“Yan, nanti ikutan rafting nggak?” tanya mas Bolang.
“Kalau perahunya cukup aku ikutan ya mas,” jawabku.
Selama perjalanan bertajuk #PesonaSriwijaya trip bersama beberapa blogger, pasca kemeriahan Gerhana Matahari Total 9 Maret lalu, kami semua melewati beberapa kabupaten di Sumatra Selatan yang ternyata menyediakan wisata arung jeram. Wah lumayan banget, kan? Bisa nyobain coklat segarnya air pegunungan sambil deg-deg-ser di atas perahu karet.
Agenda untuk arung jeram ini sempat mundur-maju terkait keterbatasan waktu dan padatnya jadwal perjalanan yang kami punya. Makanya, saat melewati kabupaten OKU Selatan yang semulanya hanya mau melihat sungai tempat dilaksanakan arung jeram, eh tahu-tahu kita ditawari sama Ranau Rafting untuk nyobain.
“Mau…mau,” teriak Adis Takdos.
Sayang karena peralatan di sana tidak terlalu banyak, hanya beberapa orang saya yang berkesempatan untuk nyobain. Lagian agak males juga kudu ganti-ganti baju karena nggak ada persiapan. Jadilah, aku jadi penonton aja dari pinggir sungai.
Sungai yang ada di Banding Agung ini airnya jernih! Namun arusnya nggak begitu deras.
“Arus sungai ini dapat diatur sesuai keinginan,” sahut salah seorang petugas arung jeram.
“Heh, gimana bisa bang?”
“Ya soalnya arusnya tergantung dari pintu air. Kalau mau dibikin kenceng juga bisa!”
Tuh, warbiyasak, kan?
* * *
Hari berganti, dan keesokan harinya kami dijadwalkan untuk mendatangi air terjun Bedegung yang berada di kabupaten Muara Enim. Sebagai warga Sumsel, aku sendiri sudah lupa berapa kali ke sana. Lebih dari 5 kali kayaknya, dulu juga sempat aku tulis di sini.
Terakhir ke Bedegung lebih dari setahun lalu, eh pas kesana lagi ternyata sudah ada wisata arung jeram. Dan, yang bikin hepi itu, dinas pariwisata di sana sudah mempersiapkan peralatan arung jeram buat kami semua.
Huaaa senang!
Tak jauh dari area parkir memang terdapat sungai yang arusnya cukup deras.
“Sekarang lagi musim hujan, makanya air terjunnya berwarna keruh,” ujar si bapak guide. “Tapi bagusnya, karena debit air sedang tinggi, arusnya jadi deras dan arung jeramnya semakin kerasa.”
….hening.
“Kalau melihat arusnya sih sepertinya ini level 3 atau 4. Bukan level pemula, sih! Tapi tenang saja, kita ada tim rescue.”
“Oke hayo semua siap-siap,” komando mas Bolang.
Tak lama kita semua mempersiapkan peralatan. Ada yang ganti baju, ganti celana, ganti kancut (ya kali om cumi hwhw). Aku sendiri tinggal lepas celana panjang doang. Dalamnya udah pakai celana pendek, jadi amaaaan. Udahnya langsung pakai jaket pelampung dan helm.
“Sebelum dimulai hayo bentuk lingkaran. Kita briefing dulu,” ujar si mas guide.
Selama briefing kita diinformasikan beberapa hal penting. Misalnya saja posisi tangan saat memegang dayung, posisi duduk di perahu karet termasuklah aba-aba saat di atas perahu. Masing-masing perahu akan ditemani oleh satu guide.
“Ada pertanyaan?”
“Kalau tenggelam gimana?”
Beberapa orang tertawa dengan tega mendengar pertanyaanku hahaha.
“Jika tenggelam, jangan panik. Usahakan mengikuti arus dan berenang dengan cara telentang. Nanti tim penyelamat akan datang.”
“Ada pertanyaan lain?”
“Nganu, makan siang kapan?”batinku.
Inginnya sih nanya gitu ya, tapi demi citra sebagai blogger yang langsing aku coba tahan pertanyaannya.
Aku satu perahu dengan Jac, Fiona, mas Bolang dan mbok Venus. Sama satu lagi dari kantor dinas pariwisata yang namanya aku lupa terkait short term memory lost yang Dory derita (aku ketularan Dory –nyamar jadi Nemo) dan satu orang pemandu.
Mari RAFTING, yeaaah!
“Eh, kok ini perahunya banyak air?”
“Nggak apa-apa, nanti airnya keluar sendiri.”
“Nggak ada gayung gitu buat nimba airnya,” ujarku polos. Jadi inget dulu kalo main ke dusun naik perahu kayu, ada gayungnya buat nimba air.
“Nggak ada, tenang aja, aman kok!”
Hmm baiklaaah.
Perahu karet yang kami tumpangi mulai melaju.
“Maju…Majuuu,” pandu si guide.
Jika mendengar aba-aba itu, artinya kami harus mengayunkan dayung ke arah belakang secara bersamaan. Penting banget untuk kompak, soalnya di titik-titik tertentu kami diharuskan mengerahkan tenaga dan menggayung lebih cepat agar terhindar dari arus yang sangat deras.
“STOP!”
Wajib hukumnya buat stop. Jika nggak maka perahu akan memutar ke arah lain dan itu bisa membahayakan. Mana aku masih jomblo, nggak lucu kalau hanyut di sungai sana dan besoknya masuk berita.
Kami mengarungi sungai sekitar 1 jam. Nggak kerasa, kayaknya sebentar banget! Hahaha. Jika nggak ingat waktu terbatas ingin rasanya nyoba lagi eh atau coba yang lebih panjang sehingga lebih lama (katanya ada yang bisa sampai 4 jam).
Begitu sampai di titik pemberhentian, kami sudah dijemput oleh 2 mobil pick up untuk mengantarkan kami kembali ke titik keberangkatan. Sepanjang jalan kami melewati rumah-rumah warga yang tertawa riang melihat beberapa dari kami bertelanjang dada –lirik Jo hahaha.
Sampai di sana, kami segera berganti pakaian dan… MAKAN SIANG. –sujud syukur. Alhamdulillah, petualangan mengarungi derasnya aliran sungai ditutup dengan sepiring nasi beserta lauk pauk yang terasa sangat jos gandos ini.
Jadi, kapan kamu mau nyobain rafting di Sumatra Selatan? 🙂
oh ya bagi yang penasaran sama suasana saat rafting, nih coba tonton video bikinan Pojie yang aku culik dari channel youtubenya. Videonya kereeeen-kereeen bangeeeet! Mengenai tempat wisata lain yang ada di video ini, akan aku tulis terpisah. Stay tuned ya!
Catatan : Semua foto dengan watermark punya sendiri ya, kalau yang tanpa mark diculik dari kameranya Jo, Hendric, Jac, Triana, Pojie, Khai, Fiona, mas Bolang hmmm nganu siapa lagi ya yang bawa go-pro? hahaha, pokoknya bukan punya aku dah 🙂 makasih ya sudah boleh diculik fotonya.
Omduuut, aduh! Post ni bikin aku makin kangen sama trip kita baru-baru ini. Rafting was the best part ever tapi sayang sekali cuma bentar aja. Hehehehe.
Thank you so much ya lagi feature video aku dalam entrinya. Kamu memang awesome!
Jumpa lagi nanti 🙂
Sayang gak belajar bikin video sama Pojie waktu jalan bareng huhuhuhu menyesaaaal. Video-videonya beneran keren! sip, sampai jumpa lagiii 🙂
Kerennnnn sekali! 🙂
Videonya kamu memang keren! 🙂
Seru pakai banget. Duh itu makannya bisa dikirim kemari, gak?
Sambal kentang, bihun, lalapan haha. Mewah ya di sana mbak Ira 🙂
aku kak penyuka rafting walau tidak bisa berenang
Win hahaha sama banget! aku juga gak bisa berenang, makanya aku tanya gimana kalo tenggelam hwhwhw
Waaaaah airnya jerniiih kayanya enak.
Ehiyaaaa rafting 1 jam itu kurang bangeeeeet
Iya, yang di Banding Agung jerniiih! 🙂
Jadi kepengen rafting. Nyoba di sekitar Jatim sajalah, 😀
Ditunggu ceritanyaa 🙂
Baruu aja tadi pagi ngebatin kok sudah lama ga baca tulisan si Om. Eh muncul sekarang. Kelamaan gaul sama Kak Cumi nih, judulnya ke Cumi2an haha *ada basah2nya langsung ingat dia😅
Sayangnya aku nggak seseksi om cumi mbak, jadi gak pede kancutan doang hahaha
Astagaaaaaa
Aku takjub sama porsi makannya
Udah gitu dobel karbo pula
Gak heran sama dirimu yang tetap langsing sepanjang masa :p
Btw itu seru banget arung jeram dengan latar belakang air terjun ya. Mupeeeeng beraaaat
Btw yang bener arung apa arum sih?
Iya langsing kayak model internesyenel hahaha. Waah typoooo segera diperbaiki, makasih mbak Arni 🙂
Lho aku gak bilang typo
Tapi memang biasanya aku tuh bacanya arung jeram, baru kali ini baca arum
Takutnya memang aku yang gak sesuai EYD hehe
Faktanya aku memang salah mbak Arni huhuhu, kok bisa kepikiran Arum ya? padahal ARUNG (mengARUNGi). Ah, aku kepikiran dik ARUMi Baachin kayaknya. *langsung istighfar* *istriorang*
Jiahahaha Napa jadi nyasar ke arumi
Mendadak teringat belio aja mbak hehe, orang Palembang juga
seru !!!! ini venus yg dari bali yah?
dia postcrosser kalo gak salah, kenal waktu di card to post 🙂
Kayaknya Simbok Venus ini bukan dari Bali pak hehe
ok
Baca Judulnya sudah kuduka bakalan ada cumi didalamnya, hehehe basah dan manja jadi ciri khasnya. OMG, klo aku ntar mbolang sama cumi apa judulnya juga gitu ya, hehehe
“olaborasi EmakMbloang dan CumiLebay sambil Basah Mendesah” itu kali ya hahaha
arung jeram selalu menyenangkan, rasanya pengen ngulang lagi, buat ketagihan nih,, 😀
Ya betul, yang namanya main air biasanya seru 🙂
Mau nih coba ranau rafting. apalagi diajak omndut. Bisa numpang nhartiz kita ha ha
Haha kudu undangan dari dinas setempat dulu pak Didin 🙂
Baiklah kalo gitu. Gek dixolek dulu disbudpar kab/kota se indonesia ha ha
Mantap
sayang nya tempatnya jauuuhhhh..
sebenere pengen 😀
Iya 🙂
Sungguh olahraga yang sangat menyenangkan berafting ria itu, selain menyehatkan jg melatih kebersamaan
Betul banget. Kapan2 ajak dong pak kegiatan rafting di sana 🙂
Ping balik: Pelesiran Ke Pagaralam? Lakukan 10 Kegiatan Ekplorasi Ini! | Omnduut