<<<<< Love Journey >>>>>
Ada Cinta di Tiap Perjalanan
| 2012 | Penyusun : Dee An, Lalu Abdul Fatah | Penyunting : Lalu Abdul Fatah |
| Tata Letak : Dee An | Desain Sampul : Dee An |
| Penerbit : Mozaik Indie Publisher | ISBN : 9786027673618 | Harga Rp. 45.000- |
| 234 Hal | Skor ala Omnduut : 7.7/10 | Rating GoodReads : 3.88/5 |
“Melakukan perjalanan ibarat mencari sesuatu yang telah lama hilang, yaitu : cinta…” Gol A Gong –Travel Writer.
Sudah banyak buku yang mengusung tema jalan-jalan –genre yang beberapa tahun terakhir begitu meledak di pasaran, namun hanya sedikit yang berhasil memadukan kisah kegemaran melancong ini dengan unsur kesejatian hati manusia : cinta.
“Yakin bahwa selalu ada cinta dalam perjalanan, kami pun berinisiatif untuk mengadakan lomba bertema ‘’Love Journey’” sahut duo penggagas lomba ini –Dee An dan Lalu Abdul Fatah.
Siapa sangka, lomba itu banyak diminati oleh banyak MPers (sebutan untuk warga blog di multiply.com). Ketika lomba sukses diselenggarakan, muncullah ide lain, “kenapa tidak sekalian dibukukan saja?” jadilah, kisah-kisah apik yang semulanya hanya bisa dinikmati secara terbatas, kini berwujud sebuah buku dan diharapkan bisa dinikmati oleh lebih banyak kalangan lainnya.
Ada 18 kisah (dari 16 kontributor ditambah 2 tulisan tuan rumah) yang tersaji di Love Journey. Berbagai ragam perjalanan disajikan secara apik. Mulai dari perjalanan ke tanah Karo, Gunung Kerinci dan Rinjani lalu ikutan menyelam di dasar laut pulau Dewata hingga berpetualang ke Suzho, Guangzho, Gaza dan New Delhi.
Cinta yang ditawarkan pun begitu beragam dan universal. Seperti kisah Love Is So in the Air-nya Gita Lovusa dimana rasa sayang hadir diantara gadis kecil ke sosok oom yang baru ia kenal. “Mana oom? Kok nggak ikut ke sini?” lalu lanjutnya, “…harusnya Oom ikut, kan aku kangen.” Hal.37. Di lain kisah, perjuangan seorang anak yang ingin menghadiahkan Ibundanya dengan sebuah perjalanan yang mengesankan tersaji di kisah Bali, Tanda Cinta untuk Simbok yang ditulis oleh Ulil Lala.
Bahwa di setiap perjalanan akan dijumai kemudahan, itu ditemukan pada kisah Menaklukan Rasa Takut di Dasar Laut Pulau Dewata yang ditulis oleh Katerina. Kenapa? Karena berkat jalinan silaturahmi yang baik dengan seorang teman, Keterina memperoleh banyak sekali kemudahan untuk menyokong kegiatan liburan di Bali. Dari transportasi, hotel hingga pelbagai informasi daerah wisata. Juga, pengalaman Katerina mengeksplor bawah laut Tanjung Benoa sunggu bikin kagum sekaligus rasa ingin yang dalam 🙂
“Menyelamlah dan dapatkan pengalaman berbeda di antara banyak petualanganmu,” Katerina.
Cinta yang berwujud aksi kemanusiaan hadir di kisah Selamat Tinggal Gaza, Sang Cinta yang ditulis oleh Dr. Prita. Salut sekali melihat perjuangan Dr. Prita untuk membantu penduduk di kota Gaza. Sebagai tenaga medis, Dr. Prita berusaha untuk bisa masuk ke Gaza dan memberikan layanan kesehatan. Namun, memasuki daerah konflik bukan hal yang mudah, bukan?
Perjalanan cinta yang memiliki kejutan terlihat dari tulisan San Yasdi di Déjà Vu dan Cinta Itu… dimana bayang-bayang yang selama ini hadir di bawah alam sadar –mimpi, dan setelah melakukan perjalanan penuh perjuangan menuju tanah Karo, kini bayangan itu hadir di depan mata. Dan, itu bermuara ke kisah cinta penulis dan pasangannya. So sweet.
Kisah perjalanan yang menggetarkan aku temui di Teruslah bermimpi, Helene! Yang ditulis oleh Helene Koloway. Bahwa dengan tinggal di Perancis beserta kemudahan akses perjalanan ke negara-negara yang berada di benua Eropa lainnya, Helene dan keluarga tetap berupaya untuk bisa melakukan perjalanan ke Indonesia. Ada sebuah keinginan kuat untuk bisa membawa ‘cerita’ tentang keindahan Indonesia ke orang-orang yang akan mereka temui di tempat tinggal mereka sekarang.
“Berbagai perjalanan yang saya lakukan, baik di Indonesia maupun di luar Indonesia, selalu menyisakan kenangan tersendiri. Tapi, berlibur di Indonesia-lah yang menyisakan kenangan sekaligus kebanggaan…” hal. 160.
Masih banyak kisah menggugah soal cinta yang dituai selama perjalanan yang dihadirkan di buku ini. Tak ubahnya jalinan perjalanan yang terajut, kehadiran buku ini pun memiliki kisah perjalanan tersendiri. Buku yang dibuat dengan semangat berbagi dan semangat menebar kecintaan akan negeri sungguh tak mudah diwujudkan. Banyak sekali usaha dan perjuangan yang dilakukan para kontributor demi melahirkan Love Journey ini.
Maka dari itu, apresiasi tinggi patut disematkan. Sebagai langkah awal, saya sebagai pembaca pun patut berbangga hati. Walaupun jujur, masih ada beberapa ‘celah’ di buku ini. Misalnya saja penjilidan yang rentan atau juga beberapa halaman buku yang terbalik sehingga pembaca bisa membaca sekaligus berakrobat *hehe* (masih bisa dimaklumi ketimbang halaman buku yang hilang).
Bagusnya, walaupun masih sederhana, jalinan kisah dilengkapi gambar sehingga imajinasi pembaca tidak serta merta ‘melayang’ dan saya pikir, jika judul tiap cerita dibuat dengan font dan ukuran berbeda dengan isi tulisan akan jadi jauh lebih baik.
Sekali lagi, terlepas dari itu semua, Love Journey ini konsisten dengan apa yang ditawarkan sejak awal. Yakni keberadaan cinta dalam sebuah perjalanan.
Wow, kayaknya bukunya keren nihh..
Iyaaaa 🙂 Buruan ke gramed dan digiring ke kasir ya 😀
ayooo.. ayoo… beli bukunya, buktiin sendiri kalo bukunya emang keren… #eaa…
Ayoooo ayooooo 😀
Gotcha! Yeay.
Love Journey ”jalan-jalan” menemui pembacanya yang mengapresiasi dgn cinta.
Yes, masukan yang sangat berarti, Cek Yan. Like it.
Anyway, terima kasih untuk reviewnya 🙂
Sama-sama mbak Rien. 🙂
Yan…..,makasih buat appresiasinya. Seperti biasa, suka….banget cara kamu ngreview….,keren….:)
Sama-sama mbak Helene. Pas baca tulisan mbak Helene, jadi malu sendiri. Banyak banget orang asing yang cinta Indonesia…
Makasih, Cek Yan, atas resensinya. Saya paling berterima kasih atas saran serta masukan mengenai kualitas cetakan. Semoga bisa kami tingkatkan di cetakan berikutnya 🙂 *lanjutannya sih, semoga cetak ulang* :))
InsyaAllah dalam waktu dekat bakalan cetak ulang 😀 jadi tampilan edisi kedua makin kinclong. Amiiinnn….
aku juga makasih banget buat masukan tentang font untuk judul dan tulisan itu… 🙂
Iya, pasti lebih keren mbak 🙂 Selebihnya untuk editing, tata letak, pemilihan jenis kertas udah oke bangeeet 😀 Kavernya juga cantik,
Terima Kasih sudah membeli dan membaca Love Journey yah mas 😀
Sama-sama mbak Silva, makasih sudah mampir ke sini 😀
udah pesan sama om moz. hehe
Aku juga pesennya di Mr Moz melalui Dr. Prita 😀
nice job om Yan…
kapan ya, buku uni direview Yan kayak gini..
tunggu buku novel anak fantasi uni terbaru ya…. uni kirim, dengan syarat, bikinin review sejujur2nya yaaaa 🙂
Makasih Uni 🙂 Haa, iya buku-buku yang kemarin diriviewnya keroyokan yak ^^
Asyiiik mau dikasih buku *geol-geol* Di review? SIAAAAPPPPP. 😀
Maap telaaat absent 😀
Makasih Yayan atas review dan masukannya, semoga kami bisa memperbaiki di buku cetakan selanjutnya, baik itu Love Journey maupun yang lain.
sama-sama Wan. Kalo untuk penjilidan, Carok udah oke kok. Tunggu ulasannya ya 🙂
Makasih ya Yan…..
ijin aku link di blog-ku yaaaa…. 🙂
Silahkan mbak Dee, dengan senang hati 🙂
Ping balik: pernikahan punya cerita – MY WEDDING STORY – | La Rêveur Vrai
Ping balik: Love Journey – Ada Cinta di Tiap Perjalanan | Helene Koloway