::: Taare Zameer Par | Like Stars on Earth :::
Ein Stern auf erden | Every child is special
| 2007 | Aamir Khan Productions | Directed by : Aamir Khan |
| Starring : Aamir Khan, Darsheel Safary, Sachet Engineer, Tisca Chopra |
| MPAA Rating : PG | Running Time : 165 minutes | Gross : $1,204,660 (USA) |
| Rating ala Omnduut : 9.6/10 | Rating IMDB : 8.4/10 | Rating Rotten Tomatoes : 96 % |
Ishaan Awasthi (Safary) dikenal sebagai siswa yang bermasalah di sekolah. Walaupun sudah bertahun-tahun menempuh bangku pendidikan (sehingga harus tinggal kelas) Ishaan masih juga kesulitan membaca dan menulis. Guru-gurunya sering kali kesal sehingga kerap menghukumnya berdiri di luar kelas. Di rumah juga seperti itu. Beberapa kali Ishaan harus menerima luka akibat berkelahi dengan teman sepermainannya. Walaupun sering dimarahi, sesungguhnya Ishaan dilimpahi kasih sayang dari ayah, ibu dan kakaknya –Yohan (Engineer).
Untuk hal-hal sederhana seperti mengikat tali sepatu atau memasang dasi pun Ishaan masih sangat bergantung dengan ibunya –Maya Awasthi (Chopra). Tiap hari Ishaan harus dibanguni, dimandikan, diberi makan agar tidak tertinggal bus sekolah. Walaupun dinilai bermasalah, sebetulnya Ishaan bukanlah anak yang nakal. Ia hanya anak yang memiliki ‘dunianya sendiri’. Jika bicara dalam hal melukis, Ishaan juaranya. Ia sangat menyukai menggambar sehingga dinding kamarnya pun penuh dengan ‘hasil karyanya’.
“Ishaan, coba kamu baca halaman 89, bagian 2, paragraf 3,” perintah gurunya. Mendapatkan arahan seperti itu, Ishaan bingung. Setelah dibantu oleh teman sebangku untuk menemukan halaman yang dimaksud pun, Ishaan masih merasa kesulitan. “Sekarang cepat kamu baca paragraf itu,” cecar gurunya lagi. “Hmm… huruf-huruf ini seolah-olah menari di benakku, Bu!” jawabnya sambil diiringi gelak tawa seisi kelas.
Dinilai tidak ada perkembangan proses belajar yang berarti, oleh ayahnya –Nandkishore Awasthi (Sharma) Ishaan lalu dikirim ke sekolah asrama yang jauh berada di luar kota. Berkali-kali Ishaan memohon agar tidak ‘terusir’ dari rumah, tapi pendirian ayahnya tetap teguh. Tak ada yang bisa menolak. Rayuan sang ibu dan kakaknya juga tak berarti banyak.
Apakah di sekolah baru Ishaan bisa belajar dengan baik? Tidak! Malah di sini mentalnya semakin jatuh. Tidak ada lagi sosok ibu yang menyediakan sarapan, atau kakak yang bisa dijadikan teman bicara. Dan… ia juga kangen pelukan hangat ayahnya. Adegan perpisahan antara Ishaan dan keluarga, atau adegan dimana Ishaan menangis di kamar mandi sambil membuka keran air agar tangisannya tak terdengar… sungguh menyayat hati.
Ishaan menjadi anak yang pendiam. Ia takut berinteraksi dengan orang banyak, termasuk ke guru barunya –Ram Shankar Nikumbh (Khan). Padahal, Mr. Nukumbh adalah guru yang sangat berbeda. Alih-alih menakutkan, di hari pertama dia mengajar saja sudah mengajak muridnya menyanyi, menari sambil memakai kostum badut. Menyadari Ishaan yang begitu pendiam dan seolah-olah terus ketakutan, Mr.Nikumbh lalu mencari tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi.
Ternyata, Ishaan mengalami hambatan dalam membedakan huruf dan angka (disleksia). Tidak ada satupun orang yang menyadari hal ini. Berniat untuk menyelamatkan Ishaan dari keterpurukan, Mr. Nikumbh lalu memutuskan untuk menemui orang tua Ishaan dan berusaha meyakinkan mereka bahwa Ishaan bukanlah anak yang bermasalah. Ia hanya butuh bimbingan khusus agar dapat belajar dengan baik. Namun sayang, niat baik Mr. Nikumbh tidak mendapatkan respon baik terutama dari ayah Ishaan.
Mr. Nikumbh lalu menggunakan beberapa cara untuk membangkitkan semangat Ishaan. Ia juga bersedia meluangkan waktu khusus untuk memberi Ihsaan bimbingan agar bisa menyerap pelajaran dengan baik. Perlahan, usaha Mr. Nikumbh mulai menampakkan hasil. Bahkan, di sebuah kompetisi menggambar yang melibatkan seluruh murid dan guru, Mr. Nikumbh berhasil menyulutkan semangat Ishaan hingga rasa percaya dirinya mulai bangkit kembali.
Taare Zameer Par adalah film yang sangat sederhana. Bahkan terlampau simple untuk pesan besar yang terkandung di film ini. Menonton film ini, sejenak kita akan diajak untuk masuk kedalam ‘isi kepala’ Ishaan. Kita diajak untuk mengerti apa yang selama ini dibenak anak-anak diseleksia. Salut dengan Aamir Khan yang kembali apik bermain di film yang bagus. Bahkan, di film ini Aamir Khan bertindak sebagai produser, aktor sekaligus sutradara. Luar biasa!
Ini film yang wajib ditonton oleh semua para guru dan orang tua (atau yang berniat kelak menjadi orang tua hehe). Sehingga kita bisa memahami betul bahwa, “tidak ada anak yang bodoh. Yang ada adalah anak yang tidak berkesempatan mendapatkan pendidikan dari pendidik yang baik dan tepat.” Dan… sesuai tagline dari film ini. Ingat, bahwa Every Child is Special. Ya, setiap anak itu istimewa, terlepas dari apapun kekurangannya.
Angkat jempol tinggi-tinggi untuk film ini 😉
Catatan : Terima kasih untuk mbak Yana yang sudah berbaik hati memberiku film luar biasa ini 🙂
Berapakalipun gw nonton film ini, gw tentap tersentuh! touchy to Glassy T_T”
Iyaaa 🙂 Eh, jadi pingin baca review Ancha tentang film ini lagi… 🙂
Review ini jadi salah satu entri populer di blog movie gw
http://kacamatafilm.blogspot.com/2011/08/taare-zameen-par-every-child-is-special.html
Wah makasih Ncha linknya. Yang film masih selamat ya ^^ yang buku lenyap 😦
Iyaaa… Kalo review film memang dari jaman dahulu kala gw sering double posting. Kalo buku dulu gw ga kepikiran 😦
Aku malah sebaliknya. 😦
Aku mo komen di blogspot, tapi kok gak bisa? kayaknya masalah koneksi juga nih…
film ini GOLD! 🙂
or Diamond? hihihi… sekali lagi makasih mbak Yana 🙂
Oh ya, nih kayaknya syuting di India utara ya mbak. Orang-orangnya gak banyak yang berkulit gelap. Rata-rata anak-anaknya cakep-cakep kayak bule. Trus juga pemandangannya bagus banget. Apalagi di tepi jurang itu… mantaaap.
wahhh jadi pengen nonton 😀
Semoga nemu filmnya yaaa 🙂
Noted. Udah lama gak nonton film India nih..
Aku juga Ri. Terakhir nonton ya 3 Idiots itu. udah lama banget, kan? ^^
Nyari dvdnya deh
Semoga nemu ya mbak Noni 🙂
Ini salah satu film India yang dibebaskan dari pajak karena temanya tentang pendidikan, baik dari film dan sountracknya semua kereeeeeeeeeeeeeenn… nangis pas lagu Maa… huhuhu… masih banyak loh film India yang bagus macam English Vinglish dan Gangoobai, coba cari deh 🙂
Wah, baru tahu soal pembebasan pajak. Salut sama pemerintah India.
Iya, yang English Vinglish memang udah lama naksir. Kalo Gangoobai baru denger dari Alid. Tks infonya ya 🙂
eh jadi inget, aku punya film ini, tapi belum ditonton
*bongkar file film*
Hayo bongkaaar…. bongkaaaar…. *ala iklan kopi* hahaha.
Semoga suka filmnya mbak 🙂
iya, kata si Abi juga bagus, makanya dicopy-in supaya aku lihat juga, eh malah belum ditonton sampe sekarang 😛
Aku juga gitu, udah dapet film ini satu atau 2 tahun lalu *tepok jidat*
Tapi aku percaya, film itu mempunyai jodoh timing-nya sendiri-sendiri. Kayak kemarin, aku nonton di saat yang sangat tepat 🙂
pas arisan film mau sedot aahh.. 😀
Ini nih… ini niiihhh…
Enak banget yang di Jakarta bisa film huhuhu.
dateng dooonngg
Nooo… berat di ongkos hihi
yadah, nanti laporannya aja ya disimak, hihihi
Ya… ya… ya… biasanya juga begitu kok hahahahaha
😀
^^
penasaraaann nih 😀
Dijamin gak nyesel! 🙂
film ini jawarah.. sekalian koreksi ya.. dileksia.. adiku kaya gitu deh susah baca dan ngitung..
Ternyata sama-sama salah ketik mbak Tin. Yang benar Disleksia 🙂 Btw, makasih infonya.
Nah, adik mbak Tin dulu gimana belajarnya? sekarang sudah nggak masalah dengan huruf dan angka, kan?
halah salah ketik juga.. 😀
dulunya dia emang ga pengen sekolah.. mama kira karena ga jelas matanya, jadi ke dokter mata, eh dokter mata bilang matanya baikbaik aja..
sampai 3 kali ga naik kelas loh, mama & babe sampai kecewa, kog anak bungsu ga kaya kakakakaknya..
nilainya selalu paspasan, padahal ngajarinnya setengah mati boh.. begitu lulus sekolahpun gegara ngulang berapa kali tuh.. dan ga mau kuliah, jadi kita kakakakaknya bertanya pengen kuliah apa, dia bilang pariwisata.. ternyata cuma sampe semester satu..
sekarang sih kerja di jogya, udah nikah, dan pinter dagang ternyata, pun atlet nembak.. ada lebih ada kurang..
masih ga suka baca dan ga suka itung.. kalu terima gaji, dikasih istrinya aja.. ga tahu deh gajinya berapa.. kalu belanja cuma terima kembalian, yang disuruh itung malah penjual.. orangnya jujur sih.. orang kaya gitu rejeki ada aja deh..
Hampir sama dengan Ihsaan di film ini ya mbak Tin. Anak bungsu, punya kakak yang berprestasi sehingga makin mencolok ‘perbedaan’-nya.
Tapi betul, semua anak itu spesial (sesuai dengan tagline film ini). Toh buktinya adik mbak Tin jago dagang dan bisa nembak 🙂 Orang yang gak punya hambatan dalam hal ini pun belum tentu punya kemampuan dagang dan bisa nembak. Apalagi diiringi dengan tingkah laku yang baik/jujur itu. Salam buat adiknya ya mbak 🙂
Rezeki bagi orang baik akan datang dari sudut-sudut tak terduga kata om Mario Teguh 😀
makasi loh, om atas rifiyu filmnya. akhirnya punya list film india yang layak tonton. terakhir nonton yang student of the year sih, cukup untuk menyegarkan mata. sementara untuk film pesan moral, baru nonton yang english vinglish. ini mau nyari film ini ah *siapin tisu basah* 😀
Aku malah masih belom nemu English Vinglish 😦
Sama-sama 🙂 Makasih sudah baca ^^
English Vinglish tu apa si mas? Hahaha 😀
mb Saras, English Vinglish juga film India yang banyak diomongi dan dipuji para penikmat film 🙂
http://www.imdb.com/title/tt2181931/
aaaaaakk aku suka banget film ini! >.< makin cinta ama Aamir Khan. hehehe 😀
Aku juga suka dan jadinya ngfans ke Aamir Khan juga haha. So, di India dulu sempet nyobain nonton bioskop gak?
Sayangnya nggaak..cuma liat posternya Aamir Khan doang di jalanan. Hahaa cudih 😀
Haha, gapapa, lumayanlah 🙂
Hah, saya baru nonton ni pilem bareng sama teman satu kelas. Dan langsung.. yah. :’)
lagu-lagu nya saya suka
Ada yang beneran nangis, gak? 😀 aku aja nonton sambil kucek-kucek mata hehehe
wah, kawan saya cowok yang duduk disamping saya sampe terisak-isak. :’)
🙂 Tangisannya bisa dimaklumi 😀
Reblogged this on onewunni's Blog.
Terima kasih atas apresiasinya 🙂
masuk dalam list donlot saya ini. hihihi
Sippp 🙂 Semoga suka filmnya.
donlotannya baru yg part 1 sekarang 😀
Asyiknyaaa yang bisa donlot haha. Lha aku buka email aja bisa sejam :((
pake jaringan Sm*rtpret aja. pilih yg paket kuota 2gb. filmnya sendiri cm 200-an MB. lumayan cepet kok 😀
Haha, aku pake AH*! cocoklah kalo untuk melatih kesabaran :p
Ping balik: setiap anak terlahir istimewa – AMAZING FAY – | La Rêveur Vrai
Anakku dulu juga gitu Yan. telat ngomong. Nggak mau ngomong sama gurunya. sampai saat ini, dia cuek ama guru dan temannya. sukanya cuman mainan sama aku. semuanya maunya sama aku. Sekarang diumur 8 tahun, dia sudah nguasai bahasa Jawa, indonesia, inggris dan Hindi. Tanpa paksaan. semua autodidak. dia lebih banyak mendengar. Meski cuek dia tahu apa yang diajarkan. every children is a GIFT 🙂
Wah bakalan jadi polygot nih 🙂 keren mbak.
Izin save fotonya ya Mbak
Silakan