Aku lupa kapan tepatnya aku pertama kali menggunakan kartu pos dan kemudian mulai mengoleksinya. Tapi, setidaknya aku sudah mengenal kartu pos sejak di bangku sekolah dasar. Ketika itu aku masih rajin-rajinnya berlangganan beberapa majalah dan tabloid anak-anak. Seperti Bobo, Tabloid Fantasi, Hoplaa! Aku Anak Saleh, Donal Bebek dan Tabloid Tablo. Hayooo, ingat nggak? Yang doyan baca dan merasakan masa kanak-kanak periode tahun 90-an kemungkinan besar tahu, deh! 😉
Nah, karena kepinginan ikutan kuis majalah-majalah itu, akhirnya mau gak mau aku kenal juga dengan benda pos. Diantaranya kartu pos dan perangko. Lumayanlah, masa-masa itu, dari ikutan Sayembara Bobo, tebak ini itu, kuis sono sini, cukup banyak hadiah yang aku dapetin. Dari tas, buku, baju, topi, perlengkapan menulis dan menggambar serta masih banyak lagi yang lain *bibit-bibit pelakon lomba sudah dimulai sejak kecil rupanya haha*
Dulu, kalau mau kirim lomba pake kartu pos yang nggak ada gambarnya sama sekali (sayang aku gak simpen lagi kartu pos itu). Atau, jika pun ada gambarnya, pasti kecil dan terletak di sudut kartu pos. Nih, beberapa contoh kartu pos yang dulu pernah aku pake. Kartu pos jenis ini masih dijual di Kantor Pos lho!
an ordinary postcard 🙂
Trus, waktu itu Majalah Bobo sempat mengeluarkan edisi khusus yang berbonus kartu pos bergambar Putri Diana, Pangeran William dan Pangeran Harry. Dulu, di saat internet masih merupakan hal yang langka, bisa mendapatkan foto anggota kerajaan Inggris ini rasanya seneng banget! Kalau sekarang mah gampang tinggal nge-gooling aja. Mau cari foto Megan Fox habis kerokan juga ada kali 😛 Hihihi.
Putri Diana semasa hidup ini memang cantik ya 😉
Pangeran William yang kini mulai plontos 😛
Si gemar dugem Pangeran Harry
Kartu Pos nampak belakang
Inget nggak, dulu bahkan ada yang bisnis jualan foto artis. Iklannya tersebar di koran atau majalah. Haha, kalo inget zaman itu lucu banget. Misalnya nih ya, dulu aku sempet beli foto Desy Ratnasari (dulu kan dia ngetop banget). Belinya pun pake duit yang dimasukin ke dalam amplop + perangko balasan. Pas fotonya sampe, aduuuh, masak yang dikasih foto beliau pake katamata tebel trus rambut mekar kayak Betty La Fea. Saking jeleknya, tuh foto malah kubuang hahaha!
Salah satu keberuntungan lain bagi yang masa kecilnya periode tahun 90-an adalah itu tahun keemasannya artis cilik (sebagian besar penyanyi) seperti Trio Kwek-kwek, Cikitha Meidi, Maissy (nih orang lenyap kayanya ya :p) dan masih banyak lagi. Trus nih, yaaa namanya juga anak-anak, aku banyak tuh kirim surat ke mereka minta foto. Beberapa ada yang kasih balesan (kebanyakan enggaknya sih :P) dan begitu aku terima foto mereka eeh ternyata dalam bentuk kartu pos! Dulu sih sebel, tapi sekarang malah seneng karena hampir sebagian besar foto-foto yang kuterima ya dalam bentuk postcard.
Si “Aku Cinta Rupiah” yang kini tak terdengar lagi kabarnya.
Memasuki masa sekolah menengah pertama mulailah kegemaran ke artis cilik berkurang (pada masa itu ditutup oleh kehadiran Sherina dan Joshua). Bacaanku yang semula majalah anak mulai meningkat jadi novel dan majalah remaja. Pada saat itu, hadirlah Harry Potter yang langsung hit. (Kalo dari segi musik kayaknya Westlife deh). Aku langsung jadi HarPot mania. Semua majalah yang berkaver penyihir cilik ini aku beli. Termasuk pernak-pernik berupa kartu pos yang dijual di Gramedia.
Rela menyisihkan uang jajan demi beli kartu pos seri Harry Potter ini 😀
Hobi mengumpulkan Kartu pos ini secara gak langsung terus berlanjut. Di sekolah menengah atas, aku mulai keranjingan internet dan mulai mengenal blog. Akhirnya, aku memilih multiply sebagai rumah maya pertamaku. Belakangan aku pindah ke wordpress karena hal ini.
Asyiknya, di multiply aku mulai berkenalan dengan banyak anggota yang tinggal di negara lain. Dikarenakan pertemanan yang baik, beberapa mengirimiku kartu pos. Yihaaaaaa! Seneng banget rasanya. Kartu pos pertama aku terima dari mbak Mimie yang tinggal di Sapporo, Jepang. Bahkan mbak Mimie mengirimiku sebanyak 2 kali. Bahkan salah satunya berbentuk kipas yang sangat unik 🙂
Pemandangan kota Sapporo diambil dari dataran tinggi
Sekelumit kata dari mbak Mimie
Kartu pos berbentuk kipas 🙂
Bagian belakang kartu pos
Juga, ketika mengikuti sebuah lomba yang diadakan oleh Mbak Ita, lagi-lagi aku menang dan dihadiahi kartu pos dari Australia. Kartu pos-nya ciamik!
Paling suka kartu pos bergambar pemandangan kota seperti ini 🙂
Ibu dan anak kangguru 🙂
Di lain kesempatan, sebagai apresiasi dari bukunya yang aku ulas, Mbak Helene mengirimiku sebuah kartu pos bergambar Sungai Siene di Paris. Lebih senang lagi ketika baca tulisan di balik kartu pos. Ah rasanya ingin bisa terbang ke sana! 🙂
Salah satu favoritku. Paris terlihat teduh di sini 🙂
Semoga suatu hari bisa jalan-jalan di foto itu. Amin 🙂
Puncaknya, ketika Mbak Sri yang tinggal di Florida sengaja berkunjung ke Palembang, beliau membawa oleh-oleh setumpuk kartu pos dengan berbagai motif dan corak. Spesialnya lagi, kartu pos itu beliau kumpulkan dari perjalanan beliau mengunjungi berbagai negara bagian di Amerika Serikat. Aiiih senangnyaaaaaa!
Kartu pos tokoh : Elvis Presley
Selanjutnya, ketika ada kerabat yang berpergian ke luar negeri, pastilah aku todong oleh-oleh kartu pos. Hmm, sebetulnya aku gak biasa nodong begini, namun, untuk menambah koleksi kartu pos-ku, harus berani tebal muka. Lagian, kukira harga sebuah kartu pos tidak mahal. Malahan mereka senang bisa kasih aku oleh-oleh. *pembenaran hahaha* Ini salah satu oleh-oleh dari Malaysia yang diberikan sepupuku.
Menara kembar Petronas dan bayangannya yang memantul. Apik!
Gedung Sultan Abdul Samad siang dan malam
Pulau Lengkawi. Nah ini pemberian mbak Sri 🙂
Di lain waktu, demi memperingan kerabat yang melancong, aku bahkan menitipkan sejumlah uang untuk dibelikan kartu pos. Hal ini berhasil ketika salah satu teman kantorku (dulu) pelesiran ke Singapura. Dengan uang 50 ribu, aku bisa dapet kartu pos sebanyak ini. (Yakin deh beberapa ditomboki dengan senang hati *lirik mbak Sri* Jadilah, koleksi kartu posku bertambah lagi. Du-di-du-di-dam ^^
Marlion dikala senja
Sesuai hobiku yang doyan nonton, dari majalah film yang aku beli, aku juga banyak mendapatkan kartu pos bergambar film. Asyik deh, lumayan nambahin koleksi kartu pos lagi.
Kartu pos film : Beowulf
Terakhir, dari jalan-jalan ke Thailand beberapa waktu lalu, aku beli beberapa kartu pos untuk kembali dikoleksi. Sayang, karena salah perhitungan, aku gak puas beli kartu posnya hikshiks. Ini dia beberapa kartu pos dari Thailand.
Kota Bangkok di malam hari. Kartu pos model frame gini oke juga 🙂
Omnduut 
Ternyata udah banyak juga koleksi kartu posnya.. Eh eh.. Aku dulu punya juga kartu pos Putri Diana, Pangeran Williams, dan Pangeran Harry yang dari Majalah Bobo. Tapi aku gak tau lagi di mana.. *mendadak iri sama koleksi kartu posnya*
Haha, berarti kita (kayaknya) satu generasi 🙂 Kalo aku, kartu pos itu masih ‘terselamatkan’ karena di simpan di dalam album foto haha. Tapi, belakangan karena udah terlalu banyak, jadi disimpan dalam sebuah kotak aja. 🙂
Aku yang masih lumayan banyak kartu pos film dari Majalah Cinemags. Kalau aku nyimpannya ada yang di album ada juga yang di kotak.
Iya, kalo kartu pos film juga sebagian besar dari Cinemags 🙂
keinget dulu juga sama majalah bobo yang ada nirmalanya sammbil ngayal jadi nirmala yang bisa mengubah sesuatu menjadi nyata 😀
Sebagian koleksi majalah Bobo-ku masih ada lho mbak 🙂 sekarang suka dibaca oleh keponakan hihi. Tokoh-tokoh yang ada di majalah Bobo sukses menemani aku melewati masa kecil 😀 *Oki-Nirmala, Paman Kikuk, Bona dan keluarga Bobo*
waahh,, pengen kanak-kanak lagi hahaha 😀
*tos* Tapi jangan lama-lama 😀 hihi
waaah mas kita segenerasi. baca tulisan ini serasa kembali ke jaman 90an dan kesukaan kita hampir sama ya. aku juga ngoleksi bobo tapi sayang gapernah menang huhu. Keren loh mas hobinya ngumpulin kartu pos, unik 🙂
Ikutan postcrossing yuk 🙂 aku juga baru mau ikutan nih, nyesel gak tahu tentang ini dari dulu-dulu huhuhu.
mau mas, ini lagi baca baca linknya mas hehe
Siipp 🙂 besok-besok kita bisa posting kartu pos yang dikirimkan ke kita yak ^^
oo keren ya sistemnya, iya mas beres ini langsung register hehehe
Iya, sistemnya lumayan rapi 🙂 Kemarin malam aku sampe tengah malam melototin situs postcrossing. Register sampe liat-liat profil orang 🙂
mas ini barusan aku selesai register. Kalo misalnya kita saling kirim kartu pos bisa ga ya?
Antara kita berdua aja? BISA! Hihi, yuk tukaran alamat rumah 🙂 kirim alamatnya ke omnduut@gmail.com ya 😀
Pas Harry Potter muncul pertama kali dirimu masih SMP???? @_@ *duh! yang dikomentari pertama malah bagian ininya*
Baidewei bacaan masa kecil kita samaan loh 😉 *biar kelihatan sama2 mudanya*
happy postcrossing yaa Om ndut, semoga kartu posmu bisa menjelajah dunia 😀
Iya, waktu itu kelas 1 SMP *biar jelas aku lebih muda gitu hahahaha* Amiiin, semoga kartu yang kukirim bisa membahagiakan orang yang menerima 🙂
Senangnya bisa dapet kiriman kartu pos dari teman2. Aku belum pernah dapet kiriman kartu pos lho..
Omnduut, aku boleh minta kontak Mbak Ita ga? Kali bisa kopdaran pas aku ke Oz bulan Mei nanti..
Wuiih mantep daaah bijo mau ke Oz (barusan googling, kirain Oz ini provinsi di Australia, eh ternyata sebutan untuk Australia itu sendiri 😀 ) Mbak Ita udah gak aktif lagi MP-nya, silahkan kenalan langsung di FB ya “Fironita Manaf-Page” 🙂 Jangan lupa catatan perjalanannya ya Bijo *mupengsangat*
hobi yang kerennn. aku mau dong dikirimin kartu pos Palembang, yan 😀
Nah, kalo kartu Pos Palembang aku sendiri nyari nggak nemu mbak *nangis* nanti kalo ada InsyaAllah aku kirimin ya. Rencana hari ini mau nyari lagi. Mudah2an ketemu amiiiinnnn.
Reblogged this on JNY's Link and commented:
Wuih mantebbb!!!! So nineties!! Nostalgila deh bc post ini.. 🙂
Haha iyaaa… 90-an banget yak 😀 Btw, makasih apresiasinya. Tulisanku sampe di re-blog segala 🙂
aha akhirnya nemu juga yang suka kartupos juga.. ayo kita kiriman kartupos..
daku punya tuh kartupos serial lady diana..
Waah mau banget saling kirim postcard dengan mbak Tin. Minta alamatnya mbak Tin dong. Omnduut@gmail.com ya 🙂
sent
Udah di reply 🙂
Bobo, Nirmala, Harpot… I think we live in the same generation… hahahahaha
Gara-gara keseringan pindah-pindah, akhirnya koleksi Bobo ku udah gak tau ke mana hiks.
Wah, join juga di postcrossing. Aku juga, dan masih newbie di postcrossing. 😀
Aku dong lebih baru lagi. Baru daftar 3 hari yang lalu 🙂 Koleksi Bobo masa kecilku juga banyak yang ‘dijarah’ sepupu-sepupu haha. Belakangan nyari di tukang loak, dan beli lagi untuk dibaca sendiri dan keponakan. 🙂
kartu pos pertama ku donk udah diterima di Jerman #pamer hahahaha
kalau aku gak beli ulang Bobo, tapi beli ulang Lima Sekawan. Kayaknya enak banget hidup kayak mereka yak.. 😀
Dari 5 kartu pos, 2 diantaranya (akan) dikirim je Jerman juga 🙂 *tinggal nunggu kartu pos yang kubeli online sampe ke Palembang ^^* Aku juga baca Lima sekawan, tapi novel yang kupunya gak terlalu banyak. ^^
aku Belarusia, China, Romania, Rusia, German. Yang Jerman udah nyampe, trus submit untuk dapat alamat baru… eh dapatnya Jerman lagi…. 😀
Mbak tinggal di kota mana ya? aku mau cek profilnya hihihi *sekalian mo liat postcardnya* Aku Jerman 2, Cina, Rusia dan Ceko (lihat aja blog-ku ini, Ceko banget haha).
wih.. keren koleksinya! dijaga jangan sampai hilang/ rusak siapa tahu nanti bisa jadi harta yg langka 😛
Iya mas Jo. Bakalan aku jagain terus sampe nanti-nanti 😀
keren kartu pos nya… koleksinya banyak ya om nduut
Terima kasih 🙂 Jumlah segitu belom apa-apa kok dibandingin teman-teman postcrossing lainnya 🙂
ya ampuunn postingan omnduut mengingatkanku akan masa2 kejayaan ngefans sama yang namanya trio kwek-kwek, cindy cenora, cikita meidy. post card yg dari cindy cenora kayak diatas juga masih aku simpen sampe sekarang lho. kalo inget dulu, niat banget ngirimi si artis surat gitu, trus dibalesin via kartu pos. seneng ya 🙂
Hahaha *tos* artinya kita berdua ngabisin masa kecil di tahun 90-an 😀 Iya, rasanya dulu kalo dapet balasan dari mereka seneeeeng banget hihihi.
haeee oom nduut!!salam kenal!
mau dikirimin postcard dari NL??
Aku mauuuuu mauuuu mauuuu *maaf lepas kendali*
Makasih ya mbak Inna, doooh baeknyaaaaa ^^
yooiii… emailin alamat lengkapnya yah oom.. 🙂 Q ada beberapa postcard juga dari Paris, beberapa kota di Jerman, Belanda, dan Spanyol..:)
kebetulan Q juga ikutan postcrossing dan baru tau akhir-akhir ini.. 😀
sekitar Mei mungkin Q bakalan jalan ke Prague tapi belum pasti si, yang jelas bulan depan mau refreshing ke Italy en Berlin.. 🙂
Huaaaaaaa senaaaaaang senaaaaaaaaaaaangggg 🙂 Makasih mbak Inna. Alamat akan kukirim ke email ya 🙂 Ya Allah, mbaaak kalo nanti ke Praha tolong sebut namaku di sana ya. Siapa tahu Praha akan memanggil-manggil mesra aku 🙂
aduh jadi ingat dulu punya sahabat pena dan hobi koleksi perangko & kertas surat 🙂
Kertas surat? heei aku juga masih simpen koleksi itu? hahahaha ada 2 binder besaaaar. Kebanyakan tokoh kartus atau motif-motif yang cewek banget 😛
wuahhh, salut. punyaku malah udah hilang entah kemana 😦
Wah sayang bangeeeet… Kalo nemu sini hibahkan ke aku hahaha
berasa kembali ke masa lalu, aku kelahiran 88 🙂
Ya gak jauh bedalah sama aku. Agak tua dikit…. dikiiiit kok beneran hahaha
Kartu pos dari Paris itu menyentuh sekali… Aku suka… :’)
Iyaaa… apalagi aku 🙂 Merasa didoakan dan disupport agar bisa ke sana 🙂
Kartu pos kalau kirim ke kosku tak pernah sampai. Hikssss
Wah kok bisa? nyelip dimanaa gitu kali ya
Iya ni kagak tau nyelip di mana tuh kartu pos T.T
oouch…
Ping balik: [BBE] Pejuang Dari Indonesia | La Rêveur Vrai
Ping balik: [Postcrossing] Serbuan yang Menyenangkan | La Rêveur Vrai
mau tanya mbak, kalo kita kirim kartu pos langsung masukin ke kotak pos ga masalah? apa wajib lewat counter kantor pos nya yah? menghindari pegawai yang keukeuh tarif nya harus 10ribu, 15ribu, dkk.. :p
Hi mas Randy, terima kasih sudah mampir ke blogku *pake gincu dan ganti rok* hahaha 🙂 aduuuuh aku dipanggil mbak. *ganti foto profil yang lebih gagah hahaha*
Untuk pengiriman kartu pos bisa dimasukkan ke dalam kotak pos yang ada di jalanan/di depan gedung kantor pos. Tapiiii… sebelumnya harus dipastikan dulu sama petugas/security bahwa kotak pos itu diperiksa secara berkala 🙂 Iya, masih banyak pegawai pos yang gak paham dengan tarif pos. Di beberapa tempat malah dipukul rata 25 ribu. Hadeeeh, 😦
Eh ya, kalo udah gabung di postcrossing.com, jangan lupa gabung di Komunitas Postcrossing Indonesia di facebook ya 🙂 banyak informasi dan bagi-bagi hadiah di sana ^^
asik juga ya hobby postcrosing.. lain kali kalau jalan jalan aku kirimi postcard deh..
Haaaaaaa makasih mbak Fe atas niat baiknya. Mantaaap aku liat blognya trip ke negara-negara yang oukeeeh *mupeng* ^^
Ping balik: ”Mendua” Demi Kartu Pos | La Rêveur Vrai
kenal kartu pos sebenarnya sejak zaman SD, dulu ya banyaknya gambar2 artis cilik. tapi blm pernah saling kirim. setelah dewasa hahaha barulah iseng ikutan GA kartu pos dari luar negeri, jadi ya koleksiku yang jumlahnya hanya 10-12 an kebetulan dari luar negeri semua. ada juga sih yang minta hahaha terutama dari mbak Fanny dcatqueen, dari korea, jepang, thailand…belakangan baru gabung postcrosser kemarin sih hahaha
Lama-lama akan banyak 🙂 coba bikin postingan khusus tentang kartu pos. Jangan lupa colek aku ya hehe
udah kepikiran sih, tapi nunggu beberapa lembar dulu lah…memang ada cerita tiap kartu pos yang didapat
Ditunggu 🙂
duh benar-benar membuka memori lama nih. aku penggemar Bobo juga. terus pernah ngirim gambar, ikutan lomba juga. Aku juga filatelis dan suka ngumpulin kartu pos, sayang hobi tersebut terhenti saat SMP ato SMA gitu,dan sekarang jadi kangen lagi sama kartu pos=)
Koleksi lamanya masih ada mbak? lumayan ya buat kenang-kenangan 😉