<<<<< Amour >>>>>
Love
| 2012 | Wega Films-Les Films du Losange | Directed by : Michael Haneke | Starring : Emmanuelle Riva |
| Jean-Louis Trintignant, Isabelle Huppert, William Shimell |
| MPAA Rating : PG-13 | Running Time : 216 menit | Budget : € 7.290.000 |
| Rating ala Omnduut : 8.2/10 | Rating IMDB : 8.0/10 | Rating Rotten Tomatoes : 92%-85% |
Di usia senja mereka, Anne (Riva) dan Georges (Trintignant) tetap bersama dan sangat menikmati hidup mereka. Sebagai pensiunan guru piano, kegemaran mereka berdua ialah menonton pergelaran musik di sebuah panggung pertunjukkan.
Jika cinta sudah mengakar, tak perlu banyak kata yang terucap. Dari gerak tubuh keduanya, masing-masing berusaha memancarkan cinta dengan caranya sendiri, bahkan ketika mereka terdiam berdua. Anne masih setia memasak untuk Georges, begitupun sebaliknya, Georges tak segan membantu pekerjaan rumah.
Keanehan mulai nampak ketika Anne kerap mendadak membisu dan tak bereaksi jika diajak berkomunikasi. Itulah tanda-tanda awal Anne terserang stroke. Di malam hari, tiba-tiba saja Anne terdiam atau ketika mereka sarapan pagi, Anne mendadak bengong dan tatapannya kosong.
Benar saja, akhirnya Anne harus dirawat di rumah sakit. Ketika kesehatannya membaik dan Anne diizinkan pulang ke rumah, Georges dengan setia mendampingi Anne. Menyiapkan ranjang baru, membuat makanan dan menyuapi serta membantu aktifitas Anne di kamar mandi.
Sesekali putri mereka Eva (Huppert) datang menjenguk dan mendampingi ibunya. Eva pun sesungguhnya sayang kepada orang tuanya, namun karena hidup terpisah dan memiliki kehidupan sendiri, ia tak bisa selalu menemani. Terkadang, jika emosi Anne tidak stabil, Evalah yang menjadi tempat curahan hatinya.
Dengan kesunyian, gambar-gambar ditampilkan dengan sangat hidup. Sungguh, aku tidak melihat dua aktor utamanya Emmanuelle Riva dan Jean-Louis Trintignant berakting di film ini. Menyaksikan Amour seolah-olah menyaksikan hidup mereka. Lakon mereka natural sekali. Terlebih Emmanuelle Riva, akting yang disajikan sangat prima! Dan untuk itu, aku sangat mendukung jika ia yang mendapatkan patung emas di Oscar nanti.
Jujur saya, biasanya aku tidak berjodoh menonton film Perancis. Durasi yang lama, alur yang lambat dan dialog-dialog yang hmm… antara perlu dan gak perlu, biasanya bikin aku menyudahi menonton film walau durasi belum berakhir. Film inipun sebetulnya begitu. Dengan durasi 2 jam lebih, penonton hanya diperlihatkan kehidupan Anne dan George saja! Namun itulah letaknya istimewanya. Cinta yang disajikan bukanlah cinta yang cengeng. Dan… aku merinding sejadi-jadinya mendapati ending film ini yang tak terduga.
aku belum nemu link donlotannya
Pasti besok-besok udah ada 😀
duh selalu keduluan Yayan kalo mau ngeriview apa apa. Aku jatuh cinta sama film-filmya Haneke ini Yan. Coba deh nonton The White Ribbon, Cache, The Piano Teacher. Suasana hati jadi kelu abis nonton film-filmnya.
Hahaha, ah nggak juga 😀 Silver Linings Playbook aku belom nonton tuh. The White Ribbon itu dari tahun kapaaan dicari DVDnya gak nongol-nongol. Nah, Cache dan The Piano Teacher aku catet di buku sakuku, jadi kalo ke lapak akan dicari 🙂
susah Yan cari di lapak…aku bleh donlod. Filmnya kan film ga umum. pasti sedikit yg nyari. Saran saya jangan nonton film Haneke secara marathon. Bisa stress sendiri.
Kendalaku banget nih dari dulu, gak punya koneksi yahud jadi gak bisa donlot. Donlot lagu yang berapa MB aja syusyeh 😛
romantis ….pengen deh smpe tua kya gtu yah 😀
Iya, setia sampe kakek-nenek. Hal yang sering didengung-dengungkan namun nyatanya gak banyak pasangan yang bisa seperti itu. 🙂
semoga aja aku sma psngnku sprti itu dn om jga hehehe 😀
Haha… Tapi ada hal-hal dari pasangan ini yang gak patut ditiru. Coba liat deh filmnya dan saksikan endingnya 😀
oyiiiii….
yah ambil yang bermanfaatnya om 😀
Setuju 🙂
khas film Eropa ya, alur lambat dengan jalan cerita yang nggak ribet-ribet amat, endingnya juga nggak dipaksakan. Tapi justru disitu letak keindahannya 🙂
Nice review Om
Betul banget. Gak banyak film Eropa yang sukses kutonton ^^ Tapi, untuk Amour ini memang bikin merinding 😀
Ending reviewnya bikin penasaran euy 😀
Ngopi filmnya dong *sodorin HD eksternal*
Reviewnya keren 😉 Besok-besok bongkar-bongkar review yang lain ah, siapa tahu “kesambet” pengen nonton filmnya juga #Eh (Pesan terselubungnya adalah : “siap2 saja trafik blog naik beberapa angka” hihihhihihi)
Haha, makasih 🙂 Aku nggak donlot kok mbak filmnya. Sttt… cukup cari di lapak aja ^^ Ini blog baruku. Masih anak bawang nih di WordPress. Aku pindahan dari http://masfathin.multiply.com/reviews yang mendadak harus kena gusur (namun ntah kenapa sampe sekarng nggak jadi-jadi) 😀
Suka liat pasangan setia sehidup semati. Kayak alm mbah putri dan mbah kakungku, cintanya bertahan puluhan tahun..
Sama, gedeh-datuk atau nyai-yai ku juga gitu. Cinta mereka hanya terpisahkan oleh maut aja 🙂 salut!
Waktu Europe on Screen, saya nontonnya declaration of war. wah tapi film ini sepertinya oke juga!
Iya, bagus. Bahkan dapet Palme d’Or di Cannes Film Festival 🙂
sampe sekarang masih shock dgn endingnya..tapi ya itulah cinta…
cinta bukan lari di jalanan-ciuman di tengah ujan…tapi bersama orang yg dicintai saat dia mulai ‘merapuh’
TT
Iya, endingnya dibuat realistis dari sudut pandang si kakek 😛