Sebulan berlalu, eh jumpa lagi dengan swap blog. Ajang saling ‘bertukar’ blog terhadap 8 finalis kompetisi The Big Blog Exchange beberapa bulan silam. Nah, edisi bulan Desember ini, blog Omnduut kedatangan blogger keren sekaligus fotografer handal asal Bogor yang mau bercerita mengenai 10 makanan maknyus yang ada di kota hujan. Dialah mas Aldi, si pemilik blog DuaBadai dan juga DISGiOVERY yang kece aduhai itu. Eh btw, kalau aku ke Bogor kayaknya kudu icip semua ini hihihi. Apa saja makanan menggoyang lidah yang ada di Bogor? cekidot gais! eh ya untuk baca tulisanku mengenai kuliner di Palembang, klik ini ya ^^
* * *
Rasanya tak ada yang tak mengenal asinan, entah itu asinan sayur, asinan buah, atau asinan campur. Satu yang saya paling suka dari asinan Bogor adalah kuahnya yang semi kental bercita rasa manis asam pedas. Selain bahan baku utama sayur-sayuran atau buah-buahan tadi, terdapat pula kacang tanah goreng, irisan tahu kuning dan oncom bandung, serta kerupuk. Dan air liur saya meleleh sembari mendeskripsikan asinan ini. Asinan Bogor paling populer yang kerap menjadi oleh-oleh khas adalah asinan Gedung Dalam dan asinan Ny. Yenny.
Kalau ada teman atau kerabat yang berpesiar ke Bogor, saya pasti mengajak mereka untuk menikmati bubur buah yang merupakan sajian khas Kafe Rahat. Bubur buah ini terdiri atas potongan buah segar yang disiram kuah kental perpaduan es krim dan yoghurt. Hal inilah yang membedakannya dengan sop buah. Selain bubur buah, ada pula es buah salju. Yang membedakan hanya potongan buah yang tidak disiram kuah apapun, namun diberi topping es krim vanilla. Wow!
Sop buah ini terdiri atas potongan buah segar (anggur, pear, apel, jambu biji, melon, mangga, markisa, stroberi, hingga anggur, alpukat, dan kelapa kerok) yang disiram kuah susu atau air jeruk bersama potongan es batu. Salah satu yang terkenal di Bogor adalah sop buah pak Ewok (meskipun asalnya dari
Bandung). Sempat menjadi jajanan favorit saya sekitar tahun 2008-2009, namun seiring semakin populernya nama ini, saya malah merasa ada penurunan kualitas. Buah potongnya menjadi kurang beragam, dan terkadang yang disajikan malah buah potong yang sudah beku.
Hidangan sederhana murah meriah yang kerap menjadi jajanan saya sejak zaman kuliah. Terdiri atas irisan ketupat/lontong, tahu goreng, telur rebus, kentang rebus yang digoreng, kerupuk, dan emping tangkil kemudian disiram bumbu kacang dan kecap. Sebagai hidangan khas Bogor, beberapa pedagang doclang pun masih fanatik menggunakan kecap merk Zebra produksi Bogor. Selain pedagang pikulan, doclang yang terkenal enak terletak di kawasan Jembatan Merah.
Berbahan dasar tepung beras, gula aren, dan kelapa parut, penganan gurih-manis ini hampir sama rasanya dengan kue putu (hanya saja ia tidak berwarna hijau melainkan putih). Jika kue putu berbentuk silinder, maka dodongkal ini biasanya berbentuk tumpeng karena pengolahannya yang menggunakan dandang berbentuk kerucut. Saya cuma tahu satu penjual dodongkal yaitu di jalan Suryakencana (depan Indomaret).
Makanan khas Bogor yang cuma lazim ditemui sebagai takjil/hidangan buka puasa. Mie glosor sebenarnya adalah mie goreng dalam versi lebih sederhana dengan bahan baku utama mie kuning (bukan mie telur). Biasanya disantap dengan sambal kacang dan aneka gorengan. Saya sendiri belum menemukan tempat/pedagang yang menjual mie glosor yang enak, kecuali buatan ibunya teman saya, hehehe.
Tampaknya inilah salah satu oleh-oleh paling praktis dan populer dari kota Bogor. Roti-roti mungil dengan tekstur lembut dalam banyak pilihan rasa/topping: coklat, pisang keju, sosis keju, sosis, srikaya, selai nanas, abon, daging asap, dll. Tapi favorit saya adalah roti dengan topping jagung susu. Nom nom nom! Satu-satunya produsen roti unyil yang masih eksis sejak 90-an hingga kini adalah Venus.
Ada banyak penjual soto kuning khas Bogor yang bertebaran di sepanjang jalan, namun yang terkenal adalah soto kuning pak Yusup dan pak Salam di jalan Suryakencana. Soto Bogor ini biasanya terdiri atas potongan daging/jeroan/kikil yang disiram kuah santan berwarna kuning (dari kunyit). Jika tak menyukai santan, pembeli juga bisa memilih kuah bening.
Hidangan ini konon berasal dari Tasikmalaya, namun kemudian populer sebagai masakan khas Pasundan. Sangu tutug oncom adalah nasi yang ditumbuk bersama oncom bakar dan bumbu rempah di dalam sebuah dulang kayu, kemudian disajikan lengkap dengan lauk pauk, lalap, dan sambal. Oncom sendiri adalah juga bahan makanan khas Pasundan yang berasal dari fermentasi bungkil kedelai/kacang tanah. Sangu tutug oncom ala Bogor yang saya suka adalah di Kafe Rahat dan Saung Kiray.
Review sangu tutug oncom Saung Kiray
Hidangan yang aneh karena walaupun namanya toge goreng tapi faktanya sama sekali tidak digoreng melainkan direbus. Hidangan menggiurkan ini terdiri atas potongan ketupat, tahu rebus nan lembut, mie kuning, dan rebusan toge yang kemudian disiram dengan kuah oncom-tauco. Paling nikmat disajikan panas-panas ditemani kerupuk kemplang.
Review toge goreng Mang Undja.
About the writer:
Penulis #SwapBlog bulan ini adalah Badai yang bisa ditemui di http://duabadai.wordpress.com atau website travelnya http://disgiovery.com
Sebagai penikmat kuliner yang tinggal di Bogor tentu saja membuat #SwapBlog kali ini menjadi kesempatan emas untuk berbagi kuliner khas Bogor. Tentu faktanya ada lebih dari 10 macam ragam kuliner yang bisa dinikmati, namun tulisan ini cukup merangkum yang menjadi terfavorit saja.
Note: Foto-foto diunduh dari google.com dan sebagian koleksi pribadi. Jika ada yang kurang berkenan fotonya dipasang disini please let us know so we will remove it.
Thank you Omnduut for being a great swap partner this month!
^^
Hehehehehe…aku baru es pala, toge goreng dan asinan yg udah.
ini espala paling suka..
Espala rasanya gimana tuh? 🙂
Aku belom pernah semua >.< dan yang paling aku pingin makan dari dulu itu… Roti Unyil! 😀
Hahahahahaa….mumpung deket Bogor sih.
Kalo deket Palembang jadinya pempek mulu ya mas hahaha
soto kuning, tutuq oncom, toreng.. itu pilihanku kalu ke bogor..
Hujan-hujan di Bogor makan soto aduhai maknyuuus 😀
Yang belum dicobain bubur buah nih. Kalau pulang ke Bogor lagi cari aahh…
Kebiasaan kalo pulang ke Bogor cuma ngendon di rumah buat istirahat ngurus anak 😀
Ak baru sekali ini liat bubur buah mbak Restu. Apakah sejenis puding? haha. Kayaknya dulu di acara kompetisi memasak sempat liat yang mirip kayak gini.
Belum pernah nyobain juga nih, jadi penasaran 😀
Nanti kasih tahu gimana rasanya ya mbak hahaha
Ah ngiler neh, waktu ke Bogor aku malah gak sempet nyicip, ribet nyari rute tempat konsernya shah rukh khan hahaha… ngileeeeeeeeeeer
Artinya disuruh balik ke Bogor lagi Lid 😀
Ditunggu! ^^
Yan. bubur buah itu bukan sejenis puding, tapi semacam es buah yang disiram paduan es krim + yoghurt, jadi kuahnya kental 🙂
Kalo es pala, berasal dari manisan buah pala yang dicampur es batu, rasanya asem manis segar
Oke, kudu icipin semualah ya pokoknya haha
kayaknya cuma roti unyil deh yang aku tahu..
Tos! Haha. Mbak Yana ada kompetisi Viva Blog tuh. Aaa aku mau ke Banjarmasin!
nyam-nyam-nyam…. meski nggak kenal itu namanya makanan apa 😀
Mas Rifki punya kesempatan lebih besar untuk bisa icip2 makanan itu huhuhu
Kalau nyari2 sepertinya nggak begitu bernafsu, mas… Kalau tinggal lep… Saya mau 😀
Wah sama kayak aku haha. Kami sekeluarga bisa dibilang gak punya banyak referensi tempat makan. Kalo udah seneng sama satu tempat ya kesitu mulu. Gak kayak orang2 yang suka nyoba makan di banyak tempat 😀
Laksa gang aut gak dimasukin list? Kalo saya mah teteup milih bir kocok sama sate babi di jalan Roda (belakang Surken).
*panggil mas Aldi*
Aku malah baru denger tentang Laksa Gang Aut mas 🙂 sama gak ya dengan laksa palembang? haha.
oya laksa gang Aut enak tuh! thanks for reminding 🙂
Yay….bubur buah sama sop buah kayaknya sueger. Nyam….nyam…. 🙂
*nyam nyam* <– cuma bisa berandai tuk merasakan hahaha
Namanya lucu lucu ya. Ada doclang, dodongkal, tutug oncom, mi glosor. Yang toge goreng mirip lonthong balap Suroboyo.
Indonesia sekali ya mbak 🙂
Apa itu bahasa Sunda ya? *panggil mas Aldi*
Bisa jadi karena bahasa Sunda.
Yang mi glosor, aku ngebayangin ular yang lagi glosoran. Hahahahaha…
Aha! bisa jadi memang namanya diambil karena terinspirasi itu 😀
kalo aku perhatiin, mie kuningnya lebih licin & berminyak dibanding mie telor, jadinya glosor-glosor deh.. 🙂 *analisa*
oom omm jgn lupa update harganya biar makin tambah selera dengan isi dompet XD
*mas Aldiiiii, keberatan kah tuk update kisaran harganya?*
Dari semuanya yang belum pernah Mie Glosor doang. Kalau ke Bogor selalu nyempetin makan Soto Kuning, Es Pala, dan Nasi Tutug Oncom.
Sekilas mirip mie cuko ala Palembang Koh kalo liat dari penampilannya. Cuma kalo di Palembang, kuahnya pake cuko yang untuk makan pempek itu 😀
Pengen nyoba doclang sama toge goreng.. hehehehe
Ajakin aku dong hahaha 🙂
bubur buahnya menggairahkan om, bikin haus padahal diluar hujan 🙂
Haha iya 🙂 aku juga penasaran nih rasanya kayak gimana ^^
Ya ampunnn mau pingsan nih selesai baca judul ini, pingsan pengen semua makanan2nya 😆 . Btw Doclang itu mirip ketoprak ya?.
Sepertinya begitu ya mbak Nella 🙂 kayaknya setipe juga dengan gado-gado 😀
Ping balik: #SwapBlog Project | duaBadai
dah ke bogor berkali-kali tapi kug belum nemu ginian…tahunya sate Kadir di puncak aja hehe
Nah jadi ada referensi ya mas 🙂
ya jadi ada referensi dah…ayo kuliner ke Lombok hehe
Lomboook tunggu aku! *janji*
siappppp lombok siap menjamu pantai-pantain siap ditelanjangi. kuliner-kuliner siap dijamah hehe
Salam kenal kang ndut dut… hehe… Awas makin ndut… 😀
Salam kenal kembali 🙂
Salam kenal Oom,
Artikelnya menginspirasi untuk eksplore Kota Bogor lebih jauh lagi. Masih belajar menulis tentang kuliner Bogor juga di http://www.kulinerenak.com tapi masih jauhlah… foto disini bikin ngilerrrr…
Salam kenal 🙂 terima kasih sudah mampir.
Terima kasih Bang sudah mengulas kuliner kota kelahiran saya. Kebetulan akhir bulan ini saya mau pulang ke Bogor setelah 7 tahun lamanya bersemedi di hutan Kalimantan. Pasti banyak yang berubah di sana. Tetapi melihat bacaan di atas saya rasa masih banyak yang belum disebutkan dan rasanya tidak kalah enak daripada yang telah disebutkan. Beberapa di antaranya adalah karedok, bakmie sahabat, tauco, laksa, dan…. errgh ngomongin makanan jadi lapar. Nanti deh kalau saya sudah sampai Bogor saya posting semua kuliner khas Bogor yang enak-enak. Atau Abang mau jalan2 ke Bogor bareng saya? 🙂
Aih mau bangeeet diajakin kulineran di Bogor 🙂 dulu ke Bogor numpang lewat aja mas Sugih. Dan… beeh, gak ada habisnya kalo ngomongin makanan di Bogor ya. Ini list makanan oke versi mas Taufan duabadai 🙂 kalo aku berkesempatan ke Bogor, mau dibikin list versi diriku sendiri hihihi
Ditunggu loh postingannya mengenai makanan di Bogor.
Oke nanti saya undang Abang ke postingan saya soal kuliner Bogor segera setelah sesampainya di sana. Don’t miss it! 🙂
Can’t waiiitt 🙂
(Y)
Mie glosor…belum pernah nyobain aslinya di Bogor,tapi duplikasinya my sister rasanya ueenak pake banget.Dapet kiriman mie nya dari Bogor diolah di Bandung.heeheehee
ada tutug oncom.. kirai di kotaku aja tasikmalaya yang ada TO (tutug oncom) hmmm baru tahu
Ada…adaaaa 🙂