Jika kalian ditanya, siapakah penemu bola lampu? Saya yakin sebagian besar akan kompak menjawab bahwa penemu lampu adalah Thomas Alva Edison. Namun tahukah kalian bahwa jauh sebelumnya Sir Joseph Wilson Swan terlebih dahulu melakukan penelitan dan menemukan lampu listrik? Dalam sejarah terciptanya kapal selam pun demikian, Leonardo Da Vinci-lah orang pertama yang mengkonseptualisasikannya. Namun, karena di zaman tersebut teknologi pembuatan kapal selam belum memungkinkan. Barulah 1 abad kemudian, di tahun 1620, berdasarkan konsep desain mentah William Bourne, penemu asal Belanda Cornelis van Drebbel berhasil membuat kapal selam navigasi pertama di dunia.
Awalnya, kapal selam didesain berdasarkan perahu dayung dengan atap melengkung yang dilekatkan secara erat menggunakan kulit. Prinsipnya, Drebbel menenggelamkan kapal dengan mengisi tanki yang ada di dalam kapal. Jika ingin menaikkan kapal ke permukaan, tanki air akan dikosongkan terlebih dahulu. Untuk dapat bergerak, Drebbel mengaplikasikan hukum Archimedes yakni dengan cara menggunakan dayung. “Jika suatu benda dicelupkan ke dalam sesuatu zat cair, maka benda itu akan mendapat tekanan keatas yang sama besarnya dengan beratnya zat cair yang terdesak oleh benda tersebut”. –Archimedes (287 SM – 212 SM) tekanan dari dayung itulah yang memungkinkan kapal selam Drabbel bisa bergerak dari Westminster ke Greenwich pulang pergi.
Dalam percobaan perdananya di Sungai Thames, London itu, Drebbel berhasil mengajak raja James I untuk melakukan perjalanan di bawah air. Dengan mengajak 12 awak kapal, Drebbel berhasil membuktikan bahwa kapal selam buatannya bisa dijalankan. Di percobaannya itu, kapal selam buatannya berhasil menyelam selama 3 jam lebih di kedalaman 12-15 kaki atau 4-5 meter. Namun ada satu hal yang menjadi pertanyaan besar. Bagaimana Drebbel menyediakan pasokan oksigen di sana? Sebelumnya, di tahun 1604, Drebbel pernah menulis tentang bagaimana caranya untuk ‘mengendapkan’ oksigen dengan cara memanaskan potasium nitrat atau natrium nitrat agar dapat menghasilkan oksigen. Cara yang sama juga digunakan untuk mengubah nitrat menjadi natrium atau oksida yang mampu menyerap karbon dioksida.
Gambar : Desain pengembangan kapal selam yang berhasil dijual ke angkatan laut Amerika Serikat
Gambar : Perkembangan pembuatan kapal selam di Belanda dari waktu ke waktu
Kini, penemuan Drebbel terus dikembangkan di seluruh dunia. Kapal selam yang semulanya bertenaga manusia kini bisa menggunakan diesel dan nuklir. Bahkan ada kapal selam tanpa mesin (bathyspher). The Royal Netherlands Navy (TRNN) juga tak mau ketinggalan. Kini, TRNN bahkan mempunyai kapal selam non nuklir termutakhir di dunia. Mulanya, kapal selam memang identik dengan dunia militer dan digunakan dalam perperangan, namun sesungguhnya banyak manfaat positif yang diambil dari kapal selam. Di dunia militer, kapal selam dapat digunakan untuk patroli di daerah perbatasan laut suatu negara. Namun untuk kepentingan non militer, kapal selam dapat digunakan untuk penelitian alam bawah laut. Bahkan, kapal selam juga bisa digunakan untuk kepentingan pariwisata. Seperti kapal selam Odissey di Bali.
Walaupun Cornelius van Drebbel tidak seterkenal penemu-penemu hebat lain yang hidup di zamannya (seperti Johannes Kepler atau Galileo Galilie), Drebbel telah memperoleh pengakuan di akhir abad 20 atas temuannya. Bahkan, untuk mengenang dan menghormati jasa besar Drebbel, di tahun 2010, pemerintah Belanda mengeluarkan seri perangko bergambar Drebbel dan kapal selam buatannya. Secara pribadi, sebagai orang Palembang, saya juga mengucapkan terima kasih atas penemuan Drebbel yang sangat menginspirasi sehingga warga Palembang pun bisa membuat “kapal selam”-nya sendiri. 🙂
Aku pikir dr inggris hehe, tq infonya ya om
Mungkin karena mbak Noni pernah denger tentang percobaan pertama kapal selam yang dilakukan di Sungai Thames 🙂 Aslinya sih yang bikin Drebbel ini.
hahaha udah serius bacanya eh ada kapal selam palembang punya..
Haha, jika gak ada kapal selam, bisa jadi pempek kapal selam bakal dinamain dengan pempek berenang aja mbak Tin xixixixi
jadi pengen bikin long weekend ini..
Hayo bikin mbak Tin ^^
coba kasih judul lebih menantang.. indonesiapun punya kapal selam..
😀 kan sering bikin.. cari ikan tenggiri dulu..
Haha iya juga ya ^^ gak kepikiran aku tadi 🙂
Kalau suka ikan sungai seperti ikan gabus, rasanya tak kalah enak, mbak 🙂 Tapi mungkin agak susah dicari ya di Jakarta.
Tadinya aku pikir dr inggris hehe. Tq infonya ya om
Sama-sama mbak Noni 😉
jadi makin pengen makan pempekkkk T_T
Hahaha, ayoook dibikin atau dibeli mbak 😀
beli sih yang jelas om, kalo bikin kan lama *bilang aja gak bisa* x))))
Hahaha… kalo beli itu tinggal haaap (kayak iklan sosis) ;D
hebat banget orang jaman dulu, cerdas !!, semoga nggak cuma mengembangkan yang udah ada, tapi menemukan hal yang baru
Banyak hal-hal baru yang ditemukan oleh peneliti-peneliti sekarang 🙂 Yang terpenting, temuan-temuan itu demi kepentingan manusia bukan sebaliknya *misal nemuin bom maha dahsyat gitu, buat apa kan? ^^*
haha,, iya ya, dan yang paling penting, digunakannya buat manfaat, bukan buat ngerusak hehe 😀
Itu yang paling penting 😉
Kirain Palembang akhirnya bisa memodifikasi kapal selam buatan Belanda. Lah ko ada foto makanan hahaha baru ngerti “pem pek kapal selam” mauuu ;).
Haha, terkecoh ya mbak?^^ Maaf ya hihihi.
Ternyata udah lama ya ditemukannya kapal selam…
Iya Rit 🙂 Tahun 1600-an 😉
gokiiillll…ahahahahaha… like it!! ^^
Oooh bagian kapal selam-nya wong Palembang ya hihihihi
wkwkwkwk…. iya banget… bisa bnget jij ngemeng-nya…pokokmen like it laahh!! jempol bwt ndut n see ya @ Utrecht yak..^^
Amiiiinnnnnnn 🙂 ngarep sangatlah pokoknya ^^
bener dr belanda? sy pikir INGGRIS. kan negeri penjelajah…
Percobaannya memang di Inggris tapi yang bikin pure orang Belanda 🙂
Thanks infonya.. nambah ilmu saya
Sama-sama 🙂 Selamat ya sudah terpilih sbg finalis. Good luck 😉
Ijin copas boleh gak paaak?
Silahkan saja mbak Indah. Tapi mohon sumber tulisannya dicantumkan ya. Tautkan link tulisan saya ini. Terima kasih 🙂