… tulisan sebelumnya ada di sini
Satu jam sebelum pintu keberangkatan Terminal 3 bandara Soekarno Hatta dibuka, akhirnya aku bisa mendapatkan satu set tempat duduk yang bisa dijadikan ranjang dadakan, hehe, lumayanlah setelah sebelumnya hanya memejamkan mata sambil duduk. Sembari memeluk erat backpack, akhirnya mata ini bisa terlelap (sedikit) sempurna. Alarm berbunyi tepat pukul 03:30 WIB. Walaupun gerbang keberangkatan sudah dibuka sejak pukul 03:00 WIB, aku sengaja memundurkan alarm karena konter check in baru dibuka pukul 05:00 WIB.
Jam 4 subuh aku mulai masuk ke gerbang keberangkatan. Sekilas kulirik konter check in Mandala masih tutup. Aku lalu memutuskan untuk cuci muka dan sikat gigi ke toilet. Tak lama kemudian petugas konter datang dan mengatur antrian. Orang-orang mulai berebut masuk barisan, termasuk aku. Sekilas aku melirik ke barisan belakang. Terlihat ada seorang cewek yang melakukan pembicaraan, “Mas Leo, aku sudah di antrian. Mas Leo dimana?”
Belakangan, akhirnya aku tahu kalo yang menelepon itu mbak Vini. Ketika mas Leo akhirnya ikutan mengantri, aku masih belum yakin mereka adalah orang-orang yang akan mengikuti #TripBarengCK sama kayak aku. “Dua orang lainnya dari media juga ya, mas?” Tanya mbak Vini. “Oh, yang dua lagi yang menang lomba #TripBarengCK mbak,” jawab mas Leo.
Tuing-tuing, radarku berkembang, haha. Benar, mereka lagi ngomongin aku tuh! “Trus sekarang mereka dimana?” Tanya mbak Vini lagi. “Hmm, belum tahu, sejauh ini belum ada yang kontak aku,” sahut mas Leo. Duuh jadi nggak enak, kan? Haha. Tapi beneran, waktu di email sama mas Leo ketika ngasih e-ticket aku sama sekali gak ngeh kalo dikasih nomor hape juga haha. Selama persiapan #TripBarengCK, aku sih cuma kontak sama mbak Ira aja di twitter.
Semakin lama aku gak negur maka akan semakin gak enak, akhirnya… tadaaaa aku samperin mereka, “halo mas-mbak, saya lho omnduut,” sapaku ke keduanya. Hihi. Alhamdulillah keduanya gak marah aku nyapanya kelamaan (atau kena serangan jantung karena kaget melihat sosok raksasa di subuh hari hehe). Gak lama kemudian, petugas lain datang dan mulai membuka konter. Ada sekelompok pemuda India waktu itu. Entah kenapa, proses check in mereka lama banget sehingga antrian mengular. Kayaknya sih mereka bermasalah soal visa, soalnya petugas check in berulang kali menyebut soal itu.
Gak lama kemudian tiba giliranku. Karena masih di barisan depan, sengaja aku request window seat. Bukannya mau liat awan atau dadah-dadah sama burung yang berterbangan sih, tapi lebih memudahkanku untuk tidur, hahaha! Ngantuk berat wooooi.
Oh ya, masih soal bagasi. Setelah sebelumnya kekhawatiranku hilang karena dikasih kapasitas bagasi hingga 20 Kg, sewaktu penimbangan di konter check in aku kaget mendapati tasku beratnya 23 Kg lebih! wah bakalan kena biaya tambahan nih kayaknya. Tapi, untung aja si mbak dari Mandala cuek aja. Mungkin karena aku CUMA kelebihan 3 Kg kali ya. Namun, omong-omong apa iya tasku seberat itu? teka-teki soal berat backpack yang aku bawa akan terjawan di tulisan selanjutnya ya \(^o^)/
Setelah semua selesai check in (termasuk mbak Ira yang ternyata juga sudah datang sebelum konter buka) kami semua lanjut ke pemeriksaan imigrasi. Jujur aja, cukup banyak cerita nggak enak soal pemeriksaan imigrasi ini. Dari kegalakkan mereka, dinginnya sikap mereka hingga ke urusan ‘pemalakan’. “Jangan lupa senyum trus doa aja Ndut,” saran Wulan, sahabat dunia maya yang memang lebih berpengalaman pelesiran ke luar negeri.
Dengan modal bismillah dan senyum menawan *jangan lupa, aku habis sikat gigi hehe* aku akhirnya menghadapi petugas imigrasi. Alhamdulillah, kekhawatiranku terhadap hal ini sama sekali gak terbukti. Entah karena kusapa, “selamat pagi mas,” atau si mas imigrasi masih fresh? karena masih pagi? hasilnya… aku lancar-lancar aja tuh. Aku sama sekali gak ditanyain apapun, malahan udahnya dibonusin senyum. Beliau sama sekali gak jutek dan sangar. Bagus deh 🙂
Terminal 3 apik yak! Wajarlah ya, katanya sih ini terminal baru. Mungkin mau meniru konsep bandara Suvarnabhumi-nya Bangkok dengan banyak ornamen kaca dan atap melengkung. Bagus sih, tapi memang kalau dibandingkan, masih belum imbang. Hehe.
Gak lama kemudian kami mulai memasuki pesawat. Tak lama setelah peragaan keselamatan oleh pramugari, aku langsung terlelap. Aku kembali diuntungkan dengan kursi tengah yang kosong. Sedangkan di sisi lorong, ada seorang bule yang lagi asyik membaca. Jadi ya… 3 jam perjalanan Jakarta-Bangkok berhasil aku laluin dengan tidur yang lelap. Yihaaa balas dendam! Hihi.
Kebanyakan tidur ini ternyata sempat bikin deg-degan juga. Kenapa? Soalnya aku gak ngeh kalo pramugari ngasih kartu imigrasi dan itu harus diisi untuk pemeriksaan di konter imigrasi Suvarnabhumi. Begitu akan mendarat, aku sih sempet lirik kartu yang ada di kursi tengah. Tapi sama sekali gak kusentuh karena mengira itu punya si bule. Begitu roda pesawat menyentuh tanah, si bule nyuil-nyuil dan berkata, “jangan lupa kartunya diisi ya!”
Ya ampun, aku jadi panik sendiri. Untung aja pulpen dibawa kemana-mana. Untuk yang belum tahu kartu imigrasi itu apa, ya semacam identitas singkatlah. Trus ditambah alamat dimana kita akan menginap selama di Bangkok. *nyontek ke Mas Leo* ada juga check list kecil apakah kita membawa narkoba, barang mewah, penyakit parah dsb. Tinggal dicentang di kolom NO aja udah deh beres.
Suvarnabhumi keren ya! Katanya sih salah satu bandara terbaik di Asia. Benarkah? Belom berani memastikan, soalnya belum icip bandara-bandara lainnya, sih! Hihi. *semoga kelak ‘keicip’ semua amin* di sinilah kamera mulai dioperasikan. Asyik banget bisa foto-foto huruf keriting itu haha. Udah gatel aja pingin difotoin di sana.

Bandara Suvarnabhumi tampak dari luar. Berbentuk unik seperti gelombang bongkol (nama makanan yang terbuat dari ketan hehe)
Arus penumpang bermuara ke satu titik. Pemeriksaan imigrasi (lagi!!). Aku mulai deg-degan lagi nih. Haha. Tapi kubawa santai aja biar gak keliatan tegang. Dari sekian banyak petugas konter yang acak tergantung antrian, akhirnya aku kedapetan seorang petugas wanita berambut pendek yang tampilannya maskulin banget. Mulai deh dipraktekin bahasa Thailandnya. “Sawadee khrab,” sahutku ramah plus senyuman hahahaha.
Si mbak yang awalnya lempeng jadi senyum sedikit. Tanpa keluar kata sedikitpun, akhirnya pasporku distempel. Yihaaa senangnyaaaaa… “Khwap khun khrab,” sahutku lagi yang dibalas dengan anggukan ramah. Yihaaaaa… Thailaaand, aku dataaaaaangg *tereakdalamhati*
INFO : Mencari informasi mengenai banyak hal, termasuk pemeriksaan imigrasi boleh-boleh aja. Tapi, jika mendapati kisah seram dari pengalaman orang lain, jangan lantas gentar dan takut. Karena apa yang dialami oleh orang lain belum tentu akan terjadi pula kepada kita. Kuncinya sih berdoa aja.
Keluar dari bandara, mas Leo menghubungi Claudia Kaunang (untuk selanjutnya aku sebut CK ya, sebagaimana kami memanggil beliau). Sambil jeprat-jepret kemegahan Suvarnabhumi yang dipenuhi ornamen-ornamen menyambut hari raya imlek, aku melihat sosok CK (yang ditemani oleh mbak AS-Asisten yang misterius) sibuk kesana kemari mencari peserta #TripBarengCK.
Akhirnyaaa… bisa ketemuan juga dengan CK. Ternyata ya, aslinya CK tinggi banget (gak jauh beda dengan aku-lah). Mukanya juga tirus nggak chubby kayak di buku. Hihi. Saking sibuknya CK nih ya, aku dan yang lain gak sempet salaman!
Gak lama kemudian, aku bertemu dengan rombongan yang lain. Dibantu oleh tim lokal bernama Kenny (dia cewek lho :P), kami digiring ke dalam bus bertingkat dengan jendela lebar. Sepertinya bus ini biasa digunakan oleh para pelancong. Benar saja, di sepanjang jalan menuju pusat kota, bus serupa gampang banget dijumpai. Dari dalam mobil, aku bisa melihat para rombongan lagi dikasih penjelasan oleh tour guide mereka dengan alat pengeras suara.
Jalanan Bangkok itu bersih!!! Hingga di hari akhir perjalanan, sebagian besar dari kami sepakat bahwa Bangkok adalah kota yang bersih. Kotak sampah aja sangat sulit ditemukan di pusat keramaian, apalagi sampahnya! “Jangan lupa ya Ndut untuk cerita soal tempat sampah,” sahut peserta #TripBarengCK lainnya. Warga Thailand (khususnya Bangkok) sepertinya sangat sadar wisatawan. Ditunjang dengan sistem transportasi yang baik, jadi sangat wajar jika jumlah kunjungan ke Thailand terus meningkat.
Lanjut ke perjalanan…
Tujuan kami siang itu langsung menuju Yana Restaurant yang berada di MBK (Mah Boon Krong, มาบุญครอง), sebuah mall yang berada di pusat kota Bangkok. MBK ini sebetulnya biasa saja. Gak jauh berbeda dengan mall kebanyakan, bahkan jujur aja ya, menurutku konsep mall MBK ini lebih mirip Ramayana kalo di Palembang hihi. Hanya dengan tampilan yang lebih baik.
Yana Restaurant adalah salah satu tempat makan halal yang ada di Bangkok. Di sini, oleh CK kami dipesankan makanan khas Thailand yang menurutku rasanya mirip dengan masakan Aceh. Asam dengan bumbu yang kental (tapi lebih sedap masakan Aceh sih :P) Rasanya? Lumayan sih, cuma jujur lidahku lebih cocok dengan masakan Padang, Palembang atau Sunda kayaknya. Hahaha!
“Hayo makannya jangan dengan rombongan yang sama, harus pencar-pencar, biar kenal semua,” sahut CK. Tapi yaa… namanya juga baru ketemu dan malu-malu. Tetap aja mereka (termasuk aku sih *tunjuktangan*) memilih duduk bersama dengan orang yang lebih dulu dikenal. Hihi.
Oh ya soal provider. Awalnya, aku berencana untuk mengganti kartu dan menggunakan nomor lokal. Namun, dikarenakan gak kunjung menemukan penjual kartu perdana (sejujurnya sih nggak dicari juga hahaha), sampai pulang ke Jakarta aku tetap pake nomor simpati yang secara otomatis bisa dipake di Bangkok. Hanya saja, roamingnya gila-gilaaaan! Tapi, menurutku, jika tidak terlalu urgent, jalan-jalan di Bangkok tanpa menggunakan nomor lokal juga gak masalah. Banyak pusat pertokoan yang menyediakan fasilitas wifi (termasuk Yana Restaurant). Di hostel pun begitu. Wifi sepanjang hari nyala dan juga ada internet corner-nya untuk berselancar di dunia maya (di sini, bisa transfer foto dan nge-back up ke flashdisk).
INFO : Ada informasi bahwa di Suvarnhabhumi ada stand khusus yang membagikan nomor perdana secara gratis (pulsanya sih beli sendiri. Walau gitu, tetep lumayan, kan?). Nah, ketika ketemu CK, aku sempet liat bilik khusus dari salah satu provider. Tapi aku nggak mencari tahu saat itu walaupun sekilas nampak kalau itu adalah stand penjualan.
Setelah (agak) kenyang makan di Yana Restaurant, kami menuju destinasi selanjutnya. Yaitu Ananta Samakhom Throne Hall (พระที่นั่งอนันตสมาคม), sebuah bangunan megah bergaya Eropa yang dibangun oleh King Rama V (dilanjutkan oleh King Rama VI ketika King Rama V wafat) selama 8 tahun dan menghabiskan dana sebesar THB 15 juta. Pada awalnya bangunan ini digunakan sebagai tempat resepsi atau jamuan kenegaraan. Jika berkesempatan ke Bangkok, bisa aku bilang bahwa salah satu tempat yang harus dikunjungi adalah Ananta Samkhom Throne Hall ini. Ratusan karya seni bernilai tinggi tersaji megah di dalamnya. Oh ya, aku agak lupa berapa biaya masuknya, tapi seingatku pengunjung ‘hanya’ membayar THB 150 dan bisa puas keliling komplek dari pukul 09:00 s/d 16:00 WIB.

Belakangan ketika akan pulang, karena banyak turis dari Cina yang motret-motret, aku gak mau ketinggalan hehe
Sayang, begitu memasuki pagar komplek, pengunjung sudah diwanti-wanti agar tidak mengambil gambar. Petugas yang berjaga di beberapa titik juga terlihat menyeramkan. “Jika ada yang berani coba-coba mengambil gambar menggunakan kamera handphone sekalipun, saya tidak bertanggung jawab jika memori kalian diambil. Dan ingat, kita membawa nama bangsa Indonesia ke sini,” nasehat CK kepada peserta tur.
Luar biasa Ananta Samakhom ini. Dengan tata letak yang baik, serta dengan kondisi gedung yang nyaman padahal waktu itu sedang rame-ramenya didatangi wisatawan dan rombongan pelajar, aku masih bisa menikmati keagungan karya seni tinggi yang dibuat oleh Sirikit Institute-Chitralada Villa ini. Sekali lagi, sayang kamera dilarang di tempat ini. Jika tidak, kan bisa dipajang diblog ini.
INFO : Pengunjung harus menggunakan pakaian yang sopan selama berada di sini. Jika kebetulan memakai celana pendek dan baju yang tak berlengan, pengunjung bisa meminjam kain secara gratis. Karena dilarang memotret, kamera bisa disimpan di locker yang banyak tersedia. Hebatnya, semua kain yang dipinjam boleh dibawa pulang!!! (membayangkan dana yang harus disiapkan untuk itu. Salut dengan pengelola gedung ini.)
Tak jauh dari Ananta Samakhom Throne Hall, ada Marble Temple (Wat Benchamabophit Dusitvanaram, วัดเบญจมบพิตรดุสิตวนารามราชวรวิหาร). Salah satu candi dengan arsitektur khas yang diapit oleh sebuah sungai kecil di salah satu sisinya. Daerah hijau dengan berbagai tanaman hias juga ada di halaman Marble Temple. Entahlah, seingatku di sini pengunjung tidak dikenakan biaya. Di dalamnya, ada sebuah patung Budha yang masih digunakan oleh penduduk lokal untuk beribadah.
Takjub dengan motif-motif yang menghiasi dinding dan pintu candi ini. Untuk masuk ke dalam, lagi-lagi kita harus berpakaian sopan dan melepas sepatu. Di halaman belakang, ada sederetan patung hmm… aku tidak tahu apakah itu patung Buddha, karena patung-patung di sini berwarna hitam dan dengan wujud yang berbeda dengan patung Buddha kebanyakan.
Melalui pintu kecil di samping, aku menyelinap ke sisi sungai yang bersih sekali airnya. Pintu ini memang tidak terlalu besar, ketika beberapa teman melihat foto di kamera mereka heran karena mereka tidak mengetahui keberadaan sungai itu 🙂 ada hal unik di sungai ini. Ketika asyik memotret, seorang bule menyapaku, “hei kawan, coba lihat, hewan apa itu?” tanyanya. Ketika aku melirik ke dinding sungai, benar saja, sebuah biawak besar tengah asyik berenang di sana. Si bule lalu bergegas menyeberang jembatan dan mengejar si biawak untuk ditangkap gambarnya.
itu kain dari ananta samakhon dibawa pulang ga? dan itu bule bahasa indonesia waktu nunjukin biawak?
Iya, oleh beberapa peserta tur yang kebetulan hari itu pake celana pendek kainnya dibawa pulang mbak 🙂
Haha, kita ngobrolnya pake bahasa Inggris mbak. Setelah itu masih ada beberapa obrolan lagi. Termasuk main tebak-tebakan itu komodo atau buaya haha, soalnya aku gak tahu bahasa Inggrisnya biawak apa.
lizard..
Oh iya, padahal musuhnya Spiderman di film terbaru kan itu. Lupa :p
Waaahhhhh, dari sekian tempat itu tadi, aku baru pernah ke Swarnabhumi dan Khaosan Road 😦
Oiya, klo cowok kan bilangnya sawadde krap *benerga sih?*
DItunggu yaa cerita selanjutnya
Ini masih berusaha upload fotonya nih 🙂
Nah artinya kudu balik lagi ke Bangkok tuh hihi. Iya, untuk kesopanan, habis menyapa orang di sana sawadee ditambahin ka = cewek khrab = cowok 🙂
itu khaosanroad tempat nongkrong bule ada losmen namanya kawin ya.. lucu..
Ada juga apotik namanya Drug Store 😀
waahh, kenapa aku kelewat yang gembok cinta itu ? 😀
Mungkin langsung melewati kios-kios toko mbak Cho Eng. Kalo aku kan ikutin jalan aja 😀
Seru, seru..
Jadi pengen ke Thailand
Ditunggu oleh-oleh cerita + foto2nya bijo 🙂
Ditunggu lanjutan ceritanya omnduut
Siaaaaap 🙂 *masih sibuk ngurusin banjir di rumah :(*
ihh rindu ke bkk jadinya
Hayo liburan lagi mbaki *ngomporin*
Mauuu mas tp duitnya lagi jalan2 ke pos yg laen
Iya, andai gak ada keperluan lain, mungkin udah kemana-mana ya mbak 🙂
Pastinya mas. Sebenarnya keperluan batu2an ini gak perlu bgt, mending jalan2 ya hehe
Owh haha, iya baru ngeh 🙂
Batu2an? Makanya salut sama orang yang passionnya jalan-jalan. Di otaknya cuma menjelajah tempat baru *iri*
Iya batu2an itu kayak rumah, mobil dll
Hayok ikutan nanti pas Songkran. “Lebaran” di sana kita.
Wah sayang juga ke Bangkok datangnya Februari. Kalo April bisa lihat Songran 🙂
Totally envy you!!!
N-V-U!
Hwah jangan dong, Ancha bisa berkesempatan kemana-mana lebih sering ketimbang aku 🙂
Waktu ke Asiatique, Bangkok Eye udah buka belum, om?
(Kayaknya) udah mas 🙂 Aku gak tahu pasti, karena cuma lihat dari jauh kalo udah banyak yang antri dan naik ke atas. ^^
wah mas kebetulan banget baca artikel ini, aku juga mau ke bangkok maret ini hihihi
Selamat menjelajahi Bangkok 🙂 Semoga tulisan ini ada manfaatnya ^^
Favoritku mango sticky rice. Melt in the mouth!
Nah pas ke sana nggak nemu Mas 🙂 Kapan-kapan kalo ke sana lagi aku cari deh 😀
Wahhhh… Awesome bgttttt…. Di Jkt udah pernah? Ada di Bangkok Jam Livingworld Alamsutra!
Belom pernah juga mas 🙂
Terminal 3 CGK emang bagus sih, saya udah tidur dua kali disana ==” o iya di khaosan road gampang yah nyari makanan halal, terutama yang di street food nya tuh, katanya street food kahosan itu unik – unik. Oiya, Udah nyobain kecoa yang dijual di street food belom? :p
Iya bagus 🙂 Tapi terminal 2 kayanya lebih terasa Indonesianya 🙂 Waktu ke Khao San Road itu sore jadi gak kepikiran cari makan malam (karena sudahnya juga mau ke Asiatique). Cari cemilan aja waktu itu 🙂 *Kecoa??? TIDAAAAAAAAKKKK!!!!” 😀
Hahaa, setujuu, terminal 2 emang lebih indonesia, apalagi terminal satu *kayak terminal bus* Hihii kepengen si nyoba nyemil kecoa, tapi kuat enggak ya *moga ga muntah*
Nah kalo kepingin dan penasaran, dicobain aja hehe, kan ntar aku bisa baca tulisan pengalamannya makan kecoa ^^
at least cobain belalang deh, rasanya kayak udang goreng! seriously! :))
Nah kalo belalang aku mau coba 🙂 Di daerah Jawa mana ya dulu sempet liat tayangannya di teve. Mudah-mudahan suatu hari bisa icip 🙂
Wiih .. seruuu laporan perjalanannya.
Aku baru mau ke Bangkok bareng Bhai awal April nanti, mengunjungi Bangkok International Book Fair. Mudah2an dapet pengalaman seseru Yayan.
Iya, aku juga tahu kabar itu Kang. Semoga disana lancar ya ^^ Ditunggu cerita-ceritanya di blog 🙂
omndut….aku mau dong ( minta ) contekannya karena aku mo ke bangkok nihhh
Sudah saya kirim ke alamat emailnya ya 🙂 Semoga bermanfaat.
omndut aku juga mau contekannya dong (Cue Card dll)..maklum baru pertama kali juga n bentar lagi mau ke sana hehehehe
Friska, sudah aku kirim ke emailnya ya 🙂 Semoga membantu. Met menjelajahi Bangkok ^^
om ndut, aku mau juga dunk contekan cue cardnyaa,, juni ini aku mau ke Bangkok. Btw, makasih blognya sangat membantu bwt bikin contekan itinerary hehe 🙂
Alhamdulillah kalo tulisanku bermanfaat 🙂 Itu yang terpenting. Makasih ya…
PS : Cue cardnya udah aku kirim ke email kamu 🙂
Om bisa boleh kirim contekan cue cardnya juga ga? 🙂
Udah dikirim ke email ya 😉 Semoga bermanfaat.
om ndut boleh minta cue cardnya dong. makasihhhhh 🙂
Udah aku kirim ke email ya 🙂 Semoga bermanfaat ^^
Om ndut, makasih cue cardnya…suka tulisan2 di blognya
Alhamdulillah kalo udah diterima. Makasih juga udah suka baca tulisanku 😉
om….boleh minta cue cardnya dong..minggu depan mau kesana.makasih 🙂
Hai Thesa, sipp cek email ya 🙂
Seru bgt ceritanya.. oktober rencananya maw kesana ,om nduut boleh bagi cue cardnya ? Hehe makasi banyak….
Sudah aku kirim ke emailnya ya 🙂
Semoga bermanfaat ^^
Menarik ceritanya.. Jadi pingin kesana juga, cari tiket murah duLu ah, om nduut boleh bagi cue cardnya ? makasi banyak…. 🙂
Balas
Sudah dikirim ke email ya 🙂
Hayo berburu tiket murah ^^
Hai om nduut..seneng bgt bc tripnya ke bkk. Mau donk infoin untuk cue cardnya…email ke mimi_idk1@yahoo.co.id
rncana mau ke bkk november.
thx om nduut
Sudah dikirim ke email ya 🙂
Makasih udah baca blogku ^^
Om nduut minta donk cue card nya…saya minggu dpn mau ke bangkok..tq
Sudah dikirim ke email ya 🙂 Semoga bermanfaat ^^
Om nduut minta donk cue card nya…saya juga mau ke bangkok. nich .tq ,tolong ke cha.aisya@yahoo.co.id , tq ya
Udah dikirim ke email ya 🙂 Semoga bermanfaat.
om , bagi cue cardnya dong ke mar_tembem@yahoo.com thanks a lot ya
Sudah dikirim ya Mar yang tembem hihihi lucu alamat emailnya. Semoga bermanfaat.
makasih om nduut… 😀
Sama-sama 🙂
Numpang nanya donkk. Dari Khao San ke Asiatique naik apa?
Hi Cessy.
Dari Khao San Roadnya kira-kira jam berapa ya? Kalo misalnya pagi mending main dulu ke Grand Palace, Wat Po dan Wat Arun. Nah dari sana bisa naik perahu menelusuri sungai Chao Pharaya. Kalo misalnya dari sore, bisa naik tuk-tuk atau taksi. Kuncinya jangan malu untuk nawar bila perlu separuh harga. Kalo mereka sewot ya biarin gak ngerti juga bahasanya, kan? hehe. Tapi penduduk sana baik-baik kok.
Dulu karena rombongan kami naik bus. Mengenai tarif aku kurang tahu ya.
Om ndutt bagi cue card na donk. Saya mao ke bangkok neh
Kirim ke huang_xiaoqing7@yahoo.com
Thanksss….
Sudah dikirim ya 🙂 Semoga bermanfaat. ^^
Sudah terima neh om ndutt. Sekali lagi thanksss.
Sama-sama 😉
oom…sama kayak yg laen niy…..minta dong CUE CARD nya…..plissss…… awal oktober ini aku terbang ke thailand….. makasih oom
Sudah dikirim ya Awe 🙂 Semoga liburannya menyenangkan ^^
oom…sdh di terima email nya…..makasih ya
Sama-sama 🙂
Omnduut mau dong ikan cue nya eeeh salah…mau dong cue cardnya. Tgl 9 nanti aku InsyAllah ke bangkok…. Yippiyyyyy
Tulisannya sngat bermanfaat, trutama buat yg baru mau akan kesana hehehe
Asyiknyaaa yang mau ke Bangkok 😀
Udah dikirim ke email ya 🙂 makasih ^^
Maksih Oomnduut, cue cardnya udh sy trima
Sama-sama 🙂
menarik sekali ceritanya om, mau menuju tkp (ETA 73 days) :p. februari taun depan baru mau ksana, kebetulan lagi ‘main selancar’ nemu info dimari hehe. baydewey ‘cue card’ nya laku keras, boleh ikutan diimel, makasih.
Terima kasih 🙂
Cue card sudah dikirim ke conffesionalkid@yahoo.co.uk ya 🙂
tengs om, sudah diterima dengan baik.
Sip 🙂
salam kenal,
senin depan aq ke thailand krn ada pertukaran pelajar.
waaahhh… aku boleh minta file clue cardnyaaa kak? seperti y helpfull skali.
terima kasih 🙂
Hai Salam kenal juga Indah.
Cue card sudah aku kirim ya 🙂 semoga bermanfaat.
om ndut,bole email cue card nya juga? email dya_zai@yahoo.com
makasi banyaaaaakkkk
Sudah dikirim ya Dya 🙂 semoga bermanfaat
Aku galak jugo om cue card nyo, gara2 baco tulisan om ni la laju dak tahan pengen ke thai pulo hehe email me greymutiara@ymail.com mokasih banyak 😀
Haha, sudah dikirim yoo 🙂
hiii…
mau juga dong cue card nyaaa..
kamis bsk msu kesanaaa..
untung liat blog ini.. hehehee..
free.rea7@gmail.com
makasi yaa 😉
Done 😉 selamat jalan-jalan Rere 🙂
waahhh kyknya asik bnget perjalanannya
boleh minta cue card nya om??
kamis mau berangkat ke sana soalnya 😀
untung bnget baca blog ini, jd gk terlalu ‘buta’ bnget ntar ke sana..
anita.insan.kamila@gmail.com
makasih….^^
Udah dikiriiim 🙂 aku kirim dua kali, yang pertama gagal.
Met jalan2 🙂
makasih bnget..
wish me luck d sna dan mendapatkan pengalaman yg menyenangkan seperti om^^
Waah seru yaa..Omduut mau ya cue cardnya di astriheru@yahoo.com aku mau jalan2 kesana dalam waktu dekat ini..makasih ya om.. \(^o^)/…
Udah dikirim ya ^^
omnduut boleh minta cuecardnya kah?
aku mau ke thailand sekeluarga agustus ini.
makasii 🙂
Yessica (chikatse@yahoo.com)
Done ^^
Jadi pengen ke thailand nih, nyari pengalaman pertama 😀 omnduut minta cue cardnya dong ke sbfatur@gmail.com buat jaga-jaga, thanks
Asik ceritanya, jadi pengen ke thailand nih buat nyari pengalaman pertama ke negeri orang 😀 @omnduut minta cue cardnya dong ke sbfatur@gmail.com buat jaga-jaga, thanks
Udah diterima kan? 🙂
Om, mau dong nyontek cue card nya..
Sambil mau lanjut bca part selanjutnya, akan berangkat mncoba pertama kali juga om.
Trimkasih..
Udah dikirim ya 🙂
Mas bisa kirim cue cardnya ke mariaty2008@gmail.com…thanks
Done 🙂
Rental / Sewa mobil toyota commuter (van) + driver (bahasa inggris dan Indonesia) di kota Bangkok atau Pattaya atau Jemput bandara
Untuk infomasi lebih lanjut
Hubungi langsung
Telp +66819250901 (whatsapp juga bisa)
Pin bb 7432ef44
Saya approved komennya, siapa tahu ada yang membutuhkan 🙂
mas saya mau ke bangkok januari… kalau boleh minta cuecardnya..tolong yaaa
darsunaddicted@gmail.com
terima kasih
Cek email ya 🙂
Waaa omnduut maw doong cue cardnyaaaa! Khop kun kha 😁😁😁
Sudah dikirim ya 🙂
mas bisa sy minta cue cardnya..soalnya saya mua ke bangkok agustus ini bareng keluarga,,trima kasih
Silakan cek emailnya ya 😉
trima kasih mas..
Ommmm sy senang bc blog omnduut ini, menarik & bermanfaat bgt… Akhir bulan ini sy jg mau ke bkk & pattaya. Boleh donk minta cue cardnya juga ya 😉
Sudah dikirim ya 🙂 semoga bermanfaat
Mas, seru banget baca perjalanannya. Saya minta dikirim cue card juga donk: al.hurazi@gmail.com
Thanks.
Udah dikirim ya 🙂
omnduutttt, aku mau minta contekannya boleh gk??? hehehehe 😀
Sudah dikirim ya 🙂
mas minta clue cardnya donk hehehe
Udah diemail ya 🙂
Bbrp kali ke bangkok, aku blm prnh datangin khao san road. Soalnya temen yg tinggal di sana, bilang tempatnya ga asik, dan sbnrnya jauh dari mana2. :D. Ntahlah..
Yg ttg buah, duuuuh aku itu ga prnh nemuin buah2an yg rasanya seenak thailand. Semuanya manis, dan terpenting murah bgt!! Cemilanku jg kalo ke thailand mas. Apalagi pas ke chiang rai. Itu buah2nya lbh seger.
Aku penasaran kenapa tas bagasimu bisa exceed 3 kg :p