Koleksi

”Harta Karun” dari Berbagai Kantor Kedutaan Besar

‘Perkenalan’ aku dengan berbagai kantor perwakilan kedutaan besar negara asing di Indonesia ini sebetulnya terjadi secara tidak sengaja. Awalnya dari hobi menulis buku harian. Heh, kok bisa? Apa hubungannya? Nih ya, bagi yang suka nulis buku harian, bisa jadi sebagian besar buku hariannya berbentuk unik, lucu dan berwarna-warni. Beda sama aku yang memanfaatkan agenda tahunan yang banyak dijual di toko buku. Nah, dari agenda itulah alamat-alamat kedutaan itu aku dapatkan. (Pada tahun segitu, internet masih langka).

Aku mulai rutin menulis buku harian sejak SMP. Karena pengaruh bacaan dan minat antusias terhadap kebudayaan (Indonesia dan negara asing) bikin aku kepikiran, “hmm, kalau kirim surat ke kedutaan besar, dibalas nggak, ya?” Nah, berbekal rasa penasaran yang begitu besar akan kebudayaan negara lain aku akhirnya memberanikan diri mengirim surat ke kedutaan-kedutaan tersebut.

scan0030

Peta Dunia ini terdapat di bagian belakang buku harianku 🙂

Apa sih isi suratnya? Macem-macem! Pada intinya aku memperkenalkan diri sebagai siswa yang penasaran sama kebudayaan negara tersebut. Nah, aku juga bilang kalau aku koleksi perangko, jadi aku minta ke kedutaan besar untuk kirimin aku buklet, buku, majalah dan perangko yang berhubungan dengan negara mereka.

Ajaib! Satu per satu suratku dibalas! Bener-bener nggak nyangka kalau kedutaan besar mau meladeni surat anak SMP seperti aku. Kedutaan besar pertama yang berbaik hati membalas suratku adalah kedutaan besar Swiss. Mereka mengirim surat ke alamat sekolahku. Surat yang dikirim berupa amplop tebal. Isinya apa ya? Huaaa luar biasa, ini dia isinya!

Pegunungan-Alpen

Poster bergambar Pegunungan Alpen ini bertahun-tahun aku tempel di kamar.

Kedutaan besar Swiss memberi sebuah poster berukuran besar yang memperlihatkan keindahan Swiss. Di bagian belakang berbagai informasi seputar Swiss juga tersedia. Huaaa… rasanya senang sekali. Apalagi, pada saat itu teman-teman banyak yang memuji kemolekan tubuhku poster itu. Di amplop yang sama aku juga mendapatkan dua buah majalah yang diterbitkan kedutaan.

DSC_0335

Profil negara Swiss dan beberapa majalah yang dicetak oleh Kedutaan Besar Swiss

DSC_0330

Majalah-majalah yang menampilkan keindahan negara Swiss

Pasca mendapatkan balasan dari Kedutaan Besar Swiss, aku makin semangat kirim surat. Alhamdulillah, beberapa kedutaan besar memberikan respon yang baik. Walaupun, lebih banyak yang tidak membalas, sih! 😛 Dari Kedutaan Besar Jerman lagi-lagi aku dikasih majalah dan… buku! Ya, sebuah buku tebal yang isinya semua tentang Jerman. Buku dengan kertas licin dengan gambar full color itu aku tenteng kemana-mana dengan bangga. Haha.

DSC_0332

Dari Kedutaan Besar Jerman.

DSC_0328

Kebudayaan Swiss

Dari Kedutaan Besar Inggris aku dapetin buklet dan majalah banyak banget. Ah, Inggris, negara idaman banyak orang. Melihat foto-fotonya saja sudah senang sekali. Bagaimana kalau lihat langsung ya? Masih banyak lagi ‘harta karun’ yang aku peroleh dari kedutaan besar tersebut. Beberapa berbaik hati memberiku perangko (seperti Kedutaan Besar Canada). Oh ya, hampir semua kedutaan besar tersebut memberikan informasi mengenai beasiswa belajar di negara mereka.

DSC_0333

Ratu Elizabeth di majalah Kedutaan Besar Inggris

DSC_0327

Buklet mengenai Inggris

DSC_0334

Berbagai informasi seputar Inggris. Termasuk pendidikan dan kehidupan muslim di sana.

DSC_0336

Buletin rutin dari Kedutaan Besar Jepang

DSC_0331

“Oleh-oleh” Dari Kedutaan Besar Belanda

DSC_0326

Keeksotisan Mesir ditampilkan di majalah ini

DSC_0325

Eh, ada yang dari Malaysia juga 🙂

Jika ingat masa-masa itu, rasanya menyenangkan sekali. Kebiasaan ini berhenti dengan sendirinya ketika internet mulai banyak digunakan. Jadi, dengan beberapa hobi yang kugeluti, jelas sudah ya bahwa ketertarikkan aku akan kebudayaan negara lain itu sudah dimulai sejak lama. Ketertarikan itu pula yang bikin semangatku untuk mengunjungi negara lain begitu tinggi. Ya, sekarang tinggal berusaha dan berdoa. “Bermimpilah, maka seisi jagat raya akan mendukungmu.” Begitu, kan? ^^

DSC_0340

Kliping seputar liputan negara lain dari tabloid 😀

177 komentar di “”Harta Karun” dari Berbagai Kantor Kedutaan Besar

  1. untuk pengiriman dilakukan secara via email, apakah bisa ya? saya mencoba beberapa email yang tersedia di alamat email berbagai dubes, tp ternyata email itu tidak bisa, apa memang harus dikirim dg pos biasa? teri
    makasih

    • Sebetulnya via email juga bisa. Ada yang berhasil. Namun, ini pengalamanku dulu kerja kantoran ya. Tiap surat biasanya akan tercatatan akan mendapatkan disposisi dari atasan sehingga lebih jelas tindakannya. Jika email, bisa jadi akan diabaikan (walaupun biasanya kantor besar email pun akan ditanggapi). Selamat mencoba

  2. Om, kalau sekarang ngirim kartu pos gitu masih dibalas ga ya? secara sudah era internet banget 😃. Dulu saya juga gini, hobi banget ngumpulin brosur budaya dan wisata dari Kedubes asing. Sampai akhirnya pas gede jadi hobi travelling, karena jadi cita2 banget tuh pengen melihat dunia luar😄😄
    Pengen ngajarin anak2 juga ih jadinya, dulu berasa banget happynya kalau dapat balesan dari Kedubes 😁

    • Hi mbak 🙂 masih suka ada yang balas, apalagi kalau gabung di Komunitas Postcrossing Indonesia, anak-anaknya banyak juga di sana. Coba gabung mbak biar bisa memperkenalkan kartu pos ke anaknya ^^

Tinggalkan Balasan ke intapsdrramita Sadha Dayinta Rukmi Batalkan balasan