Foto Turnamen

Pengumuman Pemenang Turnamen Foto Perjalanan Ke-32 : Sungai

Vltava River

Aliran sungai Vltava di Cesky Krumlov, Republik Ceko. (header blogku versi lainnya). Gambar diambil dari situs Ckrumlov

Entah apa jadinya jika tidak ada sungai Nil di Mesir. Kenapa? Karena keberadaan sungai itu pulalah yang membuka pintu peradaban kehidupan manusia disana. Sebagai sungai terpanjang di dunia, sungai Nil juga ’berjasa’ bagi keberadaan kelangsungan hidup masyarakat di 3 negara lainnya. Yakni Uganda, Ethiopia dan Sudan.

Kita pun mungkin familiar dengan cerita masa lampau dimana sungai begitu memiliki peran penting dalam perkembangan sejarah dunia. Dalam berbagai macam kitab suci pun, sungai mendapatkan tempat yang istimewa karena menjadi sebagai latar terjadinya berbagai peristiwa penting. Misalnya saja sungai Saraswati yang disebut-sebut dalam kitab Weda. Atau juga cerita nabi Musa yang sewaktu bayi dihanyutkan di sungai Nil yang terdapat di Al-Quran ataupun Kitab Injil.

Mengenai manfaat dari sungai, tentulah akan sangat panjang jika dijabarkan satu persatu. Yang pasti, keberadaan sungai sangatlah penting bagi kehidupan makhluk hidup. Sayangnya, di berbagai kejadian sungai juga bisa ’membunuh’ dengan sangat kejam. Walau begitu, disaat yang bersamaan, kita kembali diingatkan bahwa kita harus senantiasa menjaga sungai dengan baik sehingga keberadaannya dapat dimanfaatkan secara maksimal. Bukannya alih-alih ’menyumpahi’ sungai ketika terjadi sebuah bencana (banjir misalnya) karena bencana-bencana itu seyogyanya disebabkan oleh manusia itu sendiri.

Slideshow ini membutuhkan JavaScript.

Pada kesempatan ini aku ingin menyampaikan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya untuk ke-40 teman-teman blogger yang telah berpartisipasi dalam Turnamen Foto Perjalanan ronde ke-32 ini. Berbagai ’wajah’ sungai ditampilkan dalam galeri foto di jurnal tersebut. Masing-masing memiliki kedalaman makna tersendiri. Sungguh, bukan hal yang mudah untukku memilih satu pemenang karena sampai saat aku menuliskan pengumuman ini pun sesungguhnya aku masih galau karena memang semuanya bagus dan ada beberapa foto yang sangat aku favoritkan.

Untuk itu, aku mohon maaf bagi teman-teman yang fotonya belum terpilih. Sekali lagi, turnamen foto perjalanan ini bukan tentang menang dan kalah, bukan? Aku kira, tujuan awal mbak Dina dan mas Ryan menyelenggarakan kompetisi ini pun bukan ditujukkan sebagai ajang pamer atau kompetisi dimana mencari pemenang adalah tujuan utamanya. Namun, (sepertinya sudah aku sampaikan di jurnal sebelumnya) Turnamen Foto Perjalanan ini adalah tempat dimana kita mendapatkan wawasan baru, menemukan teman-teman baru dan juga menjadi landasan inspirasi untuk melakukan perjalanan ke destinasi yang ada di foto-foto tersebut.

Karena sebagai tuan rumah, aku diberikan hak penuh untuk memilih (hanya) satu pemenang, dan tentulah akan menjadi sangat subjektif, pada akhirnya pilihanku tertaut pada foto berjudul ”Pagi Itu di Sungai Barito” yang dimiliki oleh @SiKiky.

Pagi Itu di Sungai Barito

Pagi Itu di Sungai Barito

”Silahkan saja kau parkirkan mobil-mobil mewahmu. Namun, bagi kami, cukuplah perahu tongkang ini untuk menjadi tumpuan hidup. Kami tidak perlu hidup bermewah-mewah dengan berlakon jumawa terlebih jika harus kami dapatkan dengan mengedepankan sikap-sikap yang keji.”

Jika aku bisa berbicara dengan foto itu, mungkin itulah yang akan foto itu sampaikan kepadaku. Aku memilih foto ini karena aku memiliki kenangan tersendiri terhadap Desa Bayat Ilir yang berada di kecamatan Bayung Lencir, kabupaten Musi Banyu Asin, Sumatera Selatan yang secara garis besar mirip dengan foto perkampungan di pinggiran sungai Barito itu.

Dulu, waktu aku kecil, aku pernah berkunjung ke desa bayat ilir. Dan, dengan melihat foto ini, aku seolah-olah kembali diajak menembus waktu untuk mengenang kunjungan ke desa Bayat Ilir belasan tahun silam. Ya, kehidupan disana kurang lebih sama.

Rumah-rumah panggung (beberapa bahkan rumah rakit alias rumah terapung) banyak mendiami pinggiran sungai. Kendaraan utamanya pun perahu sampan atau perahu tongkang seperti yang ada di foto itu. (dimana dengan perahu itulah dulu penduduk desa Bayat Ilir memasuk kebutuhan pokok hingga sampai ke Palembang).

Ada perasaan teduh ketika melihat foto itu. Harmonisasi kehidupan manusia dengan alam (dalam hal ini sungai) nampak sekali terasa. Aku hanya berharap, masyarakat sungai Barito terus menjaga hubungan harmonis itu sehingga masyarakat akan terus merasakan manfaat sungai secara maksimal.

Mbak Kiky… selamat. Dan dengan ini secara resmilah mbak Kiky yang menjadi tuan rumah di Turnamen Foto Perjalanan ronde selanjutnya 🙂 Buat semua teman-teman, sekali lagi aku ucapkan terima kasih. Dan mohon maaf jika ada sesuatu yang kurang berkenan dalam penyelenggaraan Turnamen Foto Perjalanan ronde ke-32 ini.

Iklan

52 komentar di “Pengumuman Pemenang Turnamen Foto Perjalanan Ke-32 : Sungai

  1. Ping balik: Turnamen Foto Perjalanan Ke-32 : Sungai | La Rêveur Vrai

  2. Congratz ya mbak Kiky…..

    Di setiap aliran sungai selalu ada denyut kehidupan, dari zaman dahula kala sampai zaman modern seperti ini pun tetep gak ada yg berubah. Sejatinya, ketika kita semua sama-sama memahami dan mampu memaknai keberadaan sungai dengan baik. Sebagai manusia yg berakal dan mampu berpikir, maka kelestarian sungai harus mampu kita jaga. Suka sedih liat keadaan mayoritas sungai-sungai di Indonesia saat ini, polusi dimana-mana, sampah memenuhi sungai.. 😦

    • Sebelum 2004, Sungai Musi kondisinya sangat mengenaskan mbak. Rumah-rumah yang ada disepanjang sungai posisinya membelakangi sungai. Jadi, ibaratnya sungai adalah tempatnya segala sesuatu dibuang. Baik itu sampah, kotoran dsb.

      Mendekati PON 2004, semua dirombak. Rumah-rumah direnovasi (namun tetap mempertahankan gaya rumah panggungnya). Benteng Kuto Besak yang dulunya tempat pedagang pisang berubah jadi tempat yang cakep. Semalam aku baru ketemu sama teman blogger *Iyas* dan dia berkali-kali bilang, “Kota Palembang cakep Yan!” Senang mendengarnya 🙂

  3. Terima kasih sekali atas apresiasinya, surprise banget! Foto kawan-kawan lain jauhhhh lebih bagus.

    Terima kasih juga buat teman2x yang komentar di sini. Salam kenal, salam hangat di akhir tahun 🙂

  4. Ping balik: Turnamen Foto Perjalanan Ke 33 – Rumah Ibadah | me and my story

  5. Ping balik: Surau di Agam | La Rêveur Vrai

Jika ada yang perlu ditanyakan lebih lanjut, silakan berkomentar di bawah ini.

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s