Ketika akan menuliskan hal ini, saya jadi teringat dialog belasan tahun lalu ketika saya masih duduk di bangku sekolah dasar. Dialog-dialog yang terurai beserta keriuhannya ini terjadi ketika jam istirahat. Waktu yang tepat untuk jajan dan bermain bersama teman. Salah satunya bermain tebak-tebakan.
”Apa julukan negara Amerika Serikat?”
”Negeri Paman Sam”
”Maksudnya negara itu kepunyaannya Paman Sam gitu? Siapa dia?”
”Kalo julukan negara Jepang apa?”
”Ah itu gampang, di sana, kan, ada bunga Sakura. Jadi negeri Sakura dong jawabannya!”
”Jepang juga disebut negeri Matahari Terbit!”
”Nah negeri gajah putih julukan negara apa?”
”Mana ada gajah warna putih!”
”Di Thailand sana ada kok!”
”Dimana-mana gajah itu warnanya gelap tauk!”
”Pokoknya ada. Titik!”
Hihi. Siapa yang ngotot bilang bahwa benar ada gajah berwarna putih itu? Tentu saja saya. Belakangan, ketika internet tak ubahnya ’wabah’ bagi kehidupan manusia, saya akhirnya mengetahui bahwa benar saja, tak pernah ada gajah berwarna putih. Gajah yang aslinya berwarna coklat lembut kemerahan itu disebut gajah putih hanya sebagai penggambaran dan penamaan semata.
Dulu, di negeri Siam (sekarang kita kenal dengan Thailand), gajah putih (chang phueak ; ช้างเผือก) dijadikan sebagai simbol kekuasaan kerajaan. Semua gajah ’putih’ yang ditemukan, harus diserahkan kepada Raja dengan upacara khusus. Keberadaan gajah putih juga diyakini akan memperkokoh kekuasaaan dan berdampak bagi keberkahan kerajaan. Dikarenakan tradisi inilah kini Thailand kondang dengan nama Negeri Gajah Putih.
Minat yang besar terhadap keberagaman budaya (lokal dan internasional) yang sudah tertanam sejak kecil, menjadikan saya sebagai sosok pemimpi ulung yang berharap suatu hari bisa menjelajahi negeri-negeri jauh yang selama ini hanya dikenal melalui buku, majalah dan tayangan di televisi. Salah satunya negeri sejuta pagoda : Thailand.
Hingga beberapa waktu lalu, mimpi itu hanyalah mimpi semu yang tak pernah tahu kapan akan terwujud. Sebongkah asa ternaung melalui #KuisTripBarengCK #Bangkok yang diselenggarakan oleh Claudia Kaunang -pecinta traveling yang telah ’melahirkan’ berbagai macam buku perjalanan dengan jargon khasnya ’Traveling is Possible’

‘Kitab suci’ traveling yang ditulis Claudia Kaunang. Pelopor jalan-jalan murah dengan jargonnya, “traveling is possible!”
Melalui akun @ClaudiaKaunang dan FanPage Claudia Kaunang, CK (Panggilan akrab Claudia Kaunang) bekerja sama dengan @WisataThailand (FanPage Wisata Thailand) mengadakan lomba melakukan perjalanan tak terlupakan ke negeri Thailand! Tentu saja, sebagai penggiat lomba dan pemimpi amatir yang memiliki banyak harapan, aku harus berusaha memperoleh kesempatan itu.
CK mencari 2 orang yang masing-masing dipilih dari twitter dan fanpage di facebook. Beruntung, aku terpilih sebagai nominator yang diambil dari fanpage. Aturannya sederhana sekali. CK hanya meminta anggota fanpage untuk menuliskan 3 tempat yang ingin dikunjungi di Bangkok dan alasan mengapa ingin ke Bangkok bersama Claudia Kaunang dan Wisata Thailand.
Apa yang aku tulis sehingga terpilih menjadi nominator? Ini dia… (untuk versi lengkap silahkan dibuka FanPage Claudia Kaunang)
3 (tiga) tempat yang sangat ingin saya kunjungi di Bangkok.
1. Pulau Rattanakosin : dengan mengunjungi Rattanakosin, saya juga bisa berkesempatan menatap Grand Palace secara langsung! Sekali ‘dayung’, berapa ‘pulau’ terlampaui. Di sana saya bisa melihat Wat Phra Kaew, Wat Pho, Wat Arun, Emerald Buddha, National Museum, City Pillar Shrine dan banyak lagi. “Rattanakosin Isle is the core of historical Krung Thep (the capital of Thailand)”
2. Sebelum Museum Madame Tussauds Jakarta selesai dibangun, pasti menyenangkan bisa mengunjungi Museum lilin tersohor ini di Bangkok. Beruntungnya jika bisa ‘bertemu’ dengan Presiden Soekarno.
3. “Jika kau ingin melihat kehidupan masyarakat sebuah bangsa, datangilah pasarnya,” lupa siapa yang pernah berkata seperti itu. Yup, terlepas dari image belanja, saya ingin mengunjungi pasar-pasar yang ada di Bangkok. Seperti pasar Chatuchak yang diklaim sebagai pasar terluas di dunia. Pasar Samchuk juga menarik, soalnya disinyalir telah berdiri lebih dari 100 tahun lalu dan memenangkan UNESCO Asia-Pasific Award of Merid 2009 untuk usaha pelestarian konservasi budaya oleh masyarakat.
Alasan saya begitu ingin mengunjungi Thailand.
Beberapa tahun lalu, kami dihadiahi sebuah tshirt bergambar Gajah Putih oleh-oleh kerabat yang baru melakukan perjalanan ke Thailand. Gawat, tshirt itu menjadi rebutan dua adik saya, namun dengan ego-nya, kaos itu berhasil saya rebut. Nah, jika berkesempatan ke Thailand, ingin rasanya menebus keegosian itu dan menghadiahkan oleh-oleh (tak hanya kaos) kepada 2 adik dan kedua orang tua. Jika beruntung mendapatkan merchandise murah di pasar Pratunam, bisa jadi keluarga besar akan kecipratan kenang-kenangan juga.

Tshirt yang jadi rebutan. Berhasil saya menangkan karena ukurannya besar dan memang pas untuk saya 😀
Saya ingin berinteraksi langsung dengan masyarakat Thailand. Melihat bagaimana mereka berkomunikasi, memilih pakaian untuk kegiatan sehari-hari, mencari hal-hal unik dari mereka sambil ‘menyelami’ kebudayaan yang tersebar di penjuru kota. Bila beruntung, bisa menemukan tempat istimewa non turis yang selama ini ‘tersembunyi’ dari radar wisatawan.
Jika saya terpilih, ini pertama kalinya saya melancong ke luar negeri (langsung ke negeri eksotis Thailand pula!), membayangkan paspor saya yang ‘bersih’ akan ‘terkotori’ oleh stempel visa negeri Thailand, ah menyenangkan sekali… dan itu berkat CK dan Wisata Thailand.

A ‘virgin’ passport. Setahun lebih paspor ini dibuat dengan sebuah modal keyakinan bahwa suatu hari akan digunakan. Semoga ini kesempatannya!
Kini kesempatan itu tinggal setengah langkah lagi… Kalau saya menang #KuisTripBarengCK #Bangkok, saya akan…. menjelajahi tempat-tempat indah di bawah ini…

Wat Arun. Pagoda yang dibangun Raja Taksin dari Cina yang kemudian diperbesar raja ke 2 Thailand hingga memiliki ketinggian 66 meter.

Pasar Samchuk juga menarik, soalnya disinyalir telah berdiri lebih dari 100 tahun lalu dan memenangkan UNESCO Asia-Pasific Award of Merid 2009 untuk usaha pelestarian konservasi budaya oleh masyarakat
”Bermimpilah, maka seisi jagat raya akan mendukungmu,” –Paulo Coelho. Saya dalam tahap memupuk keyakinan akan wejangan Paulo Coelho itu. Semoga ini adalah sebuah jalan demi menapaki mimpi-mimpi saya.
Ketika sudah berkesempatan untuk ’bertarung’ memperebutkan mimpi menjelajahi Thailand ini pun senang sekali. Entah apa yang bisa saya lakukan untuk menyiram mimpi-mimpi saya jika tidak memfollow @ClaudiaKaunang dan @WisataThailand serta menjadi anggota FanPage mereka di Claudia Kaunang dan Wisata Thailand
Berbagai kesempatan menjelajahi dunia saya dapatkan hanya dengan memfollow kedua twitter dan fanpage itu. Senang sekali jika bisa ke Thailand dan merasakan langsung sejuta pesona yang ditawarkan. Berbagai macam cerita dan kata-kata akan terurai secara lisan maupun di berbagai media komunikasi… seperti… tentu saja di blog kesayangan ini. 🙂
Jika ini keberuntungan saya, semoga gelak pada event serupa jadi keberuntungan teman-teman semua! Semoga 😉
UPDATE : Berkat rezeki dari Allah SWT, dan mungkin karena dibantu tulisan ini, aku terpilih untuk menjelajahi Bangkok. Tunggu catatan perjalanan dariku ya 🙂
aha itu yang omong neneknya ishai goran.. mengenal satu negri, datanglah ke pasarnya.. nonton aja natgeo market values deh.. keren dah..
Nah betul. Natgeo Market Value!!! Makasih mbak Tin 🙂
jadi mau ketemu langsung ama kumpimook bhuakul(bam bam)got7
Hehe siapa itu?
semoga beruntung yaaaaa..
jangan nyasar di chatuchak ya.. banyak orang jawa loh disana..
Haha, wah kalo nemu orang jawa siapa tahu dapet diskon kalo belanja 😀
malah diajak makan.. bisa bahasa jawa ga?
Gak bisaaaa 😦 paling yang dasar-dasar… punteeen,,,, 😀
Semoga alam semesta mendukungmu untuk melihat keindahan bumi Thailand.
Amin…amin…amiiiiinnn Makasih mas Iwan 🙂
aaaaw, pengen juga kesana 😀
Ayuk ayuuuuk 😀
Semoga menjadi salah satu yang beruntung. Mblasuk ke pasar tradisional, seru lho.
Amiiin 🙂 Iya, jangankan ke Thailand. Di kota manapun itu kalo berkesempatan bisa ke pasarnya asyik sekali. Pasti bakalan nemuin hal-hal baru. “Berapa harga itu?” “Seribu lima ratus” (jawaban normal) kalo di Sungai Liat Bangka jawabnya, “Seribu lime” (Rp.1500) kirain dengan uang Rp.1000 bisa dapat lima hahaha
Selamat ya Cek Yan. Moga beruntung sehingga berhasil merealisasikan mimpinya.
Cerita ttg rebutan baju kasonya itu bikin saya senyum2 😀
Amiiiinn, makasih mbak Rien. Iya, walau sesungguhnya kaos putih itu bukan aku banget tapi karena oleh-oleh dari Thailand pokoknya direbut dulu hehe.
ahay… ada penampakan di paspor 😀
Itu masih agak langsingan…. kalo sekarang? hehehehe
Sukses ya… pursuit ur sweet dreams!
I Got it Ncha! 🙂 Makasih doanya ^^
Yayyyy…
Dream come true!!!
I knew it! Congrats yaaa
Tapi belom ada pengumuman resmi, jadi masih agak takut-takut :p Semoga beneran. Amin.
Suka banget melihat foto Wat Arun dimalam hari, keindahan nya memancarkan kemegahan
Semoga bisa kesempatan liat Wat Arun MzToro 🙂 Makasih udah mampir yaa…
yoyoi
Wew, congratz! Bangkok will not let you go lah.. (susah move on)
Haha makasih. Tapi jam terbang travelingku masih kalah jauh daaah.
hahaha gak ngaruh
Haha tetep ngaruh ah *gak mau ngalah*
Wah Oom, kita samaan loh. Stempel pertama di paspor kita sama2 stempelnya Thailand dan kota di LN pertama yg dikunjungi juga Bangkok #Tooossssss
Baidewei, tulisanmu memang baguuuuussss, pantas saja terpilih sebagai pemenang 😉
Eh eh eh baca travelove juga ternyata, pasti juga gak terlewat membaca tentang ………………. 😀
Hei hei hei, ada apa dengan Travelove??? 😀 *kepo* Itu buku aku baca sepanjang liburan karena dibawa terus 😀 eh btw makasih atas pujiannya. Balik-balik soal rezeki aja sih 🙂
Aku belum pernah ke Thailand.. 😦 *nangis di pojokan*
Aku juga bisa kesana karena beruntung mas Ari 🙂 Percaya aja sama kekuatan mimpi 🙂 *aku buktinya ^^* eh siapa tahu kan kita bisa trip bareng? 😀
Tapi emang ada rencana ke Thailand sih tahun ini.. *kibas2 tiket di tangan*. Dan btw, mungkin juga tahun ini aku mendarat di Palembang. Hahahaa..
Mutasi ke Palembang? Atau liburan? harus kopdar ya! hehe 🙂 Jiaaah tuh kan pamer tiket haha. Jangan lupa, harus beli kartu pos di sekitaran Grand Palace, jangan kayak aku yang nyesel sejadi-jadinyaaaaa huaaaaaaaaa.
lumayan juga penjelasanya
Terima kasih 🙂
kalo tentang negara jepang tau ga sejarahnya
Saya lebih mengenal Jepang ketimbang Thailand bisa dibilang. Karena sejak kecil, ketertarikan akan negeri Matahari Terbit itu lebih terlihat saking senengnya nonton anime 🙂 hanya, tulisan ini dipersiapkan untuk kepentingan lomba.
pencita buku juga ya
Yup 🙂 Saya udah baca buku sejak kecil 🙂
Thailand disebut negeri seribu pagoda karena
Wah asik ya Om dapat jalan-jalan gratis..
Saya juga bulan lalu dapat tawaran jalan-jalan ke Thailand dari KNPI atas penghargaan pemuda berprestasi, tapi sampai sekarang belum ada kabar lagi kelanjutannya bagaimana. Membaca artikel Om Ndut menjadi referensi buat saya seumpama saya jadi berangkat ke sana. Terima kasih ya Om buat share pengalaman di sini. Sukses selalu buat Om Ndut dan blog ini 🙂
Wah tuh lebih keren mas 🙂 pemuda berprestasi euy ^^ semoga nanti ada tindak lanjutnya ya sehingga bisa jalan-jalan ke Thailand. Amin, sukses juga buat mas Pangeran hehe
Amin.. yarobbal alamin..
Thailand memang salah satu destinasi wisata yang paling saya minati selain Jepang, Om.. tempat yang ingin saya kunjungi di Thailand Pucket, Chiang Mai, dan Pattaya. Ya walaupun banyak isu negatif tentang Pattaya tetapi tidak memupus keinginan saya untuk berkunjung ke sana.
Semua objek wisata di mana pun saya rasa memiliki sisi positif dan negatif kan..
Oke Om terimakasih sekali lagi ya..
Iya mas. Semua tempat kalo mau dicari sisi negatifnya pasti nemu aja 🙂 tergantung orangnya masing-masing.
Semoga bisa kesana dalam waktu dekat ya ^^ amin
negar gajah putih ini juga salah satu tempat yang ingin saya kunjungi..
Negara yg ga akan bosan aku dtangin berkali2 🙂 . Kalo di bangkok, fav ku ke museum forensik mas, di siriraj hospital. Yg dipamerkan beneran mayat, dan bagian organ tubuh manusia yg diawetkan ato direndam cairan khusus biar ga hancur. Itu merinding sih.tp jd nambah ilmu juga. Cm ga tega pas melihat jasad anak2 bayi yg meninggal krn sakit ato kelainan 😦 . Kbnyakan sih bayi2 yg memang ga ada ortunya jg alias dibuang
Waaah penasaran! udah pernah ditulis belom mbak? mau banget ke sana. *keinget serial Tru Calling