“Ayah, kapan ajak Ibuk ke Bali?”
Nggak ada hujan (tapi ada angin) tiba-tiba Ibuk yang sakau hanimun liburan mendadak nanya tentang Bali. Aku? Menyimak aja. Biasanya sih selalu kecipratan diajakin liburan bareng muahahaha. Stt, sudah terbukti saat liburan terakhir ke Batam (dan nyambung ke Singapura dan Malaysia) tahun lalu.
“Iya ya… kita belum pernah ke Bali. Emang ada apa sih di sana?”
-gubrak
“Pokoknya banyak yang cakep-cakep deh, Yah!”
“Begitu ya?”
“Iya dong. Jadi kapan?”
“Nanti ya nabung dulu”
-langsung ambil wudhu, shalat dan dzikir biar tabungannya si Ayah segera cukup buat liburan satu keluarga besar hihihi.
* * *
Eh ngomong-ngomong soal Bali, pada udah tahu belom pantai mana yang mendapatkan julukan “Pantai Matahari Terbenam”? Nih ya bagi penikmat pesona keindahan matahari terbenam, Pantai Kuta merupakan pantai matahari terbenam yang telah mendapat pengakuan dari banyak wisatawan baik wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara. Pantai Kuta merupakan jantungnya Pulau Bali. –trus jantung hatiku siapa? Lirik dik Chelsea Islan.
Jika kita melihat Pantai Kuta saat ini, siapa yang akan menyangka jika pantai yang tidak pernah sepi akan wisatawan ini dahulunya hanya sebuah perkampungan yang tenang dan sangat jauh dari keramaian. Pantai Kuta ini awalnya hanya sebuah pelabuhan dagang dan tempat berlabuhnya perahu nelayan setelah mencari ikan.
Dari para pedagang yang datang, keindahan Pantai Kuta ini mulai terdengar luas. Banyak orang yang awalnya hanya datang hanya untuk keperluan jual-beli, mulai memanfaatkan kedatangannya untuk sekalian berlibur dan menikmati keindahan pantai. Lah iyalah, secara di Palembang adanya sungai Musi. Aku ngebayangin kalau rumah kami di tepi pantai, mungkin perutku udah kotak-kotak kayak cowok Baywatch kali ya hwhwhw.
Pantai yang berada di pesisir selatan Pulau Bali dengan keindahan yang sangat luar biasa ini memiliki garis pantai sepanjang 2 km. Dengan bentuk melengkung seperti bulan sabit, dengan hamparan pasir putih dan deburan ombak. Deretan pohon kelapanya yang menjadi pemandangan yang wajib buaanget abadikan dengan kamera. Apalagi kalau hunting fotonya sama dik Chelsea (duh ini orang semoga gak keselekan ya aku sebut terus xixixi)
Pantai Kuta berada di Kabupaten Kuta, Kota Denpasar, Bali. Jaraknya juga nggak terlalu jauh dari airport Ngurah Rai. Trus gimana caranya menuju Pantai Kuta? Oalaaah gampang banget, rek! Banyak kok jenis kendaraan yang bisa mengantarkan kita ke Pantai Kuta. Atau bisa juga ngesot kalau mau hemat –sikap hahaha. Jarak yang dibutuhkan untuk sampai ke Pantai Kuta dari Bandara Internasional Ngurah Rai sekitar 12 km.
Percaya deh Pesona Pantai Matahari Terbenam tidak akan pernah bikin kecewa, dengan keindahan pasir putihnya dan memiliki ombak yang sangat panjang dan besar. Duh ngebayangin hanimun sama istri di pantai cakep ini seru kali, ya! –l.angsung cari bini. Ombak yang panjang dan besar menjadi tujuan utama bagi para wisatawan. Tidak heran jika banyak orang yang akan mencoba menguji nyalinya untuk berselancar di pantai ini. Semua wisatawan mancanegara tahu pantai Kuta tempat yang sangat cocok untuk surfing.
Ombak di Pantai Kuta ini adalah spot terbaik untuk berselancar. Baik yang peselancar pemula, maupun yang telah professional. Tidak heran jika Kuta menjadi tempat kejuaraan selancar tingkat dunia. Ombaknya yang sangat menantang bagi para peselancar. Pantai Kuta memiliki beragam fasilitas pendukung lainnya. Dulu juga sempat lihat di TV kalau di pantai Kuta terdapat juga pusat pelatihan juga penyewaan peralatan surfing. Nah lumayan banget tuh buat menjajal ombak di pantai Kuta.
Di pusat pelatihan juga ada pemandu bagi para peselancar pemula yang sangat pengalaman. Sehingga jika kita memasuki kawasan Pantai Kuta, kita akan dengan mudah melihat banyak wisatasan yang belalu lalang dengan membawa papan selancar. Dih keren, ya! Jadi keinget mbak-mbak di Baywatch lagi deh –eh.
Pantai Matahari Terbenam akan semakin ramai didatangi wisatawan jika menjelang senja. Serunya lagi, Jika kita ingin menikmati keindahan Pantai Kuta ini, kita tidak akan dipungut biaya alias GE EGE R ARA TI ITI S aka GRATIS! Nah ini penting banget untuk menekan budget hahaha.
Hanya saja jika kita membawa kendaraan pribadi, kita hanya perlu membayar biaya parkir sekitar 5.000 Rupiah. Tarif ini sangat murah untuk ukuran pantai yang seindah Pantai Kuta. Keindahan pemandangan matahari terbenam sudah tidak perlu diragukan lagi. Dengan ditemani es kelapa muda dan jagung bakar serta dekapan sang kekasih tentu akan menjadi pengalaman yang sangat menarik dan harus menjadi momen yang patut diabadikan. Huaaa mupeng!
Bukan Hanya Sekadar Pantai
Selain menikmati keindahan Pantai Kuta akan pesona pasir putih dan matahari terbenamnyaKita bisa juga menikmati sisi lain dari Kuta, loh! Dengan berjalan menyusuri Kuta, kita akan menemukan deretan hotel, restoran dan pusat perbelanjaan yang sangat cocok buat para pelancong terutama emak-emak kayak ibukku hahaha.
Belum lagi terdapat juga toko souvenir yang berada disekitar pantai Kuta. Toko yang menjual barang kerajinan dalam berbagai bentuk, berbagai macam aksesoris, pakaian khas pantai, serta hanya sekedar kaos oblong. Di sekitar pantai Kuta juga terdapat supermarket yang memudahkan kita untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. –iya kali kayak aku pergi ke Kerala lupa bawa sikat gigi hwhwhw.
“Wow Haryadi, suntanned kamu keren sekali,” ujar Marcin, bule asal Polandia yang jadi teman jalan selama di Varanasi.
Hahaha emang suka gitu ya. Wong aku nggak mau kulitku gelap eh dia malah kepingin kulitnya terbakar matahari.
Nah, bagi yang merasa kulitnya terlalu putih dan mau dibikin eksotik kayak aku –uhuk, bisa juga menikmati berjemur di sepanjang pesisir Pantai Kuta. Kalau di san amah melihat banyak yang melakukan ‘mandi matahari’ dengan berbaring di atas kursi malas pantai atau bahkan di atas alas yang digelar seadanya di pasir pantai udah biasa banget!
Jika berjemur saja tidak cukup, cobalah memanggil tukang pijat yang telah bersiap di sekitar pantai. Menikmati pijitan ibu-ibu penduduk lokal setempat. Dengan berbekal selembar tikar, minyak urut dari kelapa yang dicampur dengan garam sudah bisa menjadi penghilang kelelahan tubuh. Dih, ngebayanginnya aja udah merem melek nih mata.
Selain bisa menikmati pijitan dari para ibu-ibu penduduk lokal, ada hal lain yang bisa menarik untuk dicoba. Apa sih? Ngg, pasti pernah lihat dong temen atau tetangga yang pulang-pulang pelesiran ke Bali eh kok malah tatoan! Hahaha. Jangan sedeh kamu juga bisa membuat tattoo yang temporer kok! Atau bisa juga hanya sekedar ingin mewarnai kuku dan mengepang rambut yang dikerjakan oleh perempuan-perempuan Bali sambil menikmati pemandangan pantai. Asoy geboy dah!
Nginepnya dimana?
Duh, lagi-lagi jangan sedeh. Banyak banget loh penginapan di sekitar Kuta dan kita bisa bebas memilih Hotel sesuai kebutuhan. Mau yang hotel murah hingga hotel mewah semua ada! Salah satu hotel yang tersohor buanget itu yakni Hard Rock Hotel yang dapat dipesan di Traveloka. Bayangin, kalau bisa nginep di hotel kece yang logonya suka dijadiin tempat selfie itu! Hahaha.
Eh, ngomongin liburan tanpa ngebahas kuliner itu rasanya makan ikan bakar tanpa sambal, eh maksudnya kurangs seda, gitu! Di sekitaran Kuta, kita juga bisa menikmati wisata kuliner khas laut mulai dari kepiting, udang sampai beragam olahan ikan dengan tempat yang bisa kita sesuaikan. Ada banyak sekali tempat makan di sekitar Pantai Kuta, mulai dari restoran yang mahal sampai warung makan dengan harga yang terjangkau. –dipileeh dipileeeh.
Keunikkan lain yang bisa dinikmati di Pantai Kuta adalah adanya sebuah penangkaran penyu. Tidak jauh dari lokasi bibir pantai, terdapat sebuah bangunan berbentuk penyu raksasa yang di dalamnya terdapat pasir untuk tempat pengeraman telur-telur penyu. Jenis penyu yang ada di sini adalah olive ridley atau penyu lekang yang saat ini tergolong langka.
Terkadang ada kegiatan yang sangat menarik yaitu pelepasan tukik atau bayi penyu ke laut lepas. Kegiatan ini dilakukan tidak memiliki jadwal bisa dilakukan kapan saja disaat telur menetas. Biasanya pelepasan tukik dilakukan pada pukul 16:45 agar para predator burung-burung sulit melihat tukik pada jam tersebut. Wuih bener juga ya, kasihan kalau tukiknya langsung disantap burung jika dilepaskan di waktu yang tidak tepat.
Tidak jauh dari Pantai Kuta terdapat Monument Ground Zero yang terletak di lahan Paddy’s Café yang merupakan tempat lokasi ledakan yang terjadi pada tanggal 12 Oktober 2002. Sebagai mengenang para korban ledakan bom Bali I. Ih, semoga kejadian kayak gitu tidak akan pernah terulang lagi, ya! Amiiin.
Di pantai Kuta pun tersedia arena hiburan lainnya, seperti bungy jumping, water boom dan adanya permainan lainnya. Selain adanya pantai yang selalu bisa kita nikmati bersama. Disini juga tersedia kafe, bar, pub, diskotek, maupun ajang live music yang selalu ramai dikunjungi oleh para wisatawan. Intinya guys! Gak akan pernah merasa bosan jika berkunjung ke Pantai Kuta ini.
“Ah yang bener?” tanya Ayah.
“Iya, super duper bener,” jawab ibu.
“Ya sudah, mari kita buktikan!”
“Yeaay liburan!”
* * *
Dih ngebayangin leyeh-leyeh di Pantai Matahari Terbenam aka Pantai Kuta jadi makin mupeng yaaa 🙂 Menikmati liburan di Bali hingga larut malam, namun tetap masih terlihat kesibukkan di pantai Kuta. Ah sungguh nikmat! Istri… mana istri? 😀
tapi menurutku semua pantai memiliki keindahan sunset om
Ada pantai tertentu yang lebih cocok untuk melihat sunrise Win. Jangan tanya pantai apa hahahaha lupa :v :v :v
Sanur Bali kalau gak salah salah satunya 🙂 *Nyamber*
Mbak Noniii, *tereaktereak* 🙂 nah Win, Sanur salah satunya kata mbak Noni 😀
Ingat pas bulan madu, ke kuta malah latihan lari soalnya menjelang Bromo Marathon *ini bulan madu malah isinya latihan lari huahaha. Tapi pas waktu ke Kuta, pantainya kotor. Syedih deh kalo lihat sampah di pantai gitu. Kami lihat sunset pas nonton kecak di Uluwatu.
Iya, pernah lihat juga pas Kuta kebanjiran sampah dan petugas kebersihannya kewalahan. Semoga Kuta makin berbenah dan makin kece 🙂
Kasih tau ayah ibu, suruh buka blog cumilebay.com kalo mau cari tempat nongkrong di bali #NumpangIklan
Nah master Balinya muncul 🙂
cari pantai yg masih perawan dong om. #KayaCariIstriAja wkwkwk. Kuta udah rameeee.
Hahahaha 🙂 Masuk akal 🙂
Tiap ke kali Bali selalu ngelamunin sunsetnya kuta Bali. Shah Jahan juga, kalau galau ama istrinya…. eh kerjaan suka merenung disini. brought peace katanya.
Maklum lah Yan, istrinya kan suka mbolang, galau dia. hehehe
Maklum Shah Jahannya super sibuk jadi gak bisa nemenin jalan ya mbak hahahaha
fotonya kereeeennn.
jadi pengin datang dan menikmati Pantai matahari terbenam
Yuklah, ajak aku ya hahaha
Oooh.. Jadi selama di Kerala kamu gak gosok gigi, Yan? #salahfokus… 😀
Postingan ini bikin kangen Bali deeh… 🙂
Besoknya langsung beli hahaha, untung banyak warung disekitaran hotel 😀
Aku pernah selfie di hard rock, tapi ga pernah nginep di hard rock, hikz *cyedih*
Haha, next coba nginep di sana 😀
Ah … Bali lagi … jadi pengen lagi, lagi dan lagi
Ikut dong kang Alee 🙂
Kangen bali jadinya 😁, yg juara yah tetep sunset di jimbaran kak. Sambil makan malam :D, tp sayang, musholanyo kecik nian, susah nak jamaah
Nah Jimbaran juga terkenal bener ya. *mupengs*
Bangetlah kak, romantis nn pas sunset di jimbaran *padahal jomblo*
Pukpuk, kasian banget yang jomblo
*lalu menatap ke cermin*
Hehe, ralat… itu di Kabupaten Badung, abang….
Hua hua hua salah ya, makasiiih koreksinyaaa 🙂
Pantai Kuta Bali tiada duanya deh.. pasirnya yang putih dan ombaknya yang berkejaran bikin hati kita fresh banget manikmati keindahan dan keagungan ciptaan Yang Mahakuasa..
Iyaaa. Duh aku butuh VItamin Sea nih 😦
Karena tidak bisa surfing, saya mengagumi Pantai Kuta karena kekhasan matahari terbenamnya di sana. Langit dan laut yang begitu lepas, seakan leluasa memberikan seluruh ruang untuk warna senja hehehe. Moga segera kesampaian liburan bareng keluarga ke Bali ya Om 🙂
Biar baliknya mampir Malang dulu lah hahaha.
Jadi kangen juga pengin ke Bali, semoga ada rejeki ke sana sama keluarga.
Yuk Yan ke Bali ntar baliknya mampir Malang he3
*toss sama Mas Rifqy
Hahaha, tos balik Om 😀
Tenang kisanak-kisanak, Malang pasti akan aku jejaki 🙂
kalau pantai Kuta jadi inget masa SMP 😀 senengnya minta ampun foto sama bule :v
Hahahahaha aku juga dulu suka foto sama bule 🙂