Bacaan

sebuah pencapaian – HARAM KELILING DUNIA –

Haram Keliling Dunia

Haram Keliling Dunia

::: Haram Keliling Dunia :::
| 2013 | Penulis : Nur Febriani Wardi | Penyunting : Fridia Novi Arimbi |
| Desain Sampul & Ilustrasi : Stella Pong | Twitter : @enefwe |
| Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama | ISBN : 9789792292114 | Harga Rp. 58.000- |
| 289 Hal | Skor ala Omnduut : 8.3/10 | Rating GR : 4.5/5|

“Kadang kusesali betapa pendek tubuhku, tapi kemudian aku tersenyum mengingat betapa panjang langkahku,” Nur Febriani Wardi.

Ketika secara tidak sengaja tersasar di blog Haram Keliling Dunia dan mengetahui bahwa cerita yang ada di blog tersebut akan dibukukan saya termasuk salah satu orang yang menunggu dengan antusias. Keliling dunia kok haram? Kenapa? Kan orang berhak dong jalan-jalan kemana pun mereka mau? tentu jika urusan dompet dan waktu memungkinkan. 🙂

Setelah baca beberapa tulisan di blog, secara sekilas saya akhirnya paham bahwa ‘haram’ yang dimaksud bukan berarti sebuah larangan, namun semua perjalanan yang ada di buku ini ternyata bermula dari tanah haram, Arab Saudi. Ceritanya, di usia 22 tahun, Enefwe –panggilan akrab penulis berkesempatan melakukan ibadah haji dari dana hasil bagi penjualan tanah. “Mau dibawa kemana uang ini? Entah bisikan dari mana yang memberiku ide, malam itu aku menghadap bapakku kembali. Pak, saya mau…ikut naik haji…” hal.265.Dari sinilah perjalanan dimulai. Berbagai cerita terurai di tanah suci ini. Misalnya saja kenekatan Enefwe mengelabuhi petugas dan diam-diam menyelundupkan handphone ke dalam masjid. Sebagai peserta haji yang paling muda, Enefwe juga diandalkan jemaah haji lain untuk membantu beberapa hal. Diantaranya yang berurusan dengan bahasa dan teknologi. Seru!

Di negeri para nabi dimana doa akan di ijabah, kesempatan itu tidak disia-siakan oleh Enefwe untuk berdoa macam-macam. “Selain masuk surga dan doa-doa spiritual lainnya, salah dua (bukan salah satu) doa prioritasku yang selalu kusebut berulang-ulang adalah agar mimpiki bisa terwujud, yakni S2 di luar negeri dan keliling dunia.”  Hal. 267. Luar biasa! Berkat doa (dan tentu saja usaha dan kerja keras) akhirnya Enefwe mendapatkan beasiswa S2 Institute of Social Studies of Erasmus University Rotterdam di Belanda sana.

Makkah

Perjalanan-perjalanan itu dimulai dari sini

Tapi ya, karena pada dasarnya Enefwe suka jalan-jalan, ada saja sela-sela waktu yang digunakan untuk keliling Eropa. Bahkan, beberapa teman satu kuliah berhasil ‘diracuni’ agar bisa diajakin menjelajahi tanah Eropa. Salah satu pengalaman menyenangkan terjadi di atas kapal Henry Dunant. Di sini, Enefwe tidak sepenuhnya jalan-jalan, sih. Karena di kapan ini ia menjadi relawan. Lucunya, di awal-awal pertemuan dia sempat dijuteki oleh kru kapal lainnya dikarenakan belum bisa bahasa Belanda. Tugasnya pun hmm… jadi pembersih toilet, hehe. Namun untung kemudian Enefwe dipindahkan di bagian restoran. Di sini, kru-krunya lebih bersahabat sehingga seminggu menjadi relawan dilalui dengan kesan mendalam.

Sebagai pengagum berat kota Praha, aku iri bukan kepalang mendapati Enefwe bisa jalan-jalan ke sana. Walaupun di sini dia diterpa prahara (karena dicurigai oleh petugas di imigrasi) tetap saja perjalanan di Praha dilalui dengan asyik. Bahkan di Praha Enefwe menemukan fans sejati di sini. Duhai, aku kepingin banget bisa ke sana, euy! “Jangan melewatkan Praha kalau diberi kesempatan jalan-jalan ke Eropa Timur.” Hal 69.

Haram Keliling Dunia tentu tidak hanya menampilkan kisah perjalanan saja. Berbagai macam informasi diselipkan secara apik nan jenaka di sini. Kisah Ratu Sisi di Austria. Melalui kisah ini pun aku bisa mengambil hikmah bahwa menggali banyak informasi sebagai bekal perjalanan itu jauh lebih baik sehingga bisa memaksimalkan kunjungan di negara tersebut.

capri

Keindahan Pulau Capri, Italia

Salut juga dengan Enefwe yang nekat mengunjungi Capri Island yang berada di ujung Italia. Padahal, tempat ini lumayan jauh dan teman-teman yang rencananya akan ikut mengunjungi pulau ini perlahan satu persatu mengundurkan diri. “Sebagian besar teman-temanku tidak memiliki hasrat petualangan sebesar dan senekat aku…” hal. 116. Perjuangan yang dilakukan berakhir sempurna karena Capri Island memang sangat indah.

Sebagaimana kisah-kisah perjalanan yang kerap aku baca, di Haram Keliling Dunia pun terselip cerita cinta. Di cerita ‘Ada Love di Berlin’ Enefwe buka-bukaan dengan kisah perjalanan romantis bersama ‘teman’nya di Jerman. Si lelaki India yang, “…keren, berdada bidang, pintar, mapan…” hal. 212, itu seyogyanya akan mengajak Enefwe makan malam nan romantis, namun sayang berakhir (sedikit) kacau. Haha, walaupun endingnya tetap hepi sih 🙂

Ah, banyak sekali cerita seru beserta foto-foto apik (beberapa bahkan berwarna) yang ada di Haram Keliling Dunia ini. Secara pribadi, Enefwe mengakui bahwa pengalamannya ini belum pantas jika disebut perjalanan keliling dunia. “Total, dalam 16 bulan, aku telah mengunjungi 13 negara di Eropa, termasuk Turki yang berada di benua Asia dan Eropa… Belum bisa dikatakan keliling dunia, sih, tapi insya Allah kesempatan-kesempatan itu akan segera tiba” hal. 268.

Kaver buku ini juara. Aku suka sekali dengan warna-warna ceria yang ditampilkan. Secara fisik buku ini juga gagah. Keunggulan lain buku ini adalah terdapat quotes di masing-masing pembatas judul cerita. Sayang, sumber link yang ditempatkan pada halaman yang sama sedikit mengganggu. Menurutku akan lebih baik jika dibuat halaman khusus di bagian belakang. Untuk typo, seingatku hanya terjadi satu kali. Tapi, tidak masalah kok. Buku ini tetap enak dibaca (karena memang bahasanya ringan dan jenaka) dan tentu saja banyak pelajaran yang aku dapatkan dari kisah-kisah di dalamnya. At least, Haram Keliling Dunia adalah sajian yang menyenangkan!

Catatan :

–          Gambar kota Makkah diambil dari sini.
–          Gambar Capri Island dicomot dari sana.

Iklan

50 komentar di “sebuah pencapaian – HARAM KELILING DUNIA –

  1. Ngomong-ngomong soal Praha, aku juga pengen kesana 😀
    karena Praha mengingatkan pada salah satu scene di novel NVO antara Lintang dan Wicak.
    Makasih ya Yan sudah berbagi review

      • Coba aku ngubek2 itinerary waktu ikutan lomba dulu yaaaa..
        Dulu tuh bikin itinerary eropa sampe begadang, gegara ikut lomba keliling dunia bersama B-First, kayak pengen ke eropah beneran aja haha..

        • Oh yang lomba ituuu… aku inget 🙂 dulu mau ikutan tapi terkendala cuti. Anak baru dan belom dapet cuti. *padahal belom tentu menang juga hehe* yang menang ke Turki itu kan ya?

          Mau dong Bijo itinerarynyaaaa 🙂

    • Ayooo beli 🙂 Seru banget liat konsestan dulu-duluan ke negara lain. Favoritku banget nih!

      Dulu aku beli di salah satu temen MP seriallovers.multiply.com yang emang jual dvd dan serial kayak gini. Nah berhubung MP sekarang udah tewas, bisa hubungi ownernya aja langsung mbak Tiska. Online seller terpercaya kok. InsyaAllah. Aku udah beli lebih dari 5 kali ke beliau. No hapenya, 08567821396. SMS aja dulu, dan bilang tahu no hape dari Fathin MP. 🙂

    • Benarkah? nah aneh juga ya.

      Juga kayak kita di pesawat. Pas pemeriksaan gak boleh bawa cairan apapun. Eh begitu lewat imigrasi, tadaaaa terpampanglah deretan toko berbagai macam makanan dan minuman.

      • Iyaa.. apalagi kalau di Nabawi. Biasanya musim haji selalu ada pemeriksaan. Tapi umrah malah orang bisa suka2 foto… hahahhaa.. iyaa benar. Kayak di ruang tunggu airport X))))

    • Sama aja Ri. Aku juga banya banget buku yang belom dibaca. Bisa nulis sekarang karena banyak waktu luang aja 🙂 dulu juga pas jadi pegawai sempat males banget nulis.

Jika ada yang perlu ditanyakan lebih lanjut, silakan berkomentar di bawah ini.

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s