ^^
astagaa.. baru nyadar, komen terakhir gua itu banyak bener salah ketiknya, hahaha 😀
hehe.. bagus kok bukunyaa.. and gua terharu pas adegan zoe kembali ke rumah lamanya itu ^o^
http://books-parade4indah.blogspot.com/2013/06/gadis-mobil-van.html
*sudah meluncur ke TKP*
Iya… aku juga terharu di bagian itu 🙂 Sayang, gak bisa baca ulang karena dulu pinjem haha. Perjuangan banget dah baca GMV. Buku itu sempat tercecer di pinggir jalan! baru nyadar kalo buku itu lenyap setelah jalan berkilo-kilo hahaha.
Dear omndut, izin melansirkan link opini
Silahkan 🙂
Ya ampun….. ck ck ck buanyak sekali 😀
Banyak-dikit relatif kaka’ 😀
Ping balik: #TerusBergegas : Ini Kado Untuk Blogger |
Buku – bukunya terlalu mainstream. Terlalu berpatok pada penulis terkenal, padahal banyak buku bagus yang datang dari penulis baru yang underrated.
Oh ya, buku fav Anda sendiri apa?